BAB III PEMBAHASAN MASALAH
3.1. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Roemani didirikan pada tanggal 20 Agustus 1975 bertepatan dengan tanggal sya’ban 1995 Hijriah. Rumah Sakit ini merupakan salah satu amal usaha bidang pelayanan kesehatan milik perserikatan Muhammadiyah. Tujuan saat didirikannya usaha ini sebagai sarana da’wah amar ma’ruf nahi mungkar untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan persyarikatan Muhammadiyah. Peresmian rumah sakit dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah pada waktu itu Bapak Soeparjo Roestam. Bangun gedung pertama Rumah sakit Roemani Muhammadiyah, yang pada waktu itu berupa Balai Pengobatan / BKIA dengan kapasitas 67 tempat tidur, merupakan wakaf dari Bapak H. Ahmad Roemani, seorang derrmawan muslim yang sangat menaruh perhatian terhadap pembinaan dan kesejahteraan anak yatim piatu di Panti Asuhan Muhammadiyah Semarang. Nama “Roemani” ditetapkan sebagai nama rumah sakit, adalah sebagai ungkapan penghargaan dan rasa terima kasih warga muhammadiyah kepada Semarang atas wakaf Muhammadiyah
Bapak H. Ahmad Roemani yang mewujudkan cita-cita
mendirikan
sebuah
rumah
sakit
sebagai
keberadaan
rumah
sarana
dakwah
muhammadiyah. Dalam
waktu
relatif
singkat
sakit
Roemani
Muhammadiyah dikenal masyarakat luas dan berkat bertambahnya kepercayaan
6
masyarakat terhadap Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah, menyusul beberapa wakaf dan sumbangan dari para dermawan dan pemerintah. Wakaf dan sumbangan yang pernah diterima Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah antara lain : 1. Pada tahun 1980, menerima bantuan Presiden RI berupa satu gedung untuk bangsal perawatan kelas ekonomi, sekarang untuk ruang IPSRS dan busana. 2. Tahun 1981, menerima wakaf dari Bapak H. Ibrahim Ibnu Djamhari, SH berupa satu buah gedung lengkap dengan isinya, berkapasitas 8 tempat tidur, sekarang untuk ruang Ustman. 3. Tahun 1984, menerima wakaf dari Bapak H. Hetami berupa dua gedung, satu buah gedung untuk ruang roentgen dan satu buah gedung untuk ruang operasi, ruang intensif dan ruang pertemuan. 4. Menerima bantuan dari Direktur Kesehatan RI berupa mobil ambulance, alat-alat bedah, laboratorium dan alat rontgen. Disamping itu rumah sakit terus berusaha mengembangkan diri dengan meningkatkan sarana fisik dan fasilitas-fasilitas lain dengan biaya mandiri. Adapun para pejuang yang gigih mengembangkan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah sehingga menjadi Rumah Sakit Islam yang dibanggakan oleh warga Kota Semarang dan Jawa Tengah ini, antara lain adalah : 1. Bapak H. Burhan Sa’arin (Almarhum) 2. Bapak H. Warsito (Almarhum) 3. Dr. H. Agustono, SpA 4. Dr. H. Hamidun Kasim, SpOG
5. Drs. H. Agustono, SpA 6. Dr. H. Susanto Soegito (Almarhum) 7. Dr. H. Shofa Chasani, SpPD 8. Dr. Kuspratono 9. DR. Dr. H.M. Rofiq Anwar 10. Bapak H. Abdul Hamid, BA (Almarhum) 11. Drs. Sugeng Pamudji, Akt 12. Dr. Sediyono Ismarun 13. Drs. Adim Dimyati, MS 14. Drg. H. Edi Sumarwanto, MM 15. Dr. HM. Kusna Hadi, SH, MBA 16. Dr. H. Hari Wiyoso, MM, SpF 17. Dr. Hj. Siti Moetmainah Prihadi, SpOG, MARS 18. Drs. Naswir, Apt 19. Dr. H. Mualif Muchya, SpTHT 20. Dr. H. Tjipta Bahtera, SpAK 21. Dr. H. Imam Soebekti, MPH 22. Dr. Sofwan Dahlan, SpF 23. Drs. Jatmiko Susilo, Apt, M.Kes 24. Drs. H. Suroso Saryadi Berkat kerja keras pimpinan dan seluruh karyawan, Rumah Sakit Roemani berhasil mengukir beberapa prestasi di tingkat nasional. Adapun prestasi yang diraih Rumah Sakit Roemani antara lain :
