BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA
3.1 Diagram Air Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah sistematis yang akan manjadi acuan dalam penyelesaian (Sugiyono, 2004:28). Secara umum metodologi penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan melakukan metode penelitian, suatu masalah dapat diselesaikan dan menjadi lebih terarah serta dapat memberikan kemudahan dalam menganalisa masalah hingga pengambilan kesimpulan dari masalah yang dihadapi. Pada metode penelitian digunakan diagram air (flow chart). Diagram air (flow chart) ini digunakan untuk membantu analisa untuk memecahkan masalah. Diagram air (flow chart) merupakan gambaran secara grafik yang terdiri dari simbol-simbol yang menyatakan urutan dari kegiatan yang dijalani dalam penelitian. Dalam penelitian analisa konsumsi bahan bakar engine APU Honeywell 131-9B pada pesawat Boeing 737-800 ini menggunakan diagram air sebagai berikut:
38
MULAI
Proses Perawatan APU -
Mengacu pada CAMP Mengacu pada interval removal component Preventive Maintenace
-
Pengumpulan data APU -
Data Fuel Flow value pada CDU Data rata-rata Fuel flow value
- Data jam operasi APU
Perhitungan data APU -
Perhitungan fuel burn off Perhitungan average burn off
Hasil vs standard TIDAK YA Kesimpulan
SELESAI
Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian analisa konsumsi bahan bakar APU Honeywell 131-9B 39
3.2 Proses Perawatan APU Perawatan dan perbaikan pada industri penerbangan sangatlah penting dilakukan, karena industri tersebut bergerak pada jasa transportasi yang menyangkut keselamatan penumpang dan orang banyak yang menggunakan sarana tersebut, dimana jika terjadi sedikit kesalahan dan kelalaian dapat berakibat fatal terhadap keselamatan penumpangnya. Oleh karena itu perawatan atau perbaikan pada pesawat terbang pada umumnya dilakukan dengan mengacu pada beberapa pedoman perawatan pesawat (aircraft maintenance manual) yang dikeluarkan oleh pihak pabrik pembuat pesawat terbang kemudian diratifikasi oleh operator pesawat dan disetujui oleh otoritas transportasi udara. Pedoman perawatan pesawat terbang antara lain sebagai berikut: -
AMM (Aircraft Maintenance Manual)
-
IPC (Illustrated Parts Catalog)
-
FIM (Fault Isolation Manual)
-
SSM (System Schematic Manual)
Pedoman perawatan ini berisi tata cara pelaksanaan sekaligus prosedur-prosedur yang harus digunakan didalam merawat dan memperbaiki kondisi pesawat agar selalu dalam kondisi siap terbang. Jenis-jenis perawatan pada pesawat terbang terbagi dalam: -
Perawatan prediktif
40
Yaitu perawatan yang hanya memperkirakan kerusakan yang terjadi pada alat atau mesin dengan cara seperti: uji laboratorium, alat sensor, thermography, dan lain sebagainya -
Perawatan preventif Yaitu perawatan yang dilakukan untuk mencegah alat atau mesin tidak mengalami kerusakan seperti: inspeksi berlanjut, pelumasan, pembersihan, pelapisan, dan lain-lain.
-
Perawatan korektif Yaitu perawatan yang dilakukan setelah mengalami terjadi kerusakan pada alat atau mesin, seperti reparasi minor, reparasi medium, overhaul dan lainlain. Dari ketiga jenis perawatan diatas, untuk mendukung proses analisa
konsumsi bahan bakar pada APU Honeywell 131-9B dilaksanakanlah prosedur perawatan pencegahan (preventive maintenance) yang mengacu pada program perawatan berkelanjutan yang tertuang dalam CAMP (Continuous Airworthiness Maintenance Program).
