perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan CV. Arjuna Securitas Abadi merupakan perusahaan yang terdaftar di Departemen Perindustrian dan Perdagangan kota Semarang dengan nomor tanda Daftar Perusahaan (TDP) 11.01.3.74.09013 dan Nomor pokok Wajib Pajak (NPWP) 02.405.140-503.000, dengan akta pendirian nomor No.01 pada tanggal 02 Maret 2006. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT. Arjuna Cakra Buana yang bergerak di bidang Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yang beralamat dijalan Anggur V No.12 Jajar, Surakarta. CV. Arjuna Securitas Abadi didirikan berdasarkan kerja sama antara Bapak H. Son Warsono dan H. Larso Suratmo selaku pimpinan dari PT. Arjuna Cakra Buana. CV. Arjuna Securitas Abadi disingkat (CV. ASA) merupakan perusahaan kemasan kayu yang sudah diregistrasi oleh badan Karantina Pertanian sebagai pelaksana perlakuan (treatment) dan sertifikasi (marking) kemasan kayu sesuai dengan standar ISPM#15 dengan nomor registrasi ID-008 untuk wilayah provinsi jawa tengah dan DIY. Arjuna Sekuritas Abadi beralamat di perum Semarang Indah Blok DXI-17 commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
semarang. Perusahaan ini pada mulanya didirikan untuk melayani jasa perlakuan (treatment) dan sertifikasi (marking) kemasan kayu hanya wilayah Semarang dan sekitarnya, tetapi sudah membuka kantor cabang diberbagai daerah yaitu Bali, Yogyakarta, Surabaya dan Surakarta dengan kode registrasi yang berbeda-beda dimasing-masing provinsi. 2. Ruang Lingkup Perusahaan CV. Arjuna Securitas Abadi bergerak dalam bidang kemasan kayu yang memberikan layanan jasa peengemasan kepada pihak lain dalam rangka penerapan ISPM#15. Ruang lingkup layanan meliputi proses dan sistem layanan yang menyeluruh, mencakup pemilihan bahan baku kemasan kayu, penangan, penyimpanan dan pengakuan kemasan kayu, pembubuhan logo (marking), pengawasan pengunaan kemasan kayu sampai dengan pengapala. 3. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Menjadi perusahaan terdepan dan pimpin dibidang sertifikasi kemasan standar ISPM#15 yang sesuai dengan standar yang ditetapkan Badan Karantina Pertanian. b. Misi 1) Menerapkan Sistem menejemen Mutu Perusahaan sesuai dengan standar Badan
Karantina Pertanian. commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Sumber daya manusia yang terlatih dan kompeten. 3) Memelihara mutu produksi dan menjaga kepercayaan konsumen.
4. Lokasi Perusahaan a. Lokasi perusahaan yamh menjadi tempat penelitian adalah : Nama
: CV. Arjuna Sekuritas Abadi
Alamat Perusahaan
: Jl. Anggur V No.12 Jajar, Surakarta
No. Telephon
: 0271-717266
No. Fax
:0271-716861
Email
:
[email protected]
No. Tanda Daftar Perusahaan
: 11.01.3.74.09013
Bidang Usaha
: provider ISPM#15
No. Registrasi
: ID-008
b. Lokasi kantor pusat CV. Arjuna Sekuritas Abadi : Alamat Perusahaan
: Perum semarang indah blok D-XI No. 17 Semarang
No. Telephon
: 024-7625167
No. Fax
: 024-7652 167
Email
:
[email protected]
No. Registrasi
:ID-008
c. Lokasi beberapa kantor cabang : 1) Kantor Cabang Bali commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
Alamat Perusahaan
digilib.uns.ac.id
: Jl. Dewata 26 perum Puri Dewata Kav. A
No.08, Bali
No. Telephon
: 0361-728255
No. Fax
: 0361-7349927
No. Registrasi
: ID-057
2) Kantor Cabang Surabaya Alamat Perusahaan
: Plaza Segi Delapan, Jl. Raya Darmo Permai III Surabaya
No. Telephon
: 031-7344453
No. Fax
: 031-7349927
Email
:
[email protected]
No. Registrasi
: ID-088
3) Kantor Cabang Yogyakarta Alamat Perusahaan
: Griya Palem sewu C-6 Dusun Palem Sewu, Desa Panggungharjo Sewon, Bantul, Yogyakarta
No. Telephon
: 0274-7494354
No. Fax
: 0274-417373
