BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Dengan fokus penelitian yaitu pengembangan infrastruktur Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir.
B. Metode Penelitian Pada penelitian ini, penyusun menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian. Hal ini dapat disesuaikan dengan pendapat Nazir (2005:63) mengenai metode deskriptif, yang mengatakan bahwa : “Metode deskriptif adalah suatu metode yang meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau pelukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang akan diselidiki”. Populasi menurut Arikunto (2006:130) adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan potensi dan objek yang ada di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir, fasilitas serta infrastruktur yang ada, wisatawan yang berkunjung, serta pihak pemerintah dan pengelola Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir.
32
33
Menurut Santoso & Tjiptono (2002:80) sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya. Menurut Sugiyono ( 2002:57) sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
C. Teknik Penarikan Sampel Dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga, dana serta kepraktisan dalam pengumpulan data dari populasi, maka dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang dijadikan sampel penelitian yang benar-benar mewakili seluruh populasi. Kesalahan dalam menentukan sampel akan mengakibatkan kesalahan fatal pula dalam menarik kesimpulan hasil penelitian. Untuk itu sangat perlu diketahui bagaimana cara mengambil sampel yang representatif. Menurut Winarno Surachmad yang dikutip oleh Agus Suradika (2000 : 39) : “ Untuk mendapatkan sampel yang representatif perlu dipahami langkahlangkah umum berikut, (1) bagaimana penyelidik menetapkan sifat-sifat populasi, kemudian, (2) menetapkan perhitungan statistik untuk pengolahan data sampel dan akhirnya, (3) menetapkan teknik penarikan sampel”. Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik
purposive sampling dan snowball sampling. Menurut Sugiyono
(2008:215-219) Purposive sampling yaitu teknik teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini berdasarkan kebutuhan peneliti akan sumber data, yang ditunjukkan pada orang atau lembaga tertentu yang dianggap tahu. Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan sample sumber data yang pada awalnya sedikit lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan ketika sumber data yang sedikit
34
belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang/data lain yang dapat digunakan sebagai sumber data. Beberapa narasumber yang dijadikan sumber data penelitian adalah Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Tangerang, Pemerintah Kecamatan Teluknaga, Pemerintah Desa Tanjung Pasir, Sesepuh masyarakat Desa Tanjung Pasir, serta Pengelola Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir.
D. Sumber Data Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. 1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian, dengan cara wawancara, observasi, dan kuesioner. 2. Data sekunder yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku serta literatur-literatur yang erat kaitanya dengan permasalahan yang diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Wawancara mendalam (Indepth interview), yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secar luas dan bertatap muka dengan narasumber yang dianggap berkompeten dan mendukung masukan data dalam penelitian yang diarahkan pada satu masalah tertentu, dengan menggunakan alat yang digunakan, yaitu pedoman wawancara (guide interview).
35
2. Observasi non partisipastoris yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati objek penelitian dan lingkungannya untuk memperoleh data atau kenyataan yang berkaitan dengan penelitian, dimana peneliti mengamati tanpa berpartisispasi dan hanya fokus pada permasalahan yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara. 3. Kuesioner
adalah
pengumpulan
data
dengan
cara
menyebarkan
angket/daftar pertanyaan kepada wisatawan. 4. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang berasal dari literature dan dokumentasi yang dibutuhkan, yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.
F. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis SWOT/TOWS yaitu dengan melihat Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness),
Kesempatan
(Opportunities)
dan
Ancaman
(Threats)
pengembangan infrastuktur di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematik untuk merumuskan strategi perusahaan.
Dasar pijak analisis pada logika yang dapat me-
maksimalkan kekuatan dan peluang yang simultan dengan meminimalisir kelemahan dan ancaman. Menurut P. Siagian (1998:172) SWOT adalah merupakan akronim untuk kata Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman). Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan satu persatu (Yoeti,1996:133) yaitu:
36
1. Kekuatan (Strength), yaitu kekuatan apa saja yang dimiliki pariwisata. Dengan mengetahui kekuatan, pariwisata dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya. 2. Kelemahan (Weakness), yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi pariwisata. 3. Kesempatan (Opportunties), yaitu semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi pariwisata untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. 4. Ancaman (Threats), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi pariwisata. Di bawah ini adalah dasar pijak analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (2006). Gambar 3.2 Contoh Diagram Analisis SWOT BERBAGAI PELUANG EKSTERNAL MEMINIMALISIR KELEMAHAN UNTUK MERAIH PELUANG
3
1 KUDRAN III Mendukung Strategi Turnaround
KUADRAN I Mendukung Strategi Agresif
KELEMAHAN INTERNAL
KEKUATAN INTERNAL
KUADRAN IV Mendukung Strategi defensif MEMINIMALISIR KELEMAHAN DAN BERTAHAN TERHADAP ANCAMAN LUAR
MEMANFAATKAN PELUANG DAN KEKUATAN YANG ADA
KUADRAN II Mendukung Strategi diversifikasi
4
2 BERBAGAI ANCAMAN EKSTERNAL
Sumber : Freddy Rangkuti (2006)
MEMANFAATKAN KEKUATAN UNTUK MENGHADAPI ANCAMAN LUAR
37
Alternatif strategi-strategi dalam analisis SWOT (Rangkuti,2006:31), antara lain : 1. Strategi SO, yaitu strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan/ meraih peluang. 2. Strategi ST, yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO, yaitu strategi meminimalkan kelemahan untuk meraih peluang. 4. Strategi WT, yaitu strategi meminimalkan kelemahan untuk lolos dari ancaman.
Tabel 3.1 Contoh Matriks Analisis SWOT INTERNAL Strengths (S) Identifikasi Kekuatan
Weaknesses (W) Identifikasi Kelemahan
EKSTERNAL Opportunities (O) Identifikasi Peluang
Threats (T) Identifkasi Ancaman
SO Strategies menggunakan kekuatan untuk menangkap kesempatan
WO Strategies mengatasi kelemahan dengan mengambil keputusan
ST (Strategies) menggunakan kekuatan untuk menghindarkan ancaman
WT Strategies meminimalkan kelemahan & menghindarkan ancaman
Sumber : Freddy Rangkuti (2006)