111 BAB V PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 14 orang sampel yang berasal dari instalasi rehabilitas medik bagian fisioterapi Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta pada tanggal 4 Maret sampai dengan 16 Maret 2013. Sampel pada penelitian ini dengan kondisi gangguan kemampuan fungsional akibat Osteoarthritis Tibiofemoral Joint
yang
terbagi dalam dua kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan I yang berjumlah 7 orang sampel dan kelompok perlakuan II berjumlah 7 orang sampel. Dimana pada kelompok perlakuan I diberikan intervensi Sonophorosis Diclofenacdan Hold Relax sedangkan pada kelompok perlakuan II diberikan intervensi Ultrasound dan Hold Relax, didapatkan hasil yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint tersebut. Hasil penelitian ini akan menjawab hipotesis yang terdapat pada bab sebelumnya dengan penjelasan sebagai berikut: 1.
Hipotesis I : Intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax dapat meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint. Untuk menguji hipotesa I digunakan Uji Paired T-test pada kelompok perlakuan I yang berjumlah 7 orang dengan usia 60-64 tahun 4 orang (57%) dan 65-69 tahun 3 orang (43%) yang diberikan
111
112 intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax, ditemukan peningkatan kemampuan fugsional pada pengukuran kuesioner KOOS (Knee injury and Osteoarthrits Outcome Scale) sebelum intervensi nilai mean sebesar 59.43 (SD=6.106) dan setelah 6 kali intervensi nilai mean menjadi sebesar 60.71 (SD=5.499) dengan selisih mean 1.29 (SD=1.113).
Kemudian
dilakukan
pengujian
pada
kelompok
perlakuan I dengan uji Paired T – Test dan diperoleh hasil p-value 0,022 dimana p < α (0,05) yang berarti Ho ditolak atau intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax dapat meningkatan kemampuan fungsional kasus osteoarthritis Tibiofemoral Joint pada kelompok perlakuan I. Pada kelompok perlakuan I ini tidak semua sampel mengalami peningkatan kemampuan fungsional karena keterbatasan waktu penelitian yang singkat tetapi secara umum Intervensi sonophorosis diclofenac
dapat
mengatasi
osteoarthritis
sehingga
dapat
meningkatkan kemampuan fungsional dikarenakan selain dari segi psikologi sampel itu sendiri juga karena adanya efek kavitas, accoustic streaming, conceptive transport dan thermal yang membantu penyerapan voltaren sebagai anti-inflamasi yang berpengaruh secara biologis
kedalam tubuh membantu proses regenerasi jaringan,
memberi rasa nyaman atau menurunkan
nyeri, meningkatan
elastisitas jaringan lunak sendi. Sedangkan pemberian hold relax dapat mengatasi masalah pada osteoartritis melalui efek pumping action mengakibatkan vasodilatasi sehingga zat-zat sisa dan asetabolik dapat
113 diserap, selain itu hold relax dapat menurunkan spasme, dan meningkatkan lingkup gerak sendi dari sendi yang mengalami keterbatasan. Jadi efek dari sonophorosis diclofenac dan hold relax ini dapat mengatasi permasalahan sendi seperti nyeri dan keterbatasan gerak yang menghambat aktivitas fungsional pada kasus osteoarthritis tibiofemoral joint sehingga kemampuan fungsional dapat meningkat. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zahi Touma, Lan Chen, and Thurayya Arayssi April 2007 tentang The Effect of Treatment by Diclofenac with Iontophoresis in Osteoarthritic Knee dan
penelitian
Ali
Ghanbari,
Maryam Ebrahimian,
Marzieh
Mohamadi, Alireza Najjar-Hasanpour 2007 tentang Comparing Hold Relax - Proprioceptive Neuromuscular Facilitation in Management of Hamstring Tightness Osteoarthritis juga mendukung hasil penelitian ini dimana Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax dapat digunakan pada kasus Osteoartritis Tibiofemoral Joint.
2.
