BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN)
2.1.
Sejarah Perusahaan PT Technology Karya Mandiri (TKM) adalah perusahaan yang bergerak
di bidang perdagangan khususnya Pengadaan Produk Telekomunikasi (Kabel Tembaga, Kabel Fiber Optik, Perangkat FTTH dan Accessoriesnya) dan general kontraktor untuk pekerjaan Jaringan Telekomunikasi. Sejak didirikan pada tanggal 18 Maret 2009 dengan pengesahan Akte Pendirian Nomor : 08, oleh Notaris Periasman Effendi, SH, Perusahaan yang dimulai pada jasa perdagangan kabel telekomunikasi yaitu kabel fiber optik, kabel udara, kabel tanah, kabel drop wire, kabel jumper wire, dan accessories. Seiring dengan perkembangan Teknologi informasi khususnya dibidang Telekomunikasi maka, mengembangkan
usahanya
dibidang
pekerjaan
Jasa
TKM
Instalasi
juga
Jaringan
Telekomunikasi dan sarana pendukung yang meliputi pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi,
serta
usaha
lainnya
yang
berkaitan
dengan
bidang
Telekomunikasi dan juga memperluas pengadaan produk telekomunikasi yaitu perangkat FTTH. Di tahun 2011, Perusahaan bekerjasama dalam bidang pengadaan produk telekomunikasi dengan PT. Jembo Cable Company, Tbk. yang merupakan salah satu produsen industri kabel terkemuka di Indonesia, dalam upaya menjadi Supplier dan General Contractor yang berkiprah dan maju bersama dalam pembangunan Jaringan Telekomunikasi dan mendapatkan kepercayaan sebagai
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
distributor untuk pemenuhan kabel telekomunikasi baik tembaga maupun fiber optik (konvensional dan SCPT). Agar implementasi dilingkungan TKM dapat direalisasikan sebagaimana diharapkan, maka pimpinan perusahaan dalam hal ini jajaran Direksi TKM, selalu membina sumber daya manusia dan meningkatkan kompetensinya sesuai dengan tuntutan jaman dan kemajuan teknologi yang selalu berubah dan berkembang. TKM tidaklah berjuang sendiri dalam menjalani setiap pekerjaan dan perjuangannya, dasar Tuntas - Kualitas - Manfaat adalah hal yang paling penting didalam
setiap
langkah
perjalanan
perusahaan.
Tuntas
adalah
adalah
melaksanakan setiap pekerjaan sampai selesai, tidak ada orang lain yang akan melanjutkan pekerjaan TKM. Tuntas inilah yang akan membuat segala sesuatu berjalan dengan semestinya sesuai dengan target, tujuan, dan harapan yang telah dibentuk saat memulai suatu pekerjaan. Kualitas adalah melaksanakan setiap pekerjaan dengan sangat baik, karena tidak ada yang akan memperbaiki hasil kerja TKM, Kualitas diri
adalah hasil kinerja TKM. Manfaat adalah
melaksanakan pekerjaan yang bermanfaat bagi perusahaan dan diri sendiri, bukan memanfaatkan untuk kepentingan sendiri yang merugikan perusahaan. Disinilah ketiga kata yang sering disebutkan oleh TKM ialah Tuntas - Kualitas - Manfaat saling berkaitan dengan fungsi dan tujuan masing-masing dari setiap kata-kata tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Lokasi kantor pusat TKM berada di Jalan H. Muchtar No. 96 Joglo – Meruya Selatan Jakarta. Alamat website TKM adalah www.tkm.co.id Adapun Visi dan Misi perusahaan adalah sebagai berikut: Visi : Menjadi perusahaan yang besar dan profesional di bidangnya Misi : Dengan sepenuh hati : a. Melaksanakan pekerjaan dengan hasil yang berkualitas terbaik dan tepat waktu b. Melayani kebutuhan pelanggan melalui produk yang bernilai tinggi c. Menghasilkan laba yang memadai untuk pertumbuhan perusahaan dan mitranya d. Meningkatkan kualitas kinerja pada stakeholdernya Kebijakan Mutu : Seluruh jajaran TKM, dengan bertekad terus menerus untuk berkomitmen pada CIQS 2000:2009 untuk menghasilkan produk yang terbaik sesuai ekspetasi (harapan) pelanggan. Logo TKM
Gambar II.1 Logo TKM Sumber: PT. Technology Karya Mandiri (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
2.2.
Lingkup dan Bidang Usaha Bidang usaha TKM meliputi dua kategori, antara lain menyediakan
keperluan infrastruktur yang berkaitan dengan telekomunikasi, berupa materialmaterial
yang
berhubungan
dengan
pekerjaan
telekomunikasi.
