BAB III OBYEK PENELITIAN
III.1 Sejarah Perusahaan III.1.1 Riwayat Perusahaan Perseroan didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 dengan nama Perusahaan Aneka Tambang (Antam), sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.22 tahun 1968 sebagai hasil penggabungan dari Badan Pimpinan Umum Perusahaanperusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara Logam Mulia, PT Nikel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-proyek ex Bapetamb. Pendirian Perusahaan Negara Aneka Tambang tersebut telah diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.36 tahun 1968 tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan
utama
Perseroan
meliputi
kegiatan
eksplorasi,
pengembangan dan produksi bahan galian nikel dan emas di Indonesia. Kegiatan usaha Perseroan pada komoditas inti merupakan kegiatan usaha terpadu yaitu meliputi penambangan hingga proses peleburan dan pemurnian dari komoditas inti. Komoditas lain yang dihasilkan Perseroan yaitu bauksit dan pasir besi. Di samping itu Perseroan juga memiliki sejumlah proyek yang berada dalam tahap pengembangan dan eksplorasi baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan perusahaan-perusahaan pertambangan internasional seperti Broken Hill Proprietary (BHP), Queensland Nickel (QNI), Biliton, Newcrest dan Ashton.
30
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No.320 tanggal 30 desember 1974 dibuat di hadapan Warda Sungkar Alurmei, S.H., pada waktu itu sebagai pengganti dari abdul Latief, dahulu notaris di Jakarta jo. Akta Perubahan No.55 tanggal 14 Maret 1975 dibuat di hadapan Abdul Latief, dahulu notaris di Jakarta mengenai perubahan status Perseroan dalam rangka melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang No.9 tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan pemerintah Pengganti UndangUndang No.1 tahun 1969 (Lembaran Negara tahun 1969 No.16, Tambahan Lembaran Negara No.2890) tentang bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No.40), Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1969 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1969 No.21 dan Peraturan Pemerintah No.26 tahun 1974 tentang pengalihan Bentuk Perusahaan Negara Aneka Tambang menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1974 nomor 33) jo. Surat Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
Kep.
1768/MK/IV/12/1974, tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Aneka Tambang, yang telah memperoleh pengesahan dari menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A 5/170/4 tanggal 21 Mei 1975 dan keuda Akta tersebut di atas telah didaftarkan dala buku register yang berada di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut di bawah No.1736 dan No.1737 tanggal 27 Mei 1975 serta telah diumumkan dalam Tambahan No.312 Berita Negara Republik Indonesia No.52 tanggal 1 Juli 1975. 31
Dengan pengalaman empat dekade sejak 1968, Antam merupakan kewajiban negara Indonesia terbatas korporasi yang terintegrasi secara vertikal untuk mengikuti semua tahapan proses pertambangan dari eksplorasi, pertambangan, peleburan, dan memperbaiki sampai ke pemasaran. Produk utama Antam yaitu ferronickel, bijih nikel, emas, perak dan bauksit. 35% kepemilikan Antam dipegang oleh publik, yang sebagian besar adalah institusi asing, yang telah dilaksanakan Antam untuk beberapa tahun. Terdaftar di Indonesia dan Australia Bursa, Antam merupakan salah satu dari sedikit perusahaan Indonesia yang akan benar-benar terdaftar di pasar saham di luar Indonesia dan karena itu, harus memenuhi standar internasional dan transparansi
pemerintahan.
Sementara
65%
kepemilikan
Antam
diselenggarakan oleh pemerintah, Antam tidak dijalankan oleh birokrat. Tujuan utama Antam adalah menciptakan nilai pemegang saham, tidak mengikuti arahan yang dikeluarkan oleh negara. Secara umum, dari pendekatan Antam untuk meningkatkan nilai pemegang saham adalah dengan menurunkan biaya, sedangkan laba operasi berkembang dalam cara yang berkelanjutan. Antam sangat giat menawarkan kesempatan kepada calon investor dan mitra patungan. Telah kuat, fokus, berorientasi pada masa depan pengelolaan dan terampil orang; produk berkualitas tinggi dan jangka panjang pelanggan setia; yang membuktikan catatan menguntungkan kinerja sambil menegakkan
standar
internasional
pemberdayaan
masyarakat
dan
pengelolaan lingkungan hidup; dan prospek masa depan dengan luas kualitas cadangan mineral belum dikembangkan.
