Sabtu, 15 November 2014 Edisi
5
Dari meja redaksi….
Semangat terus.... KKR Anak di dalam KIN 2014
Jadil ah Or ang yang Dicita-citak an Tuhan
H
Pdt. Dr. Stephen Tong
idup hanya satu kali. Hidup yang hanya satu kali ini untuk siapa? Berjuang untuk apa? Apa tujuanmu hidup? Saya akan menjawab: Saya hidup bagi Allah, bagi Tuhanku, pekerjaan-Nya, umat-Nya, memproklamasikan keselamatan-Nya. Memang banyak hambatan, tetapi saya remehkan semuanya itu karena Tuhanku pemenang. Kita dipimpin untuk hidup menang dan mengalahkan dunia. Yesus berkata kepada Petrus, “Kujadikan engkau”, artinya jangan puas dengan keadaan sekarang. Jika tidak ada hari depan, apa gunanya berjuang dalam dunia? Kita bersyukur karena Tuhan memberi pengharapan kepada kita, bahwa ada hari depan.
KIN Flash
W
Ketika pembangunan gereja, saya memutari gereja ingin melihat hari depan tanah ini. Saya melihat apakah mungkin tanah ini jadi tempat ribuan orang dengar firman Tuhan. Roh Kudus menjawab ya, tanah ini akan dipakai oleh ribuan orang setiap minggu. Saya berdoa kepada Tuhan supaya tanah ini dapat berguna bagi Tuhan, supaya saya mendapatkan pengetahuan sejati, bijaksana dari Tuhan, sehingga seorang hamba Tuhan yang begitu hina boleh merancang baik agar tempat ini menjadi gereja yang baik. Seorang mengatakan, “Engkau tidak akan dapat izin gereja, ini daerah Islam dan orang Islam benci kepada Kristen.” Kita berlutut dan berdoa dan mendirikan gereja
hat a powerful display of God’s power! KIN participants were given a rare opportunity to observe mass children (for elementary students) and youth (for middle school students) evangelisms. Teachers observed closely and learned how Rev. Stephen Tong captured the attention of all students through the dynamic proclamation of God’s Word. To ~3300 elementary students, Rev. Stephen Tong preaches the incarnation of the Son of God born as a lowly baby who grew up to die for children’s sins. Rev. Tong challenge ~4500 youths, following King Solomon’s plea, to remember their Creator in the days of their youth and to give their lives to be led by Christ before sinful desire destroys their lives. Thousands of students responded to the altar calling. Truly gospel is the power of God for salvation to everyone who believes. Learning different facets of Christian education continues through the day. Taking an example from Joshua and Caleb, Ev. Happy Manurung reminds KIN participants that children should be equipped with a distinctive Biblical worldview that set them apart from worldly worldviews. Ev. David Tong points out that sinful thoughts either degrades or exalts human beings from their actual true worth. Only the Word of God describes who we truly are and that our true worth is anchored on what God has done for us. Ev. Inawaty Teddy deepens teachers’ understanding with the survey of the Pentateuch, essential to further equip teachers with Biblical narratives as they work with their students. In the last session of the day, Rev. Stephen Tong gives a compelling call for all teachers to balance discipline and love so that teachers can wisely mould their students into an ideal person. Rev. Stephen Tong also charges all teachers to bring back with them the revival they have experienced during KIN. It is his prayer that through the thousands of teachers attending KIN, the lives of hundreds of thousands students across Indonesia will be changed!
Tuhan telah menyertai KIN 2014 ini hingga ke hari kelima. Seluruh Tim Redaksi Sekilas KIN 2014 begitu turut bersemangat melihat semangat para peserta yang berusaha untuk bisa tetap bersemangat mengikuti acara ini. Begitu limpahnya berkat yang Tuhan berikan melalui para pembicara. Khususnya, ketika para peserta bisa melihat bukan hanya isi khotbah, melainkan semangat dan hati para pembicara yang Tuhan pakai di dalam Konvensi ini. Kiranya melalui Konvensi ini, seperti yang diharapkan dan didoakan oleh Pdt. Dr. Stephen Tong agar setiap peserta bisa sungguh menyadari pentingnya pelayanan anak-anak. Anak sungguh berharga di hadapan Tuhan, sehingga melayani mereka tidak boleh dengan sembarangan. Lima hari di dalam KIN 2014 ini kiranya boleh mengubah pikiran, motivasi, dan semangat pelayanan kita untuk lebih bersungguh dan dibakar oleh api Tuhan. Kiranya kita boleh menjadi berkat besar bagi setiap anak yang Tuhan percayakan untuk kita layani. Soli Deo Gloria. Redaksi
SEKILAS yang besar. Kita tidak ada pengalaman besar, anggota tidak terlalu banyak, dana tidak terlalu banyak. Tetapi kita ada iman yang besar berdasarkan janji Tuhan. Tanah ini adalah tanah yang sangat tidak teratur. Saya memutuskan membangun gereja di sebelah kiri. Tuhan mau kita menyediakan KIN untuk seluruh Indonesia. Saya hanya tahu, Tuhan menggerakkan saya untuk pekerjaan yang besar ini. Saya tidak minta satu rupiah dari pemerintah, bank, atau majelis. Saya hanya tahu Allahku hidup. Tuhan yang menggerakkan pasti akan mencukupi. Puji Tuhan kita membangun terus sampai selesai tidak hutang sama sekali. Bagaimana hari depan murid-murid yang kita ajar? Bait Allah begitu megah dan terbuat dari emas. Tuhan berkata, “Engkau tahu bahwa bangunan ini akan dirobohkan karena anak-anak-Ku tidak menyembah-Ku dengan sesungguhnya.” Gereja kita pun mungkin dibuang oleh Tuhan meskipun megah. Jika seorang anak dididik oleh guru, guru harus memikirkan masa depan anak itu akan jadi apa. Filsafat ada yang mengatakan tentang my idea. Manusia bukan kurang ide tetapi yang kurang adalah ideal me. Bagaimana kita membuat anak-anak kita menjadi anak yang sempurna dan ideal bagi Tuhan? Di manakah ideal me? Aristoteles mengatakan seorang gentleman harusnya tidak sombong, tetapi