43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research).
Penelitian
lapangan
adalah
melakukan
penelitian
dilapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung dengan mendatangi responden yang berada di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan cara mendatangi langsung ke lokasi penelitian yaitu pada kantor pusat BMT Nusa Kartika untuk mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data. 2.
Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode untuk menguji
teori-teori
tertentu
dengan
cara
meneliti
hubungan
antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.1
1
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2011), hlm.38.
43
45
B. Setting Penelitian 1. Tempat penelitian : BMT Nusa Kartika Wiradesa Jl. Raya Gumawang Baru No. 09 Wiradesa 2. Waktu peneitian
: Tahun 2016
C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel antara lain : 1. Variable Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam peneliitan ini variabel independennya adalah reference group dan marketing mix. a. Reference Group (X1) Sebuah kelompok (group) merupakan kumpulan dari dua atau lebih orang-orang yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama, tujuan tersebut merupakan tujuan individu atau tujuan bersama. Kelompok acuan (reference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk respon
46
afektif, kognitif dan perilaku. Kelompok acuan akan memberikan standar dan nilai yang akan mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam perspektif pemasaran kelompok acuan adalah kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi. Kelompok acuan bagi seseorang bisa terdiri dari satu orang atau lebih dari satu sampai puluhan. Kelompok acuan bisa merupakan sesuatu yang nyata (orang sesungguhnya) atau yang bersifat tidak nyata dan bersifat simbolik (misalnya para eksekutif yang sukses atau para selebriti yang sukses: tokoh politik, aktor, dan olahragawan). Kelompok acuan bagi seseorang mungkin berasal dari kelas sosial yang sama atau berbeda, dari budaya yang sama atau berbeda, bahkan dari subbudaya yang berbeda atau sama.2 Kelompok perbandingan
referensi
dan
sumber
ini
dapat
informasi
berfungsi bagi
sebagai
seorang
titik
individu
(konsumen). Semakin besar kepercayaan individu terhadap kelompok sebagai
sumber informasi
yang benar, semakin besar pula
kemungkinan untuk mengikuti pendapat kelompok. Bila orang tersebut berpendapat bahwa kelompok selalu benar, ia akan mengikuti apapun yang dilakukan kelompok tanpa mempedulikan pendapatnya sendiri. Perilaku seorang konsumen pun akan berubah agar lebih sesuai dengan tindakan dan pendapat para anggota kelompok3.
2
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Bogor: Galia Indonesia,2011), hlm. 304 Meitha Yusvita Sari, Pengaruh Kelompok Referensi, Kepercayaan Merek dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Merek Aplikasi Pesan Instan (Studi pada PenggunaAplikasi Pesan 3
47
b. Marketing Mix (X2) Pada masa silam, pemasaran lebih banyak menitikberatkan pada tujuan penjualan dengan ongkos produksi seminimal mungkin. Meskipun tujuan ini sangat bermanfaat secara individual, tetapi tidak harmonis dengan konsep pemasaran. Ini tidak berarti penjualan harus diabaikan, bahkan sangat penting karena laba yang diperoleh berasal dari penjualan.4 Marketing mix merupakan strategi kombinasi yang dilakukan oleh berbagai perusahaan dalam bidang pemasaran. Kombinasi yang terdapat dalam komponen marketing mix harus dilakukan secara terpadu, artinya pelaksanaan dan penerapan komponen ini harus dilakukan dengan memperhatikan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena antara satu komponen dengan komponen lainnya saling berkaitan erat guna mencapai tujuan perusahaan dan tidak efektif jika dijalankan sendiri-sendiri. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasi oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Menurut Kotler (2007) menyatakan bahwa “Bauran Pemasaran (Marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di Instan LINEdi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta).,Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta. 2015. 4
hlm. 8
Basu Swastha dan Irawan, Menejemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,2008),
48
pasar sasaran”. Pada umumnya pemasaran di bagi menjadi empat bagian yang saling terkait, yaitu : 1) Produk (product) 2) Harga (price) 3) Letak (place) 4) Promosi (promotion )5 Marketing mix atau bauran pemasaran adalah hal yang snagat menarik dan juga merupakan sebuah keniscayaan untuk mempercepat perkembangan
perbankan
syariah
diindonesia.
