27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1.
Sejarah Singkat PT. XXX PT. XXX adalah sebuah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak
dibidang usaha penjualan alat keselamatan yang berkantor pusat di Jalan Griya Agung, Sunter, Jakarta Utara. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 21 Mei 2003. PT. XXX merupakan distributor dari produk keselamatan kerja dengan merek Protector, Unisafe, Scott, Pratt, Haws, Wayna, dsb, juga sebagai stockiest dan sole agent dari berbagai produk keselamatan kerja dari dalam maupun luar negeri. Alat keselamatan kerja yang didistribusikan pada umumnya digunakan pada lingkungan kerja yang berguna untuk melindungi diri dari kecelakaan dan untuk kesehatan manusia, atau sering juga disebut dengan istilah Personal Protective Equipment (PPE). Jenis-jenis alat keselamatan kerja pada perusahaan ini adalah :
-
Head Protection
-
Hearing Protection
-
Eye & Face Protection
-
Welding Protection
-
Respiratory Protection
28
-
Foot Protection
-
Safety Cabinets
-
Safety Containers
-
Safety Shower
-
Safety Eye & Face Wash
-
Safety Signs
PT. XXX mengembangkan diri dengan mulai mendistribusikan alat keselamatan kerja yang pada umumnya digunakan pada lingkungan kerja untuk melindungi diri dari kecelakaan dan untuk kesehatan manusia, atau sering juga disebut dengan istilah Personal Protective Equipment (PPE). PT. XXX juga melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan safety antara lain PT. Universal Proteksindo, PT. Dunia Saftindo, PT. Wisanggeni International, dan lain sebagainya. PT. XXX melakukan spesialisasi penjualan pada produk keselamatan kerja atau Personal Protective Equipment (PPE) dimana sebagian dari proses penjualannya dilakukan secara kredit, namun ada pula yang secara tunai. Customer yang dimiliki oleh perusahaan ini sampai dengan saat ini sudah cukup banyak. Selain itu PT. XXX juga didukung oleh beberapa orang karyawan yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara sebagai kantor pusat. Visi dari PT.XXX adalah menjadi perusahaan perdagangan yang berkualitas, terpercaya, mampu bersaing dan memberikan pelayanan terbaik bagi Indonesia. Sedangkan Misi dari PT. XXX adalah dapat memperluas wilayah penjualan yang lebih luas hingga ke seluruh
29
Indonesia dan memebantu keselamatan para pekerja dengan produk Safety yang dipasarkannya. PT. XXX selalu berusaha untuk berkembang, memperbaiki diri dan meningkatkan diri sesuai dengan tuntutan ekonomi dan mulai mengarahkan kegiatannya berdasarkan keahliannya dengan memperluas wilayah pemasarannya dan juga meningkatkan mutu para karyawannya agar dapat menghadapai setiap tantangan dan persaingan dan juga berusaha melaksanakan kegiatannya sebaik mungkin agar dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan pihak-pihak yang terkait lainnya. 2. Struktur Organisasi PT. XXX Organisasi atau perusahaan merupakan penggabungan dari dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut. Setiap organisasi harus beroperasi secara efisien dan efektif, dan juga harus memiliki struktur organisasi yang teratur serta jelas pembagian tugasnya demi kelancaran kegiatan operasional perusahaan dan kejelasan akan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam perusahaan. Struktur organisasi yang baik harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan perusahaan. Walaupun harus diakui bahwa struktur organisasi yang baik belum tentu menjadi jaminan terbentuknya manajemen yang baik pula, tetapi sudah sepantasnyalah setiap perusahaan berusaha untuk membuat struktur organisasi yang baik dalam perusahaannya.
30
Adapun tugas dan tanggung jawab tiap-tiap bagian dalam struktur organisasi antara lain adalah : a. Direktur Utama 1. Mengatur, memimpin dan mengawasi jalannya kegiatan perusahaan. 2. Mewakili perusahaan dalam menjalin hubungan dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lainnya. 3. Mengadakan rapat secara periodik guna menilai dan mengevaluasi jalannya kegiatan pada perusahaan. 4. Menentukan kebijakan perusahaan dalam mengkoordinir, mengarahkan, serta mengawasi pelaksanaan operasional perusahaan oleh unit-unit organisasi yang dilaksanakan para manager agar tidak menyimpang dari tujuan yang ditetapkan sebelumnya. b. Manager Keuangan 1. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. 2. Menangani urusan perbankan, pajak dan lain-lain yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. 3. Mengatur semua masalah yang menyangkut kelancaran penyediaan sumber dana serta penggunaannya. 4. Memeriksa dan menyetujui semua penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. 5. Memeriksa laporan keuangan serta memberikan pendapat kepada direktur guna kelancaran operasi perusahaan.
