BAB III OBYEK PENELITIAN
3.1
Sejarah Hotel Kartika Chandra Pada awalnya merupakan sebuah hotel non bintang di Jalan Kaji 44, pada tahun
1969. Kemudian pemilik Hotel tersebut merasa perlu menerjuni industri perhotelan secara lebih serius, lahirlah Hotel Kartika Chandra. Sebuah kompleks hotel mini dan gedung theatre di Jalan Gatot Subroto Kav 18-20, Jakarta Selatan, yang diresmikan pleh Bapak Presiden Republik Indonesia Soeharto, tepatnya pada tanggal 20 Januaari 1971. Perlahan tapi pasti, hotel dengan 30 kamar itu terus berkembang. Tahun 1972, Kartika Chandra membuka usaha baru berupa ruang perkantoran sebanyak 88 ruangan, yang disebut Minor Operating Department. Pada April 1974 menjelang konferensi PATA (Pasific Asia Travel Association) Kartika Chandra berhasil meningkatkan diri menjadi hotel bertaraf internasional bertingkat10 dengan kapasitas 174 kamar, sebuah Ballroom, restoran Nusa Indah, Super Club, Bar, dan fasilitas gedung berupa Bowling Centre berkapasitas 24 lines, yang diresmikan oleh Ibu Negara Tien Soeharto. Maka mulailah Kartika Chandra berkibar diantara hotel-hotel terbaik di Nusantara. Pada tahun 1974 tersebut, di Indonesia Kartika Chandra adalah satu dari sedikit hotel bertaraf internasional yang dilengkapi berbagai fasilitas modern, termasuk sebuah convention centre megah, ruang perkantoran, dan pelataran parkir untuk 650 mobil. Saat itu Prambanan Coffee Shop dan Ria Bar yang terletak didekat lobi Kartika Chandra 22
23 dikenal sebagai salah satu cafe dan bar pertama di Jakarta, tempat bintang-bintang terkenal ibukota berkumpul. Lebih dari itu Kartika Chandra juga memiliki sarana hiburan yang tak terdapat di Hotel lain: sebuah gedung bioskop termodern dan terbesar dengan kapasitas 1000 tempat duduk bernama Kartika Chandra Theatre. Lalu pada tahun itu pula Hotel Kartika Chandra dinyatakan sebagai Hotel Bintang 4 oleh pemerintah. Kartika Chandra kian berkibar, pada tahun 1986 dibawah dewan direksi baru, Kartika Chandra memodernisasi teaternya menjadi Cineplax pertama di Indonesia dengan 3 studio, kemudian berkembang menjadi 4 studio. Tidak berhenti sampai disitu, tahun 1994 diluncurkan ulang menjadi Theatre Ultramodern yang sama sekali baru dengan 5 studio yaitu: Hollywood Kartika Chandra 21, satu-satunya theatre dengan sound system canggih THX dan digital di Indonesia, yang letaknya bersebelahan dengan resto keluarga Planet Hollywood yang juga pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Memasuki ulang tahun ke 20, awal 1991, Kartika Chandra memaklumatkan diri menjadi hotel pertama di Indonesia yang menerapkan sistem area bebas rokok bagi seluruh staff dan karyawan hotel, menyediakan sarana smooking dan non smooking area untuk para tamu hotel. Kebijakan ini meningkatkan kenyamanan tamu, khususnya bagi yang tidak merokok. Penerapan sistem area bebas rokok juga meningkatkan perhatian akan keselamatan dan kesehatan kerja, terutama bahaya kebakaran, sehingga, membuat Kartika Chandra berhasil memperoleh penghargaan Zero Accident dari Departemen Tenaga Kerja yang diserahkan langsung oleh Pressiden Soeharto, pada tahun 1995 di Istana Negara. Pengembangan Puri Medika Kartika Chandra juga merupakan bukti lain dari kepedulian Kartika Chandra terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Nyatanya