32
Berkantor pusat di Jakarta, Antam saat ini menjalankan satu tambang nikel dan tiga ferronickel smelters di Sulawesi Tenggara, tiga tambang nikel di Maluku Utara, satu tambang emas dan satu emas Smelter di Jawa Barat, satu tambang bauksit di Riau, logam berharga dan satu kilang minyak di Jakarta.
III.1.2 Visi dan Misi Perusahaan III.1.2.1 Visi Menjadi perusahaan pertambangan internasional standar dengan keuntungan kompetitif di pasar global. III.1.2.1 Misi •
Untuk menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dari nikel, emas dan industri mineral dengan sepenuh perhatian tentang keselamatn dan kesehatan kerja serta lingkungan yang konservatif
33
•
Untuk beroperasi dengan cara yang paling efisien (rendah biaya operasi)
•
Untuk memaksimalkan nilai shareholders dan stakeholders
•
Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan
•
Untuk berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sosial di daerah pertambangan.
III.4 Operasi Perusahaan PT. Aneka Tambang Tbk Perseroan merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan berbagai jenis mineral, dengan fokus utama pada usahan penambangan nikel dan emas. Kegiatan usaha Perseroan pada komoditas inti nikel dan emas merupakan kegiatan usaha terpadu yaitu meliputi eksplorasi, penambangan hingga proses peleburan, pemurnian dan pemasaran. Perseroan melakukan kegiatan penambangan bijih nikel saprolit dan limonit, serta produksi feronikel di Unit Pertambangan Nikel (UPN) Pomala, Sulawesi Tenggara. Perseroan juga mengoperasikan tambang bijih nikel di UPN Gebe, Propinsi Maluku. Kegiatan utama perusahaan lainnya berupa penambangan komoditas emas dan perak di Unit Pertambangan Emas (UPE) Pongkor (Jawa Barat). Di samping komoditas inti, Perseroan juga memproduksi bauksit dari Unit Pertambangan Bauksit (UPB) Kijang di Pulau Bintan dan Pasir besi dari Unit Pertambangan Pasir besi (UPPB) Cilacap di Jawa Tengah. Perseroan juga memiliki Unit Geologi yang secara aktif membantu Perseroan dan pihak ketiga dalam melakukan kegiatan eksplorasi bahan galian mineral di Indonesia. Perseroan memiliki sejumlah proyek yang berada dalam tahap eksplorasi dan pengembangan, baik yang dilakukan sendiri maupun melalui kerjasama dengan 34
berbagai perusahaan pertambangan internasional seperti Broken Hill Proprietary (BHP), Billiton, Queensland Nickel (QNI), Newcrest dan Ashton. 1. Nikel Bijih nikel Antam merupakan salah satu produk penting. Antam memproduksi dan tinggi nilai ekspor bijih nikel dengan minimal 1,8% nikel dan maksimal 25% besi konten (saprolite) dan bijih nikel kelas rendah dengan 1,2% minimum nikel
konten
(limonite)
dan
minimum
25%
besi
konten.