3.3 CAMP (Continous Airworthiness Maintenance Program) APU Honeywell 131-9B CAMP (Continous Airworthiness Maintenance Program) adalah suatu dokumen pedoman perawatan pesawat berkelanjutan yang berlaku pada maskapai Garuda Indonesia untuk tipe pesawat Boeing 737-800 Next Generation. Pedoman ini disiapkan mengacu pada Maintenace Planning Data 41
yang dibuat oleh pabrik pembuat pesawat dan prosedur-prosedur wajib yang diharuskan oleh otoritas penerbangan berupa AD (Airworthiness Dierctive). Didalam CAMP terdapat item-item tiap komponen yang harus dilaksanakan pekerjaan perawatan baik inspeksi, pengujian, maupun penggantian komponen dalam interval waktu tertentu. Setiap pekerjaan dalam CAMP dilaksanakan dengan referensi AMM (Aircraft Maintenance Manual) terbaru yang sesuai dan efektif dengan registrasi pesawatnya. Phase perawatan didalam CAMP adalah sebagai berikut: 1. Before Departure Check, dilaksanakan setelah pesawat terbang melalui proses RON (Remain Over Night), A check, dan C check. Pemeriksaan ini untuk memastikan semua sistem berfungsi dengan baik dan aman. 2. Daily Check, dilaksanakan dalam kurun waktu 24 jam setelah daily check terakhir, dan pesawat terbang diprediksi terparkir lebih dari 4 jam. Pemeriksaan ini menyeluruh mencakup inspeksi visual mengelilingi pesawat, pengujian sistem, dan perbaikan kerusakan yang dilaporkan oleh crew. 3. A Check, dilaksanakan setiap 600 jam terbang atau 90 hari (yang mana yang terlebih dahulu terlampaui). 4. C Check, dilaksanakan setiap 7200 jam terbang atau 720 hari (yang mana yang terlebih dahulu terlampaui). CAMP pada komponen Engine APU terdiri dari:
42
CAMP item Task description
Interval
Number 4911
APU Engine Compressor Impeller
30.000 cycle
4913
APU mounts general inspection
2 years
4915
APU Vortex generator hinge lubrication
16.000 hours
4916
APU shroud drain mast inspection
1600 hours
4917
APU firewall insulation panel
note
4931
APU fuel filter
4000 hours
4941
APU ignition and start system
2000 hours
4961
CDU APU maintenance page
1600 hours
4981
APU exhaust system
10.000 hours
4991
APU lubrication system inspection
1000 hours
Tabel 3.1 item-item perawatan APU pada CAMP Setiap task number dalam CAMP akan dijabarkan kembali ke dalam jobcard yang akan dilampirkan dalam paket perawatan baik Daily Check, ACheck, ataupun C-Check. Semua pekerjaan dalam CAMP mengacu pada pedoman perawatan pesawat (Aircraft Maintenance Manual). Contoh pekerjaan dalam CAMP mengenai sistem bahan bakar APU adalah penggantian APU fuel filter, dimana pada CAMP tertulis bahwa interval penggantian APU fuel filter diganti setiap 4000 jam operasi APU. Langkahlangkah penggantian filter tertuang dalam Aircraft Maintenance Manual Chapter 49-31-21 halaman 401 (terlampir). 43
Perawatan harian pada komponen APU tertuang dalam jobcard Daily Check pesawat Boeing 737-800. Perawatan ini termasuk pemeriksaan visual terhadap komponen APU dan pemeriksaan level pelumas engine APU. Apabila ada perbaikan mengenai APU dilampirkan dalam Jobcard berupa Additional job.
Gambar 3.2 Contoh jobcard Daily check Boeing 737-800 NG Ref: CAMP Garuda Indonesia Rev 19
3.4 Pengumpulan data konsumsi bahan bakar APU Data konsumsi bahan bakar APU dapat diperoleh pada Computer Display Unit yang terdapat di bagian cockpit pesawat. Data bahan bakar ini ada pada halaman input monitoring pada menu maintenance APU. Data bahan bakar ini berupa jumlah aliran bahan bakar (fuel flow) yang mengalir menuju APU dalam satuan PPH (Pound Per Hour).
44
CDU adalah computer terpusat pada cockpit pesawat dimana semua indikasi parameter dihitung dan dikumpulkan datanya untuk keperluan penerbangan. Untuk mengakses APU pada CDU dengan cara menekan tombol pilihan Maintenance.
Gambar 3.3 Cara mengakses APU maintenance page pada CDU Ref: Boeing 737 Training Manual
45
Gambar 3.3 APU parameter pada CDU
3.4.1 Data Parameter APU 1. Operasi APU tanpa beban No
Parameter indikator
Nominal
Satuan
1
APU Speed
100
Percent
2
Exhaust Gast Temperature (EGT)
395
C
3
Inlet Guide Vane Position (IGV)
21.8
Degree
4
Surge Control Valve Position (SCV)
10.8
Degree
5
Delta Pressure (DP)
4.1
PSID
6
Total Pressure (PT)
19.7
PSIA
7
Inlet Pressure (P2)
14.4
PSIA
8
Inlet Temperature (T2)
