37
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian Pada penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah kinerja keuangan dan harga saham perdana yang mengalami underpricing. Kinerja keuangan merupakan hasil yang dicapai oleh perusahaan atas berbagai aktivitas yang dilakukan dalam mendayagunakan sumber keuangan yang tersedia. Dari pengukuran kinerja keuangan yang menggunakan beberapa rasio dapat dilihat besarnya nilai Return On Assets (ROA), financial leverage, Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) yang dalam penelitian ini dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi underpricing. Underpricing itu sendiri dialami oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode listing 2005-2008. Data laporan keuangan yang digunakan adalah data informasi prospectus . Lokasi yang dikunjungi guna memperoleh data adalah Sekretariat Capital Market Center Universitas Sangga Buana (YPKP) .
38
3.2 Metode penelitian 3.2.1 Desain Penelitian Metode Penelitian dipilih peneliti sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah yang akan dipecahkan. Menurut Fathoni (2006:99) metode penelitian ilmiah dapat diartikan “sebagai cara kerja yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian”. Sedangkan menurut Hasan (2002:21) “metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan”. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran berapa besar pengaruh Return On Assets (ROA), financial leverage, Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap underpricing. Berdasarkan tujuan tersebut maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif, yang menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji hipotesis yang menggunakan perhitungan statistik (Hasan, 2006: 22). Untuk mencari hubungan (korelasi) lebih dari dua variabel digunakan koefisien determinasi berganda. Sedangkan untuk mencari besarnya hubungan antara ROA, financial laverage, DER dan EPS terhadap underpricing secara bersama-sama dan secara parsial digunakan koefisien korelasi berganda dan koefisien korelasi parsial. Kemudian uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t.
39
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel. 3.2.2.1 Definisi Variabel Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Informasi Akuntansi Emiten Terhadap Underpricing pada PT. Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Terhadap Emiten pada Periode 2005-2008)" maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu variabel terikat (dependen) yaitu underpricing dan empat variabel bebas (independen) yaitu Return On Assets (ROA), financial leverage, Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS). 1). Variabel Bebas (X) Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah : a. Return On Assets (ROA) Return
On
Assets
(ROA)
diukur
dengan
menggunakan
perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. ROA merupakan suatu rasio yang penting yang dapat dipergunakan untuk mengukur
kemampuan
perusahaan
dengan
investasi
yang
telah
ditanamkan (asset yang dimilikinya) untuk mendapatkan laba. ROA menjadi salah satu pertimbangan investor di dalam melakukan investasi terhadap saham-saham di bursa efek. Dengan demikian semakin tinggi ROA maka mengakibatkan semakin kecil tingkat underpricing. ROA dapat dihitung dengan rumus (Mansur, 2002:149) : =
ℎ ℎ
40
b. Financial Leverage Financial leverage diukur dengan menggunakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin besar hutang yang ditanggung perusahaan semakin besar pula nilai rasio ini, sehingga risiko yang ditanggung pun semakin tinggi. Oleh karena itu, rasio ini biasa digunakan oleh investor untuk mengetahui besarnya risiko yang akan ditanggung. Financial leverage dapat diukur dengan menggunakan rumus (Mansur, 2002:149) : =
c. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to Equity Ratio merupakan rasio hutang yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara total hutang dengan shareholder’s equity (ekuitas pemegang saham). Rumus yang digunakan adalah (Tambunan, 2008:150) :
=
41
d. Earning Per Share (EPS) Earning
Per
Share
(EPS) diukur dengan
menggunakan
perbandingan antara total laba bersih setelah pajak dibanding jumlah saham yang beredar. Salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan ditunjukan oleh besarnya EPS dari perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya, investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham, sebab EPS menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik bagi pemegang saham. Earning Per Share dapat dihitung dengan rumus (Darmadji dan Fakhrudin, 2002:139): =
ℎ ℎ ℎ ℎ ! "
2). Variabel Terikat (Y) Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah tingkat underpricing. Underpricing merupakan suatu kondisi dimana perusahaan memiliki initial return yang positif dimana harga saham pada saat penawaran perdana (offering price) lebih rendah dibanding harga saham pada saat di pasar sekunder untuk penutupan hari pertama (closing price). Underpricing dalam penelitian ini diukur dengan initial return, yang dapat dihitung dengan rumus (Daljono, 2002:564): # =
$ % & − (( % &
(( % &
42
3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel Untuk mempermudah penelitian dan menghindari salah penafsiran yang berbeda terhadap judul penelitian ini maka variabel-variabel tersebut akan dioperasionalisasikan seperti yang digambarkan pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Variabel Bebas : Kinerja
-
Keuangan Perusahaan
-
Indikator yang dianalisis Hasil perhitungan ROA Hasil perhitungan EPS Hasil perhitungan FL
Rasio
-
Hasil perhitungan DER
Rasio
-
Hasil perhitungan IR
Rasio
Variabel Terikat : Underpricing
Sub Variabel/ Dimensi
Skala Rasio Rasio
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian Dalam suatu penelitian, peneliti dapat menggunakan populasi sebagai data yang digunakan dalam penelitian (bahan penelitian) atau dapat juga menggunakan data dari sebagian populasi. Adapun pengertian populasi menurut Sudjana (1996:8) adalah “kesatuan persoalan secara menyeluruh yang sudah ditentukan batas-batasnya secara jalas”. Sedangkan sampel adalah “sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”(Sudjana, 1997:66).