juga tidak minder. Yesus berkata, “Petrus, ikutlah Aku dan Aku akan menjadikan engkau penjala manusia.” Kita harus menjadikan anak-anak didik kita menjadi orang yang seperti Tuhan mau. Jangan terlalu mementingkan kelucuan anak dan akhirnya melupakan didikan. Anak-anak adalah barbarian yang belum dididik dan punya potensi berbuat jahat yang besar. Setiap anak perlu dididik, jangan terlalu cepat menikmati atau suka kepada dia dan membuat dia lupa diri. Begitu banyak orang tua tidak memiliki fondasi didikan dan hanya menikmati anak-anak saja. Di dalam proses, Yesus menjadikan Petrus. Berarti sekarang Petrus belum jadi. Mengapa Beethoven menjadi Beethoven? Karena dia saat kecil terus dipaksa dan didisiplin untuk bermain piano. Tetapi akibatnya adalah Beethoven menjadi begitu pesimistis dan sedih. Terlalu manja salah, terlalu keras juga salah. Kita menjadi guru jangan menjadi pengancam atau pemanja. Konfusius berkata bahwa ketika dia masih muda, dia bekerja yang sulit, sehingga seumur hidup lega. Ketika ada musibah menimpa akan lebih kuat. Jangan memanja anak. Jangan memberikan yang gampang bagi dia. Buat mereka sulit supaya mereka
2
tahu bagaimana menghadapi tantangan mereka. Jangan iri hati kepada orang yang enak dan lancar tetapi perhatikan mereka yang berjuang dan melawan kemiskinan. Mengapa banyak orang membunuh diri? Terlalu berat karena tidak terbiasa latihan. Kurang mengalami kesulitan dan angin topan. Saya umur 3 tidak ada ayah. Berjuang terus sampai sekarang. Di hadapanku, hidup yang enak tidak bernilai. Celakalah kita yang dimanja dan diambil kesempatan berjuangnya! Agama Kristen tidak ada hari depan jika tidak ada pemimpin yang mau berjuang dan jujur. Makin kita jujur, makin kita serupa dengan Kristus. Jika Indonesia penuh dengan hamba Tuhan yang benar-benar mencintai Tuhan, masa depan Indonesia cerah. Jangan pernah meremehkan anak-anak atau pemuda karena mereka mungkin menjadi pemimpin selanjutnya. Di sejarah ada orang namanya Michelangelo. Suatu waktu ada marmer besar yang tidak dipakai dan dibuang. Batu marmer yang sudah rusak itu diukir tapi salah dan patah separuh. Yang punya marmer ini berkata bahwa marmer ini sudah tidak bisa diukir. Michaelangelo mau beli. Dia menawar harga lalu menyuruh tukang membawa pulang batu yang besar ini tetapi modelnya cuma 1 tiang. Setelah disimpan di rumah, dia
q . q . 5 e e q . 5
lalu mulai memahat siang malam. Orang lihat dia seperti gila. Kenapa kerja sulit sekali untuk marmer yang rusak. Dia bilang “wait and see”. Akhirnya beberapa bulan kemudian terbentuklah Daud yang mau melempar batu ke Goliat. Tidak pernah orang Yunani memahat patung seindah ini. Kenapa telanjang? Karena Michelangelo berkata, “Pakaian menipu manusia tetapi tidak ada satu pakaian pun bisa menipu Tuhan.” Yang mau dia gambar adalah keindahan ciptaan Tuhan. Manusia yang bermartabat dan hormat. Mengapa kita kehilangan wibawa menjadi guru? Karena kita sering berjanji tidak ditepati. Jika kita hanya membereskan masalah diri sendiri, kita belum mendidik. Psikologi mengatakan bahwa manusia tidak beres karena 3 sebab, 1) Jika kita dapat cinta yang beres maka kita akan beres; 2) Jika ada identitas yang tidak beres; 3) Komunikasi yang baik. Kita jangan membocorkan rahasia anak yang diceritakan kepada kita dalam konseling. Berdoalah minta kesulitan yang besar kepada mereka tetapi minta juga agar Tuhan memberi kekuatan. Dinamika pendidikan orang Kristen tidak main-main. Biarlah anak anak kita tahu bagaimana menghormati diri dan orang lain. Mari menuntut diri menjadi Guru Sekolah Minggu yang baik.
MENGALAHKAN DUNIA
C 4/4
Stephen Tong Jakarta, 14 November 2014
5
7 . 5 | 6 7 . 5 | w
q
6
3 3 . | 3 4 5
6 q
3 3 . | 4 5 6
7
5 | 6 . 4
7 . 5 | 6
KIN
4 . | w
w q
3 3 . | 4 5 6
7
\ 7 . 6 q
w \ q . . 0\
7 6 | 5 . 4 3 . \ q
Suasana KKR Anak di Katedral Mesias
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
5 . \
w \ q . . 0 /
SEKILAS
Berbagi tentang …….
KIN
Siapakah Kristus? Catatan Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong
Siapakah Kristus? Kehadiran Kristus menarik orangorang yang mengasihi-Nya, tetapi juga membangkitkan orang-orang yang membenci-Nya. Bagi orang Yahudi, Kristus adalah ancaman/konflik bagi kebudayaan Yahudi. Itu sebabnya, mereka memutuskan untuk membunuh Kristus di atas kayu salib. Dalam lingkungan Kristen sendiri, banyak orang yang lebih percaya kepada pemikirannya sehingga menafsirkan Alkitab tanpa pengertian yang sesuai dengan Alkitab, serta merusak doktrin-doktrin yang paling penting dalam iman Kristen. Allah ada. Dia tak mungkin menjadi tidak ada hanya karena orang percaya bahwa Dia tidak ada. Kristus sungguh unik – lahir, mati, cara bekerja, karya, pengaruh-Nya. Dialah Penentu hidup mati umat manusia dengan kuasa yang melampaui kematian dan kemenangan hidup. Firman-Nya terus memberikan pencerahan.
datang ke dalam sejarah adalah Kristus yang berada dalam kekekalan yang melampaui sejarah. Kekekalan dan kesementaraan hanya mempunyai satu titik kontak yaitu inkarnasi, Allah menjadi manusia. Kristus berada di titik kontak itu sebagai wujud kasih Allah, yang memungkinkan manusia berdosa kembali pada Allah. Kristus Titik Pusat Alam Semesta Kristus bukan hanya berada di gereja, tetapi Ia juga adalah titik pusat alam semesta ini. Kristuslah Pencipta dan Penopang dari alam semesta yang begitu besar. Hak milik atas dunia ada dalam tangan-Nya. Allah berkarya bersama-sama dengan Kristus menciptakan langit dan bumi serta waktu dan tempat sebagai wadahnya. Satu-satunya makhluk yang mengetahui adanya wadah lain selain ruang adalah manusia. Waktu adalah wadah dari sejarah, ruang adalah wadah dari materi.
