BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian cross sectional, pengumpulan data dilakukan pada satu titik waktu tertentu sehingga sederhana untuk dilakukan. Walaupun sederhana, penelitian cross sectional mampu menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel lain pada populasi yang diteliti (Siswanto et al., 2013). B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan pada bulan Desember 2015 – Januari 2016. C. Subjek Penelitian 1. Populasi Sumber Seluruh bayi usia 6-12 bulan di cakupan wilayah kerja Puskesmas Ngoresan, Surakarta sejumlah 200 bayi. 2. Populasi Target Keseluruhan bayi usia 6-12 bulan pada periode bulan Desember 2015Januari 2016 di Posyandu Balita cakupan wilayah kerja Puskesmas Ngoresan, Surakarta yang termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi.
26
27
3. Kriteria inklusi sebagai berikut: Orang tua yang bersedia bayinya dijadikan sampel dalam penelitian dan bersedia menandatangani lembar informed consent. 4. Kriteria eksklusi sebagai berikut: Bayi dengan keterbatasan fisik atau mental. D. Teknik Pengambilan Sampel dan Jumlah Sampel Sampel diambil dari populasi target, yaitu bayi usia 6-12 bulan sebanyak 200 bayi di Posyandu cakupan wilayah kerja Puskesmas Ngoresan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah conseccutive sampling procedure (sampling kuota) yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sejumlah kuota sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu dan menghentikan pengambilan setelah kuota terpenuhi (Siswanto et al, 2013). Menurut Taro Yamane dan Slovin, apabila jumlah populasi diketahui maka penentuan besar sampel dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Siswanto et al; 2013):
Keterangan : n
= jumlah sampel minimal yang diperlukan
N
= jumlah populasi
d
= presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
28
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan, didapatkan data jumlah populasi sebanyak 200 bayi, maka jumlah sampel minimal yang akan digunakan sesuai rumus di atas adalah sebagai berikut:
Jadi, jumlah sampel minimal yang dibutuhkan untuk penelitian ini berjumlah 67 sampel. Karena sampel minimal berjumlah 67, maka penelitian ini akan menggunakan sampel berjumlah 70, yang terdiri dari 35 bayi dengan ASI eksklusif dan 35 bayi yang tidak diberi ASI eksklusif.
29
E. Alur Penelitian Populasi Bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ngoresan Kriteria Restriksi
Kuota Sampling
Subjek Penelitian Bayi usia 6-12 bulan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Ngoresan
Wawancara ASI eksklusif
ASI eksklusif
ASI non-eksklusif
Pengukuran Tingkat Kematangan Sosial Menggunakan VSMS
Analisis Data
Gambar 3.1. Alur Penelitian F. Identifikasi Variabel 1. Variabel bebas
: Pemberian ASI eksklusif
2. Variabel terikat
: Kematangan Sosial
30
3. Variabel luar Terkendali
: cacat fisik, cacat mental
Tak terkendali
: lingkungan, jenis kelamin
G. Definisi Operasional Variabel 1. Pemberian ASI Eksklusif a. Definisi Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan atau minuman lain selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Pemberian vitamin, mineral dan obat-obatan diperbolehkan selama pemberian ASI eksklusif. b. Alat ukur : wawancara c. Skala
: nominal
d. Kategori
:
1) ASI eksklusif 2) ASI non-eksklusif 2. Kematangan Sosial a. Definisi Kematangan sosial merupakan hasil dari perkembangan sosial. Kematangan sosial adalah tingkat kemampuan seseorang dalam memelihara diri sendiri dan kemampuan berpartisipasi dalam melakukan aktivitas sosial yang sesuai dengan tingkat usia dan kelompok budayanya untuk mendukung terjadinya kemandirian, kerja
31
sama dengan orang lain, dan memenuhi tanggung jawab sosial yang dituntut masyarakat. b. Alat ukur : Vineland Social Maturity Scale/VSMS (Doll, 1957) c. Skala
: ordinal
d. Kategori
:
1) baik, apabila umur kematangan sosial lebih tinggi dibandingkan umur kalender, 2) sedang/normal, apabila umur kematangan sosial dan umur kalender setara, 3) kurang, apabila umur kematangan sosial di bawah umur kalender. 3. Karakteristik Subjek Penelitian yang terdiri dari: a. Usia 1) Definisi Usia adalah lama hidup subjek penelitian yang dihitung berdasarkan tanggal lahir subjek sampai tanggal dilakukan pengambilan data dan dihitung dalam hitungan bulan. 2) Alat Ukur
: Wawancara
3) Skala
: rasio (untuk analisis uji normalitas) dan ordinal
(untuk analisis uji perbandingan) 4) Kategori
:
a) Skala rasio: 6 bulan sampai dengan 12 bulan
32
b) Skala ordinal (untuk analisis perbandingan tingkat kematangan sosial berdasarkan masing-masing kelompok usia): i) 6 bulan ii) 7 bulan iii) 8 bulan iv) 9 bulan v) 10 bulan vi) 11 bulan vii) 12 bulan c) Skala ordinal (untuk analisis perbandingan tingkat kematangan sosial berdasarkan dua kelompok usia): i) ≤ 8 bulan ii) > 8 bulan b. Jenis Kelamin 1) Definisi
: jenis kelamin subjek penelitian
2) Alat Ukur
: wawancara
3) Skala
: nominal
4) Kategori
:
a) Laki-laki b) Perempuan
33
c. Status Gizi 1) Definisi
: keadaan gizi subjek penelitian yang diukur
berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang tercantum pada Kartu Menuju Sehat (KMS). 2) Alat Ukur
: wawancara dan grafik pertumbuhan (BB/U) pada
KMS subjek penelitian 3) Skala
: ordinal
4) Kategori
:
a) Gizi buruk apabila Z score ≤ -3 Standar Deviasi (SD) b) Gizi kurang apabila Z score -3 s/d -2 SD c) Gizi baik apabila Z score -2 s/d +2 SD d) Gizi lebih apabila Z score > +2 SD d. Status Pekerjaan Ibu 1) Definisi
: kegiatan yang dilakukan oleh ibu dari subjek
penelitian untuk menambah penghasilan rumah tangga. 2) Alat Ukur
: wawancara
3) Skala
: nominal
4) Kategori
:
a) Bekerja b) Tidak bekerja e. Tingkat Pendidikan Formal Ibu 1) Definisi
: tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh
oleh ibu dari subjek penelitian.
34
2) Alat Ukur
: wawancara
3) Skala
: ordinal
4) Kategori
:
a) Pendidikan Dasar (Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyyah, Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah atau sederajat) b) Pendidikan Menengah (Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan atau sederajat) c) Pendidikan Tinggi (Diploma, Sarjana, Magister, Doktoral) f. Penghasilan Rumah Tangga 1) Definisi
: jumlah keseluruhan uang yang diterima oleh
rumah tangga setiap bulan. 2) Alat Ukur
: wawancara
3) Skala
: nominal
4) Kategori
:
a) Setara
atau
kurang
dari
Upah
Minimum
Regional
(UMR/Rp1.222.400,00) b) lebih dari UMR. g. Jumlah Anak dalam Keluarga 1) Definisi
: jumlah anak yang terdapat pada keluarga inti
subjek penelitian. 2) Alat Ukur
: wawancara
3) Skala
: nominal
35
4) Kategori
:
a) ≤ 2 b) lebih dari 2 H. Instrumen Penelitian Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Lembar persetujuan dan permohonan responden setelah penjelasan (informed consent) 2. Wawancara 3. Vineland Social Maturity Scale (Doll, 1957) 4. Grafik Pertumbuhan (BB/U) pada KMS I. Cara Kerja Penelitian 1. Tahap Persiapan a) Peneliti mengajukan surat izin penelitian kepada Dinas Kesehatan Kota setempat untuk melaksanakan penelitian. b) Peneliti mengajukan Ethical Clearance kepada Komite Etik RS Dr. Moewardi Surakarta. 2. Tahap Pelaksanaan a) Peneliti mendatangi seluruh posyandu cakupan Puskesmas Ngoresan. b) Peneliti mengidentifikasi anak dengan usia 6-12 bulan sebagai calon subjek penelitian. c) Peneliti melakukan wawancara kepada orang tua. d) Peneliti menentukan kriteria restriksi pada calon subjek penelitian.
36
e) Peneliti melakukan wawancara kepada orang tua mengenai pemberian ASI dan karakteristik subjek penelitian. f) Peneliti melakukan observasi secara langsung terhadap anak yang termasuk kriteria inklusi dan melakukan penilaian kematangan sosial menggunakan VSMS. g) Peneliti melakukan pengolahan data berdasarkan hasil penelitian. 3. Tahap Penyelesaian a) Peneliti melakukan analisis data berdasarkan hasil penelitian. b) Peneliti melakukan penarikan simpulan dari hasil analisis data. J. Analisis Data Penelitian ini menggunakan dua macam analisa, yaitu: 1. Analisis univariat Analisis
univariat
bertujuan
untuk
menjelaskan
atau
mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang dianalisis secara univariat pada penelitian ini adalah tingkat kematangan sosial subjek penelitian. 2. Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diteliti, yaitu pemberian ASI eksklusif dan kematangan sosial bayi. Analisis bivariat juga dilakukan untuk menganalisis perbedaan karakteristik pada kedua kelompok subjek
37
penelitian, yaitu kelompok dengan ASI eksklusif dan kelompok dengan ASI non-eksklusif. Dalam penelitian ini uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk menganalisis uji normalitas sebaran usia pada pola pemberian ASI. Untuk menganalisis perbandingan karakteristik kedua kelompok subjek penelitian yang meliputi karakteristik jenis kelamin, status gizi, status pekerjaan ibu, tingkat pendidikan formal ibu, penghasilan rumah tangga dan jumlah anak dalam keluarga dilakukan uji statistik Chi-Square karena setiap sel memiliki nilai expected count lebih dari 5. Untuk menganalisis perbedaan tingkat kematangan sosial antara subjek penelitian dengan ASI eksklusif dan ASI non-eksklusif digunakan uji Mann Whitney karena distribusi data tidak normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smrinov. Untuk menganalisis perbedaan tingkat kematangan sosial berdasarkan usia subjek penelitian dilakukan uji Kruskall Wallis karena subjek penelitian terdiri dari 7 kelompok usia. Uji Mann Whitney dilakukan untuk mengetahui kelompok usia manakah yang memiliki perbedaan. Karena masing-masing kelompok usia berjumlah sedikit, peneliti mengkategorikan kelompok usia menjadi dua kelompok, yaitu kelompok usia ≤ 8 bulan dan > 8 bulan. Uji Mann Whitney
dilakukan untuk menganalisis perbedaan tingkat kematangan
sosial pada kedua kelompok tersebut. Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Hasil akan bermakna signifikan jika nilai p lebih kecil daripada derajat kesalahan, yaitu 5% (p<0,05) (Dahlan, 2012).