BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Permada Binangun Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang property. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Setyono Djuandi Darmono. Pada tanggal 31 Juli 1982 perusahaan ini resmi didirikan berdasarkan akta Nomor 87 tanggal 31 Juli 1982 notaris Tuan Misahardi Wilamarta, Sarjana Hukum, notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya tertanggal 31 Januari 1983 Nomor C2-914HT01.01.TH83. Perumahan Bumi Bintaro Permai, yang memiliki tanah seluas 10 hektar di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, merupakan salah satu proyek yang dikerjakan oleh PT. Permada Binangun Jaya. Di perumahan ini terdapat sekitar 500 rumah, yang dilengkapi dengan fasilitas Sport Center, seperti kolam renang, lapangan tenis dan Jogging Track, serta fasilitas peribadatan yaitu Masjid dan Gereja. Kini rumah-rumah tersebut telah dihuni seluruhnya. Pada tahun 1989, Bapak Setyono Djuandi Darmono mendirikan PT. Jababeka yang membangun kawasan industri Jababeka. Kawasan industri Jababeka yang terletak di luar wilayah Jakarta ini, merupakan kawasan industri yang dilengkapi dengan perumahan, lapangan golf, juga sekolah dan universitas ternama. Selain itu di kawasan bisnis Jakarta SCBD/ Sudirman Central Business District, PT.Jababeka juga membangun Menara Batavia. PT. Permada Binangun Jaya yang kantornya terletak di JL.Pahlawan Raya no.31, Rempoa, Jakarta-15412, kini dipimpin oleh Bapak Sulistyo Budi Darmono, sebagai
30 Komisaris, dan Bapak Sadeni Hendarman, sebagai direktur utama. Bapak Sulistyo Budi Darmono merupakan saudara dari Bapak Setyono Djuandi Darmono, yang kini berperan sebagai penasehat PT. Permada Binangun Jaya. Sementara itu, Bapak Sadeni Hendarman juga merupakan wakil Sekretaris Jenderal dari Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) masa bakti 2004-2007. Saat ini PT. Permada Binangun Jaya terus mengembangkan proyeknya di Bintaro dengan membangun cluster-cluster seperti Acacia Residence, Bukit Bintaro dan Bukit Bintaro II, di dalam lingkungan Perumahan Bumi Bintaro Permai. Selain itu PT. Permada Binangun Jaya juga membangun Villa Permata Mas, Ruko Grand Bintaro serta Perumahan Bumi Cengkareng Permai. PT. Permada Binangun Jaya tergabung dalam kelompok usaha Esha Group yang bergerak di bidang property di berbagai daerah di Indonesia, seperti PT. Esha Bestari di Jawa Timur dan PT. Martir Bahagia Abadi di Kalimantan Timur.
3.2. Struktur Organisasi Pada setiap perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun perusahaan swasta perlu memiliki struktur organisasi yang sesuai agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Hal ini penting karena organisasi mencakup pembagian kerja, wewenang serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Baik buruknya perusahaan ditentukan oleh kejelasan struktur organisasi karena struktur organisasi menunjukkan ketegasan dan batas-batas tanggung jawab masing-masing petugas dari jabatan tertinggi sampai yang terendah.
31 Dalam membentuk dan menetapkan suatu organisasi, perlu diperhatikan bahwa organisasi harus mempunyai tujuan dan merupakan alat bagi pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap bawahannya. Pendelegasian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pimpinan harus jelas, tegas dan berjalan menurut garis yang telah ditentukan dan dapat dipahami oleh setiap orang yang berada dalam organisasi tersebut. Dan untuk memilih orang yang berada pada organisasi tersebut, harus sesuai dengan keahlian. Adapun struktur organisasi PT. Permada Binangun Jaya dapat dilihat pada Gambar 3.1. Komisaris
Direktur
Manajer Keuangan
Manajer Accounting
Manajer Proyek
Logistik
Manajer Pemasaran
Manajer Administrasi
Manajer Personalia
Supervisor
Sub Kontraktor
Sub Kontraktor
Mandor
Mandor
Pekerja
Pekerja
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.Permada Binangun Jaya
32 Berikut ini disajikan mengenai uraian tugas (job description) yang berisi wewenang dan tanggung jawab dari setiap bagian pada PT. Permada Binangun Jaya. 1.
Komisaris Komisaris memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengawasi kegiatan perusahaan secara umum. b. Memastikan semua usaha dilakukan demi tercapainya tujuan perusahaan. c. Langsung menangani operasi perusahaan jika dirasakan perlu.
2.
