BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya perbedaan antara variabel-variabel melalui pungujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Maka penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dimana variabel sebab/ resiko dan akibat/ kausal diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dan dilakukan pada situasi saat yang sama (Notoatmodjo, 2010).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Industri Plastik CV.Cahya Jaya Sukoharjo pada bulan Desember 2015 – Juli 2016.
C. Populasi Penelitian Populasi adalah objek yang mempunyai kualitas dan karasteristik tertentu yang diterapkan pleh penelitian untuk dipelajari (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang berjumlah 55 pekerja.
35
36
D. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah dibuat oleh peneliti, berdasarkan oleh ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Riyanto, 2011). Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang memenuhi kriteria inklusi: 1. Jenis kelamin perempuan 2. Umur dibawah 50 tahun 3. Terpapar tekanan panas Sedangkan kriteria eksklusi adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi namun keluar dari penelitian karena alasan sebagai berikut : 1. Wanita yang sedang hamil 2. Sakit mendadak 3. Mendadak keluar dari perusahaan.
E. Sampel Penelitian Sampel penelitian akan diambil berdasarkan Purposive Sampling dari hasil kriteria inklusi dan eksklusi sejumlah 35 sampel.
37
F. Desain Penelitian
Populasi N = 55 Purposive Sampling Sampel n= 35
Tekanan Panas Uji Korelasi Pearson Kelelahan
Gambar 2. Desain Penelitian
G. Identifikasi Variabel Penelitian 1.
Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel dalam penelitian ini adalah tekanan panas
2.
Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya independent (bebas). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kelelahan kerja.
38
3.
Variabel Pengganggu Variabel
penganggu
dalam
penelitian
ini
adalah
yang
mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel pengganggu dalam penelitian ini ada dua yaitu: a.
Variabel pengganggu terkendali: usia, jenis kelamin, masa kerja, dan kondisi lingkungan kerja (tekanan panas).
b.
Variabel penganggu tidak terkendali: penyakit, dan psikologis, sikap kerja, kebisingan dan penerangan.
H. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel bebas adalah Tekanan Panas Tekanan Panas adalah besarnya suhu ruangan yang diterima oleh pekerja saat melakukan pekerjaan. Alat ukur
: Heat Stress Area merk Quesstemp 100
Satuan
: oC
Hasil Pengukuran
: ISBB
Skala pengukuran
: Rasio
2. Variabel Terikat adalah Kelelahan Kerja Kelelahan kerja adalah keadaan dimana tenaga kerja mengalami kelelahan pada saat atau setelah bekerja yang berakibat pada penurunan fungsi fisiologis tubuh sehingga performansi tenaga kerja menurun yang akhirnya dapat menyebabkan rendahnya produktivitas kerja Alat Ukur
: Reaction Timer (Tipe L77 Lakkasidaya)
39
I.
Satuan
: Ml/ det
Hasil Pengukuran
: Kelelahan Kerja
Skala Pengukuran
: Rasio
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah: 1. Bolpoin digunakan untuk mencatat hasil penelitian 2. Formulir hasil pemeriksaan digunakan untuk mencatat hasil penelitian atau catatan-catatan yang ditemukan ditempat kerja 3. Kamera digunakan sebagai dokumentasi dalam penelitian 4. Lembar kuesioner yang dibutuhkan untuk mencatat usia pekerja 5. Alat ukur Heat Stress Area merk Quesstemp 10O. 6. Reaction timer alat yang digunakan untuk mengkur kelelahan kerja 7. Informed concern yaitu lembar persetujuan sebagai responden.
J.
Cara Kerja Penelitian 1. Tahap Persiapan Sebelum melakukan penelitian, penelitian melakukan survey awal, menyusun proposal dan ujian proposal. 2. Tahap Pelaksanaan Melakukan pengumpulan data berupa:
40
a.
Pengukuran Tekanan Panas 1) Menekan tombol oC atau oF untuk menentukan satuan suhu yang digunakan. 2) Menekan tombol globe untuk menentukan suhu bola. 3) Menekan tombol dry bulb untuk mendapatkan suhu bola kering. 4) Menekan tombol wet bulb untuk mendapatkan suhu bola basah. 5) Menekan tombol Wet Bulb Globe Thermometer (WBGT) untuk mendapatkan Indeks Suhu Bola Basah (ISBB). 6) Mencatat hasil yang dibaca pada display. 7) Menekan tombol power untuk mematikan. 8) Mendiamkan 10 menit setiap selesai menekan salah satu tombol untuk waktu adaptasi.
b.
Pengukuran Kelelahan Kerja Mengukur kelelahan kerja menggunakan alat reaction timer (lakasidaya) dengan urutan sebagai berikut: 1) Periksa baterai dengan memasang adaptor pada stop kontak, lalu alat di “ON”kan 2) Pastikan angka pada display menunjakan 000,0 jika belum tekan tombol reset. 3) Untuk menilai dengan sensor cahaya, maka tekan tombol untuk sensor cahaya. 4) Operator siap untuk menekan saklar rangsang cahaya demikian juga probandus atau pekerja siap melihat lampu pada alat.
41
5) Operator menekan saklar sensor cahaya, probandus atau pekerja secepatnya menekan saklar OFF. 6) Untuk menilai dengan suara maka tekan tombol untuk sensor suara. 7) Pemeriksaan dengan sensor suara sama seperti lampu hanya saja probandus atau pekerja siap mendengarkan. 8) Pemeriksaan dilakukan sebanyak 15 kali, dengan catatan pemeriksaan nomor 1-5 merupakan taraf penyesuaian, nomor 16-20 adalah taraf kejenuhan. 9) Tingkat kelelahan diklasifikasikan berdasarkan watu reaksi yang diukur dengan reaction timer 3.
Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian meliputi :
K.
a.
Pengumpulan semua data yang diperoleh
b.
Pengolahan dan analisis data.
c.
Penulisan laporan penelitian.
Teknik Analisis Data Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan SPSS versi 23.0 dengan uji statistik korelasi Pearson. Dengan interpretasi hasil sebagai berikut : 1. Jika p (value) ≤ 0,05 maka hasil uji signifikan
42
2. Jika p (value) > 0.05 maka hasil uji tidak signifikan (Riduwan dan Akdon, 2010) 3. Kekuatan korelasi (r) 0,0 sd < 0,2 maka hasil sangat lemah 4. Kekuatan korelasi (r) 0,2 sd < 0,4 maka hasil lemah 5. Kekuatan korelasi (r) 0,4 sd < 0,6 maka hasil sedang 6. Kekuatan korelasi (r) 0,6 sd < 0,8 maka hasil kuat 7. Kekuatan korelasi (r) 0,8 sd 1 maka hasil sangat kuat