No. Registrasi
:ID-008
5. Jam Kerja Perusahaan Pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi, jam kerja yang berlaku yaitu dari hari senin sampai dengan sabtu, tetapi hari efektif yang digunakan adalah commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
senin sampai dengan jum’at. Pada hari senin sampai kamis jam kerja di milai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.30 WIB, untuk hari jum’at dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.30 WIB dan untuk hari sabtu dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Khusus untuk hari minggu dan hari besan Nasional, semua karyawan diliburkan, namun hari kerja serta hari libur Nasional sewaktu-waktu dapat berubah menyesuaikan kebijakan yang diambil perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan dan menciptakan efektifitas serta efesiansi waktu bagi perisahaan. Secara garis besar table jam kerja CV. Arjuna Sekuritas Abadi adalah sebagai berikut:
Hari
Jam Kerja
Jam Istirahat
Senin
08.00 WIB – 16.30 WIB
12.00 WIB – 13.00 WIB
Selasa
08.00 WIB – 16.30 WIB
12.00 WIB – 13.00 WIB
Rabu
08.00 WIB – 16.30 WIB
12.00 WIB – 13.00 WIB
Kamis
08.00 WIB – 16.30 WIB
12.00 WIB – 13.00 WIB
Jum’at
08.00 WIB – 16.30 WIB
12.00 WIB – 13.00 WIB
Sabtu
08.00 WIB – 12.00 WIB
-
Table 3.1 Jam kerja pegawai CV. Arjuna Sekuritas Abadi Sumber : CV. Arjuna Sekuritas Abadi
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Struktur Organisasi Perusahaan Dalam suatu perisahaan sangat perlu untuk adanya suatu organisasi yang baik, agar semua tujuan perusahaan dapat tercapai seperti yang diharapkan.
Direktur Adry Nugroho
Wakil Manajemen Yuli Santoso
Manajer Mutu
Manajer Taknis
Yuli Santoso
Samsuri
Manajer Administrasi
Manajer Keuangan
Sandi Adi N
Eise
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
Abdul Faidur
Joko Tri Nandar
Opresional Produksi 1. Maryanto 2. Kelik
Oprasional Pemasaran 1. Hery 2. Sugeng
Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Arjuna Sekuritas Abadi Sumber : CV. Arjuna securitas Abadi
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi CV. Arjuna Sekuritas Abadi adalah direktur. Dibawah struktur terdapat wakil menajemen yang membawahi beberapa manajer yaitu menejer mutu, menejer
teknik, menejer administrasi, manejer keuangan, manejer
produksi dan menejer pemasaran. Dibawah menejer produksi terdapat bagian oprasional produksi yang bertugas membuat kemasan kayu sesuai permintaan pelanggan. Sedangkan menejer pemasaran membawahi bagian oprasional pemasaran yang bertugas melakukan pemasaran kepada konsumen dan melakukan marking atau membubuhi tanda pada kemasan kayu yang sudah siap untuk digunakan. Secara garis besar, tugas serta tangung jawab tiap kegiatan dalam struktur organisasi CV. Arjuna Sekuritas Abadi adalah sebagai berikut: a. Direktur 1) Mengawasi dan mengkoordinasi segala usaha pencapaian sasaran usaha yang telah ditentukam manejemen. 2) Memberikan pengarahan dan pengendalian perusahaan dicabang. 3) Memimpin rapat coordinator cabang perusahaan dan rapat staf yang diadakan secara berkala maupun dalam waktu-waktu tertentu. 4) Merencanakan
arah
kebijakan
perusahaan
sebagai
upaya
pencapaian sasaran perusahaan. b. Wakil Manejemen 1) Bertanggung jawab langsung terhadap semua kegiatan manejemen. commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Melaporkan langsung kepada direktur terhadap semua kegiatan. 3) Mencatat serta menindak lanjuti tentang semua keluhan pelanggan. c. Menejer Mutu 1) Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan perusahaan mengenai mutu produk dan segala perbaikan mutu produk. 2) Melakukan laporan kepada wakil menejen terhadap semua kegiatan.
