BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
metode
penelitian kualitatif karena peneliti lebih menekankan pada kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna yaitu data dibalik yang tampak (Sugiyono, 2010).
Bogdan dan Taylor
(dalam Moleong. 2007), mendefinisikan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dalam hal ini pendekatan kualitatif melihat individu secara holistik atau memandangnya sebagai sesuatu keutuhan (Moleong, 2007). Data yang terkumpul dalam penelitian ini berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka dan lebih menekankan pada proses (Sugiyono. 2010). 3.2
Unit Analisis Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah
perilaku ibu menyusui dalam pemberian ASI dan aspek-aspek yang mempengaruhi. Menurut Bloom (dalam Notoatmodjo, 2010), perilaku
terbagi
atas
3
(tiga)
domain,
yaitu
pengetahuan
(knowledge), sikap (attitude), dan tindakan atau praktik (practice).
23
3.3
Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di desa Polobogo, Kecamatan Getasan,
Kabupaten Semarang, provinsi Jawa Tengah. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah peneliti ingin mengetahui lebih jelas tentang perilaku ibu menyusui dari suku Jawa di desa Polobogo. Dan dari observasi awal peneliti, ibu-ibu yang ada di desa tersebut memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk memberikan ASI, padahal jarang sekali dilakukan promosi mengenai ASI. 3.4
Partisipan Penelitian Riset partisipan penelitian ditentukan dengan purposive
sampling yaitu partisipan penelitiannya tidak dipilih secara acak tetapi dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono. 2010). Sehingga riset partisipan yang dipilih dalam penelitian ini adalah ibu yang sedang menyusui di desa Polobogo. Penentuan riset partisipan dimulai dari peneliti diizinkan meneliti di desa Polobogo yang dibuktikan dengan pemberian surat dari kepala desa Polobogo dan hingga penelitian selesai. Peneliti mendapatkan datadata mengenai riset partisipan yang dipilih adalah dengan bertanya kepada bidan Isnaningsih (membutuhkan waktu 15 menit dari desa Polobogo ke rumah bidan Isnaningsih di Banyubiru, Bandungan menggunakan kendaraan bermotor) dan bidan Listianingsih (Bidan
24
Puskesmas Pembantu desa Polobogo) Selain itu peneliti juga menggali informasi dari riset partisipan sebelumnya. 3.5
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti mengumpukan data dengan
cara wawancara mendalam (in depth interview) dan observasi setelah mendapatkan izin melakukan penelitian di desa Polobogo. Wawancara mendalam dilakukan pertama-tama terhadap bidan Isnaningsih di rumahnya dan bidan Listianingsih di Puskesmas Pembantu desa Polobogo. Adapun pertanyaan terhadap mereka berdua berkaitan dengan Posyandu dan kegiatannya, pola pemberian ASI dari ibu-ibu yang menyusui dan data-data mengenai jumlah dan alamat rumah ibu menyusui di desa Polobogo. Untuk mendukung kelancaran wawancara mendalam tersebut peneliti menggunakan telepon seluler sebagai media untuk merekam percakapan. Wawancara mendalam terhadap kedua bidan tersebut dilakukan sebanyak 2 kali untuk satu bidan. Dari hasil wawancara mendalam kedua bidan mengatakan tidak keberatan bila peneliti melakukan penelitian dalam bidang kesehatan di desa Polobogo, maka mereka memberikan data-data mengenai kegiatan posyandu, dan jumlah ibu menyusui. Tetapi mereka menyarankan peneliti untuk menemui kader posyandu untuk mengetahui informasi yang lebih jelas dan akurat. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan 25
wawancara mendalam terhadap kader Posyandu desa Polobogo yakni ibu Eni dan ibu Kasminah sebanyak 1 kali. Pertemuan dari ibu Eni dan ibu Kasminah didapatkan data mengenai kebiasaan menyusui masyarakat desa Polobogo dan kegiatan-kegiatan posyandu beserta nama posyandu tiap dusun dan nama kaderkadernya. Setelah data-data mengenai riset partisipan terkumpul dari berbagai