Kedua
menyediakan jasa pemasangan jaringan infrastruktur telekomunikasi serta melakukan
pekerjaan-pekerjaan
teknis
lainnya
yang
berkaitan
dengan
telekomunikasi. TKM sebagai general contractor menyediakan pula material-material untuk kebutuhan pekerjaan atau proyek yang ada, penyediaan ini tidaklah semata hanya untuk di khususkan pada internal perusahaan, tetapi juga disediakan bagi mitra atau supplier lainnya. Sampai saat ini stok material perusahaan masih sangat memadai untuk jangka panjang, karena memang perusahaan sengaja menyediakan stok material guna mengantisipasi terjadinya kekurangan, yang bisa berdampak pada pekerjaan-pekerjaan yang berjalan ataupun masih dalam perencanaan. Stok material gudang perusahaan tersebar di beberapa tempat guna memudahkan untuk pengambilan material berdasarkan lokasi pekerjaannya, seperti di Jakarta (Gudang Pusat), Serang, Balikpapan, dan Samarinda. Pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan perusahaan tidaklah hanya di Jakarta saja, beberapa berada di luar daerah bahkan di luar pulau Jawa. Banyak pula pekerjaan-pekerjaan perusahaan yang terdapat di daerah-daerah terpencil. Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu membangun jalur jaringan Indonesia Digital Network (IDN) sebaik dan seluas mungkin sampai ke daerah-daerah terpencil.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Layanan data dengan kecepatan tinggi hanya dimungkinkan apabila tersedia jaringan pita lebar (broadband), baik melalui jaringan tetap (wireline atau fixed broadband) maupun jaringan bergerak (wireless atau mobile bradband). Jaringan tetap dipergunakan untuk melayani pelanggan di lokasi-lokasi permanen misalnya rumah, apartemen, hotel, kantor atau sejenisnya. Sedangkan jaringan bergerak dipergunakan untuk melayani pelanggan bergerak yang menggunakan perangkat bergerak, misalnya Ipad atau pesawat seluler (handphone / GSM) atau jenis lain yang selama ini kita kenal. Fixed broadband maupun mobile broadband secara teknologi hingga saat ini memerlukan dukungan penggelaran jaringan Fiber Optik (selanjutnya disebut “FO”) sebagai infrastruktur untuk menyalurkan data. Dibandingkan jaringan tembaga atau frekuensi radio, penggunaan jaringan FO dikenal paling handal dan paling efisien ditilik dari segi harga material dan biaya penggelaran dibandingkan dengan besarnya kemampuan maupun kecepatan menyalurkan data. Untuk mampu memenuhi kebutuhan broadband Indonesia maka TELKOM harus membangun FO di lokasi-lokasi yang belum terjamah jaringan FO dan juga harus melakukan modernisasi terhadap jaringan tembaga yang sudah berusia puluhan tahun namun secara teknis tidak mampu menyalurkan broadband. Dengan demikian target pembangunan jaringan FO oleh TELKOM sangat besar di masa yang akan datang. TELKOM tidak mengerjakan sendiri pelaksanaan pekerjaan pembangunan jaringan FO yang sangat besar tersebut, namun menyerahkannya kepada pihak ketiga atau mitra kerja yaitu para kontraktor jaringan yang jumlahnya mencapai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia. Seluruh mitra kerja yang bekerja sama dengan TELKOM harus melalui seleksi dengan kriteria yang sangat ketat. Apabila lulus seleksi dan memenuhi kriteria yang ditetapkan maka akan ditetapkan dengan Kontrak Harga Satuan (KHS) selama kurun waktu tertentu, dan selanjutnya disebut sebagai Mitra KHS. Secara ringkas proses seleksi Mitra KHS di TELKOM dapat dijelaskan pada Gambar I.3 dan Gambar I.4 di bawah ini.
Gambar II.2. Supplier Management Sumber : TELKOM, Tbk. Supply Planning and Control (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Gambar II.3. Supplier Selection Sumber : TELKOM, Tbk. Supply Planning and Control (2014)
Selama menjadi Mitra KHS maka mitra dapat diberikan pekerjaan dengan diberikan Surat Pesanan (SP) yang berisi antara lain nama pekerjaan, lokasi, harga borongan dan waktu penyelesaian. Penerbitan SP-SP berikutnya akan sangat dipengaruhi oleh kinerja selama mengerjakan pekerjaan sebelumnya. Penilaian kinerja inilah yang menjadi kunci sukses apakah mitra akan mendapatkan pekerjaan semakin banyak atau bahkan tidak diberikan pekerjaan sama sekali di masa yang akan datang. Hasil penilaian performansi Mitra KHS juga memungkinkan Mitra KHS mengalami Promosi atau Degradasi. Proses kompetisi Mitra KHS selama masa penilaian dijelaskan melalui Gambar II.4 di bawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Gambar II.4. Sistem Kompetisi Supplier Sumber : TELKOM, Tbk.Supply Planning and Control (2014)
Saat ini TELKOM memiliki KHS FO Nasional yang berlaku hingga tahun 2017. Jumlah mitra KHS OSP FO Nasional sebanyak 66 Mitra. TKM merupakan salah satu Mitra KHS OSP FO tersebut. Dengan penilaian dan kompetisi seperti dijelaskan sebelumnya maka TKM menjadi sangat berkepentingan untuk bisa menampilkan kinerja tinggi agar mendapatkan nilai sangat baik bahkan terbaik di mata TELKOM. Apabila dapat memperoleh nilai kinerja terbaik tentu akan berpengaruh terhadap kredibilitas dan tentu saja penerbitan SP-SP berikutnya akan semakin berkesinambungan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2.3.