43
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah semua perusahaan yang menawarkan saham perdana (IPO) di PT. Bursa Efek Indonesia yang mengalami underpricing periode 2005-2008. Untuk proses penentuan populasi, lebih jelasnya digambarkan dalam tabel berikut ini : Tabel 3.2 Tabel Penentuan Populasi Keterangan Perusahaan yang listing di PT.BEI periode 2005-2008
Jumlah Perusahaan 65
Perusahaan dikeluarkan karena data tidak lengkap
(21)
Perusahaan dikeluarkan karena tidak mengalami
(4)
underpricing Jumlah perusahaan yang mengalami underpricing
40
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah data yang lengkap dan mengalami underpricing sebanyak 40 perusahaan. Karena jumlah populasi tidak terlalu besar, maka semua anggota dari populasi tersebut dijadikan sebagai sampel penelitian (sampling jenuh). Sampling jenuh adalah “teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2002:78). Adapun perusahaan-perusahaan yang dijadikan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
44
Tabel 3.3 Daftar Perusahaan yang Menjadi Populasi Penelitian No 1 2
CODE MASA APOL
Nama Perusahaan Multistrada Arah Sarana Tbk. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk.
3 4 5
PEGE RELI EXCL
Panca Global Securities Tbk. Reliance Securities Tbk. Exelcomindo Pratama Tbk.
6 7 8
MICE AMAG BTEL
Multi Indocitra Tbk. Asuransi Multi Artha Guna Tbk. Bakrie Telecom Tbk.
9 10 11 12
MAIN RAJA BISI WEHA
Malindo Feedmill Tbk. Rukun Raharja tbk. Bisi International Tbk. Panorama Transportasi Tbk.
13
BKDP
Bukit Darmo Property Tbk.
14 15 16 17 18
SGRO MNCN MCOR PKPK LCGP
Sampoerna Agro Tbk. Media Nusantara Citra tbk. Bank Multicor Tbk. Perdana Karya Perkasa Tbk. Laguna Cipta Griya Tbk.
19
DEWA
Darma Henwa tbk.
20 21
BACA GPRA
Bank Capital Indonesia Tbk. Perdana Gapuraprima Tbk.
22
WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
23 24
ACES CTRP
Ace Hardware Indonesia Tbk. Ciputra Property Tbk.
25 26
PTSN JSMR
Sat Nusapersada Tbk. Jasa Marga (Persero) Tbk.
27
JKON
28 29
CSAP ASRI
Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk. Catur Sentosa Adiprana Tbk. Alam Sutera Realty Tbk.
Kelompok Industri Perdagangan, Jasa & Investasi Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Keuangan Keuangan Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Perdagangan, Jasa & Investasi Keuangan Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Industri Dasar dan Kimia Perdagangan, Jasa & Investasi Pertanian Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan Pertanian Perdagangan, Jasa & Investasi Pertambangan Pertambangan Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Keuangan Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan Perdagangan, Jasa & Investasi Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan Belum Terklasifikasi Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan Perdagangan, Jasa & Investasi Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan
45
30 31
ITMG COWL
Indo Tambangraya Megah Tbk. Cowell Development Tbk.