Direktur Direktur memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melakukan perencanaan untuk seluruh kegiatan perusahaan secara umum. b. Mengambil
berbagai
keputusan
penting
yang
dapat
mempengaruhi
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. c. Menentukan dan menetapkan kebijaksanaan perusahaan. d. Bertanggung jawab kepada Komisaris. 3.
Manajer Keuangan Manajer Keuangan memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengawasi posisi likuiditas perusahaan, terutama kas dan bank. b. Mengatur cash inflow dan cash outflow sehingga tidak membahayakan posisi likuiditas perusahaan. c. Mempersiapkan anggaran biaya pada setiap bulan dan menyajikan laporan keuangan pada setiap bulan. d. Mengadakan pengawasan atas penggunaan uang perusahaan dan pemakaian modal kerja. e. Bertangggung jawab kepada Direktur.
33 4.
Manajer Accounting Manajer Accounting memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mencatat segala transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan. b. Memeriksa berbagai dokumen sumber untuk pelaksanaan pembukuan. c. Menghitung laba rugi perusahaan. d. Bertanggung jawab kepada Direktur.
5.
Manajer Proyek Manajer Proyek memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengawasi pelaksanaan operasi melalui laporan-laporan yang diterima. b. Menetapkan target yang harus dicapai untuk periode usaha tertentu dan rentabilitas, volume penjualan, dan posisi perusahaan dalam persaingan. c. Merencanakan bentuk, ukuran dan mutu bangunan rumah. d. Bertanggung jawab kepada Direktur.
6.
Manajer Pemasaran Manajer Pemasaran memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menentukan kebijakan yang diperlukan dalam mengatur hubungan antara perusahaan dan konsumen. b. Melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemasaran. c. Mengumpulkan berbagai data tentang pasar yang ada. d. Bertanggung jawab kepada Direktur.
7.
Manajer Administrasi Manajer Administrasi memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengadakan komunikasi dengan berbagai instansi antara lain: perizinan, izin mendirikan bangunan, sertifikat, notaris, bank.
34 b. Bertanggung jawab kepada Direktur. 8.
Manajer Personalia Manajer Personalia memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengkoordinasi kegiatan personalia dan umum. b. Menyusun dan mengumumkan berbagai peraturan perusahaan. c. Menjalin hubungan yang baik dengan Departemen Tenaga Kerja dan aparat pemerintah terkait. d. Mengotorisasi penerimaan karyawan baru. e. Menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan karyawan. f.
9.
Bertanggung jawab kepada Direktur.
Bagian Logistik Bagian Logistik memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menerima dan menyimpan bahan bangunan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan mencatatnya dalam kartu persediaan. b. Melakukan pemeriksaan persediaan bahan bangunan dan melaporkan hasilnya ke bagian accounting. c. Memeriksa kualitas bahan bangunan yang diterima dari supplier. d. Bertanggung jawab kepada Manajer proyek.
10. Supervisor Supervisor memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengawasi mutu bangunan rumah. b. Mengawasi pelaksanaan pembangunan secara langsung di lapangan. c. Mengawasi pekerjaan Sub Kontraktor d. Bertanggung jawab kepada Manajer Proyek.
35
3.3. Metode Pengumpulan Data Unit dasar yang diteliti adalah bahan bangunan yang bersifat kritis saja, yaitu bahan bangunan yang berada dalam kelompok A, yang memiliki daya serap yang besar terhadap modal perusahaan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1.
Wawancara / interview Yaitu memperoleh data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang dapat memberikan penjelasan tentang data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
2.
Observasi Yaitu mengumpulkan data dengan mengadakan pertemuan dan pencatatan secara langsung terhadap perusahaan.
3.4. Permasalahan yang dihadapi perusahaan Sistem persediaan yang sekarang sedang dijalankan di PT. Permada Binangun Jaya tidak memperhatikan biaya-biaya yang timbul akibat melakukan persediaan, sehingga ada kalanya terlalu banyak modal perusahaan yang terikat dalam bahan persediaan. Juga tidak mempertimbangkan ukuran pemesanan dan saat pemesanan yang tepat. Pada sistem ini, persediaan cadangan belum diperhitungkan berdasarkan kemungkinan terjadinya suatu keterlambatan atau kekurangan persediaan. Sehingga ada kalanya pembangunan terhambat karena kekurangan persediaan atau bahan yang dipesan belum datang. Pemesanan bahan bangunan dilakukan apabila persediaan di gudang tidak lagi mencukupi kebutuhan pembangunan rumah. Hal ini dilakukan berdasarkan pengalaman
36 sebelumnya. Sedangkan pembangunan dilakukan berdasarkan permintaan konsumen. Jika ada banyak permintaan akan rumah, maka pembangunan dilakukan dengan segera dan dalam jumlah yang besar. Tetapi jika permintaan akan rumah sedang lesu, maka pembangunan tidak segera dilakukan. Cara diatas dapat memberikan keuntungan atau menimbulkan kerugian. Menguntungkan karena mudah pelaksanaannya sehingga tidak dibutuhkan suatu pengetahuan khusus pada bidang persediaan tersebut. Sebaliknya merugikan bila tingkat persediaan tidak optimal. Disini maksud dari tingkat persediaan yang optimal adalah mampu memenuhi tingkat kebutuhan setiap saat dan tentunya ekonomis bila ditinjau dari biaya-biaya yang timbul akibat melakukan pengendalian persediaan. Jadi yang menjadi masalah disini adalah bagaimana cara untuk menentukan tingkat persediaan yang optimal.
