perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
Pada BAB III akan dipaparkan tentang metode penelitian, objek penelitian, data penelitian, teknik pengumpulan data penelitian, dan analisis data penelitian. A.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Analisis kuantitatif dalam suatu penelitian dapat dilakukan melalui dua sudut pendekatan, yaitu analisis kuantitatif secara deskriptif, dan analisis kuantitatif secara inferensial. Masing-masing pendekatan ini melibatkan pemakaian dua jenis statistik yang berbeda. Yang pertama menggunakan statistik deskriptif dan yang kedua menggunakan stastistik inferensial. Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dalam hal teknik analisis maupun tujuan yang akan dihasilkannya dari analisisnya itu (Sudijono 2012) Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristi variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran 2013). Deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut (Prakosa 2010). Studi deskriptif kuantitatif menampilkan data dalam bentuk yang bermakna, dengan demikian akan membantu untuk (1) memahami karakteristik sebuah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
kelompok dalam situasi tertentu, (2) memikirkan secara sistematis mengenai berbagai aspek dalam situasi tertentu, (3) memberikan gagasan untuk penyelidikan dan penelitian lebih lanjut, dan (4) membuat keputusan tertentu yang sederhana. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan studi kasus, studi kasus meliputi analisis kontekstual dan mendalam terhadap hal yang berkaitan dengan situasi serupa dalam organisasi lain. Studi kasus merupakan teknik yang dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi oleh suatu organisasi (Sekaran 2013).
B.
Objek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan studi kasus sehingga objek dari penelitian ini adalah pada SMK X kelompok Bisnis dan Manajemen yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar, SMK X dipilih berdasarkan pendekatan successful school approach (SSA) sebagai successful school benchmark di Kabupaten Karanganyar. Kriteria succesfull school didasarkan pada kategori status sekolah, level akreditasi dan prestasi sekolah. Untuk kepentingan etis, identitas sekolah yang dipilih sebagai objek penelitian sengaja disamarkan.
C.
Data Penelitian
Dalam penelitian ini data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Adapun data primer yang akan penulis ambil misalnya profil sekolah, kondisi sekolah, program keahlian, aktivitas sekolah, dan kebijakan tang dilakukan oleh Kepala Sekolah. Sedangkan data sekundernya adalah segala hal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
yang diperlukan untuk analisis deskriptif kuantitatif mengenai perhitungan biaya satuan pendidikan. Data primer akan penulis dapatkan melalui wawancara dan observasi langsung dengan kepala sekolah, komite sekolah, dewan guru, dan pengawas sekolah, sedangkan data sekunder yang penulis perlukan adalah dokumen RAPBS dan dokumen realisasi APBS.
D.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Data yang akan penulis kumpulkan didapatkan melalui penelusuran langsung ke sekolah yang dijadikan objek dalam penelitian ini. Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Dewan Guru, Pengawas Sekolah, dan pihak lain yang berkaitan dengan data yang diperlukan sebagai pendukung data sekunder, sedangkan data sekunder yang dibutuhkan berupa dokumen RAPBS dan dokumen realisasi APBS diperoleh dari sekolah yang bersangkutan dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kabupaten Karanganyar. Data sekunder yang merupakan data yang penting bagi pihak yang bersangkutan diambil salinannya kemudian disimpan, data yang sudah didapatkan diklasifikasi, diekstrasi, dan data yang dianggap relevan dengan penelitian ditelusuri dan dikumpulkan untuk dianalisa. Data di klasifikasikan sesuai dengan komponen biaya dan nominal biaya pendidikan yang selanjutnya diadakan perhitungan jumlah biaya satuan pendidikan per siswa pertahun dengan menggunakan pendekatan sesungguhnya dan pendekatan ABC.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
E. Analisis Data Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yakni menganalisis biaya satuan pendidikan per tahun per siswa per kompetensi keahlian berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Metode Activity Based Costing pada SMK X di Karanganyar. Maka data yang sudah diperoleh dianalisa dengan : 1.
