BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN 2 Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi tersebut dapat dijangkau oleh peneliti baik dalam hal waktu, biaya, dan mudah memperoleh izin serta adanya masalah pembelajaran membaca nyaring yang perlu dipecahkan. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas II SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo tahun pelajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa 26 orang. Yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Adapun kondisi bangunan sudah permanen dengan jumlah 11 ruang kelas. SDN 2 Telaga yang berlokasi di jalan Trans Limboto Raya tepatnya di desa Bulila Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo yang didirikan pada tahun 1946 dan beroperasi juga pada tahun yang sama memiliki luas 4. 010 M2 dan luas bangunan 1.911 M2. SDN 2 Telaga ini sebelumya bernama SDN 2 Bulila yang dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah Bapak Welfin Tuna S.Pd MM. Posisi bangunan ini di arah utara terdapat bangunan TK Kartini, sebelah timur terdapat jalan dan rumah penduduk, bagian selatan terdapat kebun penduduk, kemudian arah barat berbatasan dengan kebun penduduk. Pada intinya SDN 2 Telaga dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk yang dibatasi dengan pagar pembatas, dengan kondisi lingkungan sekolah SDN 2 Telaga ini sangat baik, aman, nyaman, dan tertata rapi.
SDN 2 Telaga memiliki sejumlah guru sebagai pelaksana kegiatan belajar mengajar. Hasil observasi menunjukkan bahwa saat ini SDN 2 Telaga memiliki tenaga pengajar 19 orang, yang terdiri dari Kepala Sekolah dengan guru PNS 13 orang dan GTT 5 orang. Dengan jumlah siswa keseluruhan 264 orang, yang sebagian besar siswa yang ada di sekolah ini berasal dari keluarga wiraswasta, dengan kemampuan yang berbeda-beda. 3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IIB SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo yang berjumlah siswa adalah 26 orang, dengan rincian 15 orang perempuan dan 11 orang Laki-laki. Dengan latar belakang sosial terdiri dari : 9 orang anak pegawai, 5 orang anak tukang bentor, dan 12 orang anak wiraswasta. Jadi sebagian besar latar belakang sosial dari orang tua siswa adalah wiraswsta. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang menjadi titik saran untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 3.2.1 Variabel Input Variabel input dalam penelitian ini menyangkut perlakuan yang diberikan kepada siswa kelas II SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo terkait dengan peningkatan membaca nyaring melalui metode pemberian tugas, sumber belajar yang digunakan, prosedur evaluasi dan alat-alat pendukung dan tempat diuraikan sebagai berikut : a.
Siswa : yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo.
b.
Guru : yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran di kelas dalam meningkatkan kemampuan siswa memba nyaring melalui metode pemberian tugas.
c.
Bahan Ajar : yang digunakan adalah sebuah teks bacaan
d.
Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia kelas II SD, Departemen Pendidikan.
5.
Prosedur Evaluasi : Yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa teks bacaan nyaring, dengan teks bacaan yang sudah diberikan oleh guru untuk mengecek sejauh mana kemampuan siswa membaca nyaring. Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
f.
Lingkungan belajar : Juga mendapat sarana yang sangat penting yang tidak boleh dilupakan
3.2.2 Variabel Proses Menyangkut proses pelaksanaan pembelajaran, seperti keterampilan bertanya guru, gaya bertanya siswa, implementasi metode pembelajaran. a)
Keterampilan bertanya guru : memberikan stimulus kepada siswa untuk merespon pertanyaan.
b)
Cara bertanya guru : yakni memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tingkat
kesulitan
pertanyaan-pertanyaan
siswa. yang
Apabila
siswa
diberikan,
belum maka
paham guru
dengan merubah
pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam bentuk lebih sederhana atau mencari kesamaan arti yang mudah dipahami oleh siswa
c)
Cara bertanya siswa, yaitu pertanyaan siswa yang masih sangat sederhana. Guru harus memperbaiki maksud dan tujuan siswa, sehingga siswa tersebut paham dengan maksud pertanyaannya.
d)
Implementasi metode pembelajaran : Guru menjelaskan metode pembelajaran sehingga siswa mengetahui metode pembelajaran tersebut dan proses pembelajaran dalam kelas tidak membosankan.
3.2.3 Variabel Output Variabel output pada penelitian ini adalah : a)
Rasa ingin tahu siswa didalam mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai akan berhasil
b)
Kemampuan siswa dalam penelitian ini adalah membaca nyaring dengan pencapaian indikator ; (1) membaca teks dengan lafal, (2) intonasi, (3) dan ketepatan tanda baca.
c)
Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam membaca nyaring
d)
Hasil belajar yakni kemampuan siswa dalam membaca nyaring mengalami peningkatan.
3.3
Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas terdiri atas 4 tahapan, yaitu (1) Persiapan, (2)
Pelaksanaan tindakan, (3) Pemantauan dan evaluasi, dan (4) Analisis dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut :
3.3.1. Tahap Persiapan Pada tahap penelitian ini peneliti melakukan persiapan awal seperti berikut ini : a.
Mengajukan permohonan kepada Kepala Sekolah untuk memperoleh persetujuan pelaksanaan tindakan.
b.
Mengadakan diskusi dengan guru kelas dalam rangka persiapan penelitian.
c.
Menyiapkan jadwal pelaksanaan tindakan.
d.
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
e.
Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai.
3.3.2
Tahap Pelaksanaan Tindakan Apabila tahap persiapan sudah matang, maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan
penelitian tindakan, yaitu menerapkan dan melaksanakan tindakan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dengan perubahan yang ingin dicapai. Pelaksanaan tindakan dapat diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Siklus 1 Kegiatan pada siklus 1 adalah meneliti kemampuan siswa membaca nyaring dengan menggunakan metode pemberian tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menyiapkan siswa untuk menerima pelajaran. 2) Mengadakan apersepsi (Pre Test) 3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan materi yang telah
ditetapkan membaca nyaring melalui metode pemberian tugas. 4) Memantau proses pembelajaran. 5) Melaksanakan analisis dan refleksi. Siklus II Pelaksanaan kegiatan pada siklus II dilaksanakan jika kegiatan pada siklus 1 belum berhasil. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan tindakan yang baru dengan mengacu pada ketetapan yang telah dibahas pada saat refleksi. 2) Melaksanakan proses belajar mengajar 3) Melaksanakan tes akhir yaitu dengan menyuruh siswa maju di depan kelas untuk membaca teks nyaring dengan memperhatikan pelafalan, intonasi dan ketepatan tanda baca untuk mengukur kemampuan siswa, tes ini bersifat individual. 4) Melaksanakan analisis dan refleksi. 3.3.3
Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi berlangsung dalam setiap siklus yang dilaksanakan
dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini adalah format penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa membaca nyaring dengan memberikan tanda (√) pada setiap aspek yang dinilai selama pembelajaran berlangsung.
3.3.4
Tahap Analisis dan Refleksi
Tahap analisis dan refleksi merupakan bagian sangat penting dari proses penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan hasil tersebut digunakan untuk merefleksikan diri apakah peran seorang guru terhadap siswa dapat meningkatkan keterampilan mereka membaca nyaring. Refleksi yang dimaksud yaitu guru mempermantap pengajaran yang baik dan benar melalui metode pemberian tugas. Selain itu peneliti memberikan suatu masukan kegiatan dengan peningkatan berbahasa Indonesia melalui membaca nyaring dengan metode pemberian tugas di kelas II SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo sekaligus memberikan contoh. 3.4
Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dalam pengumpulan data maka
digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. 3.4.1 Observasi Observasi dilakukan sebagai langkah awal yang digunakan untuk mengumpulkan data umum objek penelitian, yaitu dengan mengamati secara langsung situasi proses pembelajaran, kegiatan aktivitas siswa selama pembelajaran dan hasil capaian belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca di kelas II SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo pada saat membaca.
4.1.2 Tes
Dalam hal ini tes yang diberikan yaitu dengan menggunakan tes lisan yaitu dengan
menyuruh
siswa
untuk
membacakan
teks
bacaan
nyaring
dengan
memperhatikan aspek yang dinilai, yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pencapaian indikator. Yang dinilai pada tes kemampuan sesuai dengan kriteria menurut Kemmis dan Tagart adalah sebagai berikut ini : Tabel 1 : Format Penilaian Kemampuan Membaca Nyaring No
Nama Siswa
Aspek Yang Dinilai Lafal
Intonasi
Ketepatan Tanda Baca
3
2
1
3
2
1
3
2
1
M
KM
TM
M
KM
TM
M
KM
TM
Jumlah Skor
Jumlah Persentase
3.4.3
Dokumentasi Pengambilan data melalui dokumentasi foto dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Peneliti meminta bantuan rekan guru untuk mengambil gambar, sehingga siswa tetap fokus dan tidak terjadi perubahan perilaku siswa pada saat pengambilan gambar. Adapun gambar yang diambil adalah saat guru memberikan apersepsi, menyampaikan materi, siswa menjawab pertanyaan dari guru, dan pada saat siswa membaca.
Dokumentasi ini akan memperkuat analisis hasil penelitian pada setiap siklus. Selain itu, melalui dokumentasi foto dapat memperjelas data yang lain yang hanya dideskripsikan melalui observasi. Hasil dokumentasi ini kemudian dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang ada dan dipadukan dengan dokumen lainnya yaitu teks bacaan pendek. 3.5
Teknik Analisis Data Anaisis data untuk pengujian hipotesis penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
dalam dua tahap. Pertama data terkumpul, kedua setelah semua data dalam siklus terkumpul. Adapun kegiatan analisis data yang dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menelaah semua data yang terkumpul, baik melalui observasi, tes, dan dokumentasi. 2) Meredaksi data dengan membuang data yang tidak relavan dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian, kemudian memilah-milah data serta mengklarifikasinya berdasarkan permasalahan penelitian. Misalnya sebuah data tentang pembelajaran yang difokuskan dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca nyaring melalui metode pemberian tugas. 3) menyajikan data, yaitu dengan mengorganisasikan dan menyusun data yang sudah direduksi kedalam satuan pembelajaran yang mencakup kemampuan membaca nyaring melalui metode pemberian tugas. Hal ini untuk lebih memudahkan peneliti untuk memahami dan menyimpulkan data penelitian. 4) menyimpulkan data, yaitu membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah
tersusun. Penyimpulan data ini kemudian dapat diikuti dengan pengecekan keabsahan data dengan cara seperti (a) meninjau kembali hasil-hasil catatan lainnya, (b) bertukar pikiran dengan teman sejawat guru. Data yang diperoleh di lapangan tentang pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran, pengamatan kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dan capaian hasil belajara siswa dikumpulkan, kemudian diatur, diurutkan dan dikelompkkan dengan menggunakan rumus : Kriteria Penilaian = Jumlah Skor X 100 Jumlah Siswa