BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah observational analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana variabel sebab risiko dan akibat atas kasus diukur atau dikumpulkan dalam waktu bersamaan dan dilakukan pada saat yang sama (Notoatmojo, 2010).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada pedagang kuliner di daerah Gladag Surakarta pada bulan Oktober – Desember 2015.
C. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian adalah seluruh pedagang kuliner di daerah Gladag Surakarta berjumlah 70 orang.
D. Teknik Sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling.
31
32
E. Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili atau representatif populasi (Riyanto, 2011). Menurut
Sugiyono
(2011)
sampel
penelitian
ini
ditentukan
berdasarkan proporsi sebagai berikut:
Keterangan : λ2 dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10% N = populasi P = Q = 0,5 D = 0,05 s = jumlah sampel Sampel minimal dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 pedagang. Pengambilan sampel menggunakan kriteria inklusi. Sampel tersebut adalah yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut : 1. Pedagang yang terpapar gas buang kendaraan bermotor (baik roda 2 maupun roda 4).
33
2. Pedagang yang berdagang dipinggir Jl. Mayor Sunaryo Surakarta. 3. Pedagang dengan jenis kelamin perempuan 4. Pedagang yang indeks masa tubuhnya 18, 5 – 25 5. Pedagang yang dalam kondisi kesehatan baik yaitu pedagang yang sehat. Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah : Responden yang sakit pada saat penelitian.
F. Desain Penelitian Populasi (N=70) Kriteria inklusieksklusi Populasi sasaran (N=50) Populasi
Simple random sampling
Sampel (n=38)
Terpapar gas CO
Kadar Hemoglobin (Hb)
Uji korelasi Spearman Gambar 3. Desain Penelitian
34
G. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010). Variabel bebas untuk penelitian ini paparan gas karbon monoksida (CO). 2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat untuk penelitian ini adalah kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. 3. Variabel Pengganggu Variabel pengganggu terkendali dari penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, kebiasaan merokok, ketinggian daerah, status gizi.
H. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Paparan Gas karbonmonoksida (CO) Paparan gas karbon monoksida (CO) adalah suatu keadaan lingkungan dimana pedagang kuliner terpapar gas karbon monoksida (CO) selama pekerjaan berlangsung. a. Cara ukur paparan gas karbon monoksida (CO): Observasi b. Alat Ukur paparan gas karbon monoksida (CO) : CO meter (LT Lutron GCO-2008) c. Satuan : ppm
35
d. Skala Pengukuran : Rasio 2. Kadar Hemoglobin (Hb) Kadar hemoglobin (Hb) adalah banyaknya hemoglobin (Hb) pedagang kuliner yang terpapar gas karbon monoksida (CO) selama bekerja. a. Cara ukur kadar hemoglobin (Hb) dalam darah : Uji Laboratorium b. Alat Ukur hemoglobin (Hb) dalam darah : Spektrofotometer c. Satuan : gr/dL d. Skala Pengukuran : Rasio
I. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian, antara lain: 1. Formulir Formulir yaitu suatu lembaran yang berisi data pedagang (responden) dalam penelitian. 2. Informed consent Informed consent yaitu lembar persetujuan sebagai responden. 3. Alat tulis untuk mencatat hasil pengukuran. 4. CO meter CO meter yaitu alat untuk mengukur kadar gas karbonmonoksida (CO) disuatu lingkungan. CO meter yang digunakan yaitu CO Meter. Cara penggunakan alat :
36
a. Menekan tombol power pada alat CO Meter (tunggu kurang lebih 30 detik untuk memanaskan alat). b. Display bagian atas akan menunjukkan kadar gas karbonmonoksida dengan satuan ppm. c. Display bagian bawah akan menunjukkan suhu tempat pengukuran dengan satuan Celcius (0C). d. Menekan
tombol
hold
sampai
muncul
simbol
hold
untuk
menghentikan angka, sehingga didapatkan nilai pengukuran. e. Untuk mengembalikan setelan tekan kembali tombol sampai simbol tersebut hilang. f. Menekan tombol rec Button sekali, simbol REC akan muncul pada display. g. Menekan tombol Rec Button sekali, maka displayakan menunjukkan nilai maksimum yang pernah terukur, ditandai dengan munculnya simbol max. h. Menekan tombol Rec Button sekali lagi dan displayakan menunjukkan nilai minimum yang pernah terukur, ditandai dengan munculnya simbol Min. 5. Kamera digital untuk mendokumentasikan kondisi lapangan. 6. Lembar kerja berisi data pribadi pekerja untuk melengkapi data yang belum tercatat. 7. Lencet sekali pakai untuk mengambil darah dari lengan responden. 8. Tabung kapiler sebagai wadah darah yang diambil.
37
9. Label untuk menandai sampel masing-masing responden. 10. Timbangan berat badan. 11. Alat ukur tinggi badan. 12. Spektrofotometer Spektrofotometer menghitung
jumlah
yaitu
suatu alat
Hemoglobin
(Hb)
yang digunakan untuk pada
responden.
Metode
perhitungan Hemoglobin (Hb) responden yaitu dengan menggunakan metode cyanmethemoglobin. Pengukuran jumlah hemoglobin (Hb) diukur dalam spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. Adapun cara kerja pengukurannya antara lain : a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. b. Tambahkan larutan Drabkin sebanyak 5,0 mL untuk semua tabung. c. Tambahkan 20 µL sampel darah pada semua tabung yang berisi larutan Drabkin. Bilas pipet dengan 3-4 kali dengan reagen. Campur baik-baik dan inkubasi selama 3 menit pada suhu kamar (18-260C). d. Hidupkan spektrofotometer dengan tekan tombol ON, tunggu pemanasan 15 menit. e. Masukkan blanko lalu tekan tombol Zero. f. Keringkan kuvet, lalu bilas kuvet dan keringkan. g. Hidupkan pump (alat pengisap) lalu atur panjang gelombang, program, faktor, dan nilai absorban. h. Masukkan sampel. i. Tekan result, baca hasilnya.
38
J. Cara Kerja Penelitian 1. Tahap persiapan a. Survei tempat ke daerah Gladag Surakarta tentang pedagang dan lingkungannya. b. Mengurus perizinan untuk penelitian. c. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam penelitian. d. Mempersiapkan peralatan pengukuran. e. Membuat ethical clearence. 2. Tahap pelaksanaan a. Memberikan informed consent kepada responden. b. Melakukan pengukuran gas karbon monoksida (CO). c. Peneliti mengambil sampel darah responden untuk kadar hemoglobin (Hb) dan karboksihemoglobin (COHb). d. Peneliti melakukan pengukuran kadar hemoglobin (Hb) dan COHb dari sampel darah responden di Laboratorium. 3. Tahap penyelesaian Data dari lapangan dikumpulkan, kemudian diperiksa, dan diteliti kelengkapannya, serta diolah menggunakan software SPSS dengan langkah sebagai berikut : a. Editing Editing yaitu pengecekan terhadap kelengkapan data dan keseragaman data yang diperoleh dari lapangan.
39
b. Coding Coding yaitu pemberian kode pada setiap jawaban untuk mempermudah dalam pengolahan data. c. Tabulating Tabulating yaitu pengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian untuk mempermudah dalam pembacaan hasil penelitian. d. Entry Entry yaitu kegiatan memasukkan data yang telah didapat ke dalam program komputer untuk dilakukan pengolahan data. e. Melakukan uji data menggunakan uji statistik. f. Melakukan analisis penelitian. g. Membuat laporan dan dipresentasikan.
K. Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Korelasi Spearman, dengan interpretasi hasil menurut Dahlan (2011) sebagai berikut : 1. Jika p value < 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan. 2. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan Dengan parameter kekuatan korelasi (r) sebagai berikut : 1. Jika r 0,00-0,199 maka hasil uji korelasi sangat lemah. 2. Jika r 0,20-0,399 maka hasil uji korelasi lemah. 3. Jika r 0,40-0,599 maka hasil uji korelasi sedang. 4. Jika r 0,60-0,799 maka hasil uji korelasi kuat.
40
5. Jika r 0,80-1,000 maka hasil uji korelasi sangat kuat. Dengan arah korelasi sebagai berikut : 1. Jika arah korelasinya + (positif) maka searah sehingga semakin besar nilai suatu variabel maka semakin besar pula nilai variabel lainnya. 2. Jika arah korelasinya – (negatif) maka berlawanan arah sehingga semakin besar nilai suatu variabel maka semakin kecil nilai variabel lainnya.