24 pada tahun 1995, Kartika Chandra memperoleh sertifikat Baik Sehat dari Departemen Kesehatan. Puri Medika terbuka untuk semua staf, karyawan, dan tamu Hotel Kartika Chandra. Selain berhasil menerima penghargaan Zero Accident, pada tahun 1993 Kartika Chandra terpilih sebagai hotel untuk akomodasi para peserta KTT Non Blok di Jakarta dan pada tahun 1994 terpilih menjadi satu-satunya hotel berbintang 4 yang menerima Kepala Negara APEC, yaitu Perdana Menteri Papua Nugini Sir Julius Chan. Lalu pada tahun 1995, Kartika Chandra juga terpilih untuk akomodasi atlet dan official mancanegara Kejuaraan Negara Superbike, Kejuaraan Dunia Penahanan dan Kejuaraan Dunia Asia Menembak. Dibawah manajemen baru yang dipimpin oleh H. Sudwikatmono (Presiden Direktur), H. Subagja Prawata (Direktur), dan Ad. Harisantoso (Direktur Eksekutif), Kartika juga merenovasi Balairung Kirana (Grand Ballroom) dan mengembangkan gedung baru di sayap kanan guna menambah ruang kamar menjadi 278 pada tahun 1995 termasuk puri kencana (Penthouse) di puncak gedung lantai 11, Puri Mahkota Puteri (Royal Princess Suite), Presidential Suite, dan Executive Suite. Tema Hotel Kartika Chandra adalah “The Friendly Hotel That Cares”, yaitu Hotel yang peduli dan memberi perhatian penuh terhadap segala kebutuhan serta keperluan tamu akan pelayanan, produk dan sarana yang berstandar utama serta pelayanan yang cepat, ramah, dan sopan. Tema yang kedua “The Green Royal Castel and Resort”, yaitu dengan sentuhan arsitektur dan design interior Jawa dan ornamenornamen disetiap ruangan yang tersedia serta eksterior yang dominan hijau sehingga
25 menjadikan Kartika Chandra tampil layak sebuah Puri Raja yang anggun dan rimbun dengan tanaman tropis. 3.1.1
VISI dan MISI Kartika Chandra
1.
MISI 1.
Memberikan kesempatan pemuda/ pemudi bangsa Indonesia menjadi Hoteller Professional, mampu memimpin, mengelola secara professional dan bertaraf Internasional.
2.
Membangun Hotel bintang 4 yang dapat membuat: 1) Tamu, pelanggan puas. 2) Dapat memberikan kesejahteraan staff dan karyawannya. 3) Memberikan profit kepada para pemegang saham. 4) Menjadi hotel kebanggaan pemerintah kota, membayar retribusi dan pajak, menjadi hotel kebanggaan Jakarta Selatan khususnya dan DKI Jakarta umumnya.
3.
Hotel yang pantas memperoleh dukungan/ goodwill dari masyarakat.
4.
Hotel yang baik tempat mencari nafkah dan untuk meniti karier.
26 2.
VISI 1.
Perlu pendidikan pelatihan terus menerus kepada SDM untuk menunjang missi, Hotel perlu pengembangan usaha agar dapat memperoleh peningkatan
pendapatan, dan kesempatan berkembangnya Staff dan
karyawan. 2.
Kerjasama dengan para Travel Agent, Airlines, dan yang terkait Industri Pariwisata
3.
Menjalin hubungan baik dengan aparat pemerintah dan Angkatan Dinas Pariwisata.
3.1.2
Fasilitas-fasilitas Hotel Kartika Chandra Jakarta
Fasilitas Kamar: Jumlah kamar seluruhnya 278 kamar, terdiri dari 143 kamar pada Building E dan 135 kamar pada Building G. Tipe-tipe kamar yang terdapat pada Hotel Kartika Chandra adalah : 1. Superior Room sebanyak 130 kamar, yang terdiri atas Superior Double 16 kamar dan Superior Single 114 kamar. 2. Deluxe Room sebanyak 115 kamar, yang terdiri atas Deluxe Twin 85 kamar dan Deluxe Double 30 kamar. 3. Executive Room sebanyak 28 kamar. 4. Royal Prince Suite Room sebanyak 1 kamar. 5. Penthouse sebanyak 1 kamar.
27 6. Room for disable sebanyak 2 kamar. Fasilitas yang diberikan sebagai berikut : 1. AC Sentral 2. Televisi berwarna dengan 13 saluran siaran, untuk Penthouse menggunakan layar panjang. 3. Telepon 4. Wall Carpeting 5. Mini Bar 6. Marbel Bath Room, Bathtub dan Shower Cabin. 7. Jacuzzi di Penthouse dan Royal Princess Suite Room. 8. Hot and Cool running Water. 9. Music dan Radio channel. 10. Deposit Box pada kamar-kamar tertentu. 11. Tea and Coffee maker. 12. Koran. 13. Room Service. 14. Extra Bed. 15. Hair Dryer. 16. Cosmetic Mirror untuk kamar Suite. 17. Compact Disk / tape Player pada Penthouse dan Royal Prince Suite Room. Pada lantai 10 tersedia Royal Board Room untuk rapat kecil berkapasitas 10 sampai dengan 15 orang.
28 Fasilitas - fasilitas Food and Beverage Outlet
Fasilitas – fasilitas Food and Baverage Outlet yang ada di Hotel Kartika Chandra adalah : 1. Prambanan Restaurant Terletak di lantai dasar Hotel Kartika Chandra. Prambanan Restaurant memberikan pelayanan 24 jam dan menyediakan hidangan Ala Carte dan Buffet dengan cita rasa Indonesia dan Internasional serta diiringi dengan musik hidup yang mengalun. Prambanan Restaurant berkapasitas 115 tempat duduk dan 25 meja berbentuk persegi panjang. 2. Parangtritis Seafood Restaurant Merupakan restoran yang menyajikan hidangan aneka boga laut nusantara yang segar serta menampilkan tatanan yang unik dan menarik. Kapasitas yang dimiliki sebanyak 60 tempat duduk. Terletak di lantai dasar dan beroperasi mulai pukul 11.00 am sampai dengan 03.00 pm. 3. Chandra Lounge Terletak di lantai dasar dengan kapasitas 50 tempat duduk dan merupakan sebuah Bar yang menampilkan musik hidup serta para tamu dapat berkaraoke bersama dengan para kerabatnya. Beroperasi mulai pukul 11.00 am sampai dengan 12.00 pm.
29 4. Lobby Lounge Terletak di lantai dasar yang posisinya berada di tengah lobby dengan kapasitas 35 tempat duduk. Menjual makanan santai seperti donut, cake dan roti. Mulai beroperasi pada pukul 11.00 am sampai dengan 12.00 pm. 5. Pool’s Bar Berlokasi di lantai dua, merupakan bar yang terletak di pinggir kolam renang. Kapasitas yang tersedia 50 tempat duduk. Mulai beroperasi pada pukul 09.00 am sampai dengan 08.00 pm, tetapi untuk Pool’s nya beroperasi dari pukul 10.00 am sampai dengan 06.00 pm. 6. Room Service Melayani pemesanan makanan dan minuman dari kamar dan memiliki operasional selama 24 jam.
Fasilitas Banquet dan Konvensi
Fasilitas – fasilitas Banquet dan Konvensi yang dimiliki oleh Hotel Kartika Chandra Jakarta adalah : 1. Balairung Kirana atau Kirana Grand Ballroom Ruangan ini terletak di lantai dasar yang sering digunakan untuk konferensi, seminar, resepsi. Ruangan ini mampu menampung 500 sampai 2000 orang. Dilengkapi dengan fasilitas canggih dan dilayani oleh staff profesional serta bergaya Keraton Jawa Kuno yang elegan.
30 2. Dieng Room Ruangan ini lebih terbatas untuk mengadakan seminar, rapat atau pesta yang lebih kecil. Terletak di lantai dasar dan hanya berkapasitas 10 sampai 100 orang. 3. Kirana Bertempat di lantai dasar dengan kapasitas 10 sampai 300 orang. 4. Kalasan Room Terletak di lantai dasar dengan kapasitas 10 sampai 50 orang. 5. Borobudur Room Terletak di lantai dasar dengan kapasitas 10 sampai 50 orang. 6. VIP Room Kirana Terletak di lantai dasar dengan kapasitas 10 orang yang berfungsi sebagai ruang tamu VIP. 7. Tawangmangu Sebuah ruang rapat yang berada di lantai dua dengan kapasitas 50 sampai 100 orang, lengkap dengan proyektor, layar, dan prasarana presentasi handal lainnya. 8. Puri Kartika (Royal Boardroom) Sebuah ruangan eksklusif yang berada di lantai puncak dengan kapasitas 10 sampai 30 orang.
31 Fasilitas Olahraga
Hotel Kartika Chandra Jakarta juga menyediakan fasilitas – fasilitas olahraga seperti : 1. Kolam Renang 2. Fitness Centre 3. Tennis Court dengan tersedia computerizes / automatic ball throwe.
Fasilitas Penunjang Layanan Hotel
Untuk menunjang kebutuhan atau kepentingan tamu, maka Hotel Kartika Chandra Jakarta menyediakan beberapa fasilitas pelengkap, yaitu : 1. Business Centre, yang berfungsi untuk melayani tamu yang ingin melakukan kegiatan bisnis seperti photocopy, fax, print, email, internet, dan hal-hal pendukung lainnya dalam mereka bekerja. Waktu operasional dari 07.00 am sampai 11.00 pm. 2. Parking Area, yang dapat menampung 1000 kendaraan. 3. Laundry, berfungsi memberikan pelayanan kebersihan yang berhubungan dengan pencucian maupun dry cleaning dan memiliki waktu operasional 24 jam. 4. Office Tower, waktu operasional pukul 10.00 WIB sampai 18.00 WIB. 5. Drug Store.