Antam memiliki sekitar 180 juta metrik ton basah (wmt) dari saprolite dan 185 juta wmt dari limonite cadangan dan sumber daya yang dapat berlangsung selama beberapa dekade di tingkat ekstraksi saat ini. Sedangkan Antam memiliki lebih dari cukup untuk mendukung bijih saat ini jangka panjang rencana ekspansi nikel, untuk memperpanjang kehidupan sendiri cadangan, Antam Mei ores mencari pihak ketiga untuk menambah pasokan sendiri. 2. Ferronickel Salah satu strategi inti Antam adalah untuk pindah ke hilir lebih tinggi menghasilkan nilai tambah produk olahan. Saat ini produk yang dihasilkan diproses oleh nikel Antam dalam bisnis online adalah ferronickel, yang berisi sekitar 80% besi dan 20% nikel. Antam's ferronickel, yang dibedakan sebagai mengandung karbon tinggi atau rendah tingkat, dijual dalam bentuk lantak (bar) atau gambar (pellets) ke produsen stainless steel terutama di Eropa, Korea dan Taiwan. Sekitar 70% dari nikel yang digunakan untuk produksi stainless steel, sementara sisanya digunakan untuk berbagai keperluan industri seperti baterai, elektronika, aerospace aplikasi berbasis tanah dan gas turbines. 3. Gold
35
Antam utama produksi emas dan perak adalah sumber dari tambang emas di Pongkor, Jawa Barat, Indonesia satu-satunya tambang emas bawah tanah. Terletak di Taman Nasional Gunung Halimun, sekitar 90km dari Jakarta, yang mencakup permukaan wilayah sekitar 4058 hektar. Indikasi emas Pongkor di deposito yang ditemukan oleh Antam dari Satuan Geologi pada tahun 1981, dan produksi dimulai pada bulan Mei 1994 setelah Antam aman pertambangan lisensi pada tahun 1992. 4. Silver Antam's Precious Metal kilang minyak, Logam Mulia, yang refines Dore bullion dari emas Pongkor menjadi halus serta denda perak sebagai oleh-produk dari proses kilang minyak. Logam Mulia dari emas murni dan perak murni produk yang sesuai dengan standar internasional dari 999,9 kemurnian emas dan perak masing-masing 999,5 dan bersertifikat oleh London bullion Pasar Association (LBMA). Satu-satunya logam berharga kilang minyak di Indonesia, Logam mulia memiliki kapasitas untuk menghasilkan 75 ton emas internasional diakreditasi per tahun dan 275 ton perak. Selain menyempurnakan Antam sendiri Dore bullion dari Pongkor, Logam mulia juga menyediakan memperbaiki layanan kepada pihak ketiga, yang memberikan kontribusi lebih dari separuh dari Logam Mulia pendapatan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Antam dari logam berharga kilang minyak, silakan lihat di situs Logam Mulia 5. Bauksit Bauksit, bahan baku untuk produksi alumina, pertama kali ditemukan pada tahun 1924 di Kijang, Pulau Bintan, di provinsi Kalimantan Tengah, di barat laut Indonesia. Bauksit dari Bintan Island beranjau dan telah diekspor sejak 1935. Antam pada tahun 1968 yang diperoleh tambang. Dengan demikian, Antam 36
Indonesia berjalan lama produsen bauksit. Antam yang ekspor bauksit ke alumina produsen di Jepang dan China dengan volume sekitar 1 -1,5 juta wmt pertahun. Bijih yang saat ini sedang beranjau dari pits buka di Kijang dan dilakukan oleh kontraktor yang menggunakan truk dan excavators. Diekstraksi bauksit yang kemudian diangkut ke salah satu dari dua penghancuran, pencucian dan penyaringan tanaman. Tanaman mereka mengambil daya dari Pulau Bintan kotak. Produk dari tanaman cuci dan pemutaran film ini kemudian diangkut ke barges untuk loading untuk tarikan utama ke kapal dan barang bunkers memuat fasilitas di Kijang.
III.4. Struktur Organisasi PT. Aneka Tambang Tbk
Secara garis besar struktur organisasi PT. Aneka Tambang Tbk adalah: 1. Board of Commisioners Board of Commisioners merupakan bagian yang penting dalam perusahaan, yang berfungsi dan secara kolektif bertanggungjawab untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada Board of Director dan memastikan perusahaan menetapkan Good Corporate Governance. 37
Peran dan tanggungjawab Board of Commisioners adalah: •
Oversight mengenai pengelolaan perusahaan oleh Board of Director, dan persetujuan perencanaan pembangunan, keputusan jangka panjang dan anggaran tahunan,
•
Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan untuk Board of Commisioners dalam General Meetings of Shareholders.
•
Melaksanakan tugas-tugas, kewenangan dan tanggungjawab sesuai peraturan perusahaan dan Undang-undang.
•
Memeriksa laporan tahunan yang disiapkan oleh Board of Director.
