BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Latar Penelitian Lokasi penelitian adalah Taman Kanak-Kanak (TK) Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Untuk memasuki lokasi penelitian untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data, peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu (Lofland, dalam Moleong, 2004: 137). Dalam hal ini, peneliti terlebih dahulu harus memahami subjek, serta memiliki dasar alasan maupun pertimbangan tertentu dalam memilih dan menetapkan lokasi penelitian. Pemilihan dan penetapan lokasi penelitian tersebut didasari alasan dan pertimbangan sebagai berikut. Alasan utama pemilihan lokasi adalah bahwa, TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo merupakan jenjang pendidikan bagi anak dini usia. Dari jenjang ini anak usia 4 – 5 tahun diberikan pengetahuan, keterampilan, disamping dilatih untuk mandiri. Oleh karena itu, berbagai permasalahan yang menjadi kendala dalam menumbuhkan kemandirian anak perlu dkaji dan dicarikan alternatif pemecahannya. Dasar pertimbangan lainnya bahwa lokasi penelitian tersebut setiap hari menjadi tempat peneliti melaksanakan tugas sebagai pendidik, sehingga memudahkan pengumpulan data. 3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.2.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, di mana datanya didasarkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi secara alamiah. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dalam situasi yang wajar tanpa dipengaruhi dengan sengaja oleh peneliti. Data yang dikumpulkan melalui penelitian kualitatif lebih bersifat naratif berupa kata-kata. Dalam
penelitian ini data yang diperoleh berupa informasi atau gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.2.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah studi kasus (Case study). Dalam kaitan dengan studi kasus, Yin (dalam Sugiyono, 2007: 79) mengemukakan bahwa studi kasus merupakan strategi yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ‘apa’ atau ‘bagaimana, atau mengapa’ pelaksanaan atau pengimplementasian sesuatu menjadi terhambat. Dengan demikian, pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan ‘apa’ saja faktor yang mempengaruhi kemandirian anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.3
Kehadiran peneliti Kehadiran peneliti di lapangan sebagai instrumen utama guna bertatap muka langsung
dengan informan dalam rangka pengumpulan data sangat diperlukan. Untuk maksud tersebut kehadiran peneliti pada lokasi penelitian membutuhkan tokoh yang berperan sebagai informan utama (key informan) guna memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data. Adapun yang dijadikan informan kunci (key informan) dalam penelitian ini, adalah kepala TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Pemilihan informan kunci didasarkan pada pertimbangan bahwa yang bersangkutan bertanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan pendidikan bagi anak didik, serta memiliki akses kepada pendidik, orang tua, serta seluruh anak didik di TK tersebut. Hal ini memudahkan peneliti memilih informan dalam rangka pengumpulan data.
Setelah pertemuan dengan informan kunci tersebut, peneliti melakukan pra observasi, yakni melakukan pengamatan dan pendekatan lebih akrab dengan informan-informan lainnya guna mempelajari lebih mendalam cara memasuki lapangan dan cara pengumpulan data. Berdasarkan hasil pra observasi tersebut, peneliti menyusun pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada informan. Melalui pertanyaanpertanyaan tersebut peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan, yang terdiri dari orang tua dari anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo dan para pendidik. Terhadap informan-informan tersebut peneliti mengajukan pertanyaan dan mengharapkan informasi yang obyektif dari informan tentang berbagai faktor yang mempengaruhi kemandirian anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Agar data penelitian yang diperoleh dari informan lebih lengkap dan kredibel, maka selain melalui wawancara, peneliti mengkaji kembali data tersebut melalui pengamatan untuk memastikan bahwa data tersebut sudah masuk pada fokus penelitian atau masih perlu ditambahkan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data utama atau data primer dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data sekunder atau tambahan berupa dokumen dan hasil pengamatan (Moleong, 2004:157). Dengan demikian jelaslah bahwa data yang diperoleh dan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari data primer berupa kata-kata berbentuk informasi yang diperoleh melalui kegiatan wawancara, observasi atau pengamatan dan studi dokumen. Nasution (dalam Tuloli, 2002:31) menyatakan bahwa sumber data bisa berupa orang (informan) yang diwawancarai, peristiwa, hal atau situasi yang diobservasi. Dalam hal ini
ditetapkan beberapa teknik yang meliputi: (1) teknik observasi, (2) wawancara mendalam, dan (3) studi dokumen. 1. Teknik observasi Purwanto (2008:1) mengemukakan bahwa observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati situasi atau individu/ kelompok secara langsung. Cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blangkoblangko, checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Teknik observasi dilakukan melalui pengamatan secara langsung obyek yang diteliti, yang memberikan kemungkinan bagi peneliti untuk melihat dan mengamati sendiri obyek penelitian. Mengacu pada uraian di atas, maka obyek observasi dalam penelitian ini adalah kondisi umum proses pembelajaran yang berlangsung di TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, serta kemandirian anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 2. Teknik wawancara Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide-ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugoyono, 2007:72). Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui dan mengkaji apa yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yakni tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Wawancara dilakukan adalah wawancara bebas dengan berpedoman pada garis-garis besar pertanyaan yang sudah disiapkan. Pertanyaan akan berkembang pada saat proses wawancara berlangsung.