32 33
BAEK BAPA
Bank Ekonomi Raharja Tbk. Bekasi Asri Pemula Tbk.
34 35 36 37 38 39
TRIL ELSA YPAS KOIN GZCO BSDE
Triwira Insanlestari Tbk. Elnusa Tbk. Yanaprima Hastapersada Tbk. Kokoh Inti arebama Tbk. Gozco Plantations Tbk. Bumi Serpong Damai Tbk.
40
INDY
Indika Energy Tbk.
Pertambangan Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan Keuangan Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan Perdagangan, Jasa & Investasi Pertambangan Aneka Industri Perdagangan, Jasa & Investasi Belum Terklasifikasi Properti, Real estate & Kontruksi Bangunan Belum Terklasifikasi
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data Data termasuk hal yang penting dalam suatu penelitian karena dengan data yang valid dan realistis maka akan menghasilakan penelitian yang baik. Hasan (2002:83) menjelaskan bahwa: “pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan atau karakteristikkarakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu “teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, namun melalui dokumen” (Hasan, 2002:87). Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang diperlukan dari literaturliteratur yang berkaitan dengan penelitian ini dan dengan cara broswing internet. Adapun data diperoleh dari alamat situs: a. www.idx.co.id b. www.e-bursa.com
46
Data sekunder yang diperoleh meliputi: a.
Daftar perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (Innitial Public Offering) selama periode 2005-2008.
b. Data mengenai harga penawaran saham (Offering Price) c. Harga saham di pasar sekunder pada penutupan hari pertama (Clossing Price). d. Data tanggal perusahaan melakukan penawaran saham perdana (Innitial Public Offering). e. Data total aktiva (assets). f. Data laba bersih setelah pajak. g. Data mengenai total hutang. h. Data mengenai total ekuitas (equity). i. Data mengenai jumlah saham yang beredar.
3.2.5 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.2.5.1 Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik statistik. Untuk menganalisis pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis korelasi linear berganda. Menurut Hasan (2003:270), “korelasi linear berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel terikat (variabel Y) dan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2,…, Xk)”. Analisis korelasinya menggunakan tiga koefisien korelasi yaitu koefisien determinasi berganda, koefisien korelasi
47
berganda, dan koefisien korelasi parsial. Namun, dalam penerapannya untuk mempermudah dalam perhitungan maka digunakan Software SPSS 12.0 for windows. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan statistik parametris karena data yang akan diuji berbentuk ratio. Karena akan menggunakan statistik parametris, maka setiap data pada setiap variabel terlebih dahulu diuji normalitasnya (Sugiyono, 2002:173). 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model linier, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Ada dua cara dalam uji normalitas ini yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali (2007:110). Cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian dengan hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk sampel yang kecil jumlahnya. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plooting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
48
2. Koefisien Determinasi Berganda ( ) ) Koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antar variabel. Nilai koefisien determinasi berganda terletak antara 0 dan 1 (0 ≤ ) ≤ 1 ). Koefisien determinasi berganda dirumuskan (Hasan, 2008:67) : ) = 1 − ./1 − ) 01 )/1 − ) 0).1 )/1 − ) 03.1) )/1 − ) 04.1)3 )5
3. Koefisien Korelasi Berganda ( 0.1) ) Untuk mengetahui pengaruh ROA, financial leverage, DER dan EPS terhadap underpricing secara bersama-sama, digunakan koefisien korelasi berganda. Hasan (2003:272) menjelaskan bahwa “koefisien korelasi berganda merupakan keeratan hubungan antara variabel teriakat dan semua variabel bebas secara bersama-sama”. Koefisien
korelasi
berganda
adalah
akar
dari
koefisien
determinasi berganda, dan dirumuskan (Hasan, 2008:67) : 0.1)34 = 61 − ./1 − ) 01 )/1 − ) 0).1 )/1 − ) 03.1) )/1 − ) 04.1)3 )5