1. Pada tahun 1990 menerima penghargaan dari menteri kesehatan RI berupa “Petaka Nugraha Karya Husada” sebagai Rumah Sakit umum swasta kelas C berpenampilan terbaik pertama dalam segi manajemen Rumah Sakit dan Pelayanan Kesehatan. 2. Pada tanggal 7 Desember 1998 memperoleh Sertifikat Akreditasi penuh 5 bidang pelayanan dari Departemen Kesehatan RI. 3. Pada bulan Januari 2003, memperoleh sertifikat Akreditasi penuh 12 bidang Pelayanan dan Departemen Kesehatan RI. Untuk meraih prestasi tersebut memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang tidak ringan baik pengorbanan tenaga, pikiran dan sumber dana. Untuk menambah kepercayaan masyarakat, Rumah Sakit Roemani tersebut berbenah diri dengan melakukan perbaikan baik dibidang pelayanan medis maupun sarana fisik. Rencana pengembangan sarana fisik ke depan adalah dengan pembangunan gedung berlantai tiga. Adapun jajaran Direksi yang saat ini sedang mengemban amanat persyarikatan Muhammadiyah untuk mengembangkan Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah adalah : 1. Dr. H. Shofa Chasani, SpPD, KGH 2. Drg. H. Edi Sumarwanto, MM 3. Jusmi Amid, SE, MBA, Msi, Akt
3.2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang merupakan bentuk organisasi garis yaitu wewenang dan tanggung jawab langsung kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang dapat dilihat pada gambar :
11
3.3. Landasan Teori A. Pengertian Personalia Di dalam Rumah Sakit yang masih tergolong kecil sering fungsi kepegawaian atau personalia, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan kepegawaian seperti memilih pegawai, pengangkatan pegawai, penggajian pegawai dan pemberhentian pegawai dikerjakan langsung oleh pimpinan atau pemilik rumah sakit. Tetapi dengan bertambahnya besarnya rumah sakit dan semakin kompleknya aktivitas yang digunakan oleh rumah sakit berarti pula masalahmasalah kepegawaian akan makin bertambah banyak, oleh karena itu perlu dibentuk bagian-bagian khusus, urusan kepegawaian dikepalai oleh seorang kepala bagian. Tetapi dengan terbentuknya bagian personalia da diangkatnya kepala bagian personalia tidak berarti bahwa segala masalah kepegawaian dapat teratasi. Hal ini dapat teratasi dengan adanya pembagian tugas dari masingmasing fungsi personalia. Dan sesuai dengan fungsinya dalam rumah sakit maka tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bagian personalia antara lain, yaitu : 1. Membuat Anggaran Biaya Tenaga Kerja yang dibutuhkan. 2. Membuat job analisis, job discription, dan job specification 3. Menentukan dan memberi sumber-sumber tenaga 4. Mengurus dan memperkembangkan program pendidikan tenaga kerja. 5. Mengurus pemindahan dan promosi dan pensiun. 6. Mengurus pemberhentian dan pensiun
7. Mengurus kesejahteraan para karyawannya.
B. Pengertian Gaji dan Upah Upah merupakan pengeluaran atau biaya yang harus dipantau dan kalau mungkin untuk ditekan sekecil mungkin oleh pihak rumah sakit, yang secara otomatis berarti menekan harga pokok produksi. Tetapi antara rumah sakit yang menginginkan biaya yang kecil dan pegawai yang mengharapkan gaji yang besar, harus ada kesepakatan yang tidak merugikan kedua belah pihak, tetapi menguntungkan kedua belah pihak. Upah juga sering diartikan sebagai penghargaan sebesar-besarnya sebagai ganti atas tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan terhadap rumah sakit tempatnya bekerja. Sedangkan definisi gaji disini adalah sama dengan upah, yang membedakan yaitu : gaji diberikan kepada karyawan tetap suatu rumah sakit. Pemberian atau pembayaran gaji berbeda dengan pembayaran upah. Perbedaannya adalah pada waktu pembayarannya. Biasanya gaji diberikan setiap bulan sekali, sedangkan upah diberikan setiap satu minggu sekali atau setiap hari, tergantung dari perjanjiannya. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai Pengertian upah dan gaji, berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian tentang upah dan gaji adalah sebagai berikut : 1) Menurut Drs. Moh. As’ad, Su Psi “Upah adalah penghargaan dari energi karyawan yang dimanifestasikan sebagai hasil produksi atau jasa yang dianggap sama dengan itu yang
berujud uang, tanpa suatu jaminan yang pasti dalam tiap minggu atau bulan”.
2) Sedangkan menurut Drs. Wasis, upah diartikan sebagai berikut : “Upah dan gaji (Kompensasi) adalah suatu unsur yang sangat penting dalam hubungan pekerja dengan majikan. Upah dan gaji bukan semata-mata kompensasi harga pokok saja, tetapi menyangkut pula bidang personalia”.