Data yang diperoleh dari informan melalui kegiatan wawancara adalah data berbentuk kata-kata. Adapun informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Orang tua, yakni orang tua dari anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, baik orang anak yang sudah mandiri maupun orang tua anak yang belum mandiri. Penetapan informan ini didasari pertimbangan bahwa orang tua adalah orang paling banyak waktu bersama anaknya dan dianggap yang paling tahu keadaan anaknya, sehingga peneliti yakin bahwa data yang diperoleh adalah apa adanya tanpa direkayasa. b. Pendidik, yakni guru TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, serta melatih kemandirian anak ketika berada di sekolah. Seluruh data yang diperoleh dari informan-informan melalui kegiatan wawancara tersebut direduksi sebelum disajikan dalam bentuk hasil penelitian berdasarkan fokus penelitian. 3. Teknik dokumen Teknik ini dilakukan dengan mencatat data yang terdapat dalam dokumen guna melengkapi informasi yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan (Sugiyono, 2007: 89). Tetapi, dalam penelitian ini analisis data dilakukan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Hal ini didasarkan pada pendapat Stainback (dalam Sugiyono, 2007: 90), In fact, data analysis in qualitative research is an on going activity that accurs through out the investigative
process rather than after process. Bahwa dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Selanjutnya, dalam melakukan aktivitas analisis data, Miles dan Hubermen (dalam Sugiyono, 2007: 91) menggambarkan aktivitas analisis data hasil penelitian, sebagai berikut.
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penyajian Data
Penarikan Kesimpulan
Gbr 1: Aktivitas dalam Analisis Data Dari gambar di atas terlihat bahwa, setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti melakukan antisipasi sebelum melakukan reduksi data, display data, serta menarik kesimpulan. 1) Pengumpulan data, yakni kegiatan pengumpulan data berdasarkan instrumen dan teknik pengumpulan data yang telah disiapkan. 2) Reduksi data Reduksi data (data reduction) adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dalam mereduksi data, peneliti akan dipandu oleh tujuan yang hendak dicapai sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 3) Penyajian data Penyajian data (display data), yaitu kegiatan menguraikan secara singkat dan sederhana data, bagan, atau hubungan antar kategori. Kegiatan display data diperlukan untuk memudahkan
pemahaman peneliti tentang apa yang terjadi, dan merencanakan kegiatan berikutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Data yang telah disajikan tersebut kemudian diseleksi dan disederhanakan, selanjutnya dikelompokkan menjadi satuan-satuan data untuk kemudian ditarik kesimpulan. 4) Penarikan kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum diketahui atau gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Deskripsi data tersebut merupakan data hasil penelitian yang merupakan jawaban atas permasalahan dan tujuan penelitian. 3.6 Pengujian Keabsahan Data Pengujian keabsahan data pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa teknik. Moleong (2004) mengemukakan 4 cara menguji keabsahan data, meliputi: tingkat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferbility), kebergantungan (depandebility), dan kepastian (confirmability) Credibility, yaitu, menguji kepercayaan data dengan cara membuktikan data yang terkumpul melalui sumber/teknik pengumpulan data yang berbeda. Transferbility, mengumpul dan mencari kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Depandebility, yaitu melakukan audit terhadap seluruh proses penelitian guna mengetahui tingkat reliabilitas data. Confirmability, yaitu memastikan objetivitas data hasil penelitian. Mengacu pada pendapat tersebut, maka proses pengujian keabsahan pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut. 1. Uji tingkat kepercayaan (credibility), yaitu menguji tingkat keabsahan data tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kemandirian anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.
2.
Transferbility, membandingkan data yang diperoleh dari berbagai teknik yang digunakan dalam pengumpulan data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.
3. Depandebility, yaitu
mencegah masuknya informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kemandirian anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo yang diperoleh dari informan berdasarkan teknik pengumpulan data, sehingga tidak keluar dari fokus permasalahan yang dikaji. 4. Confirmability, yaitu memastikan objetivitas data hasil penelitian yang merupakan temuan baru dan bukan rekayasa, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Deskripsi atau gambaran tersebut merupakan jawaban atas permasalahan dan tujuan, yaitu
faktor-faktor yang
mempengaruhi kemandirian anak kelompok B TK Herlina Tenggela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. 3.8 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara sistematis dengan mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut. 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah antara lain menyusun rancangan penelitian dan memilih lokasi penelitian, mengumpulkan data awal, menentukan permasalahan yang menjadi fokus kajian, dan konsultasi dengan pembimbing guna penyusunan usulan penelitian. Pada tahap ini pula peneliti menyusun instrumen berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data. 2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa langkah, antara lain (1) melakukan orientasi lapangan dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, terutama kesiapan fisik dan mental, (2) beradaptasi dengan lingkungan baik lokasi atau objek penelitian maupun dengan informan, (3) melakukan observasi dan mengumpulkan informasi, serta mencatat data-data yang diperoleh dalam penelitian. (4) menganalisis data melalui kegiatan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. 3. Tahap Penutup Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan seperti, penulisan laporan penelitian, penggandaan hasil dan publikasi hasil, serta persiapan ujian komprehensif.