sumber
di
atas,
peneliti
melanjutkan
wawancara
mendalam dengan riset partisipan yang sudah pilih oleh peneliti. Riset partisipan pertama yang peneliti pilih untuk wawancara mendalam adalah ibu PH, pada tanggal 6-8 Juli 2012 di rumahnya. Sekali wawancara mendalam peneliti menghabiskan waktu dengan ibu PH sekitar 2 jam. Wawancara mendalam berlangsung dengan sedikit kendala yakni anak ibu PH yang sering meminta ibunya untuk menyusui, untuk tidur atau menemaninya bermain. Namun kendala tersebut dapat peneliti atasi dengan mengajak anaknya bermain sambil melakukan wawancara mendalam. Dari ibu PH, peneliti mendapatkan informasi mengenai ibu KH (riset partisipan kedua). Wawancara mendalam dengan ibu KH dilakukan pada tanggal 14-16 September 2012. di rumahnya. Sekali wawancara mendalam peneliti menghabiskan waktu dengan ibu KH sekitar 2 26
jam. Wawancara mendalam berlangsung dengan sedikit kendala yakni anak ibu KH yang sedang sakit sehingga membuatnya cerewet selama wawancara berlangsung. Dari ibu KH, peneliti mendapatkan informasi mengenai ibu CH (riset partisipan ketiga). Wawancara mendalam dengan ibu CH dilakukan pada tanggal 17-19 September 2012 di rumahnya. Sekali wawancara mendalam peneliti menghabiskan waktu dengan ibu CH sekitar 3 jam. Wawancara mendalam berlangsung tanpa kendala. Dari ibu CH, peneliti mendapatkan informasi mengenai ibu SR (riset partisipan
keempat) dan
ibu
MG
(riset partisipan
kelima).
Wawancara mendalam dengan ibu SR dilakukan pada tanggal 2022
September
mendalam September
2012
di
rumahnya.
Sedangkan
wawancara
dengan ibu MG dilakukan pada tanggal 23-25 2012
Sekali
wawancara
mendalam
peneliti
menghabiskan waktu dengan ibu SR dan ibu MG sekitar 2 jam. Selanjutnya, peneliti mendapatkan informasi mengenai riset partisipan keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh dari kepala dusun Sodong. Wawancara mendalam kepada kelima riset partisipan ini dilakukan pada tanggal 8 oktober sampai 22 Oktober 2012. Sekali wawancara mendalam peneliti menghabiskan waktu dengan kelima riset partisipan ini adalah 2 jam. Wawancara mendalam berlangsung tanpa kendala. Secara keseluruhan peneliti 27
melakukan wawancara mendalam dan observasi selama 3 kali pertemuan. Alasannya adalah untuk memperoleh data hingga data tersebut jenuh. 3.4
Analisis Data Hasil wawancara mendalam yang didapatkan dari kesepuluh
ibu menyusui di desa Polobogo, peneliti mereduksi data-data yang didapatkan tersebut dan memberikan kode-kode pada jawaban kesepuluh riset partisipan, seperti A1 , A2, A3, A4 dan seterusnya. Peneliti menyebutkan nama kesepuluh riset partisipan dengan inisial mereka, yakni ibu PH, ibu KH, ibu CH, ibu SR, ibu MG, ibu MT, ibu NM, ibu MR, ibu ST, dan ibu EN. Dari hasil reduksi data tersebut, peneliti mendapatkan 10 tema, yaitu: (1) Manfaat menyusui, (2) Dampak tidak menyusui, (3) Hambatan-hambatan yang dialami selama menyusui, (4) Posisi menyusui, (5) Frekuensi menyusui, (6) Waktu menyusui, (7) Motivasi menyusui, (8) Rasa percaya diri dari ibu menyusui, (9) Dukungan keluarga, dan (10) Pekerjaan ibu. Kemudian kesepuluh tema dianalisa yang peneliti sebut
analisis
tematik.
Data
dari
analisis
tematik
peneliti
mendapatkan keunikan perilaku (aspek pengetahuan, sikap dan tindakan) dari masing-masing riset partisipan.
28
3.5
Pengujian Keabsahan Data Pengujian keabsahan data yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah triangulasi sumber dengan cara mengecek kembali data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Moleong, 2007). Pengujian keabsahan data peneliti lakukan terhadap orang-orang terdekat dari kesepuluh riset partisipan, seperti suami dan orangtua dari riset partisipan tersebut. Kemudian setelah dilakukan pengujian keabsahan data peneliti memilih data yang sesuai dengan sumber data.
29