31
c. Accounting 1. Menerima pembayaran-pembayaran dari semua transaksi sesuai dengan faktur atau nota pembayaran dan menyimpan semua transaksi tersebut dalam arsip 2. Mencatat dan membukukan semua transaksi perusahaan ke dalam buku besar ataupun buku kas 3. Melaksanakan pembayaran yang telah mendapat pengesahan dan persetujuan dari Direktur melalui Manager Keuangan 4. Membuat dan menyerahkan laporan keuangan kepada Manager Keuangan 5. Menyimpan daftar dan pembayaran gaji karyawan setiap bulannya 6. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan administrasi keuangan dan pembukuan d. Credit Control 1. Menghitung dan membuat commercial invoice kepada pelanggan. 2. Mencatat dan membukukan seluruh commercial invoice ke dalam buku piutang. 3. Mengatur dan memantau kolektor dalam melaksanakan penagihan. 4. Membantu pekerjaan administrasi bidang akuntansi dan pembukuan. e. Kolektor Kolektor terbagi atas dua yaitu kolektor lancar dan kolektor khusus,kolektor lancar melakukan penagihan kepada konsumen yang tidak bermasalah,
32
sedangkan kolektor khusus melakukan penagihan kepada pelanggan yang bermasalah, secara umum uraian tugasnya sebagai berikut : a. Melakukan penagihan kepada pelanggan b. Menyerahkan hasil penagihan kepada accounting
3. Bidang Usaha PT. XXX PT. XXX bergerak dibidang perdagangan alat-alat safety dan dasar kegiatan usaha PT . XXX ini dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu : 1) Pembelian Pembelian diawali dengan pembelian barang-barang safety tersebut dari distributor ataupun manufacture baik dari dalam negeri ataupun dari luar negeri. 2) Penjualan Penjualan diawali dengan adanya pesanan dari pelanggan, baik itu pembelian secara kredit ataupun tunai, kemudian pesanan tersebut diantarkan oleh kurir perusahaan ke alamat pelanggan yang memesan.
B. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif yaitu suatu metode yang menggambarkan, menguraikan karakteristik tertentu dalam waktu tertentu. Alasan penulis memilih metode tersebut adalah karena penelitian deskriptif dapat memberikan gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti sehingga dapat menjadi perbandingan dan
33
dievaluasi sesuai dengan teori yang ada guna mengambil kesimpulan dan menjawab permasalahan yang ada. C. Definisi Operasional Variabel Identifikasi variabel dimaksudkan untuk menjelaskan variabel apa saja yang diteliti,berdasarkan judul penelitian, maka didapatkan beberapa variabel yang menjadi fokus penelitian, antara lain : 1. Struktur Pengendalian internal Yaitu suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, direktur perusahaan,
manajemen
dan
pihak
lainnya
dirancang
untuk
memberikan keyakinan memadai dalam mencapai tujuannya, yaitu : -
Efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional
-
Keandalan laporan keuangan
-
Ketaatan terhadap hukum serta peraturan yang berlaku
2. Piutang usaha tidak tertagih Piutang tidak tertagih adalah hilangnya pendapatan (lost of revenue) yang mengakibatkan menurunnya jumlah piutang usaha, penghasilan (income), dan stockholder equity. Hilangnya pendapatan dan menurunnya penghasilan diakui dengan mencatat perkiraan bad debt expense. 3. Return on Assets (ROA) Rasio ini diperoleh dengan membandingkan antara keuntungan (laba) yang diproleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut.
34
D. Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian kepustakaan Dilakukan dengan mencari, membaca, dan memahami buku-buku, literature, majalah, internet dan hasil penelitian yang berhubungan dengan masalah penelitian. Tujuannya adalah mendapatkan teori-teori yang menjadi landasan berpikir untuk menjawab masalah penelitian. 2. Penelitian Lapangan Dilaksanakan dengan mengamati kegiatan usaha PT. XXX sebagai obyek penelitian untuk memperoleh data keuangan dan informasi yang dibutuhkan. Dari penelitian penulis memperoleh data primer berupa hasil wawancara, observasi dan data sekunder berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi dan dokumentasi perusahaan.
E. Metode Analisis Data Penulis berusaha menganalisa semua data yang diperoleh dengan cara : 1. Analisa Deskriptif Kuantitatif Dilakukan dengan menggunakan analisa rasio : a. Perputaran piutang (Account receivables turn over) Dengan rasio ini, penulis dapat mengetahui berapa kali dalam setahun piutang usaha rata-rata dapat dikonversi menjadi kas, semakin tinggi rasio berarti semakin cepat piutang usaha dibayar oleh pelanggan.
35
b. Lamanya piutang beredar Dengan rasio ini, penulis dapat mengetahui berapa rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menagih piutang usaha dari pelanggan, selain itu penulis juga mencoba meneliti tingkat etisional pengolahan piutang usaha. c. Unit Analysis Pada penlitian ini, penulis menggunakan Laporan Keuangan Tahun 2007-2008 pada PT. XXX. 2. Analisa Deskriptif Kualitatif Dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan tentang : a. Pengendalian intern atas piutang usaha dan piutang usaha tidak tertagih pada PT.XXX sudah memadai atau belum. b. Piutang usaha dan piutang usaha tidak tertagih pada PT. XXX beserta factor penyebabnya.