Pemberian upah dan gaji karyawan harus memuaskan. Hal ini sangat penting, apalagi jika gaji dan upah lain yang sejenis, maka rumah sakit lain bisa menarik karyawan yang penting dan berpotensial dengan gaji yang lebih tinggi. Sehingga untuk menentukan upah haruslah mengetahui besar upah dan gaji yang diberikan rumah sakit lain yang sejenis. Disamping itu upah dan gaji harus dapat meningkatkan semangat dan kegairahan dalam bekerja, sehingga efektifitas dan efisiensi dari karyawan dapat dipertahankan dan kalau mungkin ditingkatkan. Pemberian upah dan gaji yang dilakukan rumah sakit harus sesuai dengan kemampuan, pengorbanan karyawan, sehingga dapat menambah loyalitas dan kemauan untuk ikut memajukan atau meningkatkan produktivitas rumah sakit.
3.4. Pembahasan Masalah A. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gaji pegawai
1. Pangkat Golongan
Di dalam suatu perusahaan seringkali kita temui adanya perbedaan jumlah gaji yang diterima para pegawai. Demikian pula halnya yang terjadi pada rumah sakit Roemani, hal ini dikarenakan pangkat dan atau golongan yang dimiliki oleh masing-masing pegawai. Apabila seorang pegawai mempunyai golongan yang lebih tinggi dari pegawai lainnya, maka dia akan mendapatkan gaji pokok, dan tunjangan-tunjangan yang lebih besar daripada pegawai yang memiliki golongan yang lebih kecil. Seperti pegawai negeri lainnya, maka untuk mendapatkan gaji yang lebih besar, pegawai harus melalui tahapan-tahapan yang telah ditentukan berdasar lama masa kerja, pendidikan, juga senoritas. Untuk dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gaji, khususnya faktor pangkat atau golongan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1 : Jabatan, Golongan dan Gaji Standar No 1.
Jabatan Operator
Pangkat
Gol
Gaji Standar
-
Jur. Pertama
I/a
37.000
-
Jur. Muda
I/b
43.000
-
Jur. Madya
I/c
55.000
2.
3.
4.
5.
Kepala Regu
Kepala Urusan
Kepala Seksi
Manager
-
Juru
I/c
64.000
-
Perakit
I/c
77.000
-
Peny. Pertama
II / a
89.000
-
Peny. Muda
II / b
98.000
-
Peny. Madya
II / c
115.000
-
Penyelia
II / d
127.000
-
Peng. Pertama
III / a
134.100
-
Peng. Muda
III / b
155.000
-
Peng. Madya
III / c
171.100
-
Pengatur
III / d
192.000
-
Pen. Pertama
IV / a
220.000
-
Pen. Muda
IV / b
241.100
-
Pen. Madya
IV / c
264.000
-
Pembina
IV / d
282.200
-
Pem. Pertama
V/a
300.000
-
Pem. Muda
V/b
323.400
-
Pem. Madya
V/c
345.000
-
Pembina
V/d
368.200
Sumber : Bagian. Personalia Rumah Sakit Roemani
Ket
: Daftar gaji seluruh unit rumah sakit Roemani ditentukan dan ditetapkan oleh Direksi Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
Dari tabel di atas terlihat sekali bahwa pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah
Semarang,
kepangkatan
atau
golongan
sangat
mempengaruhi sekali terhadap besar kecilnya gaji pegawai. 2. Jabatan Yang Didudukinya Seseorang karyawan atau pegawai akan mendapatkan gaji yang lebih besar dengan menduduki satu pos penting atau satu kedudukan yang tinggi pada rumah sakit. Hal ini dikarenakan pegawai terbesar akan
mendapatkan tunjangan-tunjangan yang besar pula dari jabatan yang didudukinya. Untuk lebih memperjelas seberapa besar faktor jabatan ini mempengaruhi besar kecilnya gaji, dapat kita lihat pada tabel berikut ini Tabel 2 : Contoh Perbandingan Perhitungan Gaji Berdasar Golongan dan Jabatan.