d. Menejer Teknis 1) Bertanggung jawab terhadap perlakuan bahan baku dan kemasan kayu. 2) Bertanggung jawab terhadap semua kelayakan alat dan mesin produksi. e. Menejer Keuangan 1) Bertanggung jawab langsung terhadap direktur dalam mengelola keuangan dan financial perusahaan. 2) Personil keuangan beserta jajaranya bertanggung jawab terhadap perencanaan, pengendalian dan pengawasan terhadap financial perusahaan termasuk penyediaan fasilitas kerja kantor. f. Menejer Administrasi 1) Bertanggung jawab langsung kepada wakil menejemen dalam mengelola sekretariat administrasi dan sumber daya manusia. commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Bertanggung jawab terhadap aktivitas administrasi termasuk persiapan dan pemeliharaan dokumen system mutu. 3) Bertanggung
jawab
dalam
pelaksanaan
sub-kontrak
serta
peningkatan sumber daya manusia. 4) Bertanggung jawab sebagai menejer mutu pada tingkat pusat yang bertanggung jawab terhadap implementasi sistem mutu perusahaan di tingkat pusat.
g. Menejer Pemasaran 1) Bertanggung jawab terhadap pendistribusian dan penyerahan serta kwalitas kemasan kayu sampai diterimanya kemasan tersebut oleh pelangan. 2) Memastikan kemasan kayu yang digunakan sesuai dengan ukuran dan ketentuan dalam kontrak dengan pelangan. h. Menejer Produksi 1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perlakuan panas terhadap bahan baku kemasan. 2) Bertanggung jawab terhadap kualitas produksi kemasan kayu sesuai persyaratan ISPM#15 dan spesifikasi teknis lainya serta permohonan pelanggan. commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Bertanggung jawab atas efisiensi produksi dengan menghasilkan rendemen yang tinggi. 4) Berwenang monolak bahan baku yang tidak sesuai dengan persyaratan. i.
Oprasional Pemasaran 1) Melakukan pemasaran mengenai produk pada konsumen. 2) Sebagai negosiator antara perusahaan dengan konsumen. 3) Melakukan marking atau membubuhi tanda pada kemasan kayu yang sudah siap pakai.
7. Tata Alir Kegiatan CV. Arjuna Sekuritas Abadi Pada dasarnya setiap perusahaan, khususnya perusahaan penyedia jasa layan pada konsumen, pasti mempunyai proses kegiatan mulai dari awal hingga ahir. Berikut adalah tata alir kegiatan pada CV. Arjuna Seuritas Abadi. 1
Bagian Penerimaan Order
Pelanggan
2
Bagian Produksi 3
5
4
1
Bagian Pemasaran
Produksi Kemasan Kayu
4
Bagian Keuangan
Bagan 3.2 Tata Alir Kegiatan CV. Arjuna Sekuritas Abadi
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber: CV Arjuna Sekuritas Abadi, 2013,
Berikut adalah penjelasan dari gambar 3.1 tata alir kegiatan pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi: 1. Pelanggan atau eksportir member order kepada CV. Arjuna Sekuritas Abadi untuk membuat kemasan berupa pallets/crate/box dengan jumlah dan ukuran yang di minta oleh pelanggan, sekaligus memberikan surat permohonan marking ISPM#15 pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi. 2. Kemudian oleh bagian penarimaan order CV. Arjuna Sekuritas Abadi di serahkan ke bagian produksi melalui kepala bagian produksi untuk membuat kemasan sesuai dengan yang di minta pelanggan. 3. Sebelum kemasan di buat bagian produksi akan menyerahkan skema atau breakdown kebutuhan oprasional dan dan bahan yang di butuhkan untuk membuat kemasan tersebut yang di serahkan ke bagian pemasaran. 4.
Setelah breakdown di serahkan, bagian pemasaran akan berkoordinasi dengan pelanggan mengenai harga dan delivery kemasan, apabila pihak
pelanggan
menyetujuai
maka
bagian
pemasaran
akan
memberikan instruksi pengerjaan kemasan kepada bagian produksi dan memberikan instruksi pembuatan tagihan (invoice) pada bagian keuangan kepada bagian keuangan. Selanjudnya bagian keuangan membuat invoice tagihan untuk pelanggan. commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Setelah jadi dan telah di bubuhi tanda sesuai permintaan, maka invoice dan kemasan kayu segera di kirim ke pelanggan beserta certificate of treatment yang sudah di buat berdasarkan perlakuan kemasan kayu yang sudah di lakukan dan berdasarkan data dari dokumen yang di berikan oleh eksportir atau pelanggan.
