BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelititan yang termasuk dalam jenis penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah suatu jenis penelitian yang temuan kebenarannya didapatkan dari eksperimen terhadap desain penelitian satu faktor, dua sampel, dan satu kovariabel. Satu faktor yang dimaksud adalah penggunaan model Project Based Learning (PjBL) pada pembelajaran kimia, dua sampel disini adalah dua kelas yang diperbandingkan yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Satu kovariabel sebagai kendalinya adalah pengetahuan awal kimia peserta didik.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu : 1. Variabel Bebas Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran kimia menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada materi asam basa dengan peserta didik aktif dan pendidik memfasilitasi. 2. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah nilai karakter peserta didik yang diukur dengan angket dan prestasi belajar kimia peserta didik yang diukur berdasarkan hasil belajar kimia peserta didik.
33
3. Variabel Kendali Variabel yang dikendalikan pada penelitian ini adalah pengetahuan awal peserta didik yang berupa nilai prestasi belajar peserta didik yang diperoleh dari tes awal sebelum dilaksanakan proses pembelajaran.
C. Populasi, Sampel, Penelitian dan Teknik Sampling 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI semester 2 peminatan Matematika dan Ilmu Alam SMA Negeri 1 Muntilan tahun pelajaran 2014/2015. 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian sebanyak dua kelas yaitu sebagai kelas eksperimen (kelas yang diberi perlakuan) dengan jumlah 32 peserta didik dan kelas pembanding (kontrol) dengan jumlah peserta didik 28 orang. 3. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, artinya pengambilan sampel ditentukan oleh peneliti dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Pengambilan data ini dilakukan didasarkan pada pertimbangan keberagaman karakteristik dari peserta didik yang akan dijadikan sampel. Peneliti dalam hal ini mengambil dua kelas yang karakteristiknya hampir sama dalam mengikuti pembelajaran.
34
D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen perlakuan yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen pengambilan data yang berupa soal tes prestasi belajar dan angket nilai karakter belajar kimia. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Dalam penelitian ini dibuat dua macam RPP, yaitu RPP untuk pembelajaran di kelas eksperimen, yaitu dengan model Project Based Learning dan RPP untuk pembelajaran
di
kelas
kontrol
dengan
model
diskusi
dan
demonstrasi. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. b. Soal Uji Pengetahuan Awal Instrumen yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal kimia peserta didik adalah soal prestasi belajar awal peserta didik yang berbentuk objektif. Soal ini diambil dari soal prestasi belajar yang disusun oleh peneliti dan telah divalidasi secara logis. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
35
c. Angket Nilai Karakter Angket nilai karakter peserta didik disusun berdasarkan indikator nilai-nilai karakter yang terdapat dalam Pusat Kurikulum, (2010: 3, 37). Nilai karakter peserta didik yang akan diukur adalah rasa ingin tahu dan kreatif. Angket terdiri dari 10 butir pertanyaan yang harus dijawab sejujurnya oleh peserta didik. Instrumen tersebut menggunakan skala Linkert dengan alternatif jawaban yaitu : selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP). Untuk bentuk pernyataan positif skornya 5, 4, 3, 2, 1, sedangkan untuk penyataan negatif skornya 1, 2, 3, 4, 5. Angket nilai karakter peserta didik selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. Pengambilan angket nilai karakter bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap nilai karakter peserta didik. d. Soal Tes Prestasi Belajar Instrumen yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar kimia peserta didik menggunakan soal prestasi belajar kimia yang berupa soal pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Soal prestasi belajar kimia divalidasi secara logis dan untuk memenuhi validasi secara logis maka penyusunan soal didahului dengan pembuatan kisi-kisi soal dengan memperhatikan sebaran tingkat kognitifnya. Tingkat dimensi kognitif menurut Bloom ada 6, yaitu : pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Tujuan digunakan soal objektif
