BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan perbankan swasta yang terdapat di Indonesia khususnya di Jakarta Selatan dengan nama perusahaan “ PT. Bank X Pusat”. Peneliti melakukan pengamatan khususnya tentang pelaksanaan audit kepatuhan terhadap prosedur pemberian modal kerja.
3.1.2 Visi Bank X Pusat : Menjadi salah satu bank swasta di Indonesia dalam nilai aset, profitabilitas, dan tingkat kesehatan sesuai dengan Undang – undang yang berlaku di Indonesia dengan baik. 3.1.3 Misi Bank X Pusat : Memberikan komitmen untuk memberikan yang terbaik untuk nasabah, karyawan , negara, maupun pemegang saham dengan sistem operasional yang sehat. 3.1.4 Produk Bank X Pusat : 1. Kredit Modal Kerja:
1. Pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK) selama 1 tahun dan dapat diperpanjang 2. Pinjaman Tetap untuk kebutuhan modal kerja permanen 3. Pinjaman Tetap yang penarikannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan usaha
39
Jenis – jenis Kredit Modal Kerja :
(1)Modal Kerja – KMK ( Kredit Modal Kerja) (2) Modal Kerja – PTX (Pinjaman Tetap) (3) Modal Kerja –Loan demand (Pinjaman Tetap Atas Permintaan) (4) Modal Kerja – PTX KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) (5) Modal Kerja – PTX KUK (6) Modal Kerja – PTA (Pinjaman Tetap Angsuran) (7) Modal Kerja – PTA KUK (8) Modal Kerja – TR (Trust Receipt) (9) Modal Kerja – KKB In Advance (10) Modal Kerja – KTA (Kredit Tanpa Agunan) (11) Modal Kerja – Kredit Ekspor (12) Modal Kerja – Tagihan Dokumen Impor 2. Kredit Investasi, yang berupa Pinjaman Tetap Angsuran untuk tujuan investasi usaha untuk membiayai barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi,perluasan ataupun pendirian proyek baru, misalnya untuk pembelian mesin-mesin, bangunan dan tanah untuk pabrik. 3. Kredit Impor untuk keperluan transaksi impor, jenis-jenisnya : Kredit Trust Receipt (T/R) untuk penebusan dokumen impor 4. Kredit Ekspor diberikan untuk para eksportir dalam rangka pembiayaan ekspor. 40
5.
Kredit Konsumen untuk pembiayaan pembelian barang konsumtif. Jenis-jenisnya: Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM), Kredit Multiguna (Personal Loan)
6. Bank Garansi Jaminan Bank yang diterbitkan oleh Bank untuk keperluan memperlancar transaksi usaha Anda. Jenis-jenisnya: Tender/ Bid Bond, Performance Bond, Advance Payment Bond, Payment Bond, P4BM.
3.1.5 Lini Usaha PT. Bank X Pusat :
Menurut Indonesia Certificate In Banking Risk And Regulation ( 2008), terdapat 8 pilar yang digunakan oleh PT. Bank X dalam penerapannya di ruang lingkup internal yaitu :
1) Corporate Finance , Lini usahanya : a. Corporate Finance b. Municipal / Government Finance c. Merchant Banking d. Advisory Service 2) Trading and Sales , Lini usahanya: a. Sales b. Market Making c. Proprietary position d. Treasury
41
3) Retail Banking, Lini Usahanya: a. Retail Banking b. Private Banking c. Card Service 4. Commercial Banking, Lini Usahanya: a. Commercial Banking 5. Payment and Settlement, Lini Usahanya: a. External Clients 6. Agency Services, Lini Usahanya: a. Custody b. Corporate Agency c. Corporate Trust 7. Aset management, Lini Usahanya : a. Discretionary Fund Management b. Non –Discretionary Fund c. Management 8. Retail Brokerage, Lini Usahanya : a. Retail Brokerage
42
3.1.6 Struktur organisasi dan uraian tugas
Komisaris
DIRUT
WADIRUT
DIVISI AUDIT
Audit Internal
DIREKTUR KEPATUHAN
Divisi Risk Management
KABAG
Divisi Compliance
KABAG
Audit Kredit
Audit Operasional
DIREKTUR KREDIT
DIVISI CREDIT KP
KABAG
DIVISI KREDIT
Legal dan admin
Appraisal dan pengawas kredit
43
WAKABAG
WAKABAG
STAFF
STAFF
WAKABAG
KABAG
KABAG
Team Leader
Team Leader
STAFF
STAFF
STAFF
Uraian tugas : 1. Komisaris: a. Menyetujui kebijakan Management Resiko sesuai dengan risk appetite dan risk tolerance bank. b. Mengevaluasi pertanggungjawaban direksi. c. Memberikan arahan perbaikan kebijakan secara berkala. d. Memastikan bahwa direksi mengelola aktivitas dan risiko. secara berkala 2. Direksi a. Menyusun kebijakan , strategi, dan kerangka Manajemen Risiko termasuk limit resiko secara keseluruhan. b. Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait. 44
c. Memastikan bahwa Manajemen Risiko telah diterapkan secara independen. 3. Audit operasional a. Melakukan pemeriksaan kegiatan operasional b. Membuat laporan hasil audit 4. Audit Kredit a. Melakukan pemeriksaan terkait perkreditan cabang b. Membuat laporan hasil audit 5. Risk Management a. Pengelolaan risiko pasar, likuiditas , kredit, dan operasional b. Review kredit c. Teknikal credit scoring ≥ Rp. 5 Milyar
6. Complience a. Memonitoring penerbitan ketentuan BI b. Review penerbitan SE Internal c. Follow up penyelesaian temuan BI. d. Laporan pengangkatan pemimpin cabang ke BI e. Memonitoring dan analisa debitur high risk 7. Credit Review a. Menganalisa kredit Kantor Pusat Operasional dan kredit yang memerlukan persetujuan kantor Pusat.
45
b.
Membuat Surat Kuasa untuk persetujuan kredit yang sudah di setujui oleh komitee kredit dan komisaris
8. Account Officer/ Marketing a. Mencari nasabah kredit. b. Membuat laporan tentang nasabah kredit 9. Appraisal a. Penilaian jaminan berdasarkan lapangan dan sesuai dengan undang – undang yang berlaku. 10. Admin Kredit a. Pengikatan kredit b. Laporan SID c. Biaya Notaris d. Surat Keputusan Kredit e. Arsip File Kredit f. Filling Jaminan 11. Pengawas Kredit a. Memonitoring NPL , BMPK b. Laporan Pemantauan Kredit 12. Operation Support a. Ketentuan dan prosedur operasional
46
3.2 METODE PENELITIAN 3.2.1.
Pendekatan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan terkait dengan tujuan penelitian,
maka pendekatan penelitian yang dipilih adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Moleong (2002 : 3), pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan ini senatiasa memanfaatkan kata tanya “mengapa”, alasan “apa”, dan “bagaimana terjadinya”, lebih mementingkan proses dari pada hasil. Pendekatan ini memiliki ciri khas, yaitu (1) objek permasalahan yang diteliti mempunyai latar belakang yang kompleks, yang melihat manusia dengan segala kepentingannya sebagai subjek yang menjalankan pengendalian intern, (2) memusatkan pada pemecahan masalah yang ada, dan (3) data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisis. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study) karena pendekatan ini berawal dari masalah dan digunakan proses rasionalisasi yang berfokus pada fenomena yang ada, dimana tidak hanya mendasarkan diri pada teknik dan strategi historis saja yang mengandalkan dokumen-dokumen primer dan sekunder, tetapi juga menambahkan sumber bukti yaitu observasi dan wawancara. Tujuan penelitian studi kasus adalah melakukan penyelidikan secara mendalam untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek tertentu. Sehingga dalam penelitian, dapat memahami secara mendalam mengenai sistem manajemen mutu, continous improvement, dan peranannya dalam mempertahankan mutu perusahaan. 47
3.2.2
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah batasan studi yang menjelaskan fokus studi agar tidak
melebar pada masalah lain. Sehubungan dengan luasnya perusahaan yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian dengan memfokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern prosedur pemberian kredit pada PT. Bank X Pusat. Dimana pemeriksaan ini difokuskan untuk menilai kinerja pengendalian intern prosedur pemberian kredit, apakah telah sesuai dengan prosedur yang ada dalam PT. Bank X Pusat, dan mengidentifikasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan pada pengendalian intern prosedur tersebut. 3.2.3
Kerangka Teoritis Desain penelitian merupakan induk suatu penelitian berkenaan dengan sekurang-
kurangnya empat permasalahan, yaitu pertanyaan apa yang harus diajukan, data apa yang relevan, data apa yang harus dikumpulkan dan bagaimana menganalisis hasilnya. Tujuan utama dari desain penelitian adalah membantu untuk menghindari data yang tak mengarah ke pertanyaanpertanyaan awal penelitian (Yin, 2005:28). Untuk metode studi kasus, menurut Yin (2005:29), ada 5 komponen rancangan penelitian yang sangat penting, yaitu : 1.
Pertanyaan Penelitian Menguraikan secara terperinci rumusan masalah yang merupakan fokus yang akan
diteliti. Pertanyaan-pertanyaan pada penelitian ini meliputi :
48
a. Apakah proses pemberian Kredit Modal Kerja dan divisi yang terkait dengan kredit di PT. Bank X sudah menerapkan kepatuhan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia? b. Apa kekurangan dan kelebihan implementasi audit kepatuhan dalam pemberian Kredit Modal Kerja di PT Bank X Pusat? c. Apa saja Pelanggaran ketentuan umum Internal di PT Bank X Pusat tetapi belum melanggar BMPK Bank Indonesia? 2. Proposisi Penelitian Proposisi akan mengarahkan perhatian pada sesuatu yang harus diteliti dalam ruang lingkup studinya yang didukung oleh teori. Dalam penelitian ini maka proposisi atas pertanyaan penelitian ini adalah : Dalam alur proses pemberian kredit maka tata cara pelaksanaan kredit di PT. Bank X Pusat termasuk fungsi dari auditee dan auditor dalam keterlibatannya dalam pemberian kredit yaitu: 1.
Dimulai dari Account Officer / marketing yang bertugas mencari nasabah yang ditargetkan , setelah itu dibuat suatu laporan tentang : kesepakatan suku bunga, survey jaminan, latar belakang usaha debitur, tujuan penggunaan kredit modal kerja, meminta surat menyurat sehubungan dengan usaha debitur, laporan keuangan debitur, dan melakukan pengecekan SID BI cheking, perhitungan Rekening Koran atau tabungan debitur, menghitung repayment capacity dan WI need serta analisa 5C, 5P, 3R . Setelah laporan dibuat oleh Account Officer Bank X cabang maka dikirim kepada Credit Review Bank X Pusat 49
2.
Setelah file /data diterima oleh Credit Review Bank X Pusat, maka dilakukan analisa berdasarkan data yang diterima, penghitungan nilai pasar dan likuiditas jaminan , permintaan Sistem Informasi Debitur (SID) BI Cheking kepada Admin Kredit ( setelah Admin Kredit pengkinian laporan SID debitur kepada BI) , setelah itu di lakukan analisa 5C yang merupakan prinsip pengendalian kredit yang bertujuan : b. Menjaga agar kredit yang disalurkan tetap aman. c. Mengetahui apakah kredit yang disalurkan itu lancar atau tidak. d. Melakukan tindakan pencegahan dan penyelesaian kredit macet atau kredit bermasalah. e. Mengevaluasi apakah prosedur penyaluran kredit yang dilakukan telah baik atau masih perlu disempurnakan. Memperbaiki kesalahan-kesalahan karyawan analisis kredit dan mengusahakan agar kesalahan itu tidak terulang kembali. f. Mengetahui collectability credit yang disalurkan. g. Meningkatkan tanggung jawab karyawan analisis kredit. Setelah dilakukan 5C,5P,3R dan analisa SWOT
serta melakukan perhitungan
kelayakan laporan keuangan debitur serta dokumentasi surat-surat berkenaan dengan usaha debitur dan
memastikan bahwa debitur tersebut layak menerima kredit
berdasarkan analisa laporan Account Officer yang diterima oleh Credit Review maka setelah itu analisa kredit akan diajukan kepada Risk Management/ komitee kredit. 2.
Setelah dianalisa oleh Credit Review langkah selanjutnya adalah memberikan analisa dan file kredit tersebut kepada Risk Management ( jika kredit dengan plafond ≤ Rp. 5 50
Milyar)
untuk di analisa kelayakan resiko kredit debitur serta membantu pihak
complience dalam menilai kredit tersebut sudah memenuhi standar kepatuhan yang terdapat pada BI dan Undang- undang yang berlaku. Dan Jika kredit kurang dari Rp. 5 Milyar, maka lembar analisa kredit dari Credit Review akan diberikan kepada 3 direksi komitee kredit untuk diberikan komentar tentang kredit tersebut. 3.
Setelah dari Risk Management, maka pihak Complience akan mengecek surat kelengkapan yang berhubungan dengan usaha debitur yang masih berlaku dan sesuai dengan ketentuan BI , apakah masing- masing divisi yang terkait dengan kredit sudah menjalankan fungsinya sesuai dengan SOP yang berlaku atau belum, selain itu tugas complience adalah memonitoring penerbitan ketentuan BI. Dalam hal ini Risk Management dan Complience merupakan satu bagian kepatuhan yang tidak bisa dipisahkan karena keterkaitannya yang sangat penting dalam kredit.
4.
Setelah dari pihak Risk Management dan Complience maka, kredit akan diajukan kepada Direksi kepatuhan untuk disetujui, setelah itu analisa diberikan analisa/komentar perihal kredit tersebut.
5.
Setelah Kredit disetujui dan diberikan komentar oleh komitee kredit, file kredit tersebut diserahkan kembali kepada kredit review untuk di buat Surat kuasa setelah diadakannya rapat kredit oleh direksi, 3 komitee kredit termasuk Komisaris. Rapat Komitee Kredit yang dilakukan oleh Bank X Pusat adalah: a. Rapat dihadiri oleh 3 orang komitee kredit ( 3 orang direksi) b. Rapat dihadiri oleh Komisaris Utama sebagai pemberi keputusan utama c. Account Officer, Pincab yang mengajukan kredit tersebut 51
d. Credit Review Dalam rapat tersebut, Account Officer dan Pincab akan menjelaskan keterkaitan debitur dengan auditee tersebut dan dijelaskan tentang tujuan dari kredit, dll. Setelah itu Credit Review akan mempresentasikan hasil analisa kredit yang diajukan tersebut. Rapat komitee kredit tersebut minimal adanya 2 direksi , review, dan auditor. Rapat ini tidak dapat diprediksikan berapa kali dalam seminggu karena tergantung total kredit baru atau tambahan minimal Rp. 5 milyar keatas. 6.
Setelah dibuatkan Surat kuasa oleh Credit Review, maka langkah selanjutnya adalah menyerahkan Surat kuasa kepada Admin Kredit untuk dibuat Surat Keputusan Kredit , setelah itu bagian Legal akan memeriksa jaminan, dan syarat- syarat yang telah dibuat oleh Credit Review untuk segera di lengkapi dengan meminta kekurangan dokumentasi kepada auditee ( Account Officer).
7.
Setelah itu bagian Legal akan memberikan Surat kuasa tersebut kepada Notaris bank untuk disahkan menurut hukum dan kredit dapat dicairkan.
8.
1.2.4
Setelah kredit dicairkan , maka dilakukan monitoring oleh Pengawas kredit.
Unit Analisis Unit analisis mengungkapkan hal-hal yang akan dibahas dalam suatu penelitian
sehingga akan mengarahkan perhatian peneliti terhadap sesuatu yang akan diteliti. Selain lebih fokus pada permasalahan, unit analisis ini juga dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup penelitian. Berikut unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini : 52
a. Prosedur pemberian kredit PT. Bank X Pusat, dan b. Audit kepatuhan serta adit kredit dalam penerapannya untuk prosedur pemberian kredit PT. Bank X Pusat.
1.2.5
Metode Analisis Data Data yang telah dikumpulkan akan diolah dan dianalisis untuk menghasilkan temuan
dan kemudian temuan itu diinterpretasikan dalam bentuk kualitatif dengan penulisan yang bersifat eksploratif.
1.2.6
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif. Adapun data
kualitatif yang diperlukan, meliputi : 1. Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan dimana peneliti melakukan penelitian. Data ini diperoleh penulis dari wawancara dengan pihak-pihak terkait dalam perusahaan, observasi aktivitas perusahaan yang sedang diteliti, dan survei lapangan. Data tersebut data berupa gambaran umum perusahaan, prosedur pemberian kredit, dan pelaksanaan pengendalian prosedur pemberian kredit pada PT. Bank X Pusat. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh penulis dengan membaca serta memahami literatur-literatur yang sifatnya teoritis melalui pemanfaatan kepustakaan maupun data-data yang diperoleh dari dokumentasi PT. Bank X Pusat. Dalam penggunaan data sekunder ini penulis akan lebih 53
dapat menghemat waktu penelitian, ini dikarenakan penulis tidak menyusun instrumen penelitian, mencari sumber-sumber data atau responden yang mengkonsumsi banyak waktu yang membuat penulis akan memfokuskan diri pada analisa dan interpretasi data untuk menjawab masalah penelitian.
3.2.7 Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Mengumpulkan data teoritis yang berkaitan dengan prosedur pemberian kredit sebagai bentuk pemahaman. 2. Mengidentifikasi secara umum pelaksanaan
prosedur pemberian kredit
perusahaan. Termasuk memahami tugas, wewenang, dan tanggung jawab fungsifungsi audit kepatuhan, termasuk menjaga dana dari masyarakat yang digunakan oleh bank dalam fasilitas pemberian kredit. 3. Menganalisis prosedur pemberian kredit perusahaan berdasarkan hasil wawancara, hasil observasi dan pengumpulan dokumen sumber. 4. Mengevaluasi fungsi dari audit kepatuhan dalam memeriksa
pelaksanaan
prosedur pemberian kredit perusahaan, apakah sudah berjalan dengan efektif dan efisien sesuai prosedur yang ada menurut Bank Indonesia dan Undang- undang tentang perkreditan serta bekerja sama dengan SKAI dalam pengendalian internal pada kredit agar meminimalisir terjadinya kredit macet pada PT. Bank X
54
5. Menganalisis Batas Maksimum Pemberian Kredit yang terdapat dalam internal Bank X Pusat dan Pengaturan BMPK dari Bank Indonesia sehingga dalam penerapannya dapat meminimalisir terjadinya NPL ( kredit macet) 6.
Menarik suatu kesimpulan serta bila perlu memberikan beberapa saran perbaikan yang dapat dilakukan dan bermanfaat bagi PT. Bank X Pusat.
3.2.8
Metode Pengumpulan Sampel dengan Metode Empiris Prosedur pengumpulan data yang dilakukan penulis sebagai berikut : 1. Survei Pendahuluan Penulis berusaha mencari dan mengumpulkan permasalahan dan pemecahannya. Hal ini dilakukan dengan mencari informasi dan gambaran tentang prosedur pemberian kredit pada PT. Bank X 2. Studi Kepustakaan Penulis mencari dan mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan objek penelitian sehingga akan didapatkan solusi-solusi dari permasalahan yang ada. Literatur-literatur tersebut bisa diperoleh dari perpustakaan, majalah-majalah, artikelartikel yang muncul di media massa / cetak, maupun artikel-artikel dari internet sebagai sumber acuan yang berhubungan dengan penyusunan skripsi ini, guna mendapatkan data-data yang bersifat ilmiah dan teoritis. 3. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan merupakan penelitian dengan maksud untuk mendapatkan data atau informasi dari keadaan yang sebenarnya, langsung dari objek yang diteliti, 55
sehingga data atau informasi tersebut dapat diyakini kebenarannya. Untuk memperoleh data atau informasi tersebut, maka penulis mengadakan : a. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu interviewer dan interviewee. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh
keterangan-keterangan
dan
penjelasan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam melaksanakan wawancara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan menggunakan kuesioner dan beberapa pertanyaan seputar pemberian kredit sebagai alat bantu terhadap salah satu Account Officer dan Kepala Bagian Analisa Kredit di PT. Bank X Pusat serta bagian Risk Manajemen dan Compliance . (terlihat pada Kertas Kerja di halaman lampiran) b. Dokumentasi Meneliti dokumen perusahaan baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus yang terkait dengan objek penelitian yang dilakukan. Dokumen-dokumen tersebut meliputi struktur organisasi perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan, kegiatan-kegiatan perusahaan termasuk bidang usaha dan data mengenai kriteria atau sistem penilaian yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Dokumen yang bersifat eksternal dapat dikumpulkan dari studi kepustakaan, buku-buku, majalah, maupun artikel-artikel dari berbagai sumber.
c. Observasi
56
Observasi yaitu cara untuk memperoleh informasi dengan melalui mengadakan peninjauan langsung ke lokasi dari objek penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
57