No
Uraian Gaji
Manager V/b
Ka. Ur III/ c
1
Gaji Pokok
323.400
171.100
2
Tun. Kerja
125.000
68.000
3
Tun. Jabatan
125.000
60.000
4
Tun. Transport
-
20.000
573.400
319.100
Jumlah Sumber
: Bagian Personalia Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
Ket
: Tidak keseluruhan tunjangan yang dimasukkan pada contoh di atas. Dari contoh tabel 2 diatas sangat jelas sekali bahwa jabatan yang diduduki sangat mempengaruhi besar kecilnya gaji pegawai pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
B. Cara Penetapan Gaji Pegawai Yang Dipergunakan Oleh Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
Sampai saat ini jumlah pegawai, atau lebih sering disebut dengan kekuatan personil Rumah Sakit Roemani adalah tercatat sebanyak 127 orang pegawai terdiri dari : (tertera dalam tabel 3). Tabel 3 Jumlah Tenaga Kerja RS Roemani Muhammadiyah Semarang
No 1
Penggolongan Karyawan tetap
Jumlah Karyawan 42
Meliputi -
Direktur Utama
-
Direktur Pelayanan
-
Manager
-
Sekretaris Dokter
-
Administrasi
-
Perawat
-
Satpam
2
Karyawan tidak tetap
62
-
Cleaning service
3
Pegawai harian lepas
14
-
Bagian Busana
-
Laundry
4
Dokter mitra
9
Sumber : Bagian. Personalia Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang Dari keseluruhan pegawai yang ada pada Rumah Sakit Roemani adalah tercatat sebagai pegawai tetap semua tanpa terkecuali, dan pegawai ini ditetapkan dan diangkat dengan SK. Direksi. Karena keseluruhan pegawainya adalah bersifat sebagai pegawai tetap, maka Rumah Sakit Roemani menetapkan gaji bulanan kepada seluruh pegawainya.
Untuk menetapkan besarnya jumlah gaji yang akan dibayarkan kepada pegawai, maka harus disesuaikan dengan komponen gaji rumah sakit Roemani yang telah di tetapkan dengan PP Bab V Pasal 18, yang isinya sebagai berikut : 1.
Pengupahan mengacu pada Pedoman Penggajian Pegawai Negeri Sipil (PGPS) yang menyesuaikan dengan upah minimum Kota yang berlaku dan kemampuan finansial rumah sakit.
2.
Upah terendah adalah minimal sama dengan upah minimal kota (Semarang).
Adapun komponen gaji tersebut adalah seperti terlihat pada tabel 4 di bawah ini : Tabel 4.1 Gaji Pokok Status
G.P. Terendah
G.P. Tertinggi
-
Operator
37.000
77.000
-
Kepala regu
89.000
127.000
-
Kepala urusan
134.100
192.000
-
Kepala seksi
220.000
282.200
-
Manager
300.000
368.000
Keterangan : Gaji Pokok ini diberikan kepada pegawai sesuai dengan golongan yang dimiliki, artinya pegawai dengan golongan terendah (I / a ) akan menerima gaji pokok terendah sesuai dengan tabel komponen gaji. Tabel 4.2 Tunjangan Kerja
Status
G.P. Terendah
G.P. Tertinggi
-
Operator
38.000
45.500
-
Kepala regu
46.500
52.500
-
Kepala urusan
65.000
71.000
-
Kepala seksi
80.000
94.000
-
Manager
98.000
135.000
Keterangan : Tunjangan kerja ini diberikan kepada pegawai sebagai kompensasi atas kerja pegawai, aturan pemberiannya sesuai dengan aturan pemberian gaji pokok. Tabel 4.3 Tunjangan Jabatan Status
Besarnya
-
Operator
7.000
-
Kepala regu
20.000
-
Kepala urusan
60.000
-
Kepala seksi
90.000
-
Manager
125.000
Keterangan : Tunjangan jabatan ini diberikan kepada pegawai sesuai dengan status yang dimilikinya, dan bukan berdasar pada golongan yang dimilikinya.
Tabel 4.4 Tunjangan Transport
Status
G.P. Terendah
G.P. Tertinggi
-
Operator
7.500
10.000
-
Kepala regu
10.000
15.000
-
Kepala urusan
15.000
20.000
-
Kepala Seksi
20.000
25.000
Keterangan : Tunjangan ini diberikan kepada pegawai sebagai ganti biaya transport para pegawai, manager tidak mendapat tunjangan ini, tetapi mendapatkan sebuah mobil inventaris dari rumah sakit untuk sarana transportasi. Dan tunjangan yang di dalam rumah sakit saja yang dimasukkan dalam daftar gaji, sedangkan yang diluar rumah sakit apabila pegawai melakukan Dinas luar. Selain tunjangan-tunjangan inti yang diberikan kepada pegawai, adapula tunjangan-tunjangan lain yang diikutsertakan dalam penetapan gaji para pegawai. Tunjangan-tunjangan tersebut adalah : 1) Tunjangan Keluarga Tabel 4.5 Tunjangan Keluarga Status
Besarnya
-
Operator
7.000
-
Kepala regu
20.000
-
Kepala urusan
60.000
-
Kepala seksi
90.000
-
Manager
125.000
Keterangan : Tunjangan keluarga ini terdiri dari tiga macam tunjangan, yaitu : a.
Tunjangan Keluarga
Besarnya sesuai dengan tabel diatas. b.
Tunjangan Istri : Besarnya 5 % x Gaji Pokok.
c.
Tunjangan Anak : Besarnya 2 % x Gaji Pokok.
Tunjangan ini diberikan kepada para pegawai yang telah berkeluarga. 2) Tunjangan Masa Kerja Diberikan kepada pegawai yang telah bekerja sebelum bulan Juli dan besarnya adalah Rp. 150.000,00 untuk setiap tahunnya, misalkan : Seorang pegawai telah bekerja sebelum bulan Juli 1967 adalah 2 tahun, maka perhitungannya adalah Rp. 300.000,00 : 2 : 12 = Rp. 12.500,00 inilah yang setiap bulannya diberikan kepada para pegawai. 3) Tunjangan Penyesuaian Seperti pegawai negeri lainnya, maka apabila pemerintah mengintruksikan akan kenaikan gaji pegawai, maka rumah sakit Roemani pun memberikan tunjangan penyesuaian terhadap kenaikan gaji ini.
4) Tunjangan Subsidi Yaitu apabila ada pegawai pindahan dari rumah sakit lain dengan gaji yang tidak sama atau lebih sedikit dengan ketentuan golongan maupun jabatan yang ada pada rumah sakit Roemani maka diberi subsidi untuk penyesuaian gaji pegawai tersebut.
5) Tunjangan Perumahan Status
Besarnya
-
Kepala Seksi
40.000
-
Manager
60.000
Keterangan : Diberikan kepada pegawai yang mempunyai jabatan tertentu, pada rumah sakit yang mendapatkan tunjangan ini hanya Kasi dan Manager saja. 6) Tunjangan Makan dan Minum Tabel 4.7. Tunjangan Makan dan Minum Status
Besarnya
-
Operator
13.109
-
Kepala regu
15.000
-
Kepala urusan
17.052
-
Kepala seksi
19.100
-
Manager
21.050
Keterangan : Diberikan kepada seluruh pegawai sebagai ganti biaya makan dan minum selama bekerja dalam rumah sakit.
7) Tunjangan Pengobatan Tabel 4.8 Tunjangan Pengobatan
Status
Besarnya
-
Operator
7.625
-
Kepala Regu
8.900
-
Kepala Urusan
10.000
-
Kepala Seksi
11.500
-
Manager
12.425
Keterangan : Diberikan kepada pegawai atas ganti biaya pengobatannya apabila pegawai sakit, dan apabila sampai menginap di Rumah Sakit akan mendapat ganti dari rumah sakit sebesar 50 %, dengan catatan, menginap di rumah sakit pemeritah atau negeri. 8) Tunjangan Hari Tua Tabel 4.9 Tunjangan Hari Tua Status
Besarnya
-
Operator
7.670
-
Kepala Regu
8.800
-
Kepala Urusan
9.950
-
Kepala Seksi
10.700
-
Manager
11.640
Keterangan : Diberikan kepada seluruh pegawai, tetapi dalam pelaksanaannya dimasukkan dalam potongan untuk diberikan setelah pegawai pensiun nanti. 9) Tunjangan ASTEK Seluruh pegawai rumah sakit Roemani di ikutkan dalam program ASTEK oleh rumah sakit. Ini merupakan bentuk tanggung jawab rumah sakit dalam hal keselamatan dan kesejahteraan pegawai. Mengenai besarnya, semua pegawai adalah sama.
10) Tunjangan Back Service Yaitu satuan premi pegawai yang dihitung sejak sebelum tahun 1990. Misalkan : Seorang pegawai dengan masa kerja sebelum tahun 1990 adalah 10 tahun, maka setiap tahun akan mendapatkan BS sebesar : Rp. 100.000,00 dan yang diterimakan setiap bulannya adalah sebagai berikut : Rp. 1.00.000,00 : 10 th : 12 bulan = Rp. 8.333,00 11) Tunjangan Coming Service Adalah satuan premi yang diberikan kepada pegawai sejak mulai bulan Januari 1990. Tunjangan ini diberikan perbulan, dan besarnya adalah Rp. 75.000,00 : 12 = 6250. Setelah sesuai dengan tabel komponen gaji, selanjutnya seluruh gaji dan tunjangan-tunjangan tersebut kemudian dikurangi dengan potongan-potongan sebagai berikut : a. Iuran Organisasi Adalah potongan tidak tetap, artinya jika ada salah seorang pegawai atau keluarga pegawai yang meninggal dunia, maka masingmasing pegawai akan dikenakan sumbangan kematian. b. Potongan Koperasi
