BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di kantor Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian Perikanan dan Kehutanan yang beralamat di Jl. Brigjen Piola Isa, pertimbangan yang mendorong peneliti melakukan penelitian dilokasi tersebut adalah tersedianya data yang dibutuhkan oleh peneliti berhubung dengan motivasi dan kinerja aparat. Penelitian ini direncanakan dalam waktu tiga bulan yakni dari bulan April 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. 3.2
Metode Penelitian dan Desain Penelitian
3.2.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana peneliti diharapkan dapat menjelaskan pengaruh antara motivasi dan kinerja aparat pada kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan. 3.2.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif, dimana peneliti diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh antara motivasi dengan kinerja aparat pada kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, dengan desain sebagai berikut :
Motivasi (X)
Kinerja 27
(Y)
28
3.3
Devinisi Operasional Variabel Menurut Singarimbum (1995:46) (Rahman Samad, 2012:28)
definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja sebagai pendukung untuk dianalisis kedalam variabel-variabel tersebut. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang terdiri dari : 1. Variabel bebas (Independent) yaitu motivasi, dengan indikator penelitian menurut Rivai (2003) sebagai berikut : a. Kompensasi b. Lingkungan c. Promosi 2. Variabel tidak bebas (Dependent) yaitu kinerja, dengan indikator penelitian menurut Gomes (2003) sebagai berikut : -
Jumlah kerja
-
Kualitas kerja
-
Pengetahuan kerja
-
Kreativitas
-
Kerja sama
-
Kualitas pribadi
29
3.4
Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi Sugiono
(2011:
215)
populasi
diartikan
sebagai
wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berada di lingkungan kantor Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan. sebanyak 52 orang. 3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu dan juga memiliki karakterisik tertentu, jelas, lengkap dan dianggap bisa mewakili populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik sampel kuota atau quota sampel. Menurut
Arikunto (2010:184) sampel kuota
merupakan teknik yang mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditetukan. Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu pegawai di Kantor Badan Pelaksana Penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan yang berjumlah 50 orang.
30
3.5
Prosedur Pengumpulan Data
3.5.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu : 1.
Data primer yaitu data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara untuk memberikan informasi dan keterangan yang bersumber dari objek yang diteliti dalam hal ini pada kantor Badan Penyuluhan Pelaksana Pertanian Perikanan dan Kehutanan.
2.
Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan telah tersedia pada saat penelitian dilakukan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari dokumentasi kantor Badan Penyuluhan Pelaksana Pertanian Perikanan dan Kehutanan.
3.5.2 Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut : a. Observasi Tehnik ini merupakan langkah awal yang digunakan, dimana secara langsung penulis mengamati tentang bagaimana motivasi dan kinerja aparat pada kantor Badan Penyuluhan Pelaksana Pertanian Perikanan dan kehutanan. b. Angket Melalui tehnik ini penulis ingin memperoleh data tentang masalah yang diteliti dengan cara menyebarkan angket atau soal dan
31
mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden yang telah dipilih sebagai sampel. c. Dokumentasi Merupakan tehnik penunjang yang digunakan untuk memperoleh data berupa informasi-informasi melalui dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. 3.6
Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas Data Uji validitas dilakukan untuk mengukur pertanyaan yang ada dalam kuisioner atau pertanyaan dianggap sah jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan apa yang ingin diukur. Menurut Sugiono (2002:267), instrument yang valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasi masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel dan dapat memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi. Pengajuan validitas intstrumen dilakukan dengan menggunakan korelasi rank person (Person Rank Order Correlation) yang dirumuskan sebagai berikut:
rxy =
πβXy β βx βy nβx 2 β (βX)Β² nβY 2 β (βy)Β²
32
Keterangan : r
: Angka Korelasi
X
: Skor pernyataan (ke-n) variabel X
Y
: Skor pernyataan (ke-n) variabel Y
n
: jumlah responden
XY
: skor pernataan dikali total pertanyaan Nilai korelasi (r) dibandingkan dengan 0,3 jika kolerasi (r) lebih
besar dari 0,3 maka pertanyaan dibuat kategori valid. 3.6.2 Uji Kehandalan atau Reliabilitas Reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih (Masri S. dan Sofien E, 1989:122). Menurut Suharsimi (1998:171) uji reliabilitas bisa dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu dengan rumus : πΎ βπb2 rtt = 1β πΎβ1 πβ2
Keterangan: rtt
: Reliabilitas Instrument
k
: Banyaknya butir pertanyaan
πb2
: Jumlah Varians butir
ΟβΒ²
: Varians total
33
Kriteria uji reliabilitas instrument menggunakan batas 0,6, jika Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka pertanyaan dinyatakan reliabel. 3.6.3 Uji Normalitas Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linier baik sederhana maupun berganda adalah data variabel dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut, dilakukan pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut : Ho
: Data variabel dependen berdistribusi normal
Hβ
: Data variabel dependen tidak berdistribusi normal
a
: 5%
Kriteria uji : tolak Ho jika nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari a, terima Ho dalam hal lainnya. 3.7
Uji Hipotesis
3.7.1 Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi sederhana adalah proses mengestimasi (menaksir) sebuah fungsi hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Dalam suatu persamaan regresi besarnya nilai variabel dependen adalah tergantung pada nilai
variabel lainnya. Persamaan
regresi linier sederhana Y terhadap X adalah : 1. Model populasi regresi linier sederhana dinyatakan dalam persamaan :
34
Yα΅’ = Ξ± + Ξ²Xα΅’ + Ια΅’. 2. Model sampel (penduga) untuk regresi linier sederhana : α»Έα΅’ = a + bXα΅’ Dimana : Xα΅’ = Variabel Bebas (Independen) Yα΅’ = Variabel Terikat (Dependen) a = Penduga bagi Intersep (Ξ±) b = Penduga bagi koefisien regresi (Ξ²) i = 1,2,... Nilai Ξ± dan Ξ² adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Komponen sisaan / kesalahan (Ια΅’= galat) menunjukkan : 1. Pengaruh dari variabel yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi karena berbagai pertimbangan. 2. Penetapan persamaan yang tidak sempurna. 3. Kesalahan pengukuran dalam pengumpulan dan pemrosesan data. Nilai a menunjukkan intersep (konstanta) persamaan tersebut, artinya untuk nilai variable X = 0 maka besarnya Y = a parameter b menunjukkan besarnya koefisien (slope) persamaan tersebut, nilai ini menunjukkan besarnya perubahan nilai Y jika nilai X berubah sebesar satu satuan, (Sesuai dengan tujuan penelitian ini Seberapa besar pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Aparat Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Gorontalo.
35
Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : b=
π π΄π β π΄π (π΄π) ππ΄ π 2 β (π΄π)Β²
dan π =
π΄π π
Μ΅ π
π΄π π
3.7.2 Pengujian t-test Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh independen
secara
individu
terhadap
variabel
dependen
dengan
menganggap variabel dependen yang bersifat konstan Sulaiman (2002). Pengujian t digunakan dengansoftware SPSS (Statistical Product and service solutions). Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam pengujian parsial : 1. Merumuskan hipotesis parsial -
Ho : Ξ²1 β€ 0, yaitu X tidak berpengaruh positif terhadap Y.
-
H1 : Ξ²1 > 0, yaitu X berpengaruh positif terhadap Y.
2. Menetukan taraf nyata Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan ketidakpercayaan, Ξ± = 5