Perhitungan dengan metode Activity Based Costing (ABC) Perhitungan biaya satuan pendidikan per siswa pertahun dihitung dengan
menggunakan metode Acivity Based Costing. Menurut Mulyadi (2003) falsafah yang menjadi keyakinan dasar dalam sistem ABC adalah: 1) biaya adalah penyebab dan penyebab biaya adalah aktivitas, dan 2) penyebab terjadinya biaya (yaitu aktivitas) dapat dikelola. ABC menyandarkan alokasi penyerapan biaya pada cost driver. Penetapan/pemilihan cost driver ditentukan berdasarakan hal kriteria cost driver, kriteria alokasi biaya, dan asumsi volume produk. Dalam penelitian ini cost driver ditentukan berdasarkan kriteria relevansi dominan atas aktivitas, dengan memperhatikan data yang dapat diperoleh atas cost driver tersebut. Dalam penelitian ini, langkah perhitungan metode ABC dilakukan sebagai berikut: a. Analisis aktivitas Analisis terhadap aktivitas satuan pendidikan dilakukan untuk mengidentifikasi aktifitas apa yang dilakukan di departemen dan untuk apa aktifitas tersebut dilakukan, dalam keadaan yang bagaimana aktifitas tersebut dilakukan, berapa sering dan untuk apa aktifitas tersebut ditunjukkan, sumber daya untuk melakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
aktifitas, faktor apa yang menentukan atau memicu aktifitas atau sumber daya. Analisis aktifitas ini meliputi : 1. Identifikasi pusat sumber daya 2. Identifikasi pusat aktifitas 3. Identifikasi rincian aktifitas 4. Klasifikasi aktifitas dalam unit batch, produk atau pendukung dan organisational. b. Pengembangan model cost assigment Sudut pandang ini ABC merefleksikan kebutuhan organisasi untuk membebankan biaya ke aktivitas dan obyek biaya (baik produk, jasa maupun konsumen) dan untuk menganalisis keputusan-keputusan yang diambil (misalnya dalam hal penetapan harga, bauran produk, perencanaan produk, perancangan produk dan lainnya). Cost assignment view ini dibentuk dari beberapa building block, tiga yang utama adalah: a. Sumber daya, elemen-elemen ekonomi yang diarahkan ke kinerja aktivitas dan merupakan sumber biaya. Sumber daya dalam industri manufaktur meliputi tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, pendukung produksi, biaya tidak langsung produksi dan biaya-biaya diluar produksi. Sumber daya mengalir keaktivitas yang merupakan proses atau prosedur yang menyebabkan kerja. b. Aktivitas, yang saling berhubungan berada didalam activity center. Activity center merupakan kumpulan aktivitas yang biasanya terkumpul menurut fungsi/proses. Bermacam-macam faktor yaitu resource driver digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas. Faktor-faktor ini dipilih untuk memperkirakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
konsumsi sumberdaya oleh aktivitas. Setiap sumber daya yang dilacak ke aktivitas menjadi suatu elemen biaya dalam suatu activity cost pool dilacak ke obyek biaya melalui activity driver. c. Obyek biaya, titik akhir pelacakan biaya. Suatu obyek biaya adalah mengapa suatu kerja dilakukkan dalam perusahaan, dan dapat berbentuk produk ataupun customer. 2. Process view Sudut pandang ini ABC menyediakan informasi mengenai kerja yang telah dilakukan dalam suatu aktivitas dan hubungan antara kerja tersebut dengan aktivitas yang lain. Biaya jasa berdasar ABC dapat memberikan dasar yang layak dalam pengambilan keputusan, diantaranya keputusan untuk membeli atau membuat keputusan. a. Cost driver Cost driver adalah faktor-faktor yang menentukan besar kerja dan usaha yang diperlukan untuk melakukan suatu aktivitas. Pemicu biaya menjelaskan mengapa suatu aktivitas dikerjakan secara spesifik, aktivitas dilaksanaan sebagai reaksi atas kejadian yang sudah terjadi. Cost driver juga menjelaskan seberapa besar usaha yang mesti dikeluarkan untuk melaksanakan kerja tersebut. Pemicu biaya sangat bermanfaat karena pemicu biaya mengungkap akan kesempatan untuk perbaikan. Sistem akuntansi yang berbasis aktivitas merupakan sistem informasi yang menyimpan dan memproses data berdasarkan aktivitas yang dilakukan persahaan, ABC mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan, menelusuri biaya aktivitas dan kemudian mengunakan berbagai cost driver untuk menelusuri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
biaya dari aktivitas ke produk. Cost driver merefleksikan konsumsi aktivitas oleh suatu produk. ABC menggunakan jenis cost driver yang lebih banyak dibandingkan dengan sistem akuntansi biaya tradisional. ABC menggunakan cost driver non unit sebagai tambahan cost driver unit, termasuk activity level batch dan tahapan yang paling sulit bagi perusahaan yang akan mengimplementasikan ABC. Biayabiaya yang berperan dalam produksi begitu banyak dan seringkali tidak sekelas hubungannya dengan produk. Selain itu dalam pemilihan jenis dan jumlah cost driver, harus dipertimbangkan manfaat yang diperoleh (berupa keakuratan data dan informasi biaya) dengan biaya penggunaan ABC. Untuk menentukan jumlah cost driver perlu diperhatikan hal-hal berikut ini: 1. Biaya pengukuran, dengan kemudahan memperoleh data yang dibutuhkan oleh cost driver. 2. Tingkat korelasi, aktualisasi konsumsi aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi yang ditimbulkan oleh cost driver.