Elemen
dalam
pemasaran untuk usaha jasa meliputi 7p yaitu :product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Bauran pemasaran merupakan unsur atau elemen internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi. Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. 6 2. Variable Dependen (Variabel Terikat) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah minat menggunakan produk (Y).
5
Cecilia Sabatini,dkk, Pengaruh Marketing Mix, Psychological Factors, Social Factors dan Situational Factors terhadap Cara Pandang dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Rotiboy di Tunjungan Plaza dan City of Tomorrow Surabaya, Vol. 2, No. 1, 2014 6
Indriyo Gitosudarmo, Manejemen Pemasaran edisi Kedua, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,2014), hlm. 150
49
Tabel 3.1 Indikator - Indikator Variabel DEFINISI
NO VARIABEL 1. Reference group
Reference
INDIKATOR
group
adalah
seorang
individu
atau
kelompok
yang
secara
nyata
a. Pengaruh langsung dari reference group b. Bujukan dari reference group c. Pengaruh informasi7
SKALA PENGUKURAN Skala likert
mempengaruhi perilaku
dalam
bertingkah laku 2. Produk
Produk adalah jasa yang
ditawarkan
kepada
nasabah
untuk mendapatkan perhatian,
a. Menghindari Skala likert unsur riba b. Penentuan logo dan motto produk c. Kualitas produk8
untuk
dimiliki, digunakan atau di konsumsi untuk
memenuhi
kebutuhan
dan
keinginan nasabah 3. Harga
Harga
adalah
pengorbanan yang di
a. Biaya b. Bonus c. Manfaat9
Skala likert
keluarkan
7
Medina, Putri. Analisis Pengaruh Isi Berita, Kelompok Acuan dan Brand Awareness terhadap Minat Beli Konsumen pada Tabloid Otospeed (Studi pada Masyarakat Semarang), Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang. 2013. Hlm 36 8
Ita, Rosdiana. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Tabungan Muamalat terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang. Skripsi, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015, hlm 32 9 Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta:Liberty Yogyakarta,2008), hlm. 138
50
konsumen
untuk
mendapatkan sebuah manfaat 4. Tempat
Tempat merupakan tempat dimana di perjualbelikannya produk syariah
5. Promosi
Promosi saran
adalah untuk
menarik
dan
a. Akses b. Keamanan lokasi c. Kenyamanan lokasi d. Lalu lintas
Skala likert
a. Periklanan b. Promosi penjualan c. Publisitas10
Skala likert
mendapatkan nasabah 6. Karyawan
Karyawan
adalah
semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan
dan
mempengaruhi persepsi pembelian 7. Proses
Proses merupakan mekanisme pelayanan
a. Pelayanan kepada Skala likert anggota
dalam
sebuah perbankan syariah
a. Penanganan Skala likert keluhan konsumen b. Mempunyai karyawan yang ramah c. Pelayanan yang cepat dan tepat11
b. Transaksi pembayaran c. Proses dan syarat yang
mudah
10
Ita, Rosdiana. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Tabungan Muamalat terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang. Skripsi, Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015, hlm 32 11
Titin Erisandi, Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Penggunaan Produk Tabungan Simpedes pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Baraka Kab. Enrekang. Skripsi, Universitas Hasanuddin Makkasar.2016.hlm.49
51
dalam bertransaksi 8. Lingkungan fisik
Lingkungan adalah
fisik
keadaaan
atau
kondisi
(suasana
tempat
maupun dekorasi)
a. Dekorasi tempat
Skala likert
b. Seragam karyawan c. Kenyamanan ruang tunggu
9. Minat menggunaka n produk
Minat adalah sikap dimana
adanya
a. Kepercayaan
Skala likert
b. Kebenaran
ketertarikan terhadap objek
suatu dan
menghasilkan dorongan
ucapan c. Peran reference group12
untuk
melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendapatkan objek tersebut
12
Medina, Putri. Analisis Pengaruh Isi Berita, Kelompok Acuan dan Brand Awareness terhadap Minat Beli Konsumen pada Tabloid Otospeed (Studi pada Masyarakat Semarang), Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang. 2013. Hlm 35
52
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama.13 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta NUANSA 3 dengan jumlah 530 orang di BMT Nusa Kartika Wiradesa. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut:
dimana n: jumlah sampel N: jumlah populasi e: batas toleransi kesalahan (error tolerance) n=
13
N 1+ Ne2
n=
530 1+ 530. 10%2
n=
530 1+ 530. 0,01
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, ( Jogjakarta : Gadjah Mada University Press, 2012), hlm.47
53
n=
530 6,3
= 84,12 Jumlah sample untuk penelitian menggunakan margin of error sebesar 10%. Maka jumlah sample yang diteliti adalah 84,12 dibulatkan menjadi 90 peserta. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Non Probability Sampling yaitu setiap unsur yang terdapat dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.14 Jenis teknik Non Probability Sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Metode accidental sampling yaitu sampel yang dipilih diambil berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan atau dilakukan seadanya seperti mudah ditemui atau dijangkau atau kebetulan ditemukan.15
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrument Penelitian Skala pengukuran instrumen penelitian ini ialah skala likert, dimana
skala tersebut dapat digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena
14
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif( Jakarta: PT Bumi Alsara,2014), hlm.