B. Pembahasan 1. Proses perlakuan dan sertifikasi kemasan kayu pada CV. Arjuna Securitas
Abadi.
a) Proses perlakuan kemasan kayu (treatment) CV. Arjuna Securitas Abadi. Berdasarkan Tata Alir Kegiatan pada CV. Arjuna Securitas Abadi, perlakuan kemasan kayu dilakukan pada saat pembuatan kemasan kayu tersebut, sesuai standar ISPM#15. Pada CV. Arjuna commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sekuritas Abadi ada dua yaitu pemanasan kayu untuk kode HT dan perlakuaan fumigasi mengunakan methyl bromide untuk kode MB, tetapi untuk perlakuan fumigasi CV. Arjuna Sekuritas Abadi tidak sendiri namun juga bekerja sama dengan beberapa fumigator salah satunya CV. Tri Megah, sebagai perusahaan yang sudah terdaftar pada badan karantina pertanian (BARANTAN) dengan nomor registrasi AFASID- 108 sebagai pelaksana fumigasi dengan ketentuan yang sudah di tetapkan oleh BARANTAN. 1) Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment HT (Heat Treatment)
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penerimaan Bahan Baku 1
1
QC Kotor
Jamur
Kulit
Keropos
2 Pemanasan dalam Kiln Dry
Lubang Hama
Pembersihan
3
Dibuang/dibakar
Monitoring Kiln Dry 4 Dibuang/dibakar
Pecah
QC 5 Pembuatan Kemasan Kayu
Simpan dan Perawatan
Pencegahan ReInfestasi
6 QC 7 Pembubuhan Logo
Ekspor
Gambar 3.3 Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment HT Sumber : CV. Arjuna Securitas Abadi, 2013
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari gambar 3.3 tentang Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment HT pada CV. Arjuna Securitas Abadi dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan dimulai dari penerimaan bahan baku kayu dari supplier yang diterima CV. Arjuna Securitas Abadi melalui bagian produksi. Kemudian oleh bagian produksi dilakukan proses quality control. a. Apabila pada kayu terdapat jamur, kulit kayu, kotor, ataupun keropos maka akan dibersihkan jika masih layak pakai, dan jika tidak layak pakai akan dibuang atau dibakar. b. Jika terdapat lubang akibat hama maka kayu tersebut harus dibuang atau dibakar. 2. Setelah kayu diseleksi dengan baik, maka kayu-kayu yang terpilih tersebut kemudian dimasukkan keruang open atau Klin Dry kayu untuk dilakukan sekurang-kurangnya pada suhu 56°C dan dilakukan selama kurang lebih 30 menit. Dalam melakukan proses pemanasan pada kayu, juga dilakukan proses monitoring suhu pada kayu dan ruang open dengan mencantumkan catatancatatan pada lembar monitoring. 3. Setelah proses peng-openan kayu, maka kayu harus segera dikeluarkan
dari ruang open (klin dry) untuk proses
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyaringan (quality control) lagi, jika ada kayu yang pecah maka sudah tidak bisa digunakan. 4. Kemudian kayu yang telah dimulai peng-openan dan sudah di seleksi akan di buat kemasan kayu berupa pallet/crate/box sesuai dengan permintaan dari pelanggan. Jika kemasan yang sudah jadi tersebut tidak segera dikirim makan kemasan tersebut akan di oindahkan ke ruang penyimpanan dan di spraying obat insektisida untuk mencegah agar tidak terdapat Organisme penggangu tumbuhan (OPT) selama penyimpanan. 5. Selanjudnya kemasan yang sudah siap di kirim, maka sekali lagi akan di lakukan quality control untuk menghindari jika ada salah satu kemasan kayu yang tidak layak dikirim, dan jika di temukan ada kerusakan maka akan segera dig anti. 6. Jika semua kemasan sudah di nyataka layak pakai, maka selanjudnya kemasan akan di bubuhi tanda atau marcking ISPM#15 dengan kode perlakuan HT untuk selanjudnya segera di kirim ke alamat pelanggan dan kemasan kayu tersebut layak di gunakan dalam pengemasan barang yang akan diekspor.