26
C
9
Fuel TMC
116
MilliAmpere
46
10
Fuel Flow
180
PPH
11
Outside Air Temperature
26
C
12
Altitude
Sea level
Feet
Tabel 3.2 Data operasi APU tanpa beban
2. Operasi APU dengan beban electrical No
Parameter indikator
Nominal
Satuan
1
APU Speed
100
Percent
2
Exhaust Gast Temperature (EGT)
421
C
3
Inlet Guide Vane Position (IGV)
29.1
Degree
4
Surge Control Valve Position (SCV)
31.0
Degree
5
Delta Pressure (DP)
3.3
PSID
6
Total Pressure (PT)
32.3
PSIA
7
Inlet Pressure (P2)
14.4
PSIA
8
Inlet Temperature (T2)
25.7
C
9
Fuel TMC
124
MilliAmpere
10
Fuel Flow
190
PPH
11
Outside Air Temperature
26
C
12
Altitude
Sea level
Feet
Tabel 3.3 Data operasi APU dengan beban electrical
47
3. Operasi APU dengan beban bleed air (pneumatic) No
Parameter indikator
Nominal
Satuan
1
APU Speed
100
Percent
2
Exhaust Gast Temperature (EGT)
467
C
3
Inlet Guide Vane Position (IGV)
50.0
Degree
4
Surge Control Valve Position (SCV)
91.4
Degree
5
Delta Pressure (DP)
4.7
PSID
6
Total Pressure (PT)
44.4
PSIA
7
Inlet Pressure (P2)
14.4
PSIA
8
Inlet Temperature (T2)
25.9
C
9
Fuel TMC
136
MilliAmpere
10
Fuel Flow
215
PPH
11
Outside Air Temperature
26
C
12
Altitude
Sea level
Feet
Tabel 3.4 Data operasi APU dengan beban bleed air (pneumatic)
4. Operasi APU dengan beban electrical dan bleed air (pneumatic) No
Parameter indikator
Nominal
Satuan
1
APU Speed
100
Percent
2
Exhaust Gast Temperature (EGT)
471
C
3
Inlet Guide Vane Position (IGV)
60.2
Degree
4
Surge Control Valve Position (SCV)
28.5
Degree
48
5
Delta Pressure (DP)
6.0
PSID
6
Total Pressure (PT)
45.1
PSIA
7
Inlet Pressure (P2)
14.3
PSIA
8
Inlet Temperature (T2)
25.8
C
9
Fuel TMC
141
MilliAmpere
10
Fuel Flow
225
PPH
11
Outside Air Temperature
26
C
12
Altitude
Sea level
Feet
Tabel 3.5 Data operasi APU dengan beban electrical dan bleed air (pneumatic)
5. Operasi APU dengan beban Main Engine Start (MES) No
Parameter indikator
Nominal
Satuan
1
APU Speed
100
Percent
2
Exhaust Gast Temperature (EGT)
517
C
3
Inlet Guide Vane Position (IGV)
88.0
Degree
4
Surge Control Valve Position (SCV)
52.8
Degree
5
Delta Pressure (DP)
5.9
PSID
6
Total Pressure (PT)
55.1
PSIA
7
Inlet Pressure (P2)
14.3
PSIA
8
Inlet Temperature (T2)
25.7
C
9
Fuel TMC
154
MilliAmpere
10
Fuel Flow
246
PPH
49
11
Outside Air Temperature
26
C
12
Altitude
Sea level
Feet
Tabel 3.6 Data operasi APU dengan beban Main Engine Start.
3.5 Data Fuel TMC dan Fuel Flow value APU Mode
Fuel Torque Motor Current
Fuel Flow value
( miliampere )
(Pound per Hour)
No load
116
180
Electrical load
124
190
Pneumatic load
136
215
Electric & pneumatic load
141
225
Main Engine start load
154
246 ∑ FFV
1056
Tabel 3.7 Perolehan data fuel flow value Fuel Flow Value: ∑ FFV
(lbs/h)
∑ Mode Dimana:
FFV = rata-rata aliran bahan bakar (lbs/h) ∑ FFV = Jumlah aliran bahan bakar tiap mode operasi
50
∑ Mode = Jumlah mode operasi APU Maka diperoleh: FFV =
= 211,2 lbs/h
3.6 Data jam operasi APU pada pesawat Boeing 737-800 Hasil perolehan data penerbangan pesawat Garuda Indonesia registrasi PK-GFG selama 1 hari didapat dari Aircraft Flight Log adalah sebagai berikut: Keterangan: CGK
: Cengkareng
DJJ
: Jayapura
MKQ
: Merauke
No Rute perjalanan
Berangkat
Datang (kg)
(kg)
Lama perjalanan hh.mm
decimal
1
CGK – DJJ
20560
6200
05.19
5,31
2
DJJ – MKQ
7360
3980
01.28
1,46
3
MKQ – DJJ
7020
4060
01.10
1,16
4
DJJ – CGK
18430
5700
05.02
5,03
jumlah 12.59
12.98
Tabel 3.8 data penerbangan pesawat Boeing 737-800 registrasi PK-GFG Ref: Aircraft Flight Log Garuda Indonesia PK-GFG sequence 0957-0960
51
Data tambahan hasil perolehan data penerbangan pesawat Garuda Indonesia pada rute lintasan lainnya dengan registrasi PK-GFX selama 1 hari didapat dari Aircraft Flight Log adalah sebagai berikut: No Rute perjalanan
Berangkat
Datang (kg)
(kg)
Lama perjalanan hh.mm
decimal
1
CGK – DPS
10200
5820
01.48
1,80
2
DPS – TIM
13960
5050
03.29
3,48
3
TIM – DJJ
7050
4570
01.06
1,01
4
DJJ – TIM
11840
9000
01.11
1,18
5
TIM – DPS
12530
4210
03.29
3,48
6
DPS – CGK
10100
5710
01.48
1,80
jumlah 12.51
12.75
Tabel 3.9 data penerbangan pesawat Boeing 737-800 registrasi PK-GFX Ref: Aircraft Flight Log Garuda Indonesia PK-GFX sequence 1155-1160
Keterangan: CGK
: Cengkareng
DPS
: Denpasar
TIM
: Timika
DJJ
: Jayapura
52