Kasih Allah yang agung dimulai dari salib Kristus, dan tidak pernah ada di luar Kristus. Kasih Allah adalah kasih dari atas ke bawah, kasih agape yang rela berkorban, merendahkan diri demi yang lebih rendah. Kristus adalah Firman itu sendiri. Mengenal Yesus Kristus Apakah kita, orang Kristen, memiliki pengenalan sendiri tentang Siapa Kristus berdasarkan Firman Tuhan sehingga kita mempunyai kekuatan yang cukup untuk bersaksi bagi Dia? Jika kita mengetahui jawaban-jawaban orang Kristen di Indonesia tentang siapa Kristus, maka kita akan mengetahui kesimpangsiuran kekristenan di zaman ini. Kristus menuntut kita secara pribadi untuk berakar, beriman dengan sungguh, serta mengenal-Nya dengan benar. Apakah kita mau mengenal Kristus melalui wahyu yang sudah diberikan, atau kita hanya mau memilih bagian-bagian yang cocok dengan apa yang kita inginkan? Apakah kita hanya mau Kristus yang menyembuhkan dan memberi kekayaan, tetapi tidak mau Kristus yang tersalib dan menderita? Kristus tidak pernah mengatakan tentang ekklesia sampai Petrus mengeluarkan pengakuan iman yang benar itu, “Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Petrus telah memahami pertemuan dua dunia, antara yang kekal dan yang sementara. Inilah kristalisasi iman Kristen yang benar. Gereja harus mempunyai pengakuan iman yang berfokus kepada Kristus. Kristus yang
Allah Bapa mencipta dengan rencana kekal-Nya. Oknum kedua, Kristus, sebagai Pencipta, mencipta dengan Firman kebenaran. Oknum ketiga, Roh Kudus, sebagai Penggenap kehendak Allah, mencipta dengan kuasa-Nya. Kristus adalah Media ciptaan yang dimengerti dalam Alkitab sebagai Creating Logos, atau Universal Wisdom. Siapakah Sumber logika itu? Yesus Kristus. Dia bukanlah Pribadi yang hanya tergantung di salib, tetapi Dialah faktor utama dari penciptaan, dan pusat pengertian bagi manusia dalam mengenal kebenaran. Yesus Kristus adalah “Eternal Glory of Invisible God” yang dapat
dilihat oleh manusia, yang juga merupakan standar moral yang abadi bagi manusia. Jalan, Kebenaran, dan Hidup “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorang pun yang kembali kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” Ini merupakan kalimat yang paling tajam dan dibenci oleh orang dunia, tetapi sekaligus merupakan pernyataan status unik yang tidak tertandingi, yang tidak ada pada yang lain. Tak seorang tokoh pun di dunia yang pernah mengatakan bahwa dirinya adalah Kebenaran. Di samping penginjilan kita perlu memiliki wawasan yang lebih luas tentang siapa Kristus. Seluruh sejarah mau pergi, ke mana? Yesus mempunyai jawaban: “pergi menuju kepada Bapa, dan melalui Aku.” Bahkan Kristus berkata, “di mana aku berada, di sana kamu akan ada bersamasama dengan Aku.” Para theolog Liberal berpendapat bahwa kalimat itu tidak keluar dari mulut Tuhan Yesus. Dari semua agama, pasti ada ketidaksamaannya, tetapi dengan kasih Kristus kita bisa mengasihi orang dari agama lain karena agama adalah reaksi manusia terhadap wahyu umum Allah yang bersifat umum. Tidak ada keselamatan dalam agama lain kecuali di dalam Kristus. Semua keturunan Adam perlu perubahan dan pertobatan, tetapi Kristus tidak pernah perlu perubahan atau pertobatan untuk menjadi suci. Yesus datang dari Allah, “Aku datang dari Bapa, masuk ke dalam dunia, dan Aku pergi meninggalkan dunia ini kembali kepada Bapa.” Ini two-way traffic, agama lain hanya one-way traffic. Alkitab menyatakan, Kristus ditetapkan oleh Allah di dalam kekekalan, satu-satunya, dan yang berinkarnasi menjadi manusia. Dia adalah Allah sejati sekaligus manusia sejati, Pengantara satu-satunya antara Allah dan manusia. Keunikan Yesus Kristus Dalam sejarah ada seseorang yang saat lahir meminjam tempat dan miskin, saat mati meminjam kuburan dan tetap miskin, saat hidup tidak ada apa-apanya, tidak ada tempat tinggal. Namun saat hendak naik ke sorga, Ia mengutus murid-Nya ke seluruh dunia. Kekristenan dimulai dengan cara ini. Kekristenan tetap ada meskipun sepanjang sejarah selalu ada usaha untuk memadamkannya. C.S. Lewis meyakini
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
Bersambung ke hal.5
3
SEKILAS
KIN
MENGENAL TOKOH
Susanna Wesley (1669 - 1742) Peran Seorang Ibu
B
iasanya kalau kita mendengar nama “Wesley” kita pasti membayangkan John Wesley dan Charles Wesley, dua orang besar yang memulai gereja Methodist. Nama Susanna Wesley mungkin asing di telinga kita, tetapi tidak di dalam catatan sejarah. Sejarah mencatat begitu besar peran Susanna Wesley di dalam hidup John dan Charles Wesley. Bahkan tidak salah bila dikatakan bahwa dialah ibu dari gereja Methodist.
Susanna Annesley dilahirkan pada tanggal 20 Januari 1669 sebagai anak ke-25 dari 25 anak Dr. Samuel Annesley, seorang pendeta Puritan nonconformist.1 Susanna menikah dengan Samuel Wesley, seorang pendeta di Gereja Inggris, ketika dia berumur 19 tahun (saat itu Samuel Wesley berumur 26 tahun). Susanna mengalami berbagai macam kesulitan seumur hidupnya. Dari sembilan belas anak yang dilahirkannya, sembilan di antaranya meninggal ketika mereka masih balita. Dan ketika Susanna meninggal, hanya delapan anaknya yang masih hidup. Samuel, suaminya, pernah meninggalkan Susanna dan anak-anaknya selama satu tahun hanya karena perselisihan kecil. Dua kali rumah Samuel dan Susanna terbakar habis beserta dengan segala yang mereka miliki. Bahkan John Wesley hampir mati terbakar. Salah satu dari anaknya lumpuh, anak lainnya tidak dapat bicara sampai ketika hampir enam tahun. Susanna sendiri sering sakit-sakitan seumur hidupnya. Kekurangan uang dan hutang selalu menjadi pergumulan Susanna. Samuel Wesley pernah dipenjarakan dua kali karena tidak dapat membayar hutang. Bayangkan bagaimana Susanna harus membesarkan anak-anaknya, khususnya ketika Samuel tidak ada. Pada saat itu belum ada kemudahan-kemudahan yang kita dapat nikmati di zaman modern ini: belum ada mesin cuci, kulkas, air yang mengalir melalui keran, telpon, radio, sarana komunikasi, dan lain sebagainya. Tetapi Susanna dengan tekun mengajar anak-anaknya satu per satu,
suatu komitmen yang demikian berat yang mengakibatkan Susanna tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Susanna menargetkan bahwa setiap anak-anaknya sudah dapat mengenal huruf abjad. Dan hari di mana anak-anak berumur enam tahun, mereka sudah mulai pendidikan formal dengan Susanna sebagai guru mereka. Susanna mengajar anak-anaknya enam jam sehari (jam 9:00-12:00 dan 14:00-17:00). Walaupun Susanna sendiri tidak pernah mengecap pendidikan formal, apalagi pendidikan di universitas, tekad dan dedikasi Susanna untuk mendidik anakanaknya sejak kecil memungkinkan anakanaknya untuk di kemudian hari masuk di universitas yang terkenal (seperti Oxford). Terlebih dari itu, Susanna memberikan satu jam setiap minggu bagi perkembangan hidup spiritualitas anak-anaknya. Hal ini rupanya memberikan kesan yang demikian mendalam di dalam hidup anak-anaknya sehingga di dalam kesulitan, anak-anaknya selalu mendambakan kemungkinan untuk dapat berbicara dan berkonseling dengan ibu mereka. Di dalam mengajar anak-anaknya, Susanna menerapkan 16 peraturan. Beberapa di antaranya penting untuk kita simak: (1) tundukkan kehendak pribadi anak sehingga Tuhan dapat bekerja memenangkan jiwanya; (2) ajar dia berdoa segera setelah dia dapat berbicara; (3) jangan berikan apa yang dia minta dengan teriakan dan tangisan dan berikan hanya apa yang dia baik bagi dia ketika dia meminta dengan sopan; (4) untuk mencegah anak berbohong, jangan hukum dia ketika dia mengaku kesalahan, tetapi jangan pernah biarkan tindakan dosa dan pemberontakan anak lolos dari perhatian; (5) puji dan hargai tindakan baik; (6) penuhi semua janji-janji yang telah engkau berikan kepada anakmu. Pertumbuhan hidup spiritual anak-anaknya adalah hal yang penting bagi Susanna. Dia percaya bahwa untuk seorang anak dapat bertumbuh menjadi seorang dewasa yang
memiliki disiplin pribadi (self-disciplined adult), maka orang tua harus menjadi orang tua yang mendisiplin anak (parentdisciplined child). Bagi Susanna, kedagingan adalah perperangan paling sulit yang harus dihadapi seorang Kristen dan orang tua yang saleh harus mempersiapkan anak-anaknya untuk dapat mengalahkan kedagingan sedini mungkin. Susanna menuliskan: “Ketika kehendak seorang anak ditaklukkan secara total, dan anak tersebut dibawa kepada perasaan hormat dan takjub kepada orang tuanya, maka banyak kebodohan yang kekanakan dapat terlewatkan. Saya bersikeras untuk mengalahkan kehendak anak-anak sedini munkin, karena inilah satu-satunya fondasi rasional yang kuat bagi kemungkinan pendidikan rohani dan ketika ini dapat dicapai secara menyeluruh, maka seorang anak akan dapat diatur dengan akal dan kesalehan.” Susanna sendiri sangat mementingkan kehidupan rohani anak-anaknya. Suatu hari Susanna berkata kepada John, “Buku [Alkitab] ini akan memelihara engkau dari dosa; atau dosa akan memisahkan engkau dari buku ini.” Suatu hari, ketika suaminya harus meninggalkan keluarga ke London demi menemani dan membela temannya yang dituduh bidat, Samuel menunjuk orang lain untuk menggantikan tugasnya berkhotbah. Tetapi kurangnya isi khotbah dari orang ini maka Susanna mengumpulkan anak-anaknya pada Minggu sore untuk kebaktian keluarga. Mereka menyanyi lagu dan Susanna akan membacakan khotbah suaminya atau khotbah ayahnya. Orangorang lokal mulai bertanya apakah mereka bisa ikut kebaktian keluarga yang dipimpin Susanna. Pernah pada suatu waktu lebih dari 200 orang yang menghadiri kebaktian keluarga Susanna di Minggu sore ketika kebaktian pagi di gereja semakin menurun. Prinsip-prinsip kesalehan hidup yang Susanna tekankan di dalam hidup anakBersambung ke hal.5
Guru bertugas untuk membawa orang kepada otoritas Allah melalui otoritas kita yang sudah terlebih dahulu ditundukkan di bawah otoritas Allah. 4
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
SEKILAS Ku Mengerti yang Ku Nyanyikan...
P
KIN
Terpujilah Allah
ujian ini jarang dinyanyikan anakanak padahal dari segi melodi, ritme, dan teks tidak sulit bagi mereka untuk mengikutinya. Pengajaran iman Kristen sangat jelas di dalamnya, tersembunyi tetapi tidak sulit untuk ditemukan. Ditulis oleh seorang buta, Fanny Crosby, yang mencintai Tuhan, pujian ini dapat dimengerti sebagai berikut: Doktrin tentang Kristus. Kristus adalah Juruselamat. Kristus adalah Anak Allah, hikmat Allah yang diutus ke dalam dunia untuk menebus manusia berdosa. Pengutusan Anak Allah didasarkan atas Kasih Allah sendiri bukan atas jasa baik manusia. Oleh sebab itu patutlah kita memuji Dia, Tuhan kita. Kristus dan penebusan-Nya. Kristus menebus kita dengan darah-Nya. 1 Petrus 1:18 berkata bahwa tebusan dengan
darah Kristus adalah tebusan yang mahal dan yang sempurna, yang berkenan kepada Allah. Di dalam Perjanjian Lama konsep korban penebus dosa, kesalahan, dan lain-lain, sudah diperkenalkan untuk menunjuk kepada Tuhan Yesus. Mereka yang percaya kepada Kristus yang mati di salib akan menerima pengampunan atas dosa mereka. Bagaimanakah kita dapat mengukur kasih Tuhan Yesus ini? Bait ketiga memberikan kesimpulan: Tidak dapat. Jikalau kita memiliki Anak, maka kita memiliki hidup (1 Yohanes 12a). Dan tersembunyi di dalam bait ketiga doktrin konsumasi, bertemu Tuhan Yesus di sorga kelak. Setiap orang percaya yang ditebus oleh Tuhan merindukan bertemu dengan Tuhan Yesus dan pertemuan itu adalah suatu pertemuan yang sungguh amat indah.