3.5. Pemecahan Masalah Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membantu bagian logistik dari PT. Permada Binangun Jaya dalam memberikan alternatif pemecahan masalah diatas. Dalam skripsi ini akan dirancang suatu program aplikasi untuk meminimumkan total biaya persediaan. Program aplikasi tersebut akan menggunakan metode algoritma Dynamic Probabilistic Inventory Model. Diharapkan dengan penggunaan program aplikasi yang penulis buat dalam skripsi ini, maka penentuan periode pemesanan rata-rata, ukuran pemesanan yang optimal, jumlah persediaan cadangan dan titik pemesanan kembali dapat lebih mudah ditentukan sehingga total biaya persediaan bahan bangunan yang optimal dapat dicapai.
37 Untuk menggunakan program aplikasi tersebut, maka dibutuhkan input berupa: 1.
Data pemakaian bahan bangunan selama 18 minggu.
2.
Waktu tenggang
3.
Harga barang
4.
Biaya pemesanan
5.
Biaya penyimpanan
6.
Biaya kekurangan persediaan Setelah data-data tersebut dimasukkan, maka program aplikasi akan memproses
data tersebut dan akan menghasilkan output berupa: 1.
Periode pemesanan
2.
Ukuran pemesanan yang optimal
3.
Jumlah persediaan cadangan
4.
Titik pemesanan kembali
5.
Total biaya persediaan Sebelum melakukan perhitungan penulis akan mengklasifikasikan jenis-jenis
bahan bangunan dengan analisis ABC. Data pemakaian bahan bangunan selama 18 minggu, yaitu sejak tanggal 5 Juni 2006 sampai tanggal 7 Oktober 2006 atau dengan kata lain pada minggu ke-23 sampai minggu ke-40 pada tahun 2006. Analisa ABC dimulai dengan menghitung jumlah kebutuhan barang (x) dikalikan dengan harga satuannya (c). Kemudian hasil (c.x) diurutkan mulai dari yang paling besar sampai yang paling kecil. Dari hasil ini dapat dihitung persen total nilai dan persen nilai kumulatif, sebagaimana disajikan dalam tabel 3.1 berikut.
38
Tabel 3.1 Hasil Klasifikasi ABC No. Nama Barang Satuan Harga Total Pemakaian 1 Semen sack Rp 36,000 24566 2 Besi beton kg Rp 9,000 93946 3 Kusen Kamper m3 Rp 9,000,000 84 4 Keramik 40x40 m2 Rp 50,000 8167 5 Pasir m3 Rp 120,000 2601 6 Triplex 9mm lembar Rp 75,000 3902 7 Bata merah buah Rp 220 1328145 8 Monoblock TOTO buah Rp 2,000,000 131 9 Pintu triplex buah Rp 450,000 460 10 Kayu Borneo m3 Rp 2,300,000 98 11 Batu kali m3 Rp 125,000 1439 12 Genteng beton buah Rp 4,000 44710 13 buah Rp 3,000,000 56 Bathtub 14 Batu koral m3 Rp 155,000 1071 15 Triplex 3mm lembar Rp 42,500 3004 16 Kunci buah Rp 250,000 466 17 Porselin 20x20 m2 Rp 30,000 3138 18 Cat Vinilex 5 kg galon Rp 53,000 1729 19 Paralon 5' batang Rp 95,000 813 20 Keramik 20x20 m2 Rp 35,000 1949 21 Kaca polos 5mm m2 Rp 75,000 894 22 Pintu panel buah Rp 900,000 73 23 Kaca Rayband Mulia m2 Rp 100,000 388 24 Plitur 1 kg kaleng Rp 32,500 1173 25 Wastafel TOTO buah Rp 400,000 83 26 Plamer 5 kg galon Rp 32,500 295 27 Kran buah Rp 17,500 536 28 Closet jongkok INA buah Rp 100,000 52 29 Residu kaleng Rp 12,500 275 30 Seng talang m Rp 9,000 191 31 Paralon1/2' batang Rp 12,500 127 Total
Nilai Pemakaian % Total Nilai % Nilai Kumulatif Rp 884,376,000 14.67% 14.67% Rp 845,514,000 14.03% 28.70% Rp 756,000,000 12.54% 41.24% Rp 408,350,000 6.77% 48.01% Rp 312,120,000 5.18% 53.19% Rp 292,650,000 4.86% 58.05% Rp 292,191,900 4.85% 62.90% Rp 262,000,000 4.35% 67.24% Rp 207,000,000 3.43% 70.68% Rp 225,400,000 3.74% 74.42% Rp 179,875,000 2.98% 77.40% Rp 178,840,000 2.97% 80.37% Rp 168,000,000 2.79% 83.16% Rp 166,005,000 2.75% 85.91% Rp 127,670,000 2.12% 88.03% Rp 116,500,000 1.93% 89.96% Rp 94,140,000 1.56% 91.52% Rp 91,637,000 1.52% 93.04% Rp 77,235,000 1.28% 94.32% Rp 68,215,000 1.13% 95.46% Rp 67,050,000 1.11% 96.57% Rp 65,700,000 1.09% 97.66% Rp 38,800,000 0.64% 98.30% Rp 38,122,500 0.63% 98.93% Rp 33,200,000 0.55% 99.48% Rp 9,587,500 0.16% 99.64% Rp 9,380,000 0.16% 99.80% Rp 5,200,000 0.09% 99.89% Rp 3,437,500 0.06% 99.94% Rp 1,719,000 0.03% 99.97% Rp 1,587,500 0.03% 100.00% Rp 6,027,502,900