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment MB
Bahan Baku 1 QC 2 Klin Dry 1 3 Wood Working 4 QC 5 Penumpukan Barang
QC
6
Pengiriman Kemasan 7 Proses Stuffing & marking 8 Fumigasi (depo fumigasi)
Gambar 3.4 Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment MB Sumber : CV. Arjuna Securitas Abadi, 2013 commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari gambar 3.4 tentang Tata Alir Perlakuan Kemasan Kayu Treatment MB pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi dapat di uraikan sebagai berikut: 1. Kegiatan pertama dimulai dengan pengiriman bahan baku dari supplier yang di terima ke bagian produksi CV. Arjuna Sekuritas Abadi. Selanjudnya di lakukan pengecekan terhadap bahan baku, jika ada bahan baku yang tidak layak pakai maka akan dibakar atau dibuang. 2. Bahan baku kayu yang layak pakai kemudian dimasukan ke Kiln Dry atau ruang open untuk memanaskan kayu dan dilakukan pengawasan terhadap kadar air yang terdapat pada kayu dan maksimal 20% untuk bisa di lakukan fumigasi. 3. Selanjudnya kayu yang telah selesai diopen dimasukan keruang pembuatan kemasan (wood packing) untuk dilakukan proses pembuatan kemasan sesuai dengan permintaan dari pemesan. 4. Setelah kemesan telah selsai di buat kemudian dilakukan quality control untuk memastikan bahwa kemasan kayu layak digunakan untuk kegiatan ekspor. Setelah diseleksi semua kemasan kayu yang layak dimasukan ke dalam ruang penyimpanan yang sudah diseterilkan dengan disemprot obat insectisida.
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Selama penyimpanan dilakuan quality control lagi sebalum pengiriman kemasan untuk memastikan jika da kemasan yang rusak selama penyimpanan, jika ditemikan ada kemasan yang rusak maka akan segera diganti. 6. Setelah semuanya dinyatakan layak pakai, kemasan segera dikirim ke alamat eksportir. 7. Setelah semua kemasan diterima oleh pelangan dan telalah sesuai dengan permintaan, maka kemasan segera dibubuhi (marking) tanda ISPM#15 dengan kode perlakuan MB yaitu tanda untuk perlakuan kayu yang difumigasi. Kemasan sudah siap digunakan untuk mengemas barang dan siap dimasukan kedalam kontainer (stuffing) sesuai dengan jadwal yang sudah di pesan oleh pelangan. 8. Setelah
proses
stuffing
selesai,
kontainer
segera
diberangkatkan ke depo fumigasi utuk dilakukan fumigasi aqis. Pihak yang berhak melakukan fumigasi adalah perusahaan fumigasi yang telah terdaftar di Badan Karantina melalui nomor AFISID. CV. Arjuna Sekuritas Abadi berkerja sama dengan beberapa perusahaan fumigasi yang salah satunya adalah CV. Mega Benefindo dengan nomor AFASID-108. b. Proses Sertifikasi (marcking) CV. Arjuna Sekuritas Abadi
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan Tata Alir Kegiatan pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi proses marcking dilakukan setelah kemasan selesai diproduksi. Proses marcking ISPM#15 adalah tindakan pemberian cap atau logo pada kemasan kayu yang sudah malalui tahapan proses perlakuan. Pemberian cap pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi dilakukan setelah semua kemasan kayu mengalami perlakuan sesuai dengan standard dan sudah dinyatakan layak untuk ekspor. Tanda atau logo cap pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi untuk kemasan Kayu ada dua yaitu: 1) Tanda HT untuk perlakuan panas (Heat Treatment)
Gambar 3.6 Logo Kemasan Kayu Heat Treadment Sumber: CV. Arjuna Sekuritas Abadi, 20013
Berikut ini keterangan dari gambar 3.6 logo kemasan kayu Heat Treatmen pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi: 1. Sebelah kiri adalah logo sertifikasi dari Internasional Plant Protection Convention (IPPC) selaku badan pendiri dari Internasional Standards for phytosanitary measuers (ISPM) commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. ID adalah kode yang diambil dua huruf mewakili Negara Indonesia yang di tetapkan berdasarkan Internasional Standard Organization (ISO). 3. 008 adalah kode unik yang diberikan oleh
National Plant
Protection Organization (NPPO) atau badan karantina pertanian kepada produsen kemasan kayu atau penyedia perawatan yang berlaku sesuai standar atau badan yang dinyatakan bertanggung jawab kepada NPPO untuk memastikan bahwa kemasan kayu tersebut diperlakukan dan ditandai dengan benar. Pencantuman nomor ini menjamin bahwa material kemasan kayu dapat ditelusuri kembali ke penyedia perawatan atau penyedia kemasan kayu tersebut. 4. HT adalah kode perawatan yang menunjukan perlakuan yang diberikan
terhadap
kemasan
kayu
untuk
disetujui
dan
digunakanya kemasan kayu tersebut. Kode HT (Heat Treatment) adalah kode untuk perlakuan pemanas minimal 56°C selama minimal 30 menit. 5. DB adalah kode yang diberikan Badan Karantina Pertanian yang menunjukan bahwa kemasan kayu tersebut mengunakan kayu debarked atau bebas dari kulit kayu.
