BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang pengukuran variabel variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada satu saat (Sastroasmoro & Ismael, 2011).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di ruang Perawatan Neonatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek pada bulan September - Desember 2015.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi BBLR di ruang Perawatan Neonatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek Tahun 2015 3.3.2. Sampel yang digunakan berjumlah 15 bayi diambil dengan rumus :
2 šš¼ + šš½ š= [ ] +3 0,5šš[(1 + š)/(1 ā š)]
30
Keterangan : n = Besarnya sampel ZĪ± (10% satu arah) = Deviat baku alfa (1,28) ZĪ² (20%) = Deviat baku beta (0,84) r = Korelasi minimal yang dianggap bermakna (0,6) Dengan hasil perhitungan sebagai berikut : š= [
2 1,28 + 0,84 ] +3 0,5šš[(1 + 0,6)/(1 ā 0,6)]
š = 13 bayi Dengan estimasi Drop Out, sebesar 10% šā² =
š (1 ā 10%)
šā² = 15 bayi 3.3.3. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Consecutive Sampling. Consecutive Sampling adalah teknik pengambilan sampel jenis nonprobability sampling, semua subyek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro & Ismael, 2011). 3.3.4. Kriteria Inklusi dan Ekslusi a. Kriteria Inklusi : Bayi BBLR usia 0-7 hari dengan berat 1000 - ā¤2500 gram. b. Kriteria Eksklusi : Bayi
BBLR
dengan
penyakit
kegawatdaruratan,
penyakit
kongenital, dan lokasi rumah yang sulit dijangkau geografis.
31
3.4 Variabel Penelitian 3.4.1. Variabel bebas (Independent variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah frekuensi pemberian ASI + Susu formula BBLR. 3.4.2. Variabel terikat (Dependent variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kenaikan berat badan.
3.5 Definisi Operasional Tabel 2. Definisi Operasional variabel bebas dan variabel terikat No 1
2
Definisi operasional
Cara ukur
Kenaikan berat badan Antropometri adalah rerata berat badan (Kemdikbud, 2015) yang diukur saat lahir dan pada akhir minggu ke 4 setelah bayi full feed. Frekuensi pemberian ASI + Dokumentasi Susu Formula BBLR adalah rerata kekerapan pemberian minuman alamiah untuk semua bayi (Behrman et al., 1999) dan dikombinasikan dengan susu formula yang lebih bernutrisi (BabyCentre Medical Advisory Board, 2012) dalam 1 hari selama 4 minggu setelah bayi full feed.
Alat ukur Timbangan
Tabel
Skala ukur Skala Numerik Ratio
Skala Numerik Ratio
32
3.6 Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. 3.6.1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber pertamanya. Data primer diperoleh dengan melakukan pemeriksaan berat badan secara langsung dengan menggunakan timbangan kepada subyek penelitian yaitu bayi BBLR yang terpilih menjadi subyek penelitian. 3.6.2. Data Sekunder Data sekunder biasanya telah tersusun dalam dokumen-dokumen. Data sekunder diperoleh dari pihak rumah sakit berupa keterangan mengenai rekam medik dari bayi BBLR, jumlah bayi BBLR yang dirawat di ruang Perawatan Neonatologi rumah sakit tersebut, dan frekuensi pemberian ASI + Susu Formula BBLR.
33
3.7 Alur Penelitian
n=23 BBLR
Tidak sesuai kriteria inklusi-eksklusi
Sesuai kriteria inklusi-eksklusi
n=8
Perawatan di ruang NICU-Perinatologi (bukan subyek penelitian)
n=15 Pengambilan data sekunder
Pengambilan data frekuensi minum
4 minggu
Bayi ditunggu sampai fullfeed
Informed Consent orang tua bayi
Analisis data
Penimbangan berat badan bayi
Gambar 3. Alur Penelitian Pemilihan subyek penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2015 di ruang perawatan Neonatologi RSUD Abdul Moeloek. Subyek penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi-eksklusi, diberikan informasi tentang penelitian dan mengisi lembar informed consent kepada orangtua. Pengambilan data frekuensi pemberian minum dilakukan setiap 3 hari setelah subyek penelitian full feed. Minggu keempat, dilakukan pengukuran berat badan pada subyek penelitan. Data yang sudah diperoleh akan diolah dengan program statistik.
34
3.8 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah timbangan bayi, lembar isian data pemberian ASI + susu formula BBLR. Timbangan bayi terlebih dahulu dikalibrasi di UPTD Balai Metrologi Lampung sebelum digunakan. Tabel dibuat berdasarkan variabel yang diukur dan terdapat pada kerangka konsep penelitian yaitu untuk mengetahui efek frekuensi pemberian ASI + susu formula BBLR terhadap kenaikan berat badan bayi BBLR di RSUD Abdul Moeloek. Informed consent diberikan bersamaan dengan tabel tersebut yang menjelaskan tujuan dilakukan penelitian.
3.9 Pengolahan dan Analisis Data 3.8.1. Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diolah menggunakan program statistik. Kemudian, proses pengolahan data menggunakan program komputer ini terdiri dari beberapa langkah : a. Editing, untuk melakukan pengecekan hasil pemeriksaan antropometri apakah nilai pengukuran sudah tepat dan didapatkan pada alat yang dipastikan telah dikalibrasi. b. Coding, untuk mengkonversikan (menerjemahkan) data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis. c. Data entry, memasukkan data ke dalam komputer. d. Tabulasi, melakukan pengelompokkan data dalam tabel berdasarkan sifatnya.
35
3.8.2. Analisis Data Analisis data terdiri dari : a. Univariat Analisa yang digunakan dengan menggunakan secara deskriptif untuk melihat distribusi variabel-variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat. b. Bivariat Data dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk (sampel <50) untuk melihat sebaran data, jika normal dilakukan pengecekan asumsi linearitas. Jika data diasumsikan linear maka dilakukan analisa bivariat yaitu analisa yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Analisa bivariat yang digunakan adalah uji pearson. Jika sebaran data tidak
normal
dapat
dilakukan
transformasi
data
atau
menggunakan alternatif uji spearman dengan syarat asumsi data linear. Kekuatan korelasi secara statistik dibagi menjadi: 1. Sangat lemah (0,0-<0,2); 2. Lemah (0,2-<0,4); 3. Sedang (0,4<0,6); 4. Kuat (0,6-<0,8); 5. Sangat kuat (0,8-1) (Dahlan, 2014).
3.10 Etika Penelitian Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dengan nomor surat keterangan lolos kaji etik 2470/UN26/8/DT/2015.