Terpujilah Allah hikmat-Nya besar Begitu kasih-Nya ‘tuk dunia cemar Sehingga dibrikan putra-Nya Kudus Mengangkat manusia serta menebus Ref: Pujilah, pujilah buatlah dunia Bergemar, bergemar mendengar suara-Nya Dapatkanlah Allah demi putra-Nya Bri puji pada-Nya sebab hikmat-Nya Tebusan sempurna karna dibayar dengan darah Yesus yang tak bercemar Orang yang berdosa dijanjikan-Nya beroleh ampunan saat percaya Tiada terukur besar hikmat-Nya Penuhlah hatiku sebab Anak-Nya dan amatlah klak hati kita senang melihat Sang Kristus di surga c’erlang
If you think the sound of your children making noise troubles you, look out when they're deadly silent because that's when real trouble is brewing. ~ Jerry Falwell ~ Sambungan dari hal.3 Siapakah Kristus
palsu, dan kuasa alam.
Kristus.
Kristus tidak mungkin bukan Allah sehingga ia menyatakan, “If Jesus is not God, then who is He?”
Kekristenan di Abad ke-20 Sifat Kristus adalah rela mengorbankan diri. Karya Kristus adalah mati di atas salib. Orang Kristen bisa saja mengatakan siapa Kristus berdasarkan pikiran, logika, dan theologi yang benar, sambil sekaligus tidak mengenal kuasa salib Kristus. Gereja yang ingin mengabarkan Injil dengan serius harus melengkapi diri dengan theologi yang beres. Orang yang mau melayani Tuhan tidak boleh mengasihani diri sendiri, bahkan pada waktu tertentu harus berani mati untuk Tuhan. Iman Kristen yang sejati adalah berjiwa mau menyangkal diri, membuang egoisme, berjuang untuk tidak meninggikan diri, lalu meninggikan
Jika Allah menutup rahasia pewahyuan, maka tidak ada seorang pun yang akan mengerti Kristus. Kristologi menjadi tepat dan akurat hanya berdasarkan wahyu Allah tentang Anak-Nya yang Tunggal. Jika kita tidak percaya Allah mewahyukan AnakNya kepada manusia, tidak mungkin iman sejati timbul dalam diri manusia.
bagi Gerakan Injili di Inggris yang dikenal sebagai Gerakan Methodist. Maka tidak heran bila Susanna Wesley menerima julukan “the mother of Methodism”, walaupun Susanna sendiri tidak pernah berkhotbah maupun mendirikan gereja. Rupaya Tuhan menggunakan seorang ibu yang sederhana ini, melalui hidup keluarga yang sederhana, untuk mempersiapkan satu pekerjaan besar.
anakmu di dalam Tuhan! Hai para guru, mari kita tanamkan konsep hidup saleh di dalam hidup anak-anak didik kita! Kiranya Tuhan memakai kita untuk membentuk pekerja-pekerja di ladang Tuhan. (dt)
Kristus mengatakan kalimat-kalimat yang belum pernah diucapkan oleh siapa pun, mengerjakan pekerjaan yang belum pernah dikerjakan oleh siapapun, dan Kristus pernah mengatakan akan bangkit pada hari yang ketiga dan itu dibuktikan oleh ratusan orang. Kristus tidak dibatasi oleh ruang. Ada tiga karya terbesar-Nya: penciptaan, penebusan, dan pewahyuan. Ada banyak kekuasaan yang harus takluk pada kebangkitan-Nya: kuasa politik yang tidak beres, kuasa militer, kuasa agama yang Sambungan dari hal.4 Susanna Wesley
anaknya berdampak besar bagi mereka, khususnya di dalam hidup John dan Charles Wesley (anak ke-15 dan ke-18). Tulisantulisan John Wesley berperan penting di dalam perkembangan Gerakan Kekudusan (Holiness Movement). John Wesley dan Charles Wesley, bersama dengan George Whitefield, memberikan kebangunan besar di Inggris dan meletakkan fondasi
Hai orang tua, jangan sia-siakan kesempatanmu untuk mendidik anak-
Gereja didirikan di atas dasar nabi yang mewakili Perjanjian Lama, dan rasul yang mewakili Perjanjian Baru, di mana Kristus adalah batu penjurunya (Ef 2:20). Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menjadi dasar iman kita. Apa yang tidak sesuai dengan yang dicatat dalam Alkitab jangan diterima.
Endnotes 1. Istilah “nonconformist” merujuk kepada orang-orang Kristen di Inggris yang tidak menggabungkan diri dengan Gereja Inggris (Church of England), gereja induk dari Gereja Anglikan.
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
5
SEKILAS Wawancara Pdt.Dr. Stephen Tong dengan para wartawan dari beberapa Surat Kabar, Tabloid, dan TV.
KIN
“BANGSA YANG MELECEHKAN PENDIDIKAN ADALAH BANGSA YANG BUNUH DIRI” KONVENSI INJIL NASIONAL 2014
RMCI Kemayoran Jakarta, 11-16 November 2014.