•
Memantau efektifitas Corporate Social Responsbility dan Good Corporate Governance.
•
Menentukan Key Performance Indikator (KPI) dari Board of Director pada setiap awal tahun.
•
Melakukan evaluasi dari kinerja Board of Director.
•
Menentukan pencalonan secara transparan, evaluasi, sistem remunerasi untuk Board of Commisioners, Board of Director, dan juga memperhatikan masukan dari Nomination, Remuneration, and Human Resources
Development
Committe
(NRHRD),
yang
akan
direkomendasikan dan disetujui oleh General Meetings of Shareholders. •
Terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan agar manajemen semakin profesional.
Saat ini struktur dari Board of Commisioners: 1. President Commisioners
: Ir. Wisnu Askari Marantika
2. Commisioners
: 1). Dr. Ir. Irwan Bahar. 2). Mahendra Siregar, SE, M. Ec. 38
3. Independent Commisioners
:1). Dr. Ir. Irwandy Arif, M. Sc 2). Ir. H. Mahmud Hamundu, M. Sc
2. Board of Director Board of Director sebagai bagian penting dalam perusahaan, yang berfungsi dan bertanggungjawab secara kolektif dalam manajemen perusahaan. Setiap anggota Board of Director dapat melaksanakan tugasnya dan mengambul keputusan sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Board of Director menjadi tanggungjawab bersama. Posisi masing-masing anggota dari direktur termasuk direktur utama adalah sama. Peran dan tanggung jawab Board of Director adalah: •
Mengatur, mengelola dan memastikan pelaksanaan dari tujuan Antam, strategi, kebijakan untuk mencapai hasil, dan terus mendorong kegiatan yang menghasilkan efisiensi.
•
Mengatur dan mengelola aset perusahaan
•
Menyiapkan anggaran tahunan dan jangka panjang, dan lain-lain terkait dengan rencana pengoperasian perusahaan dan menyerahkannya kepada Board of Commissioners untuk meminta persetujuan.
•
Memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance dan Social Corporate Responsbility
•
Memastikan ketersediaan dan efektifitas pengendalian internal untuk mengamankan aset perusahaan.
•
Menjaga kerahasiaan informasi.
•
Melaksanakan kode etik Antam. 39
•
Terus meningkatkan kompetensi dan pengetahuan profesional dalam pengelolaan perusahaan.
Sedangkan struktur Board of Director: 1. President Director
: Ir. Alwin Syah Loebis, MM
2. Director of Development
: Ir. Tato Miraza, SE, MM
3. Director of Finance
: Djaja M. Tambunan
4. Director of Operations
: Ir. Winardi, MM
5. Director of HRD
: Ir. Achmad Ardianto, MBA
6. Director of General Affair&CSR
: Ir. Denny Maulasa, MM
III.5. Riwayat Singkat Perusahaan Pembanding, PT. Medco Energi MedcoEnergi (Medco) merupakan perusahaan yang bergerak eksploration and production (E & P) minyak dan gas bumi, kegiatan minyak dan gas bumi, generasi daya dan jasa pengeboran. Saat ini Medco memperkerjakan sekitar 3000 orang. Yang beroperasi di seluruh dunia dari Asia Tenggara ke Timur Tengah dan Afrika Utara ke Amerika Serikat. Perusahaan ini dimulai dengan jasa pengeboran di 1980 sebagai kontraktor pengeboran swasta pertama di Indonesia. Kegiatan perusahaan dimulai dengan akuisisi Tesoro dari eksplorasi dan kontrak produksi di Kalimantan Timur (TAC and PSC) pada tahun 1992, dan akuisisi PT. Stanvac Indonesia dari Exxon dan Mobil Oil pada tahun 1995. Sebuah IPO berhasil diaktifkan MedcoEnergi dalam memperluas kegiatannya. Pada tahun 1997, MedcoEnergi mendiversifikasi bahan kimia yang digunakan dalam cadangan gas dari Tarakan Block menjadi Methanol di fasilitas yang berlokasi di Kalimantan Timur.