Setiap pegawai rumah sakit adalah anggota daripada koperasi karyawan rumah sakit Roemani. Untuk itu setiap bulannya pegawai dikenai iuran. c. Laporan Village Adalah potongan yang diberikan atas kredit untuk perumahan pegawai, besarnya jumlah cicilan telah ditentukan oleh rumah sakit. d. Potongan Makan dan Minum Karena seluruh pegawai makan dan minumnya di tanggung / disediakan selama bekerja di dalam rumah sakit, maka dikenakan potongan yang besarnya disesuaikan. e. Potongan Pengobatan Rumah sakit Roemani menyediakan Dokter untuk para pegawainya, apabila ada pegawai yang sakit, maka akan dikenakan potongan sesuai dengan tunjangan pengobatannya. f. Potongan Tunjangan Hari Tua Tunjangan hari tua yang diberikan rumah sakit setiap bulannya dimasukkan kedalam potongan untuk diberikan kepada pegawai setelah pensiun nanti. g. Potongan ASTEK Potongan ini setiap bulannya langsung dibayarkan pada Asuransi Jiwas Raya, asuransi ini meliputi : 1) Asuransi Kematian 2) Asuransi Kecelakaan
3) Asuransi Hari Tua Apabila seorang karyawan ada yang meninggal dunia, maka ahli warisnya akan mendapatkan santunan dari asuransi sesuai dengan yang telah ditetapkan. h. Potongan Back Service Potongan ini langsung dimasukkan kedalam daftar potongan setiap bulannya, dan akan diberikan kepada pegawai setelah pensiun nanti. i. Potongan Coming Service Adalah sama seperti pada Back service, dan diberikan setelah pegawai pensiun. Setelah dikurangi dengan potongan-potongan tersebut diatas, selanjutnya hasil penambahan dari gaji pokok dan tunjangantunjangan setelah dikurangi dengan potongan-potongan, ini nantinya yang disebut dengan gaji bersih. Dan gaji bersih inilah yang setiap bulannya diterimakan oleh rumah sakit kepada para pegawai. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai cara penetapan gaji ini, dapat kita lihat pada contoh perhitungan penetapan gaji pegawai berikut ini. Tabel 4.10. Perhitungan Gaji Karyawan Golongan II / a Nama Jabatan Golongan Masa Kerja
: Paidjo : Kepala Regu : II / a : 20 tahun
Uraian
Jumlah (Rp)
Gaji Pokok
89.000,00
Tunjangan Keluarga
15.010,00
Tunjangan Kerja
46.000,00
Tunjangan Jabatan
20.000,00
Tunjangan Masa Kerja Tunjangan Penyesuaian
23.921,00
Tunjangan Subsidi
-
Tunjangan Perumahan
-
Tunjangan Transport
10.000,00
Tunjangan Makan Minum
15.000,00
Tunjangan Pengobatan
8.900,00
Tunjangan Hari Tua
8.800,00
Tunjangan ASTEK
11.000,00
Tunjangan B Service
6.700,00
Tunjangan C Service
8.300,00 Gaji Kotor
263.131,00
Tabel 4.11. Potongan Gaji Karyawan Golongan II / a
Potongan
Jumlah (Rp)
I. Organisasi
:
S. Kematian
:
-
P. Koperasi
:
1.000,00
L. Village
:
-
P. Makan Minum
:
15.000,00
P. Pengobatan
:
15.000,00
P. THT
:
8.800,00
P. ASTEX
:
11.000,00
P. B. Service
:
6.700,00
P. C. Service
:
8.300,00
Jumlah
Rp
100,00
Rp.
65.900,00
Perhitungan gaji bersih
:
Gaji kotor
: Rp.
263.131,00
Potongan-potongan
: Rp.
65.900,00
Gaji bersih
: Rp.
197.231,00
Catatan : 1. Tunjangan Keluarga : a. Tunj. Keluarga golongan II / a
Rp.
7.000,00
b. Tunj. Istri 5 % x Gaji pokok
Rp.
4.450,00
c. Tunj. Anak (2 % x G.P) x 2
Rp.
3.560,00
Rp.
15.010,00
Rp.
231.710,00
Menjadi Rp. 231.710,00 x 10 %
Rp.
23.921,00
Jumlah
Rp.
263.131,00
Jumlah 2. Tunjangan Penyesuaian - Sebelum ada kenaikan - Ada kenaikan 10 % sehingga
3. Tunjangan Pengobatan gol. II / a
Rp.
8.900,00
Obatnya sebesar
Rp.
15.000,00
Potongan di Luar Tunjangan
Rp.