Sumber Daya Sumber daya TKM secara garis besar dipersiapkan untuk menjalankan
aktifitas kerja menghadapi tantangan dan persaingan yang begitu ketat. Sumber daya yang dimiliki oleh TKM meliputi sumber daya manusia, modal serta alat kerja. Sumber daya manusia terdiri 120 karyawan dari berbagai level manajemen dalam mengoperasionalkan perusahaan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi tersaji dalam gambar II.5 di bawah ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Direktur
Sekretaris
Auditor
General Manager Administrasi & Support
Logistic Manager
Admin Logistic
Expedisi
General Manager OSP
Finance Manager
Operation Officer
Accounting & TAX
HRD & GA Manager
Finance Officer
Kasir
Staf HRD
Staf GA
IT Officer
Project Manager-(1-n)
Administration Manager
Control Project Manager
Team-(1-n) (SM, SPV, Jointer, Log., Adm)
Staff Administrasi Project
Cost Control
Mandor (1-n)
Gambar II.5. Struktur Organisasi TKM Sumber : Data Internal TKM (2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2.4.
Tantangan Bisnis Perusahaan Tantangan bisnis yang paling utama adalah bagaimana TKM dapat
bertahan dalam kancah persaingan yang sangat ketat, dan upaya meningkatkan mutu dimensi layanan terhadap TELKOM. Tantangan ini merupakan peluang yang diberikan oleh TELKOM kepada seluruh rekanan kerja. TELKOM memberikan peluang berupa : a.
Pengerjaan pemasangan jaringan teknologi komunikasi di seluruh pelosok wilayah Indonesia.
b.
Pengembangan pekerjaan teknologi komunikasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas.
c.
Peningkatan keahlian sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi.
d.
Mengembangkan infrastruktur true Broad brand TELKOM secara end to end Sebagai pondasi yang kuat bagi kemajuan bangsa untuk pemerataan akses
dan peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur broadband di seluruh wilayah Indonesia melalui program Indonesia Digital Network atau dikenal dengan IDN 2015. Namun demikian terdapat pula ancaman dari internal maupun eksternal perusahaan. Ancaman dari eksternal perusahaan bisa berupa persaingan dalam memperebutkan kepercayaan dari TELKOM, sedangkan ancaman dari internal perusahaan dapat berupa penyelewengan tugas dan wewenang Sumber Daya Manusia TKM.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
Manajemen dan karyawan TKM menjawab tantangan yang ada dengan mengerjakan tanggung jawab pekerjaan, memberikan kualitas pelayanan yang tinggi, menepati standar kerja yang dipersyaratkan. Akhirnya pada Tahun 2013 mendapatkan Supplier Awards Konstruksi Infrastruktur Telekomunikasi Out Side Plant, Supplier Terbaik 3.
Gambar II.6. Award Supplier Terbaik 3 Tahun 2013 Sumber : Data Internal TKM, 2014 TKM mempertahankan prestasi dan secara terus menerus meningkatkan kualitas pekerjaan serta layanan kinerja hingga pada tahun 2014 membuahkan hasil
mendapatkan
Supplier
Awards
Kategori
Konstruksi
Telekomunikasi Out Side Plant Nasional, Supplier Terbaik I
Gambar II.7. Award Supplier Terbaik 1 Tahun 2014 Sumber : Data Internal TKM, 2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Infrastruktur
27
2.5.