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Tanda MB untuk perlakuan Methyl Bromide Pengunaan tanda MB ini adalah jika kemasan kayu yang dibuat bukan berasal dan diproduksi oleh CV. Arjuna Sekuritas Abadi, tetapi berasal dari pelangan langsung atau eksportir sendiri. Dengan syarat kadar air kayu pada kemasan tersebut minimal 20% dan sudah dilakukan pengecekan oleh pihak CV. Arjuna Sekuritas Abadi antara lain yaitu kemasan kayu harus bebas dari kulit kayu, tidak berjamur, bebas dari kotoran hewan, tidak keropos atau berlubang karena gerakan hama. Setelah semua proses tersebut selesai maka kemasan akan dibubuhi tanda dan selanjudnya segera di serahkan pada perusahaan fumigasi di depo fumigasi yang sudah berkerja sama dengan CV. Arjuna Sekuritas Abadi.
Gambar 3.7 Logo Kemasan Kayu dengan Methyl Bromide Sumber: CV. Arjuna Sekuritas Abadi, 20013
Keterangan dari gambar 3.7 logo kemasan kayu dengan Methyl Bromide pada CV. Arjuna Sekuritas Abadi:
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Sebelah kiri adalah logo sertifikasi dari Internasional Plant Protection Convention (IPPC) selaku badan pendiri dari Internasional Standards for phytosanitary measuers (ISPM) 2. ID adalah kode yang diambil dua huruf mewakili Negara Indonesia yang di tetapkan berdasarkan Internasional Standard Organization (ISO) 3. 008 adalah kode unik yang diberikan oleh
National Plant
Protection Organization (NPPO) atau badan karantina pertanian kepada produsen kemasan kayu atau penyedia perawatan yang berlaku sesuai standar atau badan yang dinyatakan bertanggung jawab kepada NPPO untuk memastikan bahwa kemasan kayu tersebut diperlakukan dan ditandai dengan benar. Pencantuman nomor ini menjamin bahwa material kemasan kayu dapat ditelusuri kembali ke penyedia perawatan atau penyedia kemasan kayu tersebut. 4. MB adalah kode perawatan yang menunjukan perlakuan yang diberikan
terhadap
kemasan
kayu
untuk
disetujui
dan
digunakanya kemasan kayu tersebut. Kode MB (Methyl Bromide) adalah kode atau tanda bahwa kemasan tersebut mengalami perlakuan fumigasi dengan fumigasi mengunakan gas Methyl Bromide
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. DB adalah kode yang diberikan Badan Karantina Pertanian yang menunjukan bahwa kemasan kayu tersebut mengunakan kayu debarked atau bebas dari kulit kayu.
2. Kendala yang di hadapi oleh CV. Ajuna Sekuritas Abadi sebagai perusahaan provider ISPM#15. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai perusahaan provider ISPM#15 CV. Arjuna Sekuritas Abadi berusaha semaksimal mungkin demi mencapai hasil yang sesuai dengan standart ISPM#15 dan ketetapan badan Karantina Pertanian. Tetapi semua itu tidak terlepas dari kendalakendala yang dihadapi dalam pelaksanaan ISPM#15, diantarana: a. Lokasi penyimpanan palet shipper tidak standar, terutama dalam kebersihanya di tempat sekitar penyimpanan palet sementara setelah di marking. b. Palet di tempatkan oleh shipper di tempat yang tidak layak atau kurang sanitasinya. c. Shipper meminta 40 palet yang telah di marking untuk ekspor dua hari yang akan datang, ternyata palet yang jadi di gunakan untuk ekspor hanya 35 dan 5 palet sisanya di gunakan oleh shipper untuk ekspor bulan yang akan datang, tanpa sepengetahuan perusahaan. Karena penyimpananya yang tidak layak oleh shipper maka palet sisanya biasanaya sudah terserang hama penggangu dan yang akan terkena sanksi adalah perusahaan. commit to user
56