6.100,00
Pada bulan tersebut Paidjo sakit, Berobat pada Dokter dan biaya tebusan
Keterangan : Seluruh sumber berasal dari Bagian Personalia Rumah sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
Rumah sakit Roemani melaksanakan penerimaan pegawai apabila ada pegawai lainnya yang memasuki masa pensiun (MPP), dan melakukan pengangkatan pegawai baru apabila pegawai yang MPP telah purna tugas atau pensiun. Dalam penerimaan ini ada aturannya tersendiri, dan terbagi menjadi tiga kategori yaitu : a. Pegawai Lepas b. Pegawai Kontrak c. Pegawai Tetap (telah diangkat) Begitu pegawai baru diterima, setelah melalui beberapa seleksi, maka pegawai tersebut digolongkan menjadi pegawai lepas. Yaitu pegawai tersebut digaji berdasar upah minimum harian menurut pendidikannya. Setelah minimal 3 bulan dan maximal 6 bulan sebagai pegawai lepas, maka pegawai dapat diusulkan untuk menjadi pegawai kontrak, tentunya dengan prestasi kerja dan konduite yang baik. dalam cara penetapan gaji pegawai kontrak ini adalah sama seperti cara penetapan gaji pegawai tetap lainnya, dan disesuaikan dengan golongan sementara berdasar pendidikannya. Setelah minimal 1 tahun
dan maximal selama 2 tahun, pegawai kontrak dapat diusulkan untuk diangkat menjadi pegawai tetap. Dengan catatan memiliki prestasi dan konduite yang baik pula selama menjadi tenaga kontrak pada rumah sakit. Adapun urutan golongan dan penetapan upah minimum khusus bagi pegawai baru dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.12 Upah Minimum pegawai lepas berdasar pendidikan, dengan masa kerja 0 – 6 bulan. Pendidikan
Besarnya (Rp)
-
SD
-
SMP
3.500,00 / hari
-
SMA
4.400,00 / hari
-
SARMUD ( D III)
5.300,00 / hari
-
Sarjana (S1)
6.400,00 / hari
Rp.
2.700,00 / hari
Keterangan : Seorang pegawai baru dengan ijazah SD, maka akan diberi upah sebesar Rp. 2.700,00 setiap harinya. Dan apabila tidak masuk kerja, maka tidak diberi gaji. Penetapan gaji tersebut ditentukan oleh Dewan Direksi pada Rumah Sakit Roemani dan untuk hal ini Rumah Sakit Roemani diberi otonomi untuk melakukan pengupahan.
Tabel 4.13. Pangkat dan Golongan bagi pegawai Kontrak yang telah diangkat.
Pendidikan
Pangkat
Golongan
-
SD
-
Juru Pertama
I/a
-
SMP
-
Juru Muda
I/b
-
SMA
-
Juru Madya
I/c
-
SARMUD
-
Penyela Pertama
II / a
-
SARJANA
-
Penyelia Muda
II / b
Keterangan : Dalam menjalani masa kontrak dengan masa kerja 0 – 2 tahun, maka pegawai kontrak digaji seperti pegawai lainnya yang telah diangkat, berdasarkan pendidikannya dan golongan sementara. Urutan ini ditetapkan oleh Dewan Direksi pada rumah sakit Roemani. Keterangan : Seluruh sumber berasal dari Bagian Personalia Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.
Contoh lembar Gaji Pegawai NOMOR
:
UNIT
:
N.P.K
:
BULAN
:
NAMA
:
JABATAN
:
GAJI
POTONGAN
g. Pokok
:
i. Organisasi
:
t. Keluarga
:
s. Kematian
:
t. Kerja
:
p. Koperasi
:
t. Jabatan
:
l. Village
:
t. M.K
:
p. Makan Minum
:
t. Penyesuaian
:
p. Pengobatan
:
t. Subsidi
:
p. T.H.T
:
t. Perumahan
:
p. ASTEK
:
t. Transport
:
p. B. Service
:
t. Makan Minum
:
p. C Service
:
t. Pengobatan
:
p. Lain-lain
:
t. T.H.T
:
t. ASTEK
:
t. B. Service
:
t. C. Service
:
Jumlah
:
Jumlah
:
Kasi Keuangan dan Umum
Penerima
Prosedur Penggajian Prosedur Penggajian dilakukan oleh 1. Bagian SDM 2. Bagian Direksi 3. Bagian Keuangan dan Umum 4. Bank 5. Karyawan
PROSEDUR PENGGAJIAN RS . ROEMANI
SDM Mulai
DIREKSI SPMU 2
KEU dan UMUM
BANK
KARYAWAN
SPMU 3 Membayar gaji karyawan
Membuat Konsep gaji
Mengesahkan SPMU
Menandata ngani SPMU
3
SPMU
1 2
SPMU
1 2
SPU
SPU
SPU
1 2
Meneliti SPU
Bukti memorial
Selesai 1 2
SPU
Mengesahkan SPU
Membuat bukti memorial
Keterangan : 1. Departemen SDM membuat konsep penggajian yang diparaf oleh SPV Personalia dan ditandatangani oleh manager SDM sebagai SPMU yang diajukan kepada Wadir Umum. 2. SPMU yang telah disetujui oleh Wadir Umum selanjutnya diserahkan ke Wadir Keuangan 3.