32 6. Planet Hollywood 21, yang memberikan kesempatan tamu untuk menonton film terbaru apabila jenuh berada di kamar hotel. 7. Planet Hollywood Resto, sebuah Restoran yang menghadirkan cita rasa makanan yang tinggi dan bertemakan restoran keluarga. 8. Shuttle Service, yang berfungsi untuk mengantarkan tamu dari Airport ke Hotel dan begitupun sebaliknya. 9. Taxi, yang berfungsi untuk memudahkan tamu untuk bepergian. 10. Musholla, yang berfungsi memudahkan tamu muslim untuk beribadah. 3.1.3
Harga Kamar Hotel Kartika Chandra 2011-2012 •
Superior Room
Rp
858.500,-
•
Deluxe Room
Rp
968.500,-
•
Executive Suite
Rp
1.600.000,-
•
Presidential Suite
Rp
2.345.000,-
•
Royal Princess
Rp
2.745.000,-
•
Penthouse
Rp
3.450.000,-
•
Extra Bed
Rp
250.000,-
33 3.1.4
Struktur Organisasi Public Relations Hotel Kartika Chandra
Struktur Organisasi Hotel Kartika Chandra berdasarkan gambaran nyata dari Bapak Heru selaku Sales and Marketing Manager.
.
34 3.1.5
Tugas dan Tanggung Jawab Public Relations di Hotel Kartika Chandra
Berdasarkan Standard Operational Procedure (dalam ISO): 1.
Melaksanakan rencana program kerja Public Relations yang ditetapkan atasan.
2.
Melaksanakan kebijaksanaan yang akan dilaksanakan bawahan dalam rangka membina hubungan dengan tamu dan relasi hotel dan memantau pelaksanaannya.
3.
Menyiapkan dan menyampaikan informasi dengan kalangan wartawan.
4.
Mengundang “VIP” dan pihak-pihak luar lainnya dalam rangka kegiatan promosi atas perintah atasan.
5.
Menjalin hubungan dengan berbagai pihak luar, swasta, dan pemerintah atas perintah atasan.
6.
Menyiapkan brosur, bulletin, dan promosi material lainnya.
7.
Melaksanakan koordinasi dengan balai iklan dalam perencanaan kegiatan promosi, advertensi, dan sejenisnya.
8.
Menyambut datangnya tamu “VIP” dan tamu rombongan.
9.
Menangani keluhan tamu dan pihak media.
10.
Mengawasi Pengambilan foto dan kegiatan lain dalam rangka promosi, termasuk pembuatan desain poster dan pekerjaan seni.
11.
Meneliti kembali pekerjaan bawahan, baik administrasi maupun operasional.
12.
Meneliti perkembangan teknologi khususnya bidang Public Relations dan material promosi atas perintah atasan.
13.
Membantu tugas atasan dan melaksanakan tugas marketing manager apabila yang bersangkutan tidak hadir
35 14.
Melaksanakan
kebijaksanaan
sistem
administrasi
ketenagakerjaan
yang
ditetapkan atasan. 15.
Mematau kelancaran operasional bagian Public Relations.
16.
Membantu pelaksanaan inspeksi secara periodic.
17.
Meneliti kembali hasil pekerjaan bawahan, baik administrasi maupun operasional
18.
Menentukan pengaturan jam kerja bawahaanya
19.
Melaporkan hasil operasional bagiannya
20.
Melaksanakan koordinasi dengan departemen lainnya dalam rangka sinkronisasi program kerja yang telah disepakati atasan dengan department head bersangkutan
21.
Mengadakan dan memimpin rapat dengan bawahnya apabila sedang mewakili atasannya.
22.
Meneliti, dan mengesahkan usulan bawahan dan atau permintaan tertentu yang berkaitan dengan kelancaran dan mutu operasional untuk disampaikan kepada atasan.
23.
Membantu pembinaan dan bimbingan kepada bawahan.
24.
Menyetujui dan menandatangani evaluasi pekerjaan bawahan langsung untuk disampaikan kepada atasan.
25.