Hipotesis II :
Intervensi Ultrasound
dan Hold Relax dapat
meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus Osteoarthrtitis Tibiofemoral Joint. Untuk menguji hipotesa II digunakan Uji Paired T-test pada kelompok perlakuan II yang berjumlah 7 orang dengan usia 60-64 tahun 5 orang (71%) dan 65-69 tahun 2 orang (29%) yang diberikan intervensi Ultrasound dan Hold Relax, ditemukan peningkatan kemampuan fugsional pada pengukuran kuesioner KOOS sebelum
114 intervensi nilai mean sebesar 59.86 (SD=4.880) dan setelah 6 kali intervensi nilai mean menjadi sebesar 60.71 (SD=4.751) dengan selisih mean 0.86 (SD=0.690). Kemudian dilakukan pengujian pada kelompok perlakuan II dengan uji Paired T – Test dan diperoleh hasil p value 0,017 dimana p < α (0,05) yang berarti Ho ditolak atau intervensi Ultrasound dan Hold Relax dapat meningkatan kemampuan fungsional kasus osteoarthritis Tibiofemoral Joint pada kelompok perlakuan II. Pada kelompok perlakuan II ini tidak semua sampel mengalami peningkatan kemampuan fungsional karena waktu penelitian yang singkat sehingga hasil penelitian belum maksimal namun secara umum mengalami peningkatan signifikan karena pada osteoarthritis ultrasound memberi efek mekanik, thermal dan piezoelektrik yang berpengaruh secara biologis seperti relaksasi otot, meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan elastisitas, mengurangi nyeri serta mempercepat proses penyembuhan jaringan sendi. Sedangkan pemberian hold relax dapat mengatasi masalah pad aosteoartritis melalui efek pumping action mengakibatkan vasodilatasi sehingga zat-zat sisa dan asetabolik dapat diserap, selain itu hold relax dapat menurunkan spasme, dan meningkatkan lingkup gerak sendi dari sendi yang mengalami keterbatasan. Jadi efek dari ultrasound dan hold relax ini dapat mengatasi permasalahan sendi yang menghambat aktivitas fungsional pada kasus osteoarthritis tibiofemoral joint dan kemampuan fungsional dapat ditingkatkan.
115 Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dr John Z Srbely maret 2008 tentang Ultrasound in the management of osteoarthritis knee dan penelitian Ali Ghanbari, Maryam Ebrahimian, Marzieh
Mohamadi,
Alireza
Najjar-Hasanpour
2007
tentang
Comparing Hold Relax - Proprioceptive Neuromuscular Facilitation in Management of Hamstring Tightness Osteoarthritis juga mendukung hasil penelitian ini dimana Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax dapat digunakan pada kasus Osteoartritis Tibiofemoral Joint.
3.
Hipotesis III : Intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax tidak lebih baik dapi pada intervensi Ultrasound dan Hold Relax dalam
meningkatkan
kemampuan
fungsional
pada
kasus
Osteoarthritis Tibiofemoral Joint. Berdasarkan tabel 4.9 diatas, terlihat bahwa hasil uji independent sample T-test didapatkan nilai selisih peningkatan kemampuan fungsional antara kelompok perlakuan I sebesar 1.29 (SD=1.113) dan kelompok perlakuan II sebesar 0.86 (SD=0.69). Kemudian data tersebut dilakukan uji Independen T-Test, didapatkan nilai p value = 0,403 > α (0,05), hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima yang berarti intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold relax tidak lebih baik dari pada Ultrasound dan Hold Relax dalam meningkatkan kemampuan fungsional Tibiofemoral Joint.
pada kasus Osteoarthritis
116 Pada uji hipotesa III yang dilakukan pada kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II menunjukan tidak ada perbedaan peningkatan kemampuan fungsional pada Osteoarthritis Tibiofemoral Joint. Pada intervensi Sonophorosis Diclofenac dan Hold Relax memberikan peningkatan kemampuan fungsional pada kelompok perlakuan I sama dengan intervensi Ultrasound dan Hold Relax pada kelompok perlakuan II, hal tersebut dibuktikan pada uji hipotesa III. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yeuh-ling hsieh desember 13, 2004 tentang Effects of Ultrasound and Diclofenac Phonophoresis on Inflammatory Pain in Arthritis dan penelitian Erkan Kozanoglu, Sibel Basaran, Rengin Guzel, Fusun Guler-Uysal 2003 tentang Short term efficacy of diclofenac phonophoresis versus continuous ultrasound therapy in knee osteoarthritis yang mendukung teori bahwa Sonophorosis Diclofenac lebih baik dari pada Ultrasound pada osteoartritis. Tapi karena singkatnya waktu penelitian hasil terapi yang didapat belum maksimal sehingga belum menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa intervensi Sonophorosis Diclofenak dan Hold Relax tidak lebih baik dari pada Ultrasound dan Hold Relax dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus Osteoarthritis Tibiofemoral Joint.
117 B.
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang dihadapi oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Waktu penelitian yang singkat sehingga hasil penelitian belum maksimal
2.
Bervariasinya aktifitas pasien yang merupakan faktor iritan yang menyebabkan keluhan meningkat sehingga akan mempengaruhi hasil dari intervensi yang diberikan.
3.
Sampel kurang mengerti tentang instrument prosedur pelaksanaan.
4.
Sampel kurang mengerti prosedur pengukuran karena alat ukur kuesioner yang menggunakan kata-kata yang masih baku.
5.
Bervariasinya respon sampel terhadap stimulus saat pemberian intervensi
berbeda
pada
masing-masing
sampel
mempengaruhi keefektifan intervensi yang diberikan.
sehingga