15
Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif, (Semarang :Walisongo Press, 2009),
33 hlm.195
54
tertentu.16 Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan respons dalam skala ukur yang telah disediakan.17 Kategori dari penilaian skala likert: SS = Sangat Setuju
diberi skor 5
S
= Setuju
diberi skor 4
N
= Netral
diberi skor 3
TS = Tidak Setuju
diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju
diberi skor 1
Manfaat
penggunaan
skala
likert
yaitu
keragaman
skor
(variability of score) dengan menggunakan skala tingkat 1-5.18 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data primer maupun sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan di antaranya sebagai berikut: a. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan informasi
yang
memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, prilaku, dan karakteristik beberapa orang utama didalam organisasi yang bisa 16
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan Perhitungan Manual & SPSS, ... hlm. 25. 17
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya, Cet. Ke-3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 146. 18
Nur Indrianto dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akutansi & Manajemen, Cet. Ke-6 (Yogyakarta: BPFE, 2014), hlm. 154.
55
berpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.19 Pertanyaan dalam angket berperdoman pada indikator dari masing-masing variabel, pengerjaannya dengan memilih salah satu alternatif pilihan jawaban yang telah disediakan. Setiap pertanyaan disertai dengan lima jawaban menggunakan skala likert. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.20 b. Wawancara Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan tanya jawab dan dikerjakan secara sistematis dan berdasarkan pada tujuan penyelidikan.21 Teknik ini diharapkan dapat melengkapi data primer yang diperoleh dalam kuesioner guna menjelaskan variabelvariabel yang diteliti. Metode ini dilakukan dengan mewawancarai karyawan BMT Nusa Kartika untuk memperoleh jumlah peserta arisan nuansa 1,2 dan nuansa 3. Dari metode ini data yang di dapat yaitu berupa pengetahuan tentang arisan nuansa 1,2 dan 3 baik jumlah peserta maupun waktu pelaksanaannya. c. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data berupa informasi-informasi dari referensi-referensi yang relevan dengan
19
Syofian Siregar, metode penelitian Kuantitatif…, hlm. 21
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2008), hlm.
93 21
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, 199) hlm 193.
56
topik penelitian. Informasi-informasi tersebut meliputi teori-teori, buku-buku bacaan, artikel jurnal, skripsi dan artikel dari internet. Data informasi dan referensi-referensi tersebut diperlukan untuk mendukung dalam penelitian.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumusan tertentu. Pengolahan data meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Editing Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editing adalah untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang terdapat pada catatan dilapangan. b. Codeting Codeting adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiaptiap data yang termasuk kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka atau huruf untuk membedakan antara data atau identitas data yang akan dianalisis.
57
c. Tabulasi Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis.22 d. Scoring Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kaulitatif ke dalam bentuk kuantitatif. Dalam penentuan skor ini digunakan skala likert dengan lima kategori penilaian, yaitu: 1) Responden yang memberikan jawaban “Sangat Setuju” diberi skor 5. 2) Responden yang memberikan jawaban “Setuju” diberi skor 4. 3) Responden yang memberikan jawaban “Netral” diberi skor 3. 4) Responden yang memberikan jawaban “Tidak Setuju” diberi skor 2. 5) Responden yang memberikan jawaban “Sangat Tidak Setuju” diberi skor 1. 2. Analisis Data Penulis menggunakan metode analisis linier regresi berganda untuk mengetahu pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. a. Uji Instrumen 1) Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
22
Syofian Siregar metode penelitian Kuantitatif…hlm. 86-89
58
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. 2) Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. b. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov
(K-S).