40
Pada tahun 2004, dalam suatu usaha oleh perusahaan untuk membuktikan cadangan minyak dan gas bumi, MedcoEnergi mangakuisis 100% saham Novus Petroleum Ltd, perusahaan minyak dan gas yang listing di Australia yang memiliki kepentingan di Australia, Amerika Serikat, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Hal ini memingkinkan MedcoEnergi memperluas kegiatan Exploration and Production (E & P) sacara internasional. Pada tahun 2006 dan 2007, dalam usahanya untuk memperluas perusahaan dalam hal kimia, MedcoEnergi mulai menanam tanaman ethanol di Lampung yang diperoleh dari penyimpanan bahan bakar dan distribusi fasilitas di Jakarta Utara. Saat ini, MedcoEnergi mengembangkan energi terpadu domestik dengan perusahaan Exploration and Production (E & P). Yang telah memiliki 18 blok di Indonesia, dan 16 blok di Amerika Serikat, Yaman, Kamboja, Libya, dan Tunisia, dan juga jasa kontrak Exploration and Production (E & P) di Oman. Sebagai perusahaan energi terpadu, MedcoEnergi akan mengamankan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan kesinambungan untuk lebih berkembang, dan secara konsisten terus meningkatkan nilai untuk stakeholders dengan memastikan bahwa perusahaan melakukan bisnis secara bertanggungjawab, dan untuk mencapai Three Bottom Line dalam hal keuangan, sosial, dan lingkungan.
III.6. Gambaran Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk Laporan Neraca PT. Aneka Tambang Tbk terlampir. Catatan atas laporan keuangannya yaitu: 1.Piutang Usaha-Pihak Ketiga 2008
2007
Dolar Amerika Serikat Avarus AG Mitsubishi Corporation
275.131.317
1.108.405.843
41
135.503.918
23.689.483
Raznoimport Nickel (UK) Limited
81.734.709
Marubeni Corporation
23.671.524
-
Mitsui & Co. Ltd
23.359.488
64.063.063
Sojizt Corporation
22.070.189
-
Sumitomo Chemical Company
13.757.022
-
Zhejiang Grand IMP.
7.967.111
28.746.625
Pohang Iron & Steel Co., Ltd
-
Nisshin Steel Co. Ltd
-
60.116.043
Sino Add (Singapore) PTE LTD Lain-lain (masing-masing di bawah
-
26.296.765
7.566.379
24.065.852
590.761.657
1.675.444.122
8.794.299
5.508.375
599.555.956
1.680.952.497
Penyisihan piutang ragu-ragu
(4.605.628)
(892.755)
Piutang usaha-bersih
594.950.328
1.680.059.742
Rp 10.000.000)
167.217.530
172.842.918
Rupiah Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000)
analisis umur piutang usaha adalah sbb: 2008 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo:
364.050.557
2007 1.220.173.053
1 sampai 30 hari
52.029.102
246.787.652
31 sampai 90 hari
122.437.419
199.089.624
Lebih dari 90 hari
61.038.878
14.902.168
599.555.956
1.680.952.497
Penyisihan piutang ragu-ragu
(4.605.628)
892.755
Piutang usaha-bersih
594.950.328
1.681.845.252
Berdasarkan penelaahan terhadap status piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa nilai penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk
42
menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha
Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu adalah sbb: 2008
2007
Saldo awal
892.755
5.076.041
Penyisihan (pemulihan) selama thn berjalan
3.172.873
(4.183.286)
Saldo Akhir
4.065.628
892.755
2.Hutang Usaha 2008
%ofsales
2007
%ofsales
Pihak ketiga PT Yudhistira Bumi Bhakti
59.811.015
0,62%
13.601.859
0,11%
PT Wartsila Indonesia
7.606.476
0,08%
-
0,00%
CV Mandiri Jaya Teknik
3.942.812
0,04%
-
0,00%
PT Sumber Setia Budi
2.728.585
0,03%
1.952.541
0,02%
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia
1.655.370
0,02%
1.046.665
