BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENGUMPULAN DATA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Alam Sutera Realty, Tbk adalah perusahaan konstruksi atau developer yang berlokasi di Serpong Tangerang. PT Alam Sutera Realty Tbk beralamat di Jalan Alam Sutera Boulvard Alam Sutera, Serpong-Tangerang Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Harjanto Tirtohadiguno dan keluarga pada 3 November 1993 di bawah nama PT Adhihutama Manunggal. PT Alam Sutera Realty, Tbk memfokuskan kegiatan usaha mereka di sektor properti. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 18 Desember 2007. Beberapa jenis produk yang dihasilkan oleh PT Alam Sutera Realty, Tbk antara lain seperti perumahan sebagai tempat tinggal, Ruko yang dijadikan sebagai kawasan komersial serta gedung kantor. Perusahaan ini juga telah sukses menarik perusahaan-perusahaan besar menjadi rekanan mereka yang sekaligus mendukung usaha mereka. Proyek perumahan lainnya terletak di Bekasi, Cianjur dan Tanjung Pinang. Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung adalah PT Delta Mega Persada, PT Duta Prakarsa Pembangunan dan PT Nusa Cipta Pratama. Anak perusahaan yang dimiliki secara tidak langsung adalah PT Alfa Goldland Realty dan PT Nusa Raya Mitrama.
26
VISI Untuk
menjadi
seorang
pengembang
properti
terkemuka
nasional
yang
memprioritaskan peningkatan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan. MISI Untuk memposisikan Perusahaan menjadi pengembang properti yang: 1.
Memberikan prioritas untuk pelayanan prima dan produk inovatif yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
2.
Untuk memaksimalkan potensi untuk semua prioritas yang dikembangkan.
TUJUAN 1.
Untuk menciptakan infrastruktur berkualitas tinggi di dalam area.
2.
Untuk diversifikasi usaha dengan mengembangkan sifat-sifat yang akan menghasilkan pendapatan.
3.
Untuk terus mempertahankan dan meningkatkan nilai properti.
4.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan.
III.1.2 Bidang Usaha Kegiatan utama Perusahaan adalah pembangunan perumahan dan fasilitas yang terkait. Dalam menjalankan operasinya, Perusahaan pengembang properti yang terintegrasi yang mencakup perumahan komersial, industri dan pusat perbelanjaan, kantor, pusat rekreasi dan hotel (pengembangan yang digunakan campuran). 27
III.1.3 Produk-Produk Sampai saat ini ada lebih dari dua puluh tipe (cluster) perumahan di PT Alam Sutera Realty, Tbk, masing-masing terdiri dari 150 sampai 300 rumah. Telah dicatat bahwa arus total penduduk adalah sekitar 3,500 keluarga dan jumlah akan terus berkembang sampai sepuluh ribu dalam sepuluh tahun mendatang. Untuk kategori Perumahan sebagai tempat tinggal (Residential) PT Alam Sutera Realty, Tbk memiliki beberapa tipe (Cluster), diantaranya yaitu: Tabel 3.1 Tipe Perumahan Komersial No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Sold out : Sutera Amarilis Sutera Asri Sutera Buana Sutera Cemara Sutera Delima Sutera Elook Sutera Flamboyan Sutera Gardenia Sutera Harmoni Sutera Intan Sutera Jelita
No. 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sold out : Sutera Kirana Sutera Lavender Sutera Magnolia Sutera Narada Sutera Olivia Sutera Onyx Sutera Palma Sutera Palmyra Sutera Riviera Sutera Telaga Biru
28
Untuk kategori komersial PT Alam Sutera Realty, Tbk menyediakan bangunan berupa tempat-tempat usaha sekaligus tempat tinggal, yang terdiri dari: Tabel 3.2 Tipe Ruko (Rumah Toko) No.
Ruko
1
Ruko Jalur Sutera
2
Ruko Imperial walk
3
Ruko Dynasti Walk
4
Ruko The Element
5
Ruko Palmyra square
6
Ruko The Prominence
7
Sutera Niaga I
8
Sutera Niaga II
9
Sutera Niaga III
Untuk kategori Office Tower PT Alam Sutera Realty, Tbk menyediakan space atau ruangan yang terdiri dari: a. Lobby b. Meeting Room c. Office Space
29
III.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan Board of Commissioners Committee audit Board of Directors
Corporate Finance
Corporate Secretary
Investor Relations
Finance & Accounting Div.
HRD
Legal
Township Div.
Project Div.
Fin & Acc
Land Acquisition
GM
Security
Accounting
Sports Center
Surveyor
Water Treatment Plan
QC
Sales IH1
QS
Estate Management
Sales & Marketing Div.
Promo tion
Sales
Marketing Support
Enginering /
Structure
Finance
Internal Auditor & Control
Development Div.