Wadir
Keuangan
membubuhkan
melalui
paraf
dan
Manager tanda
Keuangan tangan
meneliti untuk
serta
diajukan
pengesahannyakepada Direktur sebagai Surat Pembayaran Utang (SPU). 4. SPU selanjutnya diberikan kepada keuangan. 5. Melalui SPV Keuangan, Manager Keuangan memerintahkan kepada Kasir untuk melakukan pembayaran gaji epada karyawan setelah ditelitu oleh SPV Keuangan. Dalam pemberian gaji pada karyawan Rumah Sakit Roemani terdiri dari : a. Gaji Pokok b. Tunjangan tetap c. Tunjangan tidak tetap lainnya Gaji karyawan dibayarkan setiap bulan paling lambat pada hari kerja terakhir bulan yang bersangkutan. Bila seorang karyawan mulai bekerja tidak pada awal bulan, maka pembayaran gaji untuk bulan pertama akan diperhitungkan berdasarkan jumlah hari kerja secara merata.
C. Metode Kerja dan Pelaksanaan Pembayaran Gaji
3736
1. Metode Kerja Dalam melakukan kegiatan operasi sehari-harinya, rumah sakit Roemani membagi pegawainya menjadi 3 regu atau 3 shift, atau lebih sering disebut Ploeg. 2. Shift atau Ploeg Karyawan Ploeg I : mulai 06.30 – 14.30 Ploeg II : mulai 14.30 – 22.30 Ploeg III : mulai 22.30 – 06.30 Keterangan : Masing-masing Ploeg ini berjalan dengan urutan I, II, III, begitu seterusnya. Untuk setiap Ploeg diberi waktu istirahat ½ jam dan makan minum yang disediaka oleh rumah sakit pada setiap tiga bula sekali diadakan penggantian jam kerja masing-masing Ploeg. Misalkan Ploeg I yang semula bekerja pagi maka diganti menjadi malam, begitu dan seterusnya, berlaku dari hari Senin sampai Sabtu. Hari Minggu dan hari besar libur. 3. Untuk Kantor dan Day Shift Senin – Kamis 07.00 – 14.30 Jum’at
06.30 – 11.00
Sabtu
06.30 – 12.00
4. Pelaksanaan Pembayaran Gaji
Pelaksanaan pembayaran gaji pegawai rumah sakit Roemani adalah diberikan kepada pegawainya pada tanggal 28 pada tiap-tiap bulannya, dan pelaksanaan pembayaran gaji itu sendiri melibatkan beberapa bagian, diantaranya : 1. Direksi 2. General Manager 3. Keuangan dan Umum 4. Persoanalia 5. Bank Adapun prosedur pelaksanaan pembayaran gaji pegawai rumah sakit Roemani adalah sebagai berikut :
Direksi
Gen. Man
Keu & Umum
Pers
Bank
Karyawan
D.G.B
D.G.B
U
U
D.G.B
D.G.B
D.G.B
L.P.G.F
L.P.G.D
L.P.G
U
U
Gambar 3 : Prosedur Pelaksanaan Penggajian Pegawai Keterangan : U
= Uang
D
= Diketahui
F
= Difiatkan
L. P.G = Laporan Perubahan Gaji D.G.B = Daftar Gaji Baru Sumber : Bagian Personalia Rumah Sakit Roemani Dari gambar prosedur pelaksanaan penggajian pegawai penjelasannya adalah sebagai berikut :
: pada Rumah Sakit Roemani, Direksilah yang menentukan dan
menetapkan gaji para pegawai.
Tetapi setiap bulannya urusan personalia selalu mengirimkan daftar laporan perubahan gaji pegawai ke Direksi, daftar laporan perubahan gaji ini berisi perubahanperubahan gaji pokok maupun tunjangan-tunjangan para pegawai yang pada bulan tersebut sedang berkeluarga atau menikah, mempunyai anak (istrinya melahirkan), dan naik pangkat atau golongan. Sehingga perubahan gaji maupun tunjangan-tunjangan harus segera dilaporkan ke Direksi. Setelah menerima L.P.G. tersebut, kemudian direksi mengeluarkan daftar gaji baru ke rumah sakit Roemani, dan diurusi oleh bagian personalia untuk dicek dan dicocokkan kebenarannya kembali. Setelah dicek kemudian diserahkan kepada sie keuangan & umum dengan diketahui oleh General Manager, baru setelah itu Sie Keuangan dan Umum mengeluarkan uang cash beserta perhitungan-perhitungannya untuk selanjutnya diserahkan ke bank kemudian tiap-tiap tanggal 28, para pegawai mengambil gaji langsung melalui bank.