0,01%
CV Dewi Jaya
1.597.395
0,02%
-
0,00%
PT Lautan Luas Indonesia Tbk
1.553.228
0,02%
1.313.561
0,01%
PT Arena Satria Meliatama
1.513.048
0,02%
-
0,00%
Amajin Incorporated\
1.330.104
0,01%
1.850.969
0,02%
CV Jaya Abadi
1.290.494
0,01%
655.403
0,01%
Koperasi Serba Usaha Teratai
1.272.577
0,01%
-
0,00%
Commonwealth Steel Co. Ltd
1.237.766
0,01%
1.257.656
0,01%
PT Sefas Pelindotama
1.217.294
0,01%
-
0,00%
PT Marton Tekindo Abadi
1.149.568
0,01%
6.027.316
0,05%
CV Mustika Kencana Jaya
1.128.086
0,01%
-
0,00%
PT Citra Kartini Mulia
264.489
0,00%
1.344.839
0,01%
PT Gema Graha Sarana
-
0,00%
2.398.000
0,02%
PT Dahana
-
0,00%
1.984.689
0,02%
PT LAPI ITB
-
0,00%
1.694.470
0,01%
PT ERM Indonesia
-
0,00%
1.344.131
0,01%
PT Wiranusa Mineratama
-
0,00%
1.152.988
0,01%
CV Mandiri Prima Teknik
-
0,00%
1.135.743
0,01%
43
Lain-lain (masing-masing < Rp1.000.000)
39.264.501
0,41%
37.481.984
0,31%
128.562.808
1,34%
76.242.814
0,63%
Koperasi Karyawan & Pensiunan Perusahaan
1.775.882
0,02%
3.485.254
0,03%
PT Reksa Griya Antam
192.948
0,00%
207.109
0,00%
Jumlah Hutang Usaha
130.531.638
1,36%
79.935.177
0,67%
Pihak yg mempunyai Hub Istimewa
Perusahaan memiliki hutang kepada pihak ketiga yang sangat besar yaitu kepada PT Yudhistira Bumi Bhakti sebesar Rp 59.811.015, hutang ini mengalami kenaikan dari tahun 2007 yang hanya sebesar 0,11% menjadi 0,62% di tahun 2008. Terjadi kenaikan jumlah hutang usaha yang signifikan pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp50.596.461 atau 63,30% dari tahun 2007
Komposisi hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2008
2007
Dolar Amerika Serikat
63.554.304
14.824.548
Rupiah
63.042.959
60.731.703
Dolar Australia
2.403.385
1.619.457
Yen Jepang
1.330.104
2.339.710
Euro Eropa
163.701
Dolar Singapura Jumlah Hutang Usaha
419.759
37.185
-
130.531.638
79.935.177
Hutang usaha timbul dari transaksi pembelian barang dan jasa Rincian umur hutang usaha adalah: 2008
% of A/P
Kurang dari 30 hari
118.325.070
90,65%
55.842.332
69,86%
30 sampai 90 hari 91 sampai 180 hari
8.470.379
6,49% 1,38%
19.545.856
24,45% 0,83%
2007
% of A/P
44
1.801.471
660.777
181 sampai 360 hari
1.682.348
1,29%
2.834.149
3,55%
Lebih dari 360 hari
252.370
0,19%
1.052.063
1,32%
Jumlah hutang usaha
130.531.638
79.935.177
Perusahaan memiliki habit pembayaran yang cukup baik. Hal ini terlihat dari persentase hutang yang umurnya diatas 30 hari turun dari 30,14% di tahun 2007 menjadi 9,35% di tahun 2008
3.Hutang Pajak 2008
2007
Pasal 21
8.766.011
9.927.603
Pasal 23/26
2.822.025
Pasal 25
-
100.000.000
Pasal 29
8.021.003
857.814.817
Pajak penghasilan:
14.197.801
PPN
531.376
-
Pajak Bumi dan Bangunan
-
6.062.243
Jumlah Hutang Pajak
20.140.415
988.002.464
Perusahaan memiliki pembayaran yang cukup baik, hal ini terlihat dari adanya penurunan hutang pajak dari Rp 988.002.464 pada tahun 2007 menjadi Rp 20.140.415 pada tahun 2008
4.Hutang Jangka Panjang 2008
Pinjaman investasi: PT Bank Central Asia Tbk (US$44.333.333 pada tahun 2008 dan US$57.666.667 pada tahun 2007) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
485.450.000
2007
543.162.334
45
(US$30.000.000 pada tahun 2008 dan US$40.000.000 pada tahun 2007) Jumlah
328.500.000
376.760.000
813.950.000
919.922.334
2008
2007
PT Bank Central Asia Tbk
(146.000.000)
(125.568.667)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(109.500.000)
(94.190.000)
Jumlah bagian jangka pendek
(255.500.000)
(219.758.667)
Bagian jangka panjang
558.450.000