B
angsa yang maju adalah bangsa yang memperhatikan dunia pendidikan. Kita bersyukur Indonesia beberapa tahun ini memberikan perhatian serius kepada dunia pendidikan. Dan di sini, STEMI (Stephen Tong Evangelistic Ministries International) bekerja sama dengan GRII (Gereja Reformed Injili Indonesia) mengadakan Konvensi Injil Nasional 2014. KIN 2014 diadakan pada tanggal 11-16 November 2014 di Kemayoran, Jakarta Pusat, kali ini menyasar Guru-guru Sekolah Minggu dan Guru Pendidikan Agama Kristen. Pdt. Dr. Stephen Tong, yang memprakarsai acara ini menyerukan: “Guru adalah tiang dan dasar pendidikan.” Mendidik adalah membentuk manusia, menjadi seorang Arsitek Jiwa dalam pemikiran beliau. Maka pendidikan bukanlah gedung, bukan fasilitas, bukan berbagai teori, tetapi pendidikan harus dimulai dengan guru-guru yang memiliki kehidupan dan pemikiran yang beres. Tanpa guru yang beriman, bermoral, berkarakter kokoh, masa depan pendidikan sangat suram, dan masa depan bangsa akan redup. Perlu ada Injil yang memperbarui iman para guru dan murid Kristen, membentuk karakter yang baik, hidup berintegritas bagi bangsa dan negara. Setelah sukses KIN 2013 menjangkau lebih dari 2.300 hamba Tuhan dari 33 provinsi di Indonesia, KIN 2014 menjadi satu pengharapan bagi bangsa ini, karena boleh menjadi wadah yang serius bagi pelatihan 3.529 Pembina Guru Sekolah Minggu, Guru Sekolah Minggu, dan Guru Pendidikan Agama Kristen dan para insan pendidikan lainnya, yang juga meliputi 33 provinsi dari seluruh Indonesia. Ada 2.394 Pembina dan Guru Sekolah Minggu dan 1.135 Guru Pendidikan Agama Kristen dan pelaku pendidikan lainnya yang hadir di Reformed Millennium Center Indonesia di Kemayoran, Jakarta Pusat. Mereka mendapatkan pembinaan bagaimana menjadi guru yang baik, yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan, dan berintegritas dalam pengajaran. Sekitar 17 pendeta dan penginjil telah berbagian di dalam memberikan pembinaan sesuai
6
dengan keahlian masing-masing. KIN ini akan dipuncakkan dengan sebuah Kebaktian Kebangunan Rohani besar yang akan dipimpin langsung oleh Pdt. Dr. Stephen Tong pada hari Sabtu, 15 November pk. 18.00 di JI-Expo Parkir Barat PRJ, Kemayoran, Jakarta. Diharapkan acara ini bisa memberikan kebangunan sejati bagi kerohanian setiap guru. Namun, acara ini juga dibuka untuk seluruh masyarakat di Jakarta dan sekitar, sehingga bisa juga menjadi berkat besar bagi ribuan rakyat Indonesia. Menurut pandangan Pak Stephen Tong, gereja itu seharusnya seperti apa di masa sekarang ini? Apalagi kalau kita melihat generasi muda sekarang ini sudah mulai keluar dari norma-norma yang ada. (Reza – JakTV) ST: Gereja adalah satu instansi yang abadi, yang didirikan oleh Yesus Kristus untuk menjadi hati nurani masyarakat. Gereja adalah tempat mengajarkan Firman, untuk menegakkan iman manusia kepada Penciptanya. Gereja adalah satu tolak ukur, untuk melihat masyarakat berkembang, dan bagaimana reaksinya kepada Wahyu Tuhan, sehingga gereja harus berdiri teguh dan gereja harus berpegang erat hukum-hukum dari Tuhan, yang akan menjadi standar untuk hidup manusia. Jikalau pemimpinpemimpin gereja mempunyai kesadaran, ketekunan, dan kesetiaan kepada visinya, gereja tidak mungkin sembarangan digoncangkan. Tetapi kalau gereja hanya cari pasaran, menyenangkan orang, gereja akan ikut hanyut di dalam arus dunia yang sangat-sangat sekuler dan sangatsangat melawan Kebenaran. Itu sebab saya sendiri melihat segala sesuatu secara pesimis, karena dunia ini memang sulit digarap tetapi secara positif karena Tuhan masih hidup dan Tuhan masih memimpin, sehingga saya ingin membangkitkan orang-orang, yang beriman sungguhsungguh dan berespons kepada Tuhan, dengan pengabdian yang sungguhsungguh, sehingga dunia bisa diubah. Indonesia sedang dipimpin oleh Tuhan, sehingga di dalam pemilihan presiden kita melihat, campur tangan Tuhan, untuk
mengubah situasi di Indonesia. Sudah begitu jelas saya lihat ada hari depan yang sangat cerah untuk Indonesia. Mari kita setiap orang berbagian dengan optimis, dengan positif meskipun situasi, sekitar kita sangat pesimis, tetapi kita harus optimis dan harus menerjunkan diri di dalam memberi sumbangsih, dengan sebaik-baiknya melalui pengorbanan diri, melalui cinta Tuhan, dan takut kepada Allah serta mencintai rakyat dan memperbaiki situasi di Indonesia. Yang ingin saya tanyakan adalah apa yang melandasi sehingga KIN tahun ini ditujukan kepada guru-guru? Lalu bagaimana Bapak melihat peran mereka di dalam masyarakat, di dalam rangka persoalan Kristiani terhadap anak? Ke depan apa harapan Bapak melalui KIN ini? (Farida – Sinar Harapan) ST: Justru Tuhan adalah yang memimpin umat-Nya, menuju kepada hari depan, dan hari depan selalu mempunyai potensi dan mempunyai janji Tuhan, yang membuat kita melihat ada kemungkinankemungkinan memperbaiki dunia ini. KIN tahun ini khusus kita tekankan kepada guru-guru, karena tahun lalu kita sudah menggarap pemimpinpemimpin gereja, yaitu pendeta-pendeta dan penginjil; dan tahun ini kita harus melihat sesuatu kemungkinan yang besar yaitu generasi yang akan datang, digarap, maka kita kumpulkan guru-guru. Begitu kita melontarkan visi ini, langsung reaksi seluruh nasional, seluruh nusantara itu begitu tegas dan begitu responsif, ini membuktikan benar-benar pimpinan Tuhan. Dan jikalau kita bisa menggarap guru-guru; pertama, membereskan motivasi mereka; kedua, panggilan mereka; ketiga, pengabdian mereka; keempat, kerelaan mengorbankan diri, utk generasi yang akan datang, pasti hari depan Indonesia sangat cerah adanya. Itu yang kami harapkan. Kita telah menggodok rencana KIN tahun ini selama kira-kira 10 bulan dan kita mengetahui segala harga naik dan guru-guru di desa-desa atau di beberapa provinsi, sangat sangat minim
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
Bersambung ke hal.7
SEKILAS
KIN
Liputan Seputar KIN 2014 Hari keempat
“… Tuhan memberikan kesempatan kepada orang-orang yang mencari Dia …” – Pdt. Dr. Stephen Tong –
A
da yang khusus pada KIN 2014 hari keempat ini yang tidak akan terulang lagi di sepanjang rangkaian acara KIN 2014. Hari ini diselenggarakan KKR Anak dan Remaja yang berjalan secara paralel bersama dengan KIN 2014. KKR Anak menjadi KKR pertama yang dimulai pada pk. 10.30 WIB. Tak disangka, sekitar 3.200 anak Sekolah Dasar terkumpul untuk mengikuti KKR tersebut. Mayoritas dari mereka masih belum berusia di atas 10 tahun. KKR Anak yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Stephen Tong memaparkan Injil yang sederhana namun tidak dangkal. Beliau membahasakan Injil di dalam bahasa anakanak tanpa kehilangan bobot theologis dan rangkaian doktrinal. Kiranya sekitar 3.200 anak Sekolah Dasar yang boleh terkumpul dipersiapkan Tuhan, ditanamkan iman, dan diperkembangkan Tuhan bagi nama-Nya. Kita tidak tahu siapa di antara mereka yang kelak menjadi tonggak-tonggak Gereja dan bangsa di hari depan. Selanjutnya dilanjutkan dengan sesi KKR Remaja, yaitu bagi mereka yang berstatus sebagai pelajar SMP dan SMA. Aula Katedral Mesias terisi penuh oleh sekitar 4.300 anak sekolah. Pembawaan daripada pelajar SMP Sambungan dari hal.6 Wawancara...
keuangan mereka, sehingga dari pihak kita, penyelenggara, harus menanggung kira-kira 9,5 M. Ini satu tugas yang besar. Saya selalu menanti apa yang seharusnya pemerintah kerjakan, tetapi selalu pemerintah lambat melakukan segala kewajibannya yang penting, sehingga di tengah-tengah jalan banyak pemuda-pemudi yang tawuran, banyak pejabat-pejabat egois yang korupsi. Kalau di negara ini, yang muda tawuran, yang tua korupsi, mau jadi negara apa? Maka gereja harus mengambil keputusan untuk berani memikul kewajiban melakukan hal yang berkorban untuk menjadi berkat bagi masyarakat. Bahwa ini bakal terjadi dengan baik, kalau iklim negara kita dalam kondisi kondusif, artinya tidak ada persoalan politik dalam hal ini, sampai sejauh mana
dan SMA memang lebih berbeda, mereka lebih acuh tak acuh. Tentu gaya mereka harus berbeda dengan anak-anak SD karena konteks hidup pasti berbeda. Tetapi kedua kelompok ini memiliki kesamaan, mereka mungkin datang tanpa mengerti untuk apa mereka hadir di tempat ini. Tetapi bukankah demikian juga kita semua? Kita ditangkap Tuhan ketika kita tidak tahu sedang ditangkap Tuhan. Anugerah Tuhan sampai kepada kita justru ketika kita masih belum sadar bahwa kita perlu anugerah. Pdt. Dr. Stephen Tong memulai sesi ini dengan khidmat, beliau mengutip sebuah kalimat dari Pengkhotbah, “Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kau katakan: ‘Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!’” Satu sesi sebelumnya Ev. David Tong membicarakan tentang nilai seorang manusia. Beliau memaparkan bagaimana pandangan dunia selalu terjebak di antara dua ekstrem, antara merendahkan atau terlalu meninggikan manusia. Ia mematahkan pandangan-pandangan tersebut dengan mengungkapkan harga diri dan nilai manusia yang sesungguhnya berdiri di atas firman Allah. Dilanjutkan oleh Ev. Inawaty Teddy setelah istirahat siang, Ev. Inawaty memberikan materi pengantar singkat perihal lima kitab Musa. Beliau memaparkan survei singkat kepada para peserta untuk memperoleh gambaran
para pemikiran guru ini untuk menjadikan negara ini selalu dalam kondisi kondusif? (Warta Kota) ST: Menginginkan segala sesuatu beres, itu adalah mimpi dan itu tidak pernah terjadi. Tidak ada satu zaman, tidak ada satu negara, yang senantiasa stabil; tidak peduli di zaman Romawi, zaman Kekaisaran Inggris, zaman kejayaan Amerika Serikat, dan zaman negaranegara adikuasa yang lainnya yang terus stabil. Kita selalu menghadapi tantangan, dan tantangan itu sangat berharga, meskipun tantangan itu sangat sulit diatasi. Tantangan-tantangan adalah suatu peringatan bagi kita, bahwa kita tidak boleh tidur, tidak boleh malas, dan tidak boleh santai-santai. Perjuangan umat manusia justru melawan ketidakadilan, supaya kita menciptakan sesuatu suasana masyarakat dan kesamarataan keadilan sosial, yang kita idamkan di dalam Pancasila juga. Nah ini harus kita kerjakan.
kerangka umum dan konteks penulisan daripada lima kitab tersebut. Sesi malam yang merupakan malam terakhir untuk sesi KIN 2014 dipimpin kembali oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Beliau memulai dengan membagikan pengalaman hidupnya di dalam membangun dan merancang Katedral Mesias. Yang beliau maksud adalah bagaimana pengalaman hidup yang sulit harus berani dijalani asal itu untuk pekerjaan Tuhan. Beliau mencurahkan seluruh tenaga, talenta, akal budi, kesehatan, hati untuk membangun Gerakan Reformed Injili dan Gereja Reformed Injili Indonesia. Beliau katakan, jikalau untuk merancang sebuah gedung gereja itu begitu sulit, sekaligus begitu serius, begitu perlu berjuang, apakah masa depan anak-anak juga tidak kita rancang sedemikian serius sebagai seorang guru? Menjadi seorang yang mendidik dengan benar butuh kegigihan dan ketaatan terhadap pembentukan Tuhan. Bersyukur untuk empat hari yang sudah boleh berjalan di dalam rangkaian KIN 2014. Berdoa supaya para peserta dan semua pihak yang terlibat boleh menyerap sebanyak mungkin firman yang sudah Tuhan sampaikan. Berdoa juga untuk persiapan KKR Umum hari ini. Doakan supaya umat Allah dibangunkan, rajin, jujur, gigih, tangguh hanya demi mengejar dan menggenapkan pimpinan Tuhan. Amin. (nt)
Apakah kita bisa mempertahankan terus selalu baik? Tidak mungkin. Siapa pun setelah sukses, ada godaan dari iblis lagi, karena setan menurut Kitab Suci adalah penggoda manusia, sehingga presiden yang baik sekali, Chen Soei Pien, waktu 4 tahun pertama, begitu meriah, begitu sukses, menjadi presiden paling korupsi sepanjang sejarah Asia di masa kedua. Saya harap Presiden Jokowi jangan lupa, ada mandat dari Tuhan dan rakyat supaya kita melihat dia sungguh-sungguh berjalan di dalam keadilan dan selalu mawas diri takut kepada Tuhan dan cinta kepada rakyat. Kalau tidak, siapa pun bisa mengulangi nasib Chen Soei Pien, yang dulu begitu meriah dipilih, sekarang harus dipenjara sampai mati. Ini adalah pengajaran-pengajaran yang kita lihat dari tantangan zaman dan dari keadaan situasi di mana saja. Kiranya Tuhan memberkati kita masing-masing. Terima kasih.