36
adalah memudahkan peneliti dalam mengukur prestasi belajar peserta didik. Soal prestasi belajar kimia peserta didik sebelum divalidasi dan setelah divalidasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4. 2. Analisis Instrumen Penelitian Validitas instrumen berupa rencana pelaksanaan pembelajaran, soal tes prestasi belajar, dan angket karakter melalui validitas logis, yaitu penilaian dari pakar atau judgement experts. Teknik analisis dari data tersebut dikelompokkan berdasarkan kualifikasi produk yang akan dinilai oleh pakar atau judgement experts kemudian dilakukan perhitungan ratarata atas data yang telah dilakukan pengelompokkan. Dari rata-rata yang telah didapatkan kemudian diubah kedalam kriteria kualitatif dengan ketentuan seperti pada Tabel 1. Tabel 1 diadaptasi dari Direktorat Pembinaan SMA (2010: 59-60) dan digunakan untuk mengetahui kualitas produk yang dikembangkan. Adapun tabel kriteria penilaian skala linkert yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Kriteria Penilaian Skala Likert Interval
̅
̅ ̅ ̅ ̅
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Sumber : Direktorat Pembinaan SMA (2010: 59-60) Keterangan : ̅
= Rata-rata akhir
37
= Rata-rata ideal = ½ (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) = Standar deviasi ideal = (skor maksimum ideal – skor minimum ideal)
Skor maksimum ideal = Σ butir kriteria × skor tertinggi Skor minimum ideal = Σ butir kriteria × skor terendah Validasi perangkat pembelajaran yang berupa rencana pelaksanaan pembelajaran divalidasi oleh lima validator, sedangkan untuk soal tes prestasi belajar dan angket nilai karakter divalidasi oleh tiga validator. Dari data yang diperoleh kemudian dikumpulkan berdasarkan produk yang dikembangkan. Analisis dilanjutkan dengan menentukan rata-rata akhir dari data yang diperoleh dan menentukan kategori produk sesuai dengan kriteria validitas. Berdasarkan kriteria pada Tabel 1 kemudian dibuat kriteria validitas untuk produk yang dikembangkan. Karena banyak item pada lembar validasi maka kevalidan dari RPP, soal tes prestasi belajar, dan angket nilai karakter mempunyai kriteria validitas yang berbeda-beda. Kriteria validitas untuk masing-masing produk yang dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 2. Adapun tabel kriteria validitasnya adalah sebagai berikut : Tabel 2. Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran Interval TPB
RPP ̅
̅
̅ ̅ ̅ ̅
ANK ̅
̅
̅
̅
̅
̅ ̅
̅ ̅
Kategori Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
Sumber : Direktorat Pembinaan SMA (2010: 59-60) Keterangan: ̅ = rata-rata akhir
38
a.
Validitas Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Untuk mengetahui apakah instrumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tersebut telah memenuhi validitas isi, maka akan dilakukan dengan meminta penilaian dari pakar atau judgement experts. Hasil validasi RPP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang divalidasi meliputi empat RPP yang terdiri dari dua RPP untuk kelas eksperimen dan dua RPP untuk kelas kontrol. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
b. Validitas Instrumen Angket Nilai Karakter Untuk
mengetahui
apakah
instrumen
tersebut
telah
memenuhi validitas isi, maka dilakukan dengan meminta penilaian dari pakar atau judgement experts. Tabel 3. Kisi-kisi Angket Nilai Karakter
No
1
2
Aspek
Indikator
a. Mencari tahu tentang materi pelajaran di buku-buku pelajaran atau literatur-literatur. b. Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran. Rasa ingin c. Bertanya kepada guru mengenai tahu informasi yang diperoleh dari guru, teman, orang tua, radio, atau televisi. d. Mencari tahu kebenaran informasi yang didengar dengan literatur-literatur. a. Mengajukan pendapat yang Kreatif berkaitan dengan materi pokok pelajaran.
Nomor Soal
1 2
3
4
5
39
b. Mampu merakit berbagai pemikiran untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat. c. Tidak merasa puas dengan hasil yang diperoleh dan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih dari sebelumnya. d. Gemar berpikir dan menuangkan pemikiranya ke dalam suatu tindakan. e. Mampu memanfaatkan kekayaan alam yang ada ke dalam sebuah penemuan baru. f. Rajin mencoba hal baru yang bersifat inovatif.
c.
6
7
8
9 10
Validitas Instrumen Soal Tes Prestasi Belajar Untuk
mengetahui
apakah
instrumen
tersebut
telah
memenuhi validitas isi, maka dilakukan dengan meminta penilaian dari pakar atau judgement experts. Tabel 4. Kisi-kisi Soal Tes Prestasi Belajar Dimensi Proses Kognitif No
Indikator
1
Menjelask an pengertian asam dan basa menurut teori Arhhenius. Menjelask an pengertian asam dan basa menurut teori
2
C1
C2
C3
C4,5,6
Σ butir soal
1
1
2
1
40
BronstedLowry. 3 Menjelask an pengertian asam dan basa menurut teori Lewis. 4 Mengident ifikasi larutan asam atau basa dengan indikator kimia dan indikator alam. Σ butir soal %
3
1
4, 6, 14, 15
5, 9, 10
7
8, 11, 12, 13
12
7 46,67 %
3 20 %
1 6,67 %
4 26,67 %
15 100%
3. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan oleh peniliti ada dua macam, yaitu data nilai karakter peserta didik yang diperoleh dengan memberikan angket nilai karakter yang telah divalidasi pada peserta didik kelas XI MIA untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen dan data prestasi belajar yang diperoleh dengan memberikan soal tes prestasi belajar yang telah divalidasi secara logis.
E. Teknik analisis data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t sama subjek dan uji-t beda subjek untuk mengetahui perbedaan nilai karakter
41
peserta didik, kemudian analisis dengan menggunakan anakova untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar kimia peserta didik. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan hipotesis yang meliputi uji homogenitas dan uji normalitas. 1. Uji normalitas Uji
normalitas
bertujuan
untuk
mengetahui
apakah
data
berdistribusi normal atau tidak. Cara yang digunakan untuk uji normalitas adalah dengan uji Chi kuadrat (X2). Langkah-langkahnya yaitu (Lis Permana Sari, 2007: 25) : a. Menyusun data dari yang tertinggi ke data yang terendah b. Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas c. Menghitung harga z dengan rumus: =
̅ S
dengan,
̅
= rerata kelas,
SB
= simpangan baku
d. Harga z diubah menjadi luasan daerah kurva normal dengan menggunakan tabel kurva normal. e. Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva normal. f. Menghitung harga X2 dengan rumus: , dengan,
fh = frekuensi harapan fo = frekuensi observasi
42
g. Menjumlahkan
harga
X2
pada
langkah
(6),
kemudian
membandingkannya dengan harga X2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan db = k-1. h. Data terdistribusi normal jika harga X2hitung<X2tabel atau analisis menggunakan program komputer jika diperoleh p > 0,05. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan program komputer SPSS 16.0 for windows. 2. Uji homogenitas Uji homogenitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui suatu sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogen ini dilakukan terhadap data prestasi belajar kimia peserta didik. Menurut Lis Permana Sari (2007: 25) langkah-langkah uji homogenitas yaitu: a. Menghitung variansi masing-masing kelompok (SB) b. Menghitung harga F dengan rumus: F= c. Harga F
atau hitung
dibandingkan dengan harga F
tabel
dengan db pembilang,
(nb-1) dan db penyebut (nk-1). Data berasal dari populasi yang homogen jika F
hitung<
F
tabel
maka variansi kedua populasi homogen
atau analisis dengan menggunakan komputer berasal dari populasi yang homogen jika diperoleh harga p > 0,05. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan program komputer SPSS 16.0 for windows.
43
3. Uji Hipotesis a. Uji-t Sama Subjek Uji-t sama subjek digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keadaan satu faktor dengan dua kali pengamatan. Pengukuran nilai karakter dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajran kimia, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hipotesis nolnya (H0) adalah tidak ada perbedaan nilai karakter peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan tahun pelajaran 2014/2015 sebelum dan sesudah pembelajaran kimia dengan menggunakan model Project Based Learning. Hipotesis nol tersebut diuji dengan menggunakan uji-t sama subjek, dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2010: 122): ∑( ) ∑
√
dengan : d
= = data kasus 1 yaitu data nilai karakter awal = data kasus 2 yaitu data nilai karakter akhir
n
= jumlah kasus
Xd = di – d d
=
Pengujian hipotesis:
44
Ha: µA1 ≠ µA2
H0: µA1 = µA2
Harga t0 dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5%. Pengujian hipotesis menggunakan uji dua pihak jika –t(1-0,5α)db< t0< t(10,5α)db
maka H0 diterima.
b. Uji-t Beda Subjek Uji-t beda subjek digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keadaan faktor dengan dua sampel. Uji-t beda subjek dilakukan terhadap gain skor, yaitu selisih antara skor nilai karakter awal dan skor nilai karakter akhir, baik dalam kelas ekspeimen maupun kelas kontrol. Hipotesis nol (H0) nya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan nilai karakter peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan tahun pelajaran 2014/2015 yang mengikuti pembelajaran kimia dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan pembelajaran kimia tanpa menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada materi asam basa. Hipotesis nol diuji dengan menggunakan uji-t beda subjek dengan rumus sebagai berikut (Burhan Nugiantoro,dkk., 2002 : 171): ̅ √*
̅ + *
+
Keterangan : ̅1
= rerata pada distribusi sampel 1
̅2
= rerata pada distribusi sampel 2
45
= simpangan baku = simpangan baku untuk data kelompok 1 = simpangan baku untuk data kelompok 2 = jumlah anggota kelompok 1 = jumlah anggota kelompok 2
Besarnya t0 hasil perhitungan dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikasi 5% dengan
Dalam penelitian ini uji-
t beda subjek dilakukan dengan SPSS 16.0 for windows dan apabila Sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan ada perbedaan yang signifikan. c. Uji Anakova Analisis ini digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan antara prestasi belajar kimia peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dengan peserta didik yang mengikuti pembelajaran kimia tanpa menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada materi asam basa, jika pengetahuan awal dikendalikan secara statistik. Hipotesis nol (H0) nya adalah tidak adanya perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan tahun pelajaran 2014/2015 yang menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan tanpa menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada materi asam basa. Hipotesis nol diuji dengan menggunakan analisis anakova dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2010 : 122):
46
dengan,
F0
RJK A RJK D
F0
= F hitung (observasi)
RKA
= rerata kuadrat antar kelompok
RKD
= rerata kuadrat dalam kelompok
Harga F0 dibandingkan dengan harga Ftabel pada taraf signifikan 5%. Apabila harga F0 ≥ Ftabel atau p ≤ 0,05 maka H0 ditolak. Korelasi antara prestasi belajar kimia (Y) dengan kovariabel pengetahuan awal kimia (X) dapat ditentukan dengan rumus analisis regresi linear satu prediktor dengan rumus sebagai berikut (Burhan Nugiantoro, dkk., 2002: 125-126) √
dengan,
rxy : harga koefisien korelasi X : prediktor Y : kriterium Harga rxy dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikasi
5% dengan N-2. Apabila harga rxy lebih besar dari rtabel, maka ada perbedaan prestasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen atau jika dengan program SPSS 16.0 for windows harga signifikasi kurang dari
47
0,05 maka H0 ditolak, sehingga ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan antara peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen bila prestasi belajar awal dikendalikan secara statistik. Nilai r2 x 100% menunjukkan koefisien determinan atau besarnya pengaruh X terhadap Y.
48