39 Berdasarkan hasil analisis ABC, maka penulis hanya akan melakukan perhitungan jenis bahan bangunan yang termasuk dalam kelompok A, yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena memiliki daya serap yang besar terhadap modal perusahaan, sebagai berikut: 1. Semen
7. Bata merah
2. Besi beton
8. Monoblock TOTO
3. Kusen kamper
9. Pintu triplex
4. Keramik 40x40
10. Kayu borneo
5. Pasir
11. Batu kali
6. Triplex 9mm
12. Genteng beton
Berikut ini dikumpulkan data pemakaian 12 bahan bangunan dari kelompok A pada PT. Permada Binangun Jaya selama 18 minggu, untuk keperluan data input pada program Dynamic Probabilistic Inventory Model, yaitu sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Pemakaian Semen Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 720 1350 1815 1487 1526 2063 1524 1756 1321
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 1324 972 1275 1392 859 1341 1010 1605 1226
Tabel 3.3 Data Pemakaian Besi beton Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 2257 3455 4079 4277 4721 4075 5505 3224 5602
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 8995 4098 7072 7827 3561 6372 5752 6499 6575
40
Tabel 3.4 Data Pemakaian Kusen Kamper Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 3 4 4 3 4 5 4 5 5
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 7 6 6 6 4 4 5 5 4
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 732 653 681 746 295 432 618 547 354
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 254 199 201 155 109 153 79 115 117
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 374 170 294 326 148 265 239 270 273
Tabel 3.5 Data Pemakaian Keramik Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 196 306 282 237 291 420 412 456 509
Tabel 3.6 Data Pemakaian Pasir Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 74 119 125 110 97 173 154 202 165
Table 3.7 Data pemakaian Triplex Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 94 143 167 178 196 169 229 134 233
41 Tabel 3.8 Data Pemakaian Bata merah Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 30690 40152 45747 52354 45114 85521 91217 95430 100255
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 90754 62435 80765 95562 75456 60344 100659 90257 85433
Tabel 3.9 Data Pemakaian Monoblock TOTO Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 4 6 6 6 4 7 9 11 8
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 10 10 12 12 4 5 5 6 6
Tabel 3.10 Data Pemakaian Pintu Triplex Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 11 17 16 13 16 24 23 26 29
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 37 41 38 42 17 24 35 31 20
Tabel 3.11 Data Pemakaian Kayu Borneo Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 2 3 4 4 3 6 7 7 7
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 5 7 7 6 6 4 7 7 6
42 Tabel 3.12 Data Pemakaian Batu Kali Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 42 79 106 87 89 121 89 103 77
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 78 75 57 82 50 79 59 94 72
Table 3.13 Data Pemakaian Genteng Beton Waktu Minggu ke : 1 Minggu ke : 2 Minggu ke : 3 Minggu ke : 4 Minggu ke : 5 Minggu ke : 6 Minggu ke : 7 Minggu ke : 8 Minggu ke : 9
Jumlah 1263 1824 2016 2237 1478 2542 3094 3780 2755
Waktu Minggu ke : 10 Minggu ke : 11 Minggu ke : 12 Minggu ke : 13 Minggu ke : 14 Minggu ke : 15 Minggu ke : 16 Minggu ke : 17 Minggu ke : 18
Jumlah 3426 3328 3975 4174 1263 1752 1541 2118 2144
Sedangkan untuk biaya-biaya yang dibutuhkan sebagai input dalam program Dynamic Probabilistic Inventory Model, adalah sebagai berikut: 1.
