39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan. 3.2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada periode Januari 2011 sampai Maret 2011. 3.3. Tempat penelitian Di klinik saraf Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Kariadi Semarang 3.4. Rancang bangun penelitian F1A1 F1A2 Populasi
Sampel F2A1 F2A2
Bagan 3. Rancang bangun penelitian Keterangan : A1
: Ketebalan tunika intima-media ≥ 1 mm
A2
: Ketebalan tunika intima-media < 1 mm
F1
: Kadar fibrinogen lebih dari normal ( >350 mg/dl)
F2
: Kadar fibrinogen normal
40
3.5. Populasi dan subyek penelitian 3.5.1. Populasi target Populasi target adalah pasien pasca stroke iskemik. 3.5.2. Populasi terjangkau Populasi terjangkau adalah pasien pasca stroke iskemik yang kontrol ke klinik saraf RSUP Dr.Kariadi Semarang 3.5.3. Subyek penelitian Subyek penelitian diambil secara consecutive sampling dari penderita pasien pasca stroke iskemik yang kontrol ke klinik saraf
RSUP
Dr.Kariadi Semarang 3.5.3.1.Kriteria Inklusi 1.
Pasien laki-laki dan perempuan pasca stroke iskemik onset 1 bulan sampai 5 tahun yang telah dibuktikan dengan CT Scan Otak.
2.
Usia 45 tahun sampai dengan 75 tahun
3.
Pasien setuju mengikuti penelitian.
3.5.3.2. Kriteria Eksklusi 1.
Pasien dalam keadaan infeksi akut, suhu tubuh ≥ 380C
2.
Pasien dalam keadaan inflamasi akut : luka bakar, nekrosis jaringan, dan arthritis ( nyeri pada persendian)
41
3.5.3.3. Besar subyek penelitian Adapun dasar penentuan besar sampel dihitung dengan formulasi : n
= Z
2
d
PQ 2
Dimana Q= ( 1-P ) n
: Besar sampel
Z
: Tingkat kepercayaan 95% = 1,96
P
: Perkiraan proporsi populasi (50%) = 0,5
d
: Tingkat kesalahan yang diperbolehkan (0,2), power peneliti 80%
Berdasarkan rumus tersebut diatas, diperoleh 30 subyek penelitian. 3.6. Identifikasi Variabel a) Variabel bebas
: kadar fibrinogen
b) Variabel tergantung : ketebalan tunika intima-media arteri karotis interna c) Variabel Perancu
: umur, jenis kelamin, hipertensi , diabetes melitus , dislipidemia, merokok, obesitas.
3.7 Definisi Operasional Tabel 3 .Definisi operasional NO
VARIABEL
DEFINISI
INSTRUMEN
SKALA
CT Scan kepala
Nominal
OPERASIONAL 1
Paska stroke iskemik
Penderita dengan gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak secara mendadak dan cepat timbul gejala dan tanda sesuai daerah fokal otak yang telah keluar dari
42
rawat inap, dengan batasan minimal satu bulan paska rawat inap. Diagnosis ditegakkan dengan adanya gambaran hipodens pada CT Scan kepala. Kadar fibrinogen dalam Laboratorium darah pasien pasca stroke iskemik.
2
Kadar fibrinogen
Numerik
3
Hiperfibrinogenemia
Kadar fibrinogen > 350 mg/dl
4
Ketebalan tunika intima arteri karotis interna(intima-media thickness-IMT)
5
Aterosklerosis
Ketebalan maksimum tunika intima-media (intima-media thicknessIMT) arteri karotis interna, diambil data IMT maksimal dari arteri karotis kanan dan kiri . IMT diukur 3 cm proksimal dan 1 cm distal dari bifurkasio dalam satuan mm Aterosklerosis positif apabila ketebalam tunika intima-media arteri karotis interna ≥ 1 mm
6
Diabetes melitus
Anamnesis didapatkan Laboratorium riwayat DM dan pemeriksaan laboratorium terdapat kenaikan kadar gula darah GDP > 126 mg/dl atau GDPP > 200 atau HbA1c > 7
Nominal
7
Dislipidemia
Kelainan metabolisme Laboratorium lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia bila : Kolesterol total > 200 mg/dl atau Trigliserid >
Nominal
Metoda Clauss Nominal dengan alat Multifibren*U Siemens Numerik USG karotis Duplek dengan pesawat Sonografi Siemens Soniline omnia no seri FBE 0322 di instalasi radiologi RSUP Dr. Kariadi
Ketebalan tunika intima media arteri karotis interna
Nominal
43
150 mg/dl atau HDL < 40 mg/dl atau LDL > 130 mg/dl 8
Obesitas
Obesitas didapatkan berdasarkan status gizi dengan perhitungan Body Mass Indexs (BMI ) > 25,01
Pemeriksaan TB Nominal dan Berat badan dengan timbangan injak dan alat ukur tinggi badan
9
Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok apabila dari anamnesis didapatkan kebiasaan merokok lebih dari 10 batang perhari.
Kuesioner Nominal Anamnesis pada penderita dan atau keluarga
10
Hipertensi
Kenaikan tekanan darah Tensimeter sistolik >140 mmHg atau diastolik >90 mmHg
Nominal
44
3.8. Alur Penelitian Penderita pasca stroke iskemik di klinik saraf RSDK
Anamnesis, pemeriksaan fisik neurologi
Memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Pemeriksaan kadar fibrinogen dan Pemeriksaan ketebalan tunika intima-media arteri karotis interna USG Karotis Duplek
Pengumpulan data
Analisis data
Pembuatan laporan
Penyajian hasil penelitian
Bagan 4. Alur Penelitian
45
3.9. Prosedur Penelitian Pencarian subyek penelitian dilakukan di klinik saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan anamnesis, menjawab kuesioner yang telah disediakan dan pemeriksaan fisik neurologi. Pemeriksaan laboratorium darah rutin termasuk didalamnya kadar fibrinogen serta faktor risiko lain : kolesterol total , LDL, HDL, gula darah sewaktu , gula darah puasa dan gula darah 2 jam
post prandial, HbA1C.
Dilakukan pemeriksaan USG Karotis Duplek penelitian untuk melihat ketebalan tunika intima-media arteri karotis interna. 3.10. Pengolahan Data Pengumpulan data dilakukan secara manual dengan menggunakan formulir penelitian yang telah disediakan, hasil disajikan dalam bentuk grafik maupun tabel. Analisis univariat dilakukan untuk mediskripsikan data dalam nilai rerata, simpangan baku dan minimum-maksimum pada data yang berdistribusi normal. Analisis bivariat untuk menguji hubungan faktor risiko stroke dengan aterosklerosis dengan uji Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% atau uji Fisher’s Exact. Karakteristik hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium subyek dengan maupun tanpa aterosklerosis menggunakan uji t tidak berpasangan atau uji Mann-Whitney. Korelasi antara hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium dengan IMT arteri karotis interna dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson atau uji Spearman’s rho. Data-data dari variabel lain yang berhubungan dilakukan analisa multivariat dengan multivariat regresi logistik. Penyajian dan analisis
46
dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS for Windows versi 15. Nilai p dianggap bermakna apabila p< 0,05. 3.11. Etika Penelitian Sebelum penelitian dilakukan telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran FK UNDIP / RSDK No.90/EC/FK/RSDK/2009. Seluruh biaya yang berhubungan dengan penelitian akan ditanggung oleh peneliti. Persetujuan keluarga dimintakan dalam bentuk informed consent tertulis. Pasien atau keluarga berhak menolak untuk diikutsertakan dalam penelitian tanpa ada konsekuensi apapun serta identitas penderita akan dirahasiakan.