32
III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik-komparatif dengan pendekatan Cross Sectional, dimana obyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel obyek pada saat pemeriksaan dengan cara pendekatan dan pengumpulan data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandarlampung dan Laboratorium Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandarlampung.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2014.
33
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian adalah sejumlah subjek besar yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik subjek ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian (Sastroasmoro, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai kantor kelurahan yang memenuhi kriteria sampel obesitas apple-shaped dan obesitas pear-shaped di kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandarlampung. Teknik
pengambilan
sampel
dalam
penelitian
ini
adalah
consecutive sampling. Pada consecutive sampling, semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro, 2007). Besar sampel dihitung berdasarkan rumus uji hipotesis komparatif dengan masalah skala pengukuran numerik : 2
(Zα + Zβ)S n1 =
n2 = 2
= 2
= 2
= 2
X1 – X2 (1,960 + 0,842) 24,13
2
91,6 – 74,1 (2,8) 24,13
2
17,5 67,56
2
17,5
= 2 ( 3,8 ) 2 = 2 (14,4) = 28,8
Zα : Nilai standar normal yang merupakan besarnya peluang untuk menolak atau menerima Ho, bergantung pada besarnya kesalahan. Zα = 1,960.
34
Zβ : Nilai standar normal yang merupakan besarnya peluang untuk menerima Ho : Bergantung dari power penelitian. Zβ = 0,842. S : Simpangan baku rerata selisih (dari kepustakaan). x1 – x2 : Selisih rerata kedua kelompok bermakna. (Sastroasmoro, 2007).
Setelah dibulatkan maka sampel yang diambil untuk masingmasing obesitas apple-shaped dan obesitas pear-shaped adalah sebanyak 30 sampel. Sehingga total semua sampel adalah 60 sampel. Sampel yang diambil dengan teknik consecutive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
Kriteria Inklusi: 1. Bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani informed consent. 2. Laki-laki dengan IMT lebih dari sama dengan 25.
Kriteria eksklusi: 1. Riwayat keluarga diabetes melitus. 2. Pernah di diagnosis diabetes melitus. 3. Riwayat penggunaan obat hiperglikemia. 4. Sedang menjalani program diet. 5. Riwayat penyakit tiroid. 6. Terdapat tumor disekitar pinggang panggul.
35
D. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel bebas adalah variabel yang apabila nilainya berubah akan mempengaruhi variabel yang lain (Dahlan, 2008). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kadar glukosa darah sedangkan variabel bebasnya adalah obesitas pear-shaped dan obesitas apple-shaped.
E. Definisi Operasional Untuk memudahkan pelaksanan penelitian ini dan agar penelitian tidak terlalu luas maka dibuat definisi operasional sebagai berikut : Tabel 3. Definisi Operasional No 1
Variabel Obesitas
Definisi Kelebihan massa lemak tubuh yang ditentukan dengan IMT serta rasio lingkar pinggang dan pinggul.
Alat Ukur Timbangan, Microtoise dan pita ukur.
Kadar Glukosa Darah Puasa
Banyaknya glukosa yang terkandung dalam serum yang beredar di sirkulasi darah.
Appleshaped : IMT ≥ 25 Rasio LiPiLiPa ≥ 0,95
Skala Ordinal
Pearshaped: IMT ≥ 25 Rasio LiPiLiPa < 0,95
Lingkar pinggang diukur pada titik tengah antara batas tulang rusuk paling terakhir dan batas ujung lengkung tulang pangkal paha. Lingkar pinggul diukur pada daerah trochanter mayor tulang paha atau lingkar maksimum bokong. 2
Hasil Ukur
Automatic Glukosa Analizer (metode hexokinase).
mg/dL
Numerik
36
F. Alat dan Cara Penelitian 1. Alat penelitian Pada penelitian ini digunakan alat-alat sebagai berikut : a) Microtoise b) Timbangan berat badan c) Pita ukur d) Kalkulator e) Alat tulis f) Alat pengambilan sampel darah berupa spuit, kapas, alkohol, tourniquet, plester dan vacuntainer. 2. Cara pengambilan data Dalam penelitian ini, seluruh data diambil secara langsung dari responden (data primer), yang meliputi : a) Penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian. b) Pengisian informed consent dan kuisioner penelitian. c) Pengukuran IMT. d) Pengukuran Rasio Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul. e) Proses pengambilan darah responden. f) Proses pengolahan sampel darah dengan metode Hexokinase dengan menggunakan alat Automatic Glucose Analyzer (Cobas Integra 400) dan menggunakan reagen glukosa Roche di laboratorium
Rumah
Sakit
Abdul
Moeloek
Kota
Bandarlampung. g) Pencatatan hasil pengukuran pada formulir lembar penelitian.
37
G. Alur Penelitian Adapun alur penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Pembuatan Proposal, Perijinan dan Koordinasi
1. Tahap Persiapan
Pengisian Informed Consent
2. Tahap Pelaksanaan
Pengukuran IMT dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Pengambilan Sampel Darah Puasa dan Pengantaran ke Laboratorium < 2 jam
3. Tahap Pengolahan Data
Pemeriksaan Sampel Darah dan Pencatatan
Analisa Statistik
Gambar 4. Alur Penelitian
H. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah kedalam bentuk tabel-tabel, kemudian data diolah menggunakan program software computer dengan nilai α = 0,05.
38
Adapun proses pengolahan data menggunakan program komputer ini terdiri beberapa langkah, yaitu : a)
Coding, untuk mengkonversikan (menerjemahkan) data yang dikumpulkan selama penelitian kedalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis.
b)
Data entry, memasukkan data kedalam komputer.
c)
Verifikasi, memasukkan data pemeriksaan secara visual terhadap data yang telah dimasukkan kedalam komputer.
d)
Output komputer, hasil yang telah dianalisis oleh komputer kemudian dicetak.
2. Analisis Statistik Analisis statistik untuk mengolah data yang diperoleh akan menggunakan program software computer dimana akan dilakukan 2 macam analisa data, yaitu analisa univariat dan analisa bivariat. a). Analisa Univariat Analisa ini digunakan untuk menentukan distribusi frekuensi variabel bebas dan variabel terikat. b). Analisa Bivariat Analisa bivariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan anatara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji statististik : 1. Uji normalitas data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran distribusi suatu data apakah normal atau tidak. Uji
39
normalitas data berupa uji Kolmogorov-Smirnov digunakan apabila besar sampel > 50 sedangkan uji Shapiro-Wilk digunakan apabila besar sampel ≤ 50 . Distribusi
normal
baku
adalah
data
yang
telah
ditransformasikan ke dalam bentuk p dan diasumsikan normal. Jika nilainya > 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan jika nilainya < 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak normal (Dahlan, 2008).
2. Uji Komparasi a. Uji T tidak berpasangan Uji T tidak berpasangan merupakan uji parametrik (distribusi
data
normal)
yang
digunakan
untuk
membandingkan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama. Dalam hal ini uji tersebut digunakan
untuk
mengetahui
perbandingan
kadar
glukosa darah pada obesitas apple-shaped dan obesitas pear-shaped. Namun, bila distribusi data tidak normal dapat digunakan uji Mann – Whitney sebagai alternatif (Dahlan, 2008). Adapun syarat untuk uji T tidak berpasangan adalah : a. Data harus berdistribusi normal (wajib). b. Varians data boleh sama, boleh juga tidak sama.
40
b. Uji Pearson Uji pearson merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan atau korelasi dan seberapa besar kekuatan korelasinya. Dalam hal ini uji tersebut digunakan untuk mengetahui hubungan antara kadar glukosa darah dengan jenis obesitas. Dimana dikatakan terdapat korelasi yang bermakna jika nilai p < 0,05. Nilai kekuatan korelasi adalah sebagai berikut : -
0,0 sd < 0,2
: Sangat lemah
-
0,2 sd < 0,4
: Lemah
-
0,4 sd < 0,6
: Sedang
-
0,6 sd < 0,8
: Kuat
-
0,8 sd 1
: Sangat kuat.
Namun, apabila distribusi data tidak normal dapat digunakan uji Spearman sebagai uji alternatif (Dahlan, 2008).
I. Ethical Clearance Penelitian ini mengajukan etik ke Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.