BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau resiko dan variable terikat atau variabel akibat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. (Notoatmodjo, 2010). Data-data yang dianalisis yaitu tentang status gizi sebagai variabel bebas yang menjadi penyebabnya. Kemudian, data kejadian premenstrual syndrome sebagai variabel terikat atau akibatnya. Penelitian ini mengukur tentang hubungan antara status gizi dengan kejadian PMS. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di prodi DIII Kebidanan FK UNS pada bulan Desember - Juli 2016. C. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswi prodi DIII Kebidanan FK UNS yaitu sejumlah 151 mahasiswi. D. Sampel dan Teknik Sampling Pada penelitaian ini, peneliti menggunakan pengambilan sampel dengan total sampling, oleh karena subyek mahasiswi telah ditentukan yang berusia 15-24 tahun dan memenuhi kriteria.
21
22
E. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Pada penelitian ini variable independennya adalah kejadian status gizi pada mahasisiwi prodi DIII FK UNS. 2. Variabel Dependen Pada penelitian ini variable dependen-nya adalah premenstrual syndrome mahasiswi prodi DIII Kebidanan FK UNS. F. Kriteria Retriksi 1. Kriteria Inklusi a. Seluruh wanita usia reproduktif yang tercatat sebagai mahasiswi D III Kebidanan FK UNS. b. Berusia antara 15-24 tahun, dan bersedia menjadi responden. 2. Kriteria Eksklusi a. Mahasiswi yang merupakan seorang atlet binaragawan, sedang hamil, memakai alat kontrasepsi pil, suntik, IUD dan implant.
23
G. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No .
Variabel Variabel Dependen: Kejadian premenstrual syndrome
Variabel Independen: Status gizi
Definisi Operasional Kumpulan gejala yang dialami oleh mahasiswi Prodi DIII Kebidanan FK UNS selama 2 minggu sebelum terjadi menstruasi. Gambaran akan terpenuhinya kebutuhan gizi mahasiswi Prodi DIII Kebidanan FK UNS yang merupakan hasil penimbangan atau pegukuran berat badan dan tinggi badan berdasarkan IMT.
Alat Ukur Lembar kuesioner PMS
Skala Nominal Interpretasi: 1. PMS ≥ 1 gejala PMS 2. Tidak PMS <1
Pengukuran Ordinal status gizi dengan Interpretasi : IMT 1. Kurus < 17,0 dan 17,0- 18,5 2. Normal >18,5-25,0 3. Gemuk 25,0-27,0 dan >27,0
H. Intervensi dan Instrumentasi Penelitian 1. Intervensi Pada penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu: a. Tahap Persiapan Peneliti mengajukan permohonan ijin kepada pembimbing penelitian dan pihak pendidikan Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kemudian dilanjutkan ke permohonan ijin kepada Kepala Program Studi DIII Kebidanan FK UNS. Setelah mendapatkan ijin dari pihak terkait, maka peneliti mulai melakukan penelitian.
24
b. Tahap Pelaksanaan 1) Pengukuran kejadian premenstrual syndrome dilakukan di Prodi DIII Kebidanan FK UNS pada bulan Maret dengan menggunakan kuesioner.
Pengukuran
dilakukan
oleh
peneliti
sendiri.
Sebelumnya mahasiswi diberikan penjelasan mengenai kuesioner tersebut dan cara mengisi kuesioner. Kemudian bagi mahasiswi yang bersedia menjadi responden diminta menandatangani surat persetujuan
bersedia
dilanjutkan dengan
menjadi
responden
yang
kemudian
mengisi kuesioner. Pengukuran IMT
dilakukan oleh peneliti dengan menimbang dan mengukur berat badan dan tinggi badan yang kemudian dihitung menggunakan rumus IMT. Pengukuran dilakukan di Prodi DIII Kebidanan FK UNS. Alat yang digunakan yaitu timbangan berat badan digital dan microtoice. Setelah mendapatkan data kegiatan akhir pada tahap ini adalah melakukan cek ulang untuk melihat kelengkapan data. Selanjutnya dilakukan tabulasi, pengolahan, analisa data, pembahasan serta penarikan kesimpulan. 2) Setelah semua data terkumpul, peneliti mengolah data dan mencatat hasil pelaksanaan penelitian.
25
2. Instrumentasi a. Alat Penelitian Berdasarkan sumber datanya, data yang digunakan adalah data primer. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dan timbangan berat badan dan pengukur tinggi yang dikur dengan rumus IMT. Kuesioner Kejadian PMS berisi pertanyaan-pertanyaan tertutup tentang gejala PMS pada wanita usia reproduktif dengan dichotomous choice yang terdiri dari 15 pertanyaan dimana terdapat dua kriteria pertanyaan, yaitu gejala-gejala, dan gejala-gejala perilaku serta gejalagejala. Responden hanya memilih jawaban ”Ya” atau ”Tidak”. Jika jawaban ”Ya” skor 1, jawaban ”Tidak” skor 0. b. Kisi-Kisi Kuesioner PMS Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner No. 1.
Indikator Gejala PMS Fisik
2.
Perilaku
3.
Psikologis
Jumlah
Sub Indikator Gejala PMS 1. Gastrointestinal 2. Payudara 1. Perubahan pola tidur 2. Agresi 3. Perubahan nafsu makan 4. Perubahan libido/seks 1. Mudah marah 2. Cemas 3. Depresi 4. Sulit berkonsentrasi 5. Pelupa
No. Item
Jumlah
1, 4 7, 10, 13
5
2 5 8, 11
5
14 3 6 9
5
12 15 15
26
Responden dapat dikatakan mengalami PMS jika mendapatkan skor ≥1. Sebaliknya, responden dikatakan tidak mengalami PMS jika mendapatkan skor <1. c. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, kuesioner diuji validitas dan reabilitasnya terlebih dahulu. Uji validitas dan uji reabilitas dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reabilitas dilakukan pada mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Stikes ‘Aisiyah Surakarta. Peneliti mengambil tempat validitas dan reabilitas di Prodi DIII Kebidanan Stikes ‘Aisiyah Surakarta karena dinilai memiliki karakteristik
yang hampir sama
yaitu dari karakter umur dan tingkat pendidikan serta tempat institusi berada. 1) Uji validitas Pengujian terhadap validitas menggunakan rumus Pearson Product
Moment
(Hidayat,
2007)
dan
diolah
dengan
menggunakan program PASW Statistics 18. Pernyataan bisa dikatakan valid jika mempunyai nilai r hitung >r tabel, sedangkan tidak valid jika r hitung
27
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner PMS No. Item Skor Validitas 1 0.457 2 0.255 3 0.453 4 0.266 5 0.333 6 0.131 7 0.333 8 0.299 9 0.526 10 0.516 11 0.381 12 0.332 13 0.314 14 0.367 15 0.101 Sumber : Data Primer, 2016
Keterangan Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Pada data diatas diketahui bahwa pada pertanyaan nomer item 2 (r= 0.255), no mer item 4 (r=0.266), nomer item 6 (r=0.131) dan nomer item 15 (r=0.101), masing- masing nilai r hitung ialah r hitung < r tabel. Diketahui dalam penelitian ini menggunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak 44 orang responden dengan signifikansi 5%, dari hal ini didapat nilai df=n-2, df= 44-2=23. Sedangkan r tabel untuk sampel 42 orang responden adalah 0.2973. Sehingga nomer item tersebut dinyatakan tidak valid. Dengan demikian, peneliti tidak menggunakan nomer-nomer item tersebut (nomer 2, 4, 6, 15) karena nomer item yang lain dianggap masih dapat mewakili seluruh indikator pertanyaan.
28
2) Uji reliabilitas Uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach melalui program PASW Statistics 18. Pertanyaan dikatakan reliabel apabila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment. Tabel 3.4 Hasil Uji Realibilitas Kuesinoer PMS Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .638
16
Pada data diatas menyajikan informasi nilai alpha cronbach sebesar 0.638. Sedangkan nilai r kritis (uji 2 sisi) pada signifikansi 0.05 degan jumlah data (n)= 44, didapat sebesar 0.2973, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrument tersebut reliabel. I. Metode Pengumpulan Data 1. Pada penelitian ini, angket berupa angket kejadian PMS dengan berisi 11 pertanyaan. 2. Data berat badan sampel diperoleh dari hasil penimbangan menggunakan timbangan digital dengan kapasitas 150 kg, sedangkan data tinggi badan sampel diukur secara langsung dengan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm dan dengan kapasitas 2 m. Kemudian dihitung Indeks Masa Tubuhnya sebagai penentu status gizi dengan menggunakan rumus IMT.
29
J. Pengolahan Data Metode Pengolahan Data menurut Notoatmodjo (2010) : 1. Editing Hasil angket dan pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut. 2. Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng ”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. a. Status Gizi 1) Kurus, diberi kode 0 2) Normal, diberi kode 1 3) Gemuk, diberi kode 2 b. Premenstrual Syndrome 1) Ya, diberi kode 0 2) Tidak, diberi kode 1 3. Data Entry Sebuah
data,
yakni
jawaban-jawaban
dari
masing-masing
responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau “software” computer yaitu PASW Statistics 18.
30
4. Cleaning Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,
perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan-
kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya yang kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi yang meliputi tahap mengetahui missing data, mengetahui variasi data, dan mengetahui konsistensi data. K. Analisis Data 1. Analisis Univariat Menganalisa secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi tiap variabel penelitian. Variabel yang dianalisa secara univariat pada penelitian ini adalah karakteristik responden dan kejadian PMS. 2. Analisis Bivariat Analisa bivariat dilakukan terhadap variabel yang diteliti yaitu status gizi dengan kejadian PMS. Analisis bivariat dilakukan untuk mengatahui interaksi dua variabel berupa korelasi. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan skala nominal dan skala ordinal sehingga uji statistiknya Lambda. Jika p<0,05 maka terdapat hubungan status gizi dan kejadian premenstrual syndrome.