BAB III METODE PENELITIAN
1.1
Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah (natural setting) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci dan penelitian kualitatif ini lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Karena metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, yaitu suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. (Sugiyono, 2010: 15). Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif itu sendiri adalah suatu penelitian yang memberikan data seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejalanya. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan suatu obyek secara sistematis. (Soekanto dalam Hamrozi: 2007).
1.2
Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, peneliti sebagai pengumpul data dan sebagai
instrumen utama dalam mengumpulkan data-data di lapangan. Adapun instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat bantu dan berupa dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, yang berfungsi sebagai instrumen pendukung. Oleh karena itu, peneliti merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif sehingga kehadirannya
sangat diperlukan. Dalam penelitian ini juga peran peneliti sebagai pengamat partisipan. selain itu kehadiran peneliti diketahui statusnya.
1.3
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gorontalo. Tepatnya di Badan
Amil Zakat Nasional. Jalan Moh. A. Wahab, Kelurahan Kayubulan,
Kecamatan
Limboto, Kabupaten Gorontalo. Tempat ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena ditempat ini terdapat program zakat produktif. Dan peneliti juga mempertimbangkan waktu dan biaya yang digunakan dalam penelitian. Para informan dala penelitian ini adalah para mustahiq.
1.4
Sumber Data Pada penelitian kualitatif, penentuan sumber data pada orang yang
diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi yang diteliti. Hasil dari penelitian ini tidak akan digeralisasikan ke populasi karena pengambilan sampel tidak diambil secara random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi sosial. Sugiyono (2010: 299). Data yang digunakan dalam penelitian ini nantinya akan digali dari berbagai sumber informasi, diantaranya: 1. Informan atau narasumber yaitu mustahiq. 2. Tempat dan peristiwa yaitu: mengamati proses transaksi yang dilakukan oleh mustahiq sebagai pelaku bisnis (penjual) dengan para pembeli.
1.5
Prosedur Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2010: 308) bahwa tekhnik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui tekhnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkaan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Menurut (Margono dalam Lahay: 2013) bahwa penelitian, disamping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu memilih tekhnik dan alat pengumpulan data yang relevan. Penggunaan tekhnik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Di bawah ini akan diuraikan teknik penelitian sebagai cara yang dapat ditempuh untuk mengumpulkan data. 1. Teknik Observasi Nasution (dalam Sugiyono, 2010: 310) mengungkapkan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Teknik observasi atau teknik pengamatan yang digunakan adalah pengamatan partisipatif pasif. Pengamatan partisipatif pasif dalam hal ini peneliti datang ditempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Pengamatan ini
dilakukan untuk mengetahui kondisi sesungguhnya
pendayagunaan zakat produktif. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum fenomena yang ada di lapangan sebagai dasar pelaksanaan prosedur pengumpulan data lainnya. Dalam penelitian ini, prosedur observasi digunakan untuk melihat aktivitas transaksi jual beli serta pendayagunaaan zakat produktif dari pelaku bisnis (mustahiq).
2. Teknik Wawancara Teknik wawancara yang digunakan adalah
wawancara semi terstruktur,
artinya bahwa peneliti dalam pelaksanaannya mengajukan pertanyaan secara bebas, pokok-pokok pertanyaan yang dirumuskan tidak perlu dipertanyakan secara berurutan dan pemilihan kata-katanya juga tidak baku tetapi dimodifikasi pada saat wawancara berdasarkan situasinya namun tetap fokus pada inti permasalahan. Wawancara dilakukan guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pendayagunaan zakat produktif terhadap peningkatan pendapatana usaha bagi mustahiq. Wawancara dipilih untuk mengetahui kondisi mendasar tentang permasalahan yang menjadi fokus kajian melalui informan yang dipillih oleh peneliti.
3. Dokumentasi Dokumentasi pada penelitian ini sebagai bukti fisik bahwa pengumpulan data benar-benar terjadi di lapangan dan hasil penelitian menjadi lebih kredibel.
1.6
Pengecekkan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data dalam penelitian sangatlah penting karena
dengan pengecekan keabsahan data dapat mengurangi kesalaahn dalam proses penelitian berikutnya agar data yang dihasilkan dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencek keabsahan data pada penelitian ini dilakukan
dengan
meningkatkan
ketekunan.
Sebagai
bekal
peneliti
untuk
meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan yang diteliti. (sugiyono, 2010: 371)
3.7
Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung, data setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan (Haberman dalam Sugiyono: 2010), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif, teknik ini menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono: 2010) diterapkan melalui tiga alur yaitu: 1. Data Reduction (Reduksi Data) Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema yang polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. 2. Data Display (penyajian data) Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (dalam Sugiyono: 2010) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Conclusion Drawing/verification Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono: 2010) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkana adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
3.8
Tahap-tahap Penelitian Adapun tahap-tahap penelitian yang dilakukan sebagai berikut.
1. Tahap pra lapangan yakni melakukan persiapan diri, mempelajari etika pergaulan dengan pihak terkait, dan melakukan pertemuan dengan pimpinan BAZNAS Kabupaten Gorontalo dan mustahiq yang menerima zakat produktif dari BAZNAS Kabupaten Gorontalo yang akan dijadikan sebagai narasumber. 2. Tahap pelaksanaan penelitian terdiri dari: pengumpulan data, mengidentifikasi data yang sudah terkumpul melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi diidentifikasi untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa sesuai tujuan yang diinginkan.
3. Tahap Akhir Penelitian dilakukan dengan menyajikan data dan menganalisis data sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai