BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Adapun objek penelitian ini adalah laba perusahaan pada PT. PINDAD (Persero) Bandung, dengan variabel yang diteliti adalah efisiensi modal kerja dan efisiensi pemasaran pada PT. PINDAD (Persero) Bandung.
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mencapai tujuan. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2002) bahwa metode merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Begitu pula dengan yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (1998) bahwa metode penelitian itu ialah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Analitik. Winarno Surakhmad (1994) menjelaskan bahwa “Metode Deskriptif Analitik adalah metode untuk melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih melalui analisis data yang didapat. Metode ini menekankan pada studi untuk memperoleh informasi mengenai gejala yang muncul pada saat penelitian
54
55
berlangsung”. Ada sifat-sifat tertentu yang pada umumnya terdapat pada metode deskriptif analitik sehingga dapat dicapai ciri yakni, bahwa metode ini: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah aktual, 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering disebut metode analitik).
Berdasarkan metode yang digunakan maka dalam penelitian ini penulis akan menggambarkan keadaan modal kerja yang dimiliki PT. PINDAD (Persero) Bandung. Data yang digunakan berupa dokumen laporan keuangan khususnya neraca dan laporan rugi-laba yang digunakan perusahaan selama beberapa periode. Atas dasar data tersebut maka penulis mencoba menyusunnya agar data yang diporoleh dapat dipahami dan dibuat suatu analisis sehingga akhirnya dapat diketahui sumber dan penggunaan modal kerja serta tingkat efisiensi modal kerja PT. PINDAD (Persero) Bandung.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi Langkah yang penting dalam pengumpulan dan pengolahan data, yaitu
menentukan populasi untuk mendapatkan data yang diperlukan. Lebih jelasnya Sudjana (1990) mengemukakan definisi populasi sebagai berikut: Populasi adalah totalitas nilai yang mungkin, hasil yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai
56
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi menurut Suharsimi Arikunto (1998) merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi ini bisa berupa sekelompok manusia, nilai-nilai, tes, gejala, pendapat, peristiwa-peristiwa, benda dan lain-lain. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Pindad (Persero).
3.3.2
Sampel Jika populasi yang akan diteliti dalam jumlah banyak maka peneliti tidak
mungkin mempelajari semuanya karena keterbatasan waktu, dana dan tenaga. Berdasarkan hal tersebut peneliti dapat mengambil sampel dari populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (1992 yang dimaksud dengan sampel yaitu “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti” (Suharsimi Arikunto, 1998). Dalam penelitian ini pemulis menggunakan salah satu teknik sampling yaitu purposive sampling. Teknik sampling ini digunakan sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai, lebih jelasnya untuk mencapai tujuan dari penelitian yang dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (1992) sebagai berikut: “purposive sampling adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja”. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Pindad (Persero) dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2005.
57
3.4 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi
variabel
merupakan
petunjuk
pelaksanaan
untuk
mengukur suatu variabel. Dalam operasionalisasi variabel tersebut berisi tentang konsep teoritis, konsep empiris dan konsep analitis. Konsep teoritis variabel merupakan variabel yang akan diambil dalam penelitian yang sifatnya masih umum. Konsep empiris merupakan konsep yang bersifat operasional yang merupakan penjabaran dari konsep teoritis. Konsep analitis merupakan penjabaran yang lebih khusus dan terperinci dari variabel empiris. Adapun operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Konsep Teoritis
Konsep Empiris
Konsep Analitis
Variabel Independen Efisiensi Modal Perputaran modal kerja yang Penjualan netto per rata-rata Kerja dinyatakan dalam kali. modal kerja berdasarkan (X1) konsep kuantitatif (aktiva lancar seperti Kas, Piutang, Persediaan bahan baku, persediaan produk setengah jadi, persediaan produk jadi, dan biaya lainnya yang dibayar dimuka) x 1 Efisiensi Menganalisis biaya pemasaran Biaya pemasaran (seperti: Pemasaran terhadap penjualan yang biaya iklan, biaya promosi, (X2) dinyatakan dalam %. biaya transportasi, gaji karyawan bagian pemasaran, biaya gudang, biaya distribusi, dan biaya lain-lain) per penjualan kali 100% Variabel Dependen Laba Besarnya ROI yang diperoleh Rasio antara laba setelah Perusahaan perusahaan dihitung dengan pajak dengan total aktiva (Y) membandingkan laba perusahaan dalam %. dengan aktiva yang digunakan, yang dinyatakan dalam %.
58
3.5
Instrumen Penelitian Secara prinsip meneliti merupakan pengukuran terhadap fenomena sosial
maupun alam atau lebih jelasnya dikenal dengan variabel penelitian, maka harus ada alat ukurnya. Menurut Sugiyono (1992) “alat ukur dalam penelitian ini biasa dinamakan instrumen penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: •
Pedoman wawancara, yang memuat beberapa pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
•
Dokumentasi, yang terdiri atas dokumen perusahaan dan catatan lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
3.6 Teknik Pengumpulan Data Kelancaran penelitian ditunjang oleh tersedianya data yang dibutuhkan dan untuk mendapatkan data tersebut peneliti menggunakan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara kepada kepala bagian keuangan. 2. Studi Dokumentasi, dilakukan untuk mencari data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian baik berupa catatan, laporan maupun dokumen lain. 3. Studi Literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh atau mengumpulkan data dari bahan-bahan, laporan, majalah, dan media cetak lainnya yang berhubungan dengan konsep dan pembahasan yang diteliti.
59
3.7 Prosedur Pengolahan Data Prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penyeleksian Data Penyeleksian dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul sebelumnya dengan cara mengecek semua data yang ada. Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan, kesempurnaan dan kejelasan data. 2. Pentabulasian Data Pentabulasian data ini merupakan proses pengolahan data dari instrumen pengumpulan data menjadi tabel-tabel untuk diuji secara sistematis. 3. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Analisis dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. 4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. 5. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan benang merah atau hasil dari penelitian yang dilakukan.
60
3.8 Teknik Analisis Data Berdasarkan metode yang digunakan untuk penelitian ini maka dalam menganalisis atau mengolah data guna mengetahui gambaran secara keseluruhan maupun detailnya. Penulis tidak hanya menjelaskan data yang diperoleh dari lapangan tetapi menginterpretasikan data tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis rasio. Analisis rasio merupakan suatu metode untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi-laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Adapun rasio yang digunakan sebagai indikator dalam mengetahui tingkat efisiensi modal kerja yaitu perputaran modal kerja. Sebagaimana diuraikan dalam pembahasan sebelumnya bahwa dalam penelitian ini variabel yang menjadi fokus penelitian adalah variabel efisiensi modal kerja (X1) serta efisiensi pemasaran (X2), sebagai variabel independen dan variabel laba (Y) sebagai variabel dependen. Hubungan antara variabel independen yaitu efisiensi modal kerja serta efisiensi pemasaran dengan variabel dependen yaitu laba bersifat langsung, artinya bahwa efisiensi modal kerja dan efisiensi pemasaran dapat memprediksi laba perusahaan. Adapun analisis datanya sebagai berikut: 1. Menentukan model persamaan ke dalam bentuk model fungsi regresi berganda sebagai berikut: Y = B0 + B1 X 1 + B2 X 2 + β (Gujarati, 1999)
Adapun bentuk model penelitiannya adalah sebagai berikut: Y = b0 + b1 X 1 + b2 X 2 + e
61
Keterangan : Y
= Laba Perusahaan
b0
= Konstanta Regresi
b1
= Koefisien Regresi X1
b2
= Koefisien Regresi X2
X1
= Efisiensi Modal Kerja
X2
= Efisiensi Pemasaran
e
= Faktor Pengganggu
2. Pengujian secara simultan. Pengujian dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis sebagai berikut: H0 ; variabel Xi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = 1,2 H1 ; variabel Xi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = 1,2
Untuk menguji rumusan hipotesis tersebut digunakan uji F dengan rumus: F=
R2 / K 1 − R 2 / (n − k − 1)
(
)
(Gujarati,1999)
Kaidah keputusan: Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima H0 jika F
hitung
tabel
dan menolak H0 jika F
hitung
≥F
tabel.
Dalam penelitian ini
taraf kesalahan yang digunakan adalah 5% atau pada derajat kebenaran 95%.
62
3. Pengujian secara parsial. Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis sebagai berikut: H0 ; βi = 0 ; masing-masing variabel Xi tidak berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = 1,2 H1 ; βi ≠ 0 ; masing-masing variabel Xi berpengaruh terhadap variabel Y, dimana i = 1,2 Untuk menguji rumusan hipotesis tersebut digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:
t hit =
βi Se
; i = 1,2
(Gujarati,1999)
Kaidah keputusan: Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima H0 jika t
hitung
< t
tabel
dan menolak H0 jika t
hitung
≥ t
tabel.
Dalam pengujian
hipotesis melalui uji t tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikansi 95%.
Menentukan koefisien determinasi. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana pengaruh variabel Xi terhadap variabel Y, dengan rumus:
R2 =
b1 ∑ X 1Y + b2 ∑ X 2Y
∑Y
2
(Sugiyono, 2005)