Develop ment
Planning
Construction
ICT
Purchasing
Business Process Improvement
Office Management
Flavor Bliss
Sales IH2
Pasar 8
Corporate ecommerce
Research & Development
Sales IH3
MC1
Promotion 30 Township
MC2
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai struktur organisasi secara umum dari PT Alam Sutera Realty, Tbk, berikut ini uraian tugas dan tanggung jawab dari masingmasing bagian yaitu: 1. Dewan Komisaris ( Board of Commisioners ) a. Bertanggung jawab untuk mengawasi kebijakan yang diambil oleh direktur dalam melaksanakan operasional perusahaan. b. Berwenang dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pelaksanaan kegiatan perusahaan. c. Memberikan saran dan pertimbangan-pertimbangan untuk keperluan pengambilan keputusan oleh Direksi. 2. Dewan Direksi ( Board of Directors ) a. Memimpin perusahaan, mengkordinasikan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan keuangan dibidang keuangan, operasional lainnya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. b. Memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan siap mengambil keputusan dalam mencapai tujuan perusahaan. c. Menetapkan kebijakan yang perlu dan penting bagi perusahaan. 3. General Manager a. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Direksi mengenai hasil kerja periode tertentu. b. Menggantikan serta mengambil alih tugas sementara dalam hal Direksi berhalangan.
31
4. Finance a. Melakukan penagihan kepada customer yang memiliki hutang terhadap perusahaan. b. Melakukan pembayaran terhadap supplier dan rekanan perusahaan. c. Mengatur keluar masuknya uang dan membuat laporannya. 5. Accounting a. Membuat invoice, membuat surat jalan dan mencatat data hasil penjualan. b. Bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan untuk proedur keuangan dan akuntansi perusahaan. c. Menerima laporan yang berkaitan dengan pekerjaan administrasi, pajak, akuntansi dan keuangan. d. Membuat berita acara serah terima pekerjaan dan menghasilkan informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manajemen. 6. Pajak a. Melakukan penghitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran. b. Menerima dan membuat Faktur Pajak. c. Bertanggungjawab dalam pengisian SPT. d. Menggurus penyetoran dan pelaporan Pajak perusahaan.
32
III.1.5 Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Profil manajemen di PT Alam Sutera Realty, Tbk antara lain:
Dewan Komisaris (Board of Commissioners) PT Alam Sutera Realty, Tbk terdiri dari:
1. Marzuki Usman – President Commissioner 2. Harjanto Tirtohadiguno – Commissioner 3. Kristianto Sudiono – Commissioner 4. Pingki Elka Pangestu – Commissioner 5. Prasasto Sudyatmiko – Commissioner
Dewan Direksi (Board of Directors) PT Alam Sutera Realty, Tbk terdiri dari:
1. Tri Ramadi – President Director 2. Joseph Sanusi Tjong – Director 3.
Soelaeman Soemawinata – Director
4. Lilia Setiprawarti Sukotjo – Director
Komite Audit PT Alam Sutera Realty, Tbk terdiri dari:
1. Ketua
: Prasasto Sudyatmiko
2. Anggota
: Satino
3. Anggota
: Agus Rajani Panjaitan
33
III.1.6 Ikhtisar Kebijakan Perusahaan
a. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan penjualan bangunan rumah dan ruko beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) jika syaratsyarat berikut terpenuhi: 1. Proses penjualan telah selesai; 2. Harga jual akan tertagih; 3. Tagihan pejual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan 4. Penjual telah mengalihkan resiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Apabila kriteria pengakuan pendapatan dari penjualan dengan metode akrual penuh tidak terpenuhi, maka semua pembayaran dicatat sebagai uang muka dengan metode deposit.
34
Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) jika syarat-syarat berikut terpenuhi:
1. Jumlah pembayaran oleh pihak pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; 2. Harga jual akan tertagih; 3. Tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang; 4. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual. Seperti kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual. Sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kavling tersebut.
Apabila kriteria pengakuan pendapatan dari penjualan dengan metode akrual penuh tidak terpenuhi, maka semua pembayaran dicatat sebagai uang muka dengan metode deposit.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis)
35
b. Perpajakan Beban pajak penghasilan dihitung berdasarkan metode pajak tangguhan (deferred tax method) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.46 “Akuntansi Pajak penghasilan”. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Efektif 1 Januari 2009, pajak penghasilan badan atas tanah dan atau bangunan merupakan pajak penghasilan yang bersifat final yaitu sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2008 tentang pembayaran pajak penghasilan atas penghassilan dari pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan, sehingga berdasarkan standar akuntansi No.46, perusahaan tidak mencatat adanya aktiva dan kewajiban pajak tangguhan. 36
III.1.7 Mekanisme Pemrosesan Transaksi Perusahaan
Gambar 3.2 Mekanisme Pemrosesan Transaksi Perusahaan
37
III.2 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, maka penulis melakukan serangkaian penelitian dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Adapun teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut: a) Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Dalam penelitian ini, penulis mengambil referensi dari beberapa buku yang berkaitan erat dengan materi pokok dan objek penelitian, baik dari catatan kuliah selama di Universitas Bina Nusantara, perpustakaan, maupun dari sumber lain. b) Penelitian Lapangan ( Field Research ) Penelitian lapangan dilakukan dengan cara: 1. Observasi ( Observation ) Dalam penelitian ini
penulis melakukan penelitian langsung dengan
melakukan praktek kerja pada PT Alam Sutera Realty, Tbk untuk memperoleh data yang lebih aktual dan mengetahui lebih rinci mengenai sistem perpajakan dan permasalahannya. 2. Wawancara ( Interview ) Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung dengan karyawan yang mengurusi aktivitas perpajakan di PT Alam Sutera Realty, Tbk untuk memperoleh informasi yang mendukung penyusunan skripsi ini.
38
3. Dokumentasi ( Documentation ) Dalam penelitian ini penulis melakukan peneltian dengan mengumpulkan bukti dan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti: Rekapitulasi transaksi SPT masa PPN PT Alam Sutera Realty, Tbk.
39