Jika
59
signifikansi hasil uji K-S nilainya lebih besar dari 0,05 berarti data berdistribusi normal. 2) Uji Linearitas Uji linearitas merupakan uji untuk melihat apakah ada hubungan linear yang signifikan dari dua buah variabel yang sedang diteliti. Uji ini merupakan prasyarat penggunan analisis regresi dan korelasi. Pengujian Linearitas dengan menggunakan SPSS dapat dilakukan dengan perangkat Test for Linearity. Sama seperti pada standar defaultnya dengan menggunakan tingkat signifikansi alpha 5% maka suatu variabel memiliki hubungan linear dengan variabel lainnya jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05.23 3) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.24
23
Agung Edy Wibowo, Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian (Yogyakarta: Gava Media, 2012), hlm. 73. 24
Imam Gozhali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS19, Cet. Ke-5 (Semarang: BP Undip, 2011), hlm.105.
60
Cara umum yang digunakan peneliti untuk mendeteksi ada tidaknya problem multikolinearitas pada model regresi adalah dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang direkomendasikan untuk menunjukkan tidak adanya problem multikolinearitas adalah nilai Tolerance harus > 0,10 dan nilai VIF < 10.25 4) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisistas.26 Ada
beberapa
cara
untuk
mendeteksi
problem
heteroskedastisitas pada model regresi antara lain:27 a) Dengan melihat grafik scatterplot, yaitu jika ploting titik-titik menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada satu tempat, maka
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
problem
heteroskedastisitas. 25
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 63. 26
Imam Gozhali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS1 , Cet. Ke-5 (Semarang: BP Undip, 2011), hlm. 139. 27
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 66.
61
b) Dengan
melakukan
uji
statistik
glejser
yaitu
dengan
mentransformasi nilai residual menjadi absolut residual dan meregresnya dengan variabel independen dalam model. Jika diperoleh nilai signifikansi utuk variabel independen > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat problem heteroskedastisitas. c. Analisis Regresi Linear Berganda Penerapan metode regresi berganda jumlah variabel bebas (independent)
yang
digunakan
lebih
dari
satu
yang
mempengaruhi satu variabel tak bebas (dependent). Rumus Regresi Linier Berganda : Y = a +b1X1+b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6+ b7X7+ b8X8+e Keterangan : Y= Minat Menggunakan Produk X1= reference group X2= produk X3 = harga X4 = tempat X5 = promosi X6 = people X7 = proses X8 = lingkungan fisik a = konstanta
62
b1,b2 = koefisien regresi e = variable pengganggu (error) Untuk mencari nilai a, b1 dan b2 dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan SPSS for windows. d. Uji Hipotesis 1) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.28 Jika nilai signifikansi yang dihasilkan uji t P < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Cara lain untuk
menguji
signifikansi
uji
t
adalah
dengan
membandingkan t statistik dengan t tabel. Jika t statistik > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen
berpengaruh
signifikan
terhadap
variabel
dependen.29 2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen 28
Imam Gozhali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS19, Cet. Ke-5 (Semarang: BP Undip, 2011), hlm.98. 29
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 81.
63
atau terikat.30 Jika nilai signifikansi yang dihasilkan uji F P < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Cara lain untuk menguji signifikansi uji F adalah dengan membandingkan F statistik dengan F tabel. Jika F statistik > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.31 3) Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.32 Nilai koefisien
30
Imam Gozhali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS19, Cet. Ke-5 (Semarang: BP Undip, 2011), hlm.98. 31
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 81. 32
Imam Gozhali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS19, Cet. Ke-5 (Semarang: BP Undip, 2011), hlm. 97.
64
determinasi 0.75, 0.50, dan 0.25 menunjukkan bahwa model kuat, sedang, dan lemah.33 Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R2 pasti akan meningkat. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.34 Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati dalam Ghozali jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R2 dianggap bernilai nol.35
33
Hengky Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 80. 34
Imam Gozhali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS19, Cet. Ke-5 (Semarang: BP Undip, 2011), hlm. 97. 35
98.
Imam Gozhali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS19... hlm. 97-