Proses Bisnis Perusahaan Proses bisnis TKM untuk mengitegrasikan seluruh potensi atau sumber
daya yang ada dalam tubuh organisasi disusun seefektif dan seefisien mungkin. Mulai dari penjadwalan kerja/perencanaan, pelaksanaan/implementasi, hingga evaluasi kinerja yang akan terangkai menjadi alur kerja yang saling berhubungan secara sistematis. Sebagai gambaran dapat dijelaskan melalui bagan di bawah ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Sta rt Permohonan Perpanjangan Wa ktu
- PO Material - Pemeriksaan Material - QC Dari Pabrikan
Surat Kesanggupan
Surat Pesanan
La mpiran Surat Kesanggupan
Surat Pesanan
-
La mpiran Surat Pesanan
Survei Lokasi
DRM + Kontrak
Berita Acara Hasil Survei
La mpiran DRM da n Kontrak
RAP + Surat Permintaan Wa spang
Penerbitan SK Wa spang
La mpiran Permintaan Wa spang
La mpiran SK Wa spang
Pelaksa naan/ Implementasi
La mpiran La mpiran La mpiran La mpiran La mpiran La mpiran
- Surat Perpa njanga n Waktu - La mpiran Amandemen Perpanja ngan Waktu
PO Material Surat Jalan Pemeriksaan Material Penggunaan Material QC Ma terial Progress Pekerjaan
Ketepatan Wa ktu Pengerjaan
Tidak
Ya BA Perpanjangan Wa ktu
- Final Test - Asuransi All Risk
-
BA Penyelesaia n Pekerjaan La mpiran Kronologi Pekerjaa n OTDR Management Core Hasil OPM Eviden Foto Pekerjaan Titik Koordinat
Proses Uji Terima Document BAST Tidak
Setuju
Perbaikan
La mpiran BA Rekon dan From Uji Terima Tidak
Ya Pelaksa naan Uji Terima
Berita Acara Uji Terima
Setuju
Ya
Proses Penagihan
-
Permohonan Pembayaran Kwitansi/Invoice Faktur Pajak Ja minan Pemeliharaan CIQS LPJK
Pencairan Tagihan
Rekon Finish
Gambar II.8. Proses Bisnis TKM Sumber : Data Internal TKM (2014
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Berdasarkan Gambar II.8. maka proses bisnis yang berlangsung pada
TKM
dapat dijelaskan sebagai berikut : a. TELKOM memberikan surat pesanan (PO) kepada TKM selaku mitra kerja untuk melaksanakan pekerjaan out side plan (OSP). b. TKM akan memberikan Surat Kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan kepada TELKOM dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja kalender dengan dilampirkan Plan of Work (POW) dan Deployment Plan. c. Selanjutnya TKM melakukan survei ke lokasi proyek yang akan dikerjakan untuk menghasilkan BoQ, KMZ, As Plan Drawing dan data tersebut disampaikan kepada tim Design Engineering dan menghasilkan BA DRM. d. TKM membuat RAP dan mengajukan permohonan pengawasan lapangan kepada TELKOM guna mengontrol pekerjaan di lapangan, selanjutnya diterbitkan SK Waspang beserta lampirannya. e. Dengan berdasarkan SK Waspang, SP dan BA DRM maka dapat segera dimulai pelaksanaan implementasi dengan sebelumnya PT. TKM harus menyediakan kebutuhan material yang sesuai spesifikasi yang ditentukan untuk project terkait. PT. TKM akan membuat PO Material ke Vendor dan ketika material telah siap harus dilengkapi dengan hasil test material dan QC dari pabrikan. f. Dalam proses implementasi pengerjaan, ketepatan waktu menjadi prioritas utama, apabila proses berjalan melewati waktu yang telah ditentukan, maka harus segera mengajukan permohonan waktu dengan disertai dengan lampiran amandemen perpanjangan waktu yang diajukan ke bagian Project
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Manager Telkom dan akan diperoleh BA Perpanjangan waktu untuk mendukung pelaksanaan implementasi selanjutnya. g. Pekerjaan Implementasi yang dapat dilaksanakan dengan tepat waktu akan diajukan untuk dilakukan Final Test beserta Asuransi all Risk. h. Selanjutnya akan diajukan proses uji terima oleh Telkom dengan data lampiran pengajuan yaitu : BA penyelesaian pekerjaan, lampiran kronologi pekerjaan, OTDR, Management core, hasil OPM, Evident foto pekerjaan dan titik koordinat dari project terkait. i. Apabila hasil dari uji terima mendapatkan persetujuan maka PT. Telkom akan memberikan Berita Acara Uji Terima yang menjadi dasar untuk dilakukan proses rekon. j. Hasil dari proses rekon berikut lampirannya dan form uji terima akan diajukan Berita Acara Serah Terima (BAST) akhir ke Telkom sebagai dasar untuk melakukan proses penagihan dengan melampirkan permohonan pembayaran, Kwitansi, Invoice, Faktur Pajak, Jaminan Pemeliharaan, CIQS, dan LPJK. k. Proses pekerjaan dalam suatu project dinyatakan selesai setelah adanya pembayaran dari PT. Telkom.
http://digilib.mercubuana.ac.id/