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia
7
Refleksi Hari ke-4
SEKILAS
KIN
Renungan Pagi: Bilangan 13-14 oleh Ev. Happy Manurung Kita belajar tentang cara pandang. Cara pandang adalah cara melihat dalam seluruh hidup. Cara pandang adalah kerangka persepsi dari proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera, melihat, meraba, merasakan. Sebagai guru, kita sebenarnya sedang membagi hidup dan anak-anak melihat seluruh kehidupan kita. Setiap orang memiliki cara pandang walaupun cara pandang sifatnya komunal karena dipengaruhi kebudayaan. Dua belas pengintai diutus mengintai tanah perjanjian, tetapi terjadi perbedaan cara pandang mereka. Kaleb dan Yosua melihat fakta kehidupan dengan kaca mata iman. Ketika cara pandang salah, hidup kita juga akan salah. Ketika doktrin salah, hidup kita juga salah. Maka penting Guru Sekolah Minggu mengerti doktrin yang benar. Kita bukan hanya mengerti, tetapi juga menghidupi doktrin itu. Guru yang baik adalah guru yang terus belajar. Cara pandang yang benar satu-satunya harus didasarkan pada Firman. Cara pandang Kristen adalah penciptaan, dosa, penebusan, dan penyempurnaan. Mari kita terus dikoreksi dan diperbaiki oleh pengajaran firman Tuhan. Biarlah kita jadi guru yang diperkenan Tuhan. Pleno Pagi: --- oleh Ev. David Tong Hanya melalui Firman Allah manusia dapat mengerti mengenai siapa dan apa nilai diri manusia. Tanpa pengertian yang benar ini, maka kita, sebagai guru, hanya akan menekankan pendidikan akademik, tetapi tidak menghasilkan anak-anak yang semakin beriman. Tanpa dasar Alkitab, terjadi dua pergeseran atas nilai manusia. Di ekstrem yang pertama, manusia dipandang tidak terlalu bernilai; manusia hanya satu spesies dari sekian banyak spesies lainnya. Peter Singer, misalnya, berpendapat bahwa binatang bisa lebih berharga daripada bayi atau manusia yang tidak sadar akan diri dan sekitarnya. Di ekstrem lainnya, manusia dipandang terlalu bernilai, lebih dari yang seharusnya. Bagi Virginia Satir, inilah solusi bagi mereka yang memiliki perasaan harga diri yang rendah: aku harus tahu bahwa aku adalah unik, tidak ada yang seperti aku, aku memiliki diriku sendiri, dan aku tidak bermasalah. Alkitab menolak kedua pandangan ini. Di dalam Alkitab kita mengenal bahwa manusia memang diciptakan di dalam gambar dan rupa Tuhan, diciptakan sebagai wakil Allah, dan diciptakan untuk menjadi makhluk yang menjalin hubungan perjanjian dengan Tuhan (man is a covenantal being). Tetapi Alkitab juga mengatakan bahwa manusia sudah jatuh di dalam dosa. Nilai dan harga diri kita ditetapkan bukan dari apa yang orang lain atau kita sendiri pikirkan mengenai diri kita, melainkan dari Tuhan sudah menciptakan dan menyelamatkan kita. Adalah tugas kita untuk mengajarkan anak-anak didik kita mengenai hubungan vertikal ini: bahwa mereka hidup di hadapan Tuhan dan hidup untuk memuliakan Tuhan dan menikmati-Nya. Pleno Sore: Kitab Taurat oleh Ev. Inawati Teddy Untuk mengerti Alkitab, kita harus melihat konteks budaya yang ada pada waktu itu. Konteks budaya kitab Kejadian menjadi 3 bagian, yaitu: zaman purba, zaman Patriarkh (bapa-bapa), dan zaman Yusuf. Kitab Kejadian, Allah menyatakan bahwa hanya ada satu Allah yang berdaulat. Allah yang berdaulat itu hanya berfirman dan ciptaan berespons dengan segera menuruti kehendak Allah yang berdaulat itu. Kitab Kejadian juga menyatakan kisah kejatuhan manusia yang berakibat putus relasi Allah dan manusia, hilangnya kebenaran, dan hilangnya kehidupan. Kitab Keluaran mengisahkan bagaimana Musa menjadi figur yang dibangkitkan Tuhan untuk menggenapkan apa yang Tuhan janjikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub dengan membawa Israel keluar dari tanah Mesir. Semangat dan intisari Kitab Imamat terletak pada Imamat 19:2 yang menyerukan “Kuduslah kamu, sebab Aku TUHAN, Allahmu, kudus.” Kitab Bilangan berbicara mengenai generasi Israel yang berjalan di dalam padang gurun. Kitab Ulangan merupakan pengulangan kisah yang terjadi sepanjang ratusan tahun di dalam perjalanan bangsa Israel. Buku ini merupakan catatan yang terutama ditujukan kepada generasi kedua dari bangsa Israel supaya mereka tidak melupakan perjalanan sejarah bangsa mereka.
Terminal Keberangkatan di Bandara Soekarno-Hatta Terminal 1A 1. Lion Air, tujuan: a. Jawa b. Sulawesi c. Papua d. NTT (via Surabaya) e. NTB f. Maluku 2. Wings Air
Terminal 1B 1. Lion Air, tujuan: a. Sumatera 2. Sriwijaya Air 3. Express Air
Terminal 1C 1. Lion Air, tujuan: a. Kalimantan 2. Citilink 3. Kalstar 4. Aviastar
Terminal 2F 1. Garuda Terminal 3 1. Lion Air, tujuan: a. Denpasar b. NTT (via Denpasar) 2. Air Asia
TIM REDAKSI SEKILAS KIN: Penasihat: Pdt. Dr. Stephen Tong; Redaktur umum: Pdt. Sutjipto Subeno M.Th.; Tim Redaksi: Ev. Edward Oei M.C.S., Ev. Dr. David Tong, Ev.Elsa Pardosi, Johan M., Lukas Y.; Rubrik: Iwan Darwins, Mitra Kumara, Nikki Tirta, Soekarmini; Layout: Johannes Kornelius, Adhya Kumara, Nanie K.; Produksi: Iwan Darwins, Evalina Kwok, Saut P.
8
Melecehkan seorang anak sama dengan menghina umat manusia