4. Koefisien Korelasi Parsial Untuk mengetahui pengaruh ROA, financial leverage, DER dan EPS terhadap underpricing secara parsial digunakan koefisien korelasi parsial. Hasan (2003:273), menjelaskan bahwa “koefisien korelasi parsial merupakan koefisien korelasi antara dua variabel jika variabel lainnya konstan, pada hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel”. Ada
49
empat koefisien korelasi parsial untuk hubungan yang melibatkan empat variable bebas, yaitu sebagai berikut :
a. Koefisien korelasi parsial antara Y dan X1, apabila X2,X3,X4 konstan. Dirumuskan ( Hasan, 2003:273) : 01.)34 =
01 − /0) . 03. 04. 1) . 13. 14 ) 6/1 − ) 0) )/1 − ) 03 )/1 − ) 04 )/1 − 1) ) )/1 − )13 )/1 − )14 )
b. Koefisien korelasi parsial antara Y dan X2, apabila X1,X3,X4 konstan. Dirumuskan ( Hasan, 200:109) : 0).134 =
0) − /01 . 03. 04. 1) . 13. 14 ) 6/1 − ) 01 )/1 − ) 03 )/1 − ) 04 )/1 − 1) ) )/1 − )13 )/1 − )14 )
c. Koefisien korelasi parsial antara Y dan X3, apabila X1,X2,X4 konstan. Dirumuskan ( Hasan, 2003:273) : 03.1)4 =
03 − /01 . 0). 04. 1) . 13. 14 ) 6/1 − ) 01 )/1 − ) 0) )/1 − ) 04 )/1 − 1) ) )/1 − )13 )/1 − )14 )
d. Koefisien korelasi parsial antara Y dan X4, apabila X1,X2,X3 konstan. Dirumuskan ( Hasan, 2003:273) : 03.1)4 =
04 − /01 . 0). 03. 1) . 13. 14 ) 6/1 − ) 01 )/1 − ) 0) )/1 − ) 03 )/1 − 1) ) )/1 − )13 )/1 − )14 )
50
Keterangan : 01 = koefisien korelasi antara Y dan X1 0) = koefisien korelasi antara Y dan X2 03 = koefisien korelasi antara Y dan X3 04 = koefisien korelasi antara Y dan X4
3.2.5.2 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Return On Assets (ROA), financial leverage, Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap underpricing baik sacara bersama-sama maupun secara parsial. Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Hipotesis 1 Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang menyatakan bahwa secara bersama-sama ROA dan EPS mempunyai pengaruh terhadap underpricing, maka digunakan uji F dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1). Menentukan formulasi hipotesis H8 : ρ = 0 (secara bersama-sama Return On Assets (ROA), financial leverage, Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share
(EPS)
underpricing.
tidak
mempunyai
pengaruh
terhadap
51
H1 : ρ ≠ 0 (secara bersama-sama Return On Assets (ROA), financial leverage, Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh terhadap underpricing. 2). Menentukan taraf nyata dan nilai F tabel Taraf nyata (α) = 0,05 dan nilai F tabel ditentukan dengan derajat bebas 1 = − 1 dan ) = − 3). Menentukan kriteria pengujian H8 diterima apabila 8 ≤ =1)/=)) H8 ditolak apabila F8 > =1)/=)) 4). Menentukan nilai uji statistik 8 =
) ⁄ /1 − ) )⁄/ − − 1)
keterangan : R = koefisien korelasi linear berganda n = banyaknya data k = banyaknya variabel bebas 5). Membuat kesimpulan
52
b. Hipotesis 2 Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang menyatakan bahwa secara parsial ROA dan EPS mempunyai pengaruh terhadap underpricing, maka digunakan uji t dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1). Menentukan formulasi hipotesis H8 : ρ = 0 (secara parsial Return On Assets (ROA), financial leverage, Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) tidak mempunyai pengaruh terhadap underpricing. H1 : ρ ≠ 0 (secara parsial Return On Assets (ROA), financial leverage, Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh terhadap underpricing. 2). Menentukan taraf nyata dan nilai F tabel Taraf nyata (α) = 0,05 dan nilai t tabel ditentukan dengan derajat bebas =− 3). Menentukan kriteria pengujian H8 diterima apabila −<⁄) ≤ 8 ≤ <⁄) H8 ditolak apabila 8 > <⁄) atau 8 < −<⁄) 4). Menentukan nilai uji statistik 8 =
BB√ − 61 − /BB))
53
Keterangan : KKP = koefisien korelasi parsial n = banyaknya data m = banyaknya variabel 5). Membuat kesimpulan
Besarnya hubungan antar variabel dapat dilihat dari hasil perhitungan koefisien korelasi. Dan untuk dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya hubungan, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel 3.4 berikut (Sugiyono, 2002:183) : Tabel 3.4 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1.000
Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat