BAB III METODE PENELITIAN
III.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang (Jln. Jenderal Sudirman No. 326 kecamatan Maritenggngae), pemilihan lokasi didasarkan bahwa Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap memiliki peran yang sangat strategis dalam mengelola kepegawaian, oleh karena itu sangat penting untuk menilai kinerjanya yang akan dideskripsikan melalui aspek keuangan dan non keuangan, selain itu karena lokasi ini representatif untuk mewakili penelitian mengenai kinerja organisasi pemerintah.
III.2. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan tanggal 16 Januari sampai dengan 20 Maret 2012
III.3. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengolah data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, dimana data kuantitatif menurut Sugiyono merupakan data yang yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan1. Penelitian kuantitatif merupakan definisi pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orangorang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pernyataan tentang
1
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi dengan Metode R&D, Bandung: CV Alfabeta hal 14
41
survei untuk menentukan frekuensi dan presentasi tanggapan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap. III.4. Jenis atau Tipe Penelitian Jenis atau tipe penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan. Tipe penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan/melukiskan keadaan objek penelitian, berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Dasar penelitian ini adalah penelitian survey, yaitu melakukan pembagian kuesioner kepada responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.
III.5. Unit Analisis Unit analisis dalam penelitian ini adalah “Organisasi”. Penentuan unit analisis ini didasarkan pada pertimbangan objektif, untuk mendeskripsikan penelitian mengenai kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang.
42
III.6. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya2. Dalam penelitian ini, populasi untuk perspektif pelanggan memfokuskan kepada Pegawai di Kabupaten Sidrap (PNS ataupun tenaga honorer) yang berurusan dengan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap dalam 3 bulan terakhir berjumlah 752 orang, dan 40 orang pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap. Table III.1 Jumlah Pegawai yang dilayani oleh BKD Kabupaten Sidrap dalam 3 Bulan Terakhir Desember 2011-Februari 2012 No.
Pelayanan
Jumlah (Org)
1.
Perpanjangan Kontrak
32
2.
Penyesuaian Ijazah
212
3.
Kenaikan Pangkat
241
4.
Gaji Berkala
166
5.
Pindah Tugas
9
6.
Kasus
2
7.
Cerai
3
8.
Satya Lencana
42
9.
Pensiun
18
10.
Bapertarum
27
Total
752
Sumber : Data Sekunder yang diolah BKD Kabupaten Sidrap, Februari 2012 2
Sugiyono., Op.cit hal. 90
43
b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang sebenarnya mewakili populasi dan menjadi sumber data yang sebenarnya (Hadari Nawawi, 1990:65). Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat mewakili dan mencerminkan secara keseluruhan populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan keterbatasan melakukan observasi terhadap seluruh sampel, untuk efisiensi waktu dan biaya untuk menghasilkan generalisasi terhadap populasi dan mengurangi kesalahan penelitian dalam pengambilan sampel.
Sampel Pelanggan : Agar sampel yang diambil dapat mewakili populasi maka jumlah sampel
dihitung dengan menggunakan Rumus Slovin dalam Rusady Ruslan (2008:150)3 sebagai berikut:
N
n =
1 + N (e)2
Keterangan : n
= jumlah sampel
N
= jumlah populasi 752
e
= persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir = 10%
3
Rosady Ruslan, 2008, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafinndo Persada, hal 150.
44
Jadi:
n =
752 1 + 752 (0.01)2
n =
752 8,52
n= =
88,26 88 Responden
Dengan demikian jumlah sampel pelanggan pada penelitian ini adalah 88 orang.
Sampel pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap sama dengan populasi sebanyak 40 Orang
III.7. Teknik Pengambilan Sampel 1. Sampel pelanggan Dalam hal ini pegawai di Kabupaten Sidrap jumlah sampel yang telah diperoleh yaitu 88 pegawai. Teknik penarikan sampelnya menggunakan teknik Disproportionate Stratified Random Sampling. Sampling dengan cara ini apabila sampel berstrata tetapi kurang proporsional/ menggunakan proporsi subkategorisubkategori yang tidak didasarkan proporsi yang sebenarnya dalam populasi. Hal ini dilakukan karena ada subkategori tertentu terlampau sedikit jumlah sampelnya4, maka 2 orang yang mengurus cerai dan 3 kasus disiplin semuanya diambil sebagai sampel.
4
Muchlis Anshori dan Sri Iswati, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Airlangga University Press hal 104
45
2. Sampel pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap Melihat jumlah pegawai yang ada relatif sedikit, yaitu 40 pegawai maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel yang disebut sampel jenuh. Dimana sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. III.8. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, sedangkan sumber data berasal dari: III.8.1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pembagian kuesioner kepada pelanggan dan pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap
III.8.2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan sumber-sumber data kantor bersangkutan yang berkaitan dengan penelitian. III.9. Teknik Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejalagejala yang diteliti. Kegiatan pengamatan terhadap obyek penelitian ini untuk memperoleh keterangan data yang lebih akurat mengenai hal-hal yang diteliti 46
b. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono,2007:
162). Metode ini diyakini mampu
mendapatkan data yang lebih akurat dan objektif terhadap permasalahan diteliti yang didapat langsung dari responden. ada dua jenis kuesioner yang dibagikan oleh penulis yaitu: -
Kuesioner untuk pelanggan yang bertujuan untuk mengetahui derajat kepuasan pelanggan terhadap kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap. Pelanggan yang dimaksud dalam penelitian ini ialah Pegawai Negeri Sipil maupun pegawai honorer di Kabupaten Sidrap.
-
Kuesioner untuk pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap, untuk mengetahui pandangan mereka terhadap kinerja proses internal serta pembelajaran dan pertumbuhan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap.
c. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui dokumendokumen yang menyangkut data dari instansi.
III.10. Teknik Analisis Data Dalam
perhitungan
kuesioner
untuk
perspektif
tersebut
penulis
menggunakan skala likert (Sugiyono, 2007:107), yaitu dengan memberikan standar nilai tertentu
47
SS
= Sangat setuju/bobot 4
S
= Setuju/bobot 3
KS
= Kurang setuju/bobot 2
TS
= Tidak setuju/bobot 1
Adapun langkah-langkah dalam analisis data dapat diuraikan sebagai berikut:
Data dari kuesioner diolah dalam bentuk persentase pada tabel frekuensi distribusi, Singarimbun & Efendy (1995:27)5 dengan rumus :
P =
f n
X 100%
Keterangan : P = Persentase f = frekuensi n = jumlah responden Selanjutnya hasil analisisnya diuraikan deskriptif.
Untuk mengetahui Kinerja Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan, Perspektif Proses Internal, dan Perspektif Pelanggan. Terlebih dahulu mencari intervalnya, Rumus yang digunakan Akdon dan Riduwan (2001:36)6 adalah sebagai berikut:
P =
Rentang Banyak Kelas Interval
5
Singarimbun & Efendy, 1995, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES Prof.Dr.Akdon dan Riduwan, 2001 Rumus dan Data untukPenelitian (administrasi pendidikan-BisnisPemerintahan –sosial-kebijakan-ekonomi-hukum-manajemen), Bandung: Alfabeta hal 36 6
48
Atau: Interval = (Nmaks – Nmin): kelas Nmaks = PP X R X EXmaks Nmin = PP X R X EXmin Ket: PP = Poin pertanyaan (total) R = Responden EXmaks = bobot maksimal EXmin = bobot minimal
Sementara untuk Perspektif Keuangan, digunakan analisis dokumentasi yakni dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap tahun anggaran 2011, untuk melihat efektivitas keuangan. Pemberian skala untuk perspektif keuangan digunakan nilai tertinggi yakni 100% dengan penilaian bahwa penggunaan anggaran 100% dinilai sangat efektif (nilai maksimum) dan 0 % adalah nilai minimum. Interval = (Nmaks – Nmin): kelas
Dari rentang kriteria yang diperoleh kemudian diberi skor untuk tiap perspektif.
Langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata skor untuk mengetahui Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap dengan empat perspektif Balanced Scorecard, menggunakan 3 skala. dengan terlebih dahulu mencari intervalnya, Skor tertinggi adalah 3 dan skor terendah adalah 1.
49
Rumus yang digunakan menurut Akdon dan Riduwan (2001:36) adalah sebagai berikut:
P =
Rentang Banyak Kelas Interval
Dimana: P
= panjang kelas interval
Rentang
= skor tertinggi dikurang skor terendah
Banyak kelas interval = 3 sehingga diperoleh: P = (3 – 1): 3 P = 0,67 Dengan demikian diperoleh kriteria untuk kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidrap dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard adalah:
2,35 – 3,00 = Kinerja Tinggi 1,68 – 2,34 = Kinerja Sedang 1,00 – 1,67 = Kinerja Rendah
50
III.11. Definisi Operasional
1. Kinerja adalah tingkat pencapaian atas pekerjaan atau tugas tertentu. Juga dapat didefinisikan sebagai proses penilaian efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program. 2. Pengukuran Kinerja ialah suatu proses mencatat dan mengukur pencapaian kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, tujuan, misi dan visi melalui hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa ataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan. 3. Balanced Scorecard merupakan pengukuran kinerja dengan memperhatikan sisi keuangan dan non keuangan yang diartikan dalam 4 perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. 4. Perspektif Pelanggan, kemampuan organisasi dalam memberikan kepuasan kepada pengguna layanan dengan memperhatikan indikator Mutu, Citra, Waktu dan Hubungan. 5. Perspektif Keuangan adalah kinerja organisasi dalam aspek keuangan yang optimal atau kemampuan dalam mengelola sumber-sumber daya finansial termasuk efektivitas penggunaan dana. 6. Proses Internal adalah proses untuk menciptakan nilai bagi pelanggan termasuk inovasi dengan pemberian pelayanan yang bernilai tambah. 7. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah kinerja organisasi berkaitan dengan kompetensi pegawai dan penyediaan infrastruktur teknologi yang memadai.
51
8. Efektivitas
keuangan
ialah
kemampuan
instansi
pemerintah
dalam
merealisasikan anggaran yang disediakan. 9. Inovasi merupakan model pelayanan yang inovatif yang diberikan oleh Organisasi yang diawali dari mengidentifikasi kebutuhan pelanggan sampai kepada pemberian pelayanan 10. Kompetensi Pegawai diartikan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh pegawai berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya. 11. Infrastruktur Teknologi meliputi perangkat keras maupun jaringan sistem yang memadai mendukung pelaksanaan tugas-tugas serta mendukung dalam pengembangan sistem informasi dalam organisasi 12. Mutu, kesesuaian antara pelayanan yang diberikan dengan standar permintaan dari pengguna jasa 13. Waktu adalah ketersediaan, kecepatan respon pemenuhan kebutuhan dan ketepatan waktu. 14. Hubungan adalah dimensi hubungan antar manusia dalam pelayanan.
52