Biaya pemesanan Biaya ini terdiri dari: a. Biaya pembuatan P.O (Purchase order) atau order pembelian barang sebesar Rp 1,500. b. Biaya telepon dan fax sebesar Rp 2,000. c. Biaya transportasi karyawan untuk pembelian sebesar Rp 60,000. d. Biaya pembuatan surat LPB (Laporan Pembuatan Barang) sebesar Rp 1,500. e. Biaya pembongkaran dan pemeriksaan sebesar Rp 85,000. Jadi total biaya pemesanan berjumlah Rp 150,000. Disini biaya pemesanan barang dihitung untuk setiap kali pesan dan tidak tergantung dari jumlah barang.
43 2.
Biaya penyimpanan Biaya ini terdiri dari: a. Premi yang harus dibayar untuk asuransi pada perusahaan berkisar antara 0.7% sampai 1.5%. Sehingga diambil kebijaksanaan bahwa nilai presentasi dari asuransi sebesar 1%. b. Suku bunga bank untuk jangka waktu 1 tahun dengan tingkat bunga per bulan 1.5%. Jadi bunga efektif per tahunnya adalah 18%. c. Pemakaian ruang (fasilitas gudang) termasuk penjaga malam diperhitungkan atas nilai barang yang tersimpan sebesar 3%. d. Kerusakan dan penyusutan diperhitungkan atas barang yang tersimpan sebesar 2%. Jadi total presentase biaya penyimpanan atas nilai barang adalah 24%.
3.
Biaya kekurangan persediaan Biaya ini terdiri dari: a. Biaya pembuatan surat pembelian dan penerimaan barang sebesar Rp 3,000. b. Biaya telepon dan fax sebesar Rp 2,000. c. Biaya transportasi karyawan untuk pembelian sebesar Rp 60,000. d. Biaya pemesanan darurat termasuk pembongkaran, pemeriksaan dan lainnya sebesar Rp 135,000 Jadi total biaya kekurangan persediaan sebesar Rp 200,000. Baik biaya pemesanan maupun biaya kekurangan persediaan untuk tiap bahan
bangunan dianggap sama, sebab alat transportasi yang dipakai sama yaitu truk dan teknis pembongkaran serta pemeriksaan juga sama.
44
3.6. Perancangan Program Dynamic Probabilistic Inventory Model Untuk merancang program Dynamic Probabilistic Inventory Model, penulis menggunakan Borland Delphi 7.0 yang akan dioperasikan pada sistem operasi Microsoft Windows XP. Algoritma untuk perhitungan Dynamic Probabilistic Inventory Model adalah sebagai berikut: 1.
Buka database dengan nama file Barang.mdb
2.
Baca dan ambil data dari field Dti (i=1..18) dari tabel DataBarang
3.
Hitung rata-rata kebutuhan barang per minggu (D) dengan rumus: D=
4.
i
n
Hitung deviasi standard kebutuhan barang per minggu (S) dengan rumus:
S= 5.
∑ Dt
∑ (Dt
i
- D)2
n -1
Hitung deviasi standard selama waktu tenggang ( σ ) dengan rumus: σ = s LT
dimana LT merupakan waktu tenggang (Lead Time) dalam minggu diketahui. 6.
Hitung jumlah kebutuhan barang per tahun (X) dengan rumus: X = 52 . D
7.
Hitung ordinat pada tabel normal statistik yang menyatakan besarnya terjadi kemungkinan kekurangan persediaan (g(w)) dengan rumus: g(w) = σ2.2.C.Cc.
Cr x.K2
45 Dimana: C = harga barang per unit Cc = Biaya simpan (dalam %) Cr = Biaya pesan K = Biaya kekurangan persediaan 8.
Hitung distribusi kemungkinan kebutuhan barang selama waktu tenggang (f(R+W)) dengan rumus: f(R+W) =
9.