Menyetujui dan meneruskan usulan rotasi, mutasi, promosi surat peringatan dan hal-hal lain yang menyangkut bawahan kepada atasan untuk penanganan lebih lanjut.
26.
Menyetujui dan menandatangani “repair & maintenance order” atas perintah atasan.
36 27.
Membantu penelitian hasil eventarisasi fisik.
28.
Membantu pelaksanaan dan pemantauan kebijaksanaan sanitasi dan security hotel.
29.
Membantu penyusunan laporan, dokumentasi, administrasi dan melakukan korespodensi.
30.
Menghadiri department Head Meeting, apabila diperlukan.
31.
Membantu pelaksanaan dan pemantauan pelaksanaan sanitasi, hygiene untuk karyawan, produk dan lingkungan serta disiplin karyawan.
32.
Membina hubungan yang serasi serta menciptakan suasana kerja sehat.
33.
Menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat ditangani oleh bawahannya.
34.
Melakukan tugas lain yang berkaitan dengan masalah Public Relations atas dasar perintah atasan.
3.1.6
Kegiatan yang dilakukan PR dalam mengelola Brand Image Hotel Kartika Chandra a
Publikasi Melakukan kegiatan promosi melalui dimedia cetak, elektronik, brosur, flyer, banner, dan visit to customer.
b.
Customer Gathering Mengundang customer dan para awak media untuk menjalin hubungan baik antara Hotel dengan pihak eksternal, dengan cara “sharing session” untuk meningkatkan Kartika Chandra menurut pendapat dari para pelanggannya.
37 c.
Press Release Menulis berita pada surat kabar. Misalnya: Mengenai acara meeting besar yang diadakan Kartika Chandra dengan bintang tamu penting/ ternama, launching product, ulang tahun Kartika Chandra. Untuk mempermudah perlu pendekatan pribadi dengan kalangan media surat kabar, majalah, tabloid, televisi. Hal tersebut akan menimbulkan Brand Image positif dari para awak media dan para pembaca, karena dapat membuktikan bahwa Kartika Chandra selalu melakukan kegiatan-kegiatan positif.
d.
Guest Comment Melayani para tamu yang datang ke cafe prambanan, dengan mendatangi beberapa tamu dan menanyakan langsung tentang seputar Hotel, seperti pelayanan hotel, fasilitas hotel, kenyamanan hotel, cita rasa makanan hotel dan lain sebagainya. Apabila terdapat keluhan dari customer yang membuatnya merasa kurang nyaman, PR segera melaporkan ke bagian yang menangani agar dapat segera di lakukan perbaikan dengan cepat, sehingga para customer akan merasa nyaman dan diperhatikan.
38 e.
Program CSR Program bhakti sosial yang dilakukan perusahaan sebagai ungkapan rasa kemanusiaan. a) 11 Januari 2012: Mengadakan acara bhakti sosial di Gereja Kabar Baik Indonesia, dan pemberian sumbangan berupa projector; dan pembagian sembako (seperti misalnya: mie instan, minyak goreng, beras). b) 12 Januari 2012: Mengadakan acara bhakti sosial di Panti Wredha Kasih Ayah Bunda, dan membagikan sembako. c) 13 Januari 2012: Mendatangi Rumah Singgah Amalia yang menampung anak-anak yatim, dan membagikan sembako. d) 16 Januari 2012: Mengadakan acara bhakti sosial di Desa Bhakti Jaya dan memberi sembako beserta pakaian layak pakai. e) 20 Maret 2012: Mengadakan acara Donor Darah di ruang Dieng Kartika Chandra.
Narasumber: Ibu Dewi Setiamika dan Bapak Haris Dwi Pamungkas
39 3.2
Prosedur yang berlaku Prosedur yang berlaku di Kartika Chandra adalah dengan berdasarkan ISO. ISO itu merupakan standarisasi yang didalamnya terdiri dari hal-hal teknis yang digunakan sebagai peraturan dan Standard Operational Procedure. Fungsi ISO dalam PR: a. Melaksanakan ketepatan dan kelancaran operational bagian Public Relations. b. Melaksanakan ketepatan perencanaan, koordinasi, dan teknik Public Relations seluruh produk hotel
3.3
Metodologi Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Lexy, 2006 : 4). Menurut Denzin dan Lincoln menyatakan Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Lexy, 2006 : 5). Selanjutnya Jane Richie mengemukakan Penelitian Kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya didalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti (Lexy, 2006 : 6). Jenis penelitian berdasarkan kualitatif deskriptif. Menurut Juliansyah Noor, Kualitatif deskriptif dimaksudkan sebagai penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung.
40 Penulis mendeskripsikan peristiwa dan kejadian menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. 3.3.1
Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah Hotel Kartika Chandra.
3.3.2
Jenis Data a. Data Primer Data primer adalah data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Husien Umar, 2007 : 42). Sedangkan menurut Kuncoro, data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu (Kuncoro, 2009 : 157). Berdasarkan penjelasan di atas, data primer yang didapat oleh penulis untuk mengetahui Brand Image Hotel adalah dengan memperoleh data-data yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan melalui wawancara kepada karyawan di Hotel Kartika Chandra. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram (Umar, 2007 : 42). Sedangkan menurut Kuncoro, data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain (Kuncoro, 2009 : 148).
41 Berdasarkan penjelasan di atas, data sekunder yang didapat oleh penulis adalah data berupa dokumen-dokumen yang didapat dari Hotel Kartika Chandra yang dapat menunjang penelitian ini. 3.3.3
Metode pengumpulan data 1. Observasi Lapangan Menurut Kriyantono, observasi lapangan adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki (Elvinaro Ardianto, 2010 : 179). Penulis melakukan penelitian dengan cara observasi untuk melengkapi data penelitian dan lebih memahami objek penelitian yang dilakukan. Observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati secara langsung dalam kegiatan Public Relations. Dalam observasi yang dilakukan, penulis ikut serta membantu Public Relations Manager dengan terjun langsung ke lapangan, penulis dapat mengetahui dan merasakan bagaimana proses dalam kegiatan Public Relations. 2. Wawancara mendalam Menurut
Kriyantono,
wawancara
mendalam
adalah
tehnik
mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapat data lengkap dan mendalam (Elvinaro Ardianto, 2010 : 178). Penulis mengadakan wawancara yang mendalam dengan narasumber dari pihak internal perusahaan dalam mengetahui peran PR Hotel Kartika Chandra antara lain ialah :
42 1) Dewi Setiamika ( Public Relations Manager ) 2) Haris Dwi Pamungkas ( Fotographer/ assistan PR Manager ) 3.3.4
Keabsahan Data Menguji keabsahan data yang diperoleh pada proses penelitian sangat dibutuhkan untuk memastikan temuan penelitian yang terpercaya. Keabsahan data yang didapat penulis adalah teknik Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Lexy, 2006 : 330). Menurut Denzim dan Lexy (2006) teknik Triangulasi ada empat macam, yaitu teknik pemeriksaan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dimana penulis menggunakan sumber sebagai teknik pemeriksaan. Penulis melakukan keabsahan data menggunakan triangulasi melalui metode wawancara, observasi, dan data sekunder.
3.3.5
. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu analisis dengan model kualitatif, Menurut Emzir dengan model Miles dan Huberman (dalam Ardianto, 2010 : 223), teknik yang digunakan untuk menganalisis data dibagi menjadi tiga langkah yaitu: a. Reduksi data Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, dan menyusun data. Disini penulis
43 memilih informasi mana yang sesuai dan mengeliminasi yang tidak sesuai dengan masalah penelitian. b. Model data (data display) Pada model data penulis menyajikan informasi yang sudah tersusun dan terpilih. Lalu disajikan dalam bentuk tabel atau berupa uraian penjelasan. c. Penarikan kesimpulan (verifikasi kesimpulan) Setelah melakukan Reduksi data dan model data, tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan, disini penulis menyimpulkan dari data yang telah diperoleh, penulis mengambil kesimpulan terhadap data yang telah direduksi ke dalam laporan secara sistematis, dengan cara membandingkan, menghubungkan dan memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah, mampu menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian.
3.4
Permasalahan yang ada Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis, maka peneliti mendapatkan permasalahan yang timbul dalam upaya Public Relations dalam melakukan pengelolaan Brand Image, yaitu: Budget untuk promosi yang sudah dianggarkan dan pemakaian anggaran tidak boleh melampaui batas anggaran yang telah ditetapkan sehingga menyulitkan Public Relations dalam melakukan promosi dengan budget besar.
44 3.5
Alternatif pemecahan masalah Penulis menilai berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dimana terdapat permasalahan yang timbul oleh seorang Public Relations dalam upaya untuk mengelola Brand Image hotel, maka penulis menilai alternatif pemecahan masalah yang harus dilakukan guna mencapai tujuan adalah melakukan promosi dengan menggunakan anggaran secara bijaksana dan dengan melakukan barter kamar.