Dikurangi bagian yang jatuh tempo 1 thn:
700.145.667
5.Modal Saham Perusahaan melakukan pembelian kembali saham yang diperdagangkan dalam Bursa Efek Indonesia. Perusahaan diperkenankan untuk membeli kembali sebanyakbanyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh sesuai peraturan BAPEPAM-LK No. XI.B.3, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008. Rencana pembelian kembali akan dilakukan secara bertahap dalam waktu tiga bulan dari tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 12 Januari 2009. Terkait pembelian kembali saham tersebut, perusahaan menyediakan dana sebanyak-banyaknya Rp 200 miliar. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, perusahaan telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 15.426.000 lembar saham dengan nilai pembelian sebesar Rp 13.435.143. perusahaan mencatat transaksi saham diperoleh kembali dengan menggunakan metode biaya perolehan (cost method). Pada tanggal 12 Januari 2009. Perusahaan memutuskan untuk tidak melanjutkan program pembelian kembali saham.
6.Tambahan Modal Disetor 46
2008 & 2007
Kelebihan penerimaan di atas nilai nominal Saham Biaya emisi saham Konversi tambahan modal disetor menjadi saham bonus Tambahan modal disetor-bersih
387.692.100 (46.704.316)
(338.461.475) 2.526.309
III.8 Risiko dan Tantangan yang dihadapi PT. Aneka Tambang Usaha pertambangan ini memiliki risiko bawaan. Hal ini bahkan lebih berisiko ketika beroperasi di negara seperti Indonesia yang sedang melewati ekonomi yang fundamental dan perubahan politik. Risiko yang selalu dihadapi termasuk volatilitas hari harga produk utama, tingginya harga minyak dunia, fluktuasi nilai mata uang, gangguan operasional dan risiko yang terkait dengan peraturan lisensi serta revisi dari hukum pertambangan. Usaha pertambangan ini juga memiliki tantangan. Yaitu modal yang intensif, cenderung lebih lambat dalam menghasilkan pendapatan, dan banyak pergerakan perubahan yang harus dikontrol untuk membuat sebuah proyek tambang dan metal mendatangkan operasi yang menguntungkan. Salah satu tantangan kami saat ini yaitu kembali mendapatkan kedudukan sebagai produsen yang berbiaya rendah atas feronikel. Walaupun kami memproduksi produk lain dengan berbiaya rendah, namun dikarenakan pencabutan subsidi bahan bakar, biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi feronikel meningkat secara tajam dalam jumlah yang signifikan. Sehubungan dengan risiko dan tantangan yang dihadapi oleh PT. Aneka Tambang di atas, PT. Aneka Tambang Tbk tetap dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dengan dapat menurunkan tingkat debt-to-equity ratio dari 93% pada 47
tahun 2003 hingga 10% pada tahun 2007. Penurunan tingkat debt-to-equity ratio ini dapat dikatakan merupakan penurunan yang drastis . Oleh karena itu, penulis akan membahas bagaimana dan apa saja strategi yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Tbk dalam rangka menurunkan tingkat debt-to-equity ratio hingga menjadi 10%. Dan bagaimana hubungannya terhadap risiko perusahaan, apakah risiko juga akan menjadi lebih kecil atau tidak.
III.6. Prosedur Yang Dilakukan Dalam menghitung debt-to-equity ratio, penulis akan melakukan analisis pada data laporan keuangan periode 2006-2008, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Sedangkan dalam menghitung risiko, penulis akan menghitung dengan menggunakan beta, dimana akan membandingkan pengembalian sekuritas dengan pengembalian pasar.
48