1 g(w) σ
Hitung periode pemesanan rata-rata (T) dengan rumus: t=
52.K.f(R + W) C.Cc
10. Hitung jumlah pemesanan yang optimal (Q) dengan rumus: Q=t.D 11. Hitung jumlah persediaan cadangan (W) dengan rumus: W = σ.Zα dimana Z α merupakan absis dari ordinat g(w). Nilai Z α dapat dihitung dengan rumus: Zα =
2.log g(w) + log 2π
dimana π = 3.141592654 12. Hitung titik pemesanan kembali (P) dengan rumus: P =W + Lt . D 13. Hitung Total biaya pesan =
52.Cr t
46
14. Hitung Total biaya simpan =
t.x.C.Cc 104
15. Hitung Total biaya simpan persediaan cadangan = W.C.Cc 16. Hitung Total biaya kekurangan persediaan =
52.K t
∞
∫f(y)dy
R+W
∞
∫f(y)dy
dimana
merupakan persentase kemungkinan terjadi kekurangan
R +W
persediaan. 17. Hitung Total biaya keseluruhan = Total biaya pesan + Total biaya simpan + Total biaya simpan persediaan cadangan + Total biaya kekurangan persediaan.
3.7. Perancangan Program Aplikasi Pada tahap perancangan ini, akan dibuat rancangan data dan rancangan layar dari program aplikasi yang akan dibuat. Untuk aplikasi digunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0, sedangkan untuk databasenya digunakan Microsoft Access.
3.7.1. Perancangan Data Pada tahap perancangan data, akan dibuat rancangan data output, data input, serta proses yang akan dijelaskan dalam bentuk flowchart. Untuk selanjutnya, flowchart ini akan dikembangkan menjadi pseudocode, yang kemudian akan dikembangkan lagi menjadi kode program pada tahap implementasi.
47 3.7.1.1. Perancangan Data Output Program ini bertujuan untuk melakukan perhitungan optimalisasi persediaan bahan bangunan. Oleh sebab itu, program ini akan menghasilkan output seperti dijelaskan dalam tabel 3.14. Tabel 3.14 Data Output Data Periode pemesanan rata-rata Ukuran pemesanan yang optimal Jumlah persediaan cadangan Titik pemesanan kembali Total biaya
Simbol T Q W P TC
Tipe Integer Integer Integer Integer Integer
Hasil perhitungan / output dalam program ini akan ditampilkan di layar output. Selain itu, hasil perhitungan juga dapat disimpan ke dalam file atau dicetak.
3.7.1.2. Perancangan Data Input Untuk menjalankan program ini, dibutuhkan input seperti dijelaskan dalam tabel 3.15. Data ini akan diambil dari tabel DataBarang dalam file database barang.
48 Tabel 3.15 Data Input Data Nama barang Waktu tenggang Unit Harga barang Biaya pesan Biaya simpan Biaya kurang Data pemakaian 1 Data pemakaian 2 Data pemakaian 3 Data pemakaian 4 Data pemakaian 5 Data pemakaian 6 Data pemakaian 7 Data pemakaian 8 Data pemakaian 9 Data pemakaian 10 Data pemakaian 11 Data pemakaian 12 Data pemakaian 13 Data pemakaian 14 Data pemakaian 15 Data pemakaian 16 Data pemakaian 17 Data pemakaian 18
Simbol LT C CR CC K Dt1 Dt2 Dt3 Dt4 Dt5 Dt6 Dt7 Dt8 Dt9 Dt10 Dt11 Dt12 Dt13 Dt14 Dt15 Dt16 Dt17 Dt18
Tipe Text Integer Text Integer Integer Float Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer
3.7.1.3. Perancangan Proses Proses yang digunakan dalam aplikasi ini dijelaskan dalam flowchart pada gambar 3.2.
49
50
Gambar 3.2 Flowchart dynamic probabilistic inventory model
51
Sedangkan flowchart untuk modul NilaiZA dijelaskan pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Flowchart modul nilaiZA Flowchart untuk modul Fg dijelaskan pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Flowchart modul Fg
52 3.7.2. Perancangan Layar Dalam perancangan program perhitungan Dynamic Probabilistic Inventory Model, penulis merancang tiga buah layar antarmuka grafis pada Borland Delphi 7.0.
3.7.2.1. Perancangan Layar Judul Layar judul dirancang sebagai tampilan awal saat program dijalankan. Layar ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang judul dan metoda dari program ini serta informasi pembuat program. Pada layar ini terdapat satu tombol Next, yang berfungsi untuk masuk ke layar selanjutnya yaitu layar input. Rancangan layar judul dapat dilihat pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Rancangan Layar Judul
3.7.2.2. Perancangan Layar Input
53 Layar input, seperti yang tampak pada gambar 3.6, dirancang untuk menerima input data-data yang diperlukan untuk menjalankan program aplikasi, seperti nama barang, unit, waktu tenggang, harga barang, biaya pesan, biaya simpan, biaya kekurangan persediaan, serta data pemakaian bahan bangunan selama 18 minggu. Pada layar input ini, pengguna mempunyai dua cara untuk memasukkan input, yaitu dengan mengambil data dari database atau memasukkan data baru. Bila pengguna ingin mengambil data dari database, pengguna cukup memilih Nama Barang yang ingin dihitung dan menampilkan data dengan memilih tombol View Data. Setelah itu pengguna dapat memilih tombol Hitung atau tombol Exit. Tombol Hitung berfungsi untuk melaksanakan proses perhitungan dan menampilkan hasilnya di layar output. Jadi tombol Hitung baru akan aktif setelah ada data yang ditampilkan dari database. Tombol Exit berfungsi untuk keluar dari program aplikasi. Sementara itu, di layar input, tombol Input bersifat disabled, sehingga pengguna tidak dapat memilihnya. Bila pengguna ingin memasukkan data baru, pengguna harus mengisi semua textbox yang ada. Baru setelah itu pengguna dapat memilih tombol Hitung atau tombol Exit. Pengguna juga dapat memilih tombol Save Data untuk menyimpan data di layar input ke dalam database.
54
o Dari Database
Nama View Data Save Data Harga Barang
o Data Baru
Save Data
Nama
Unit Waktu tenggang
Data Pemakaian Barang
Biaya Pesan
Minggu ke - 1
Minggu ke – 10
Minggu ke - 2
Minggu ke – 11
Minggu ke - 3
Minggu ke – 12
Minggu ke - 4
Minggu ke – 13
Minggu ke - 5
Minggu ke – 14
Minggu ke - 6
Minggu ke – 15
Minggu ke - 7
Minggu ke – 16
Hitung
Minggu ke - 8
Minggu ke – 17
Exit
Minggu ke - 9
Minggu ke – 18
Biaya Simpan Biaya Kekurangan persediaan
Gambar 3.6 Rancangan Layar Input
Input
55
3.7.2.3. Perancangan Layar Output Layar output, seperti yang tampak pada gambar 3.7, dirancang untuk menampilkan hasil perhitungan yang diperoleh setelah menjalankan program aplikasi, seperti periode pemesanan, ukuran pemesanan yang optimal, jumlah persediaan cadangan, titik pemesanan kembali, serta total biaya yang dihasilkan. Pada layar output ini, pengguna dapat memilih tombol Input atau tombol Exit. Tombol Input berfungsi untuk kembali ke layar input, dimana pengguna dapat kembali memasukkan data input. Tombol Exit berfungsi untuk keluar dari program aplikasi. Sementara itu, di layar output, tombol Hitung bersifat disabled, sehingga pengguna tidak dapat memilihnya. Di layar ini juga tersedia fasilitas untuk menyimpan hasil perhitungan ke dalam file dan fasilitas untuk mencetaknya. Untuk menyimpan hasil perhitungan ke dalam file, pengguna dapat menggunakan tombol Save to File. Dan untuk mencetaknya, pengguna dapat menggunakan tombol Print.
56
o Dari Database
Nama
View Data Save Data Harga Barang
o Data Baru
Nama
Save Data
Unit Waktu tenggang
Periode Pemesanan Ukuran pemesanan yang optimal Jumlah persediaan cadangan Titik pemesanan kembali Total biaya
Save to File Print
Input Hitung Exit
Gambar 3.7 Rancangan Layar Output
57
3.8. Pseudocode Berikut ini adalah pseudocode dari tiap-tiap modul: Modul FormCreate Fungsi: melakukan perintah-perintah yang diperlukan saat form dibuat Begin Buat connection dengan file Database Access End Modul
Modul btHitungClick Fungsi: melakukan proses perhitungan berdasarkan data input yang telah tampil di layar input begin Tentukan nilai n adalah 18 Tentukan ukuran array Dt sebanyak n array Terima nilai array Dt[i] berdasarkan nilai dari layar input Terima nilai LT berdasarkan nilai dari layar input Nilai LT dibagi 7 Terima nilai C, CR, CC dan K berdasarkan nilai dari layar input Tentukan nilai D adalah 0 Tentukan nilai i adalah 0 Lakukan perulangan sebanyak n-1 Tambahkan nilai D dengan Dt[i] Tambahkan nilai i dengan 1
58 Bagi nilai D dengan n Tentukan nilai s adalah 0 Tentukan nilai i adalah 0 Lakukan perulangan sebanyak n-1 Tambahkan nilai s dengan kuadrat dari nilai Dt[i]-D Tambahkan nilai i dengan 1 Bagi nilai s dengan n-1 Akarkan nilai s Hitung nilai SIG dengan mengalikan nilai s dan akar dari LT Hitung nilai X dengan mengalikan 52 dan nilai D Hitung nilai GW dengan menghitung SIG*SIG*2*C*CC*CR dibagi X*K*K Akarkan nilai GW Hitung nilai FRW dengan membagi GW dan SIG Hitung nilai T dengan menghitung 52*K*FRW dibagi C*CC Hitung nilai Q dengan mengalikan T dan D Hitung nilai temp dengan menghitung akar dari 2 kali 3.141592654 Hitung temp dengan log dari temp Hitung nilai ZA dengan menghitung -2 kali logGW+temp Akarkan nilai ZA Hitung nilai W dengan mengalikan SIG dan ZA Hitung nilai P dengan menjumlahkan nilai W dan LT*D Hitung nilai luas dengan memanggil fungsi NilaiZA Hitung nilai TotalbyPesan dengan menghitung 52*CR dibagi T Hitung nilai TotalbySimpan dengan menghitung T*X*C*CC dibagi 104
59 Hitung nilai TotalbyBuffer dengan menghitung W*C*CC Hitung nilai TotalbyKurang dengan menghitung 52*K*Luas dibagi T Hitung nilai TC dengan menjumlahkan TotalbyPesan,
TotalbySimpan,
TotalbyBuffer, TotalbyKurang Kalikan T dengan 7 Tampilkan hasil perhitungan T, Q, W, P, dan TC yang telah dibulatkan di layar output End Modul
Modul nilaiZA Fungsi: menghitung nilai integral dengan metoda simpson Begin Baca nilai ZA Tentukan nilai count adalah 50000-2 dibagi 2 Tentukan nilai S adalah = ZA-0 dibagi 50000 Tentukan nilai total adalah nilai fungsi dari 0 Tentukan nilai i adalah 0 Lakukan perulangan sebanyak count-1 Tambahkan nilai total dengan ditambah 4 kali nilai fungsi dari (2*i+1)*s dan ditambah 2 kali nilai fungsi dari (2*i+2)*s Tambahkan nilai total dengan nilai fungsi dari ZA Tentukan nilai F adalah S/3 dari total Tentukan nilai nilaiZA adalah 0.5-F End Modul
60
Modul Fg Fungsi: untuk menghitung nilai dari fungsi f(x) =
1 2π
exp
−1 2 x 2
Begin Baca nilai x Tentukan nilai n1 adalah 1 dibagi akar 2*3.141592654 Tentukan nilai n2 adalah x*x dibagi -2 Tentukan nilai fg adalah n1 dikali exp(n2) End Modul
Modul btTampilClick Fungsi: untuk searching data dari database berdasarkan pilihan pengguna dan menampilkannya di layar input Begin Tampung nama barang yang dipilih pengguna Seleksi data yang dibutuhkan berdasarkan nama barang yang dipilih pengguna Tampilkan data tersebut ke layar input End Modul
Modul btSimpanClick Fungsi: untuk menyimpan data atau meng-update data kedalam database begin Tampung nama barang yang dipilih pengguna
61 Bila data sudah diisi seluruhnya Begin Seleksi data yang dibutuhkan berdasarkan nama barang yang dipilih pengguna Bila data tidak ditemukan Masukkan data baru tersebut kedalam database Selain itu update data ke dalam database End Kosongkan semua textbox yang ada di layar input End Selain itu tampilkan peringatan bahwa data harus diisi semua. End Modul
Modul btInputClick Fungsi: melakukan perintah-perintah yang diperlukan saat tombol input ditekan Begin Pindah ke layar input End Modul
Modul btExitClick Fungsi: keluar dari program saat tombol exit ditekan Begin Keluar dari program End Modul
62
Modul radioBaruClick Fungsi: mengaktifkan tombol dan fungsi-fungsi yang diperlukan saat mode mengisi data baru dipilih Begin Aktifkan tombol dan fungsi yang diperlukan untuk mengisi data input End Modul
Modul radioDtBaseClick Fungsi: mengaktifkan tombol dan fungsi-fungsi yang diperlukan saat mode mengambil data dari database dipilih Begin Aktifkan tombol dan fungsi yang diperlukan untuk mengambil data dari database End Modul
Modul Reset Fungsi: untuk mengosongkan textbox Begin Kosongkan semua textbox End Modul
63 Modul btPrintClick Fungsi: untuk mencetak hasil perhitungan Begin Atur kalimat yang ingin dicetak Bila kotak dialog print dijalankan Cetak End Modul
Modul btSaveFileClick Fungsi: untuk menyimpan hasil perhitungan ke dalam file Begin Bila kotak dialog save dijalankan Begin Simpan ke file yang diinginkan Tampilkan pesan bahwa file sudah disimpan ke lokasi tertentu End End Modul
Modul btDeleteClick Fungsi: untuk menghapus data barang dari database Begin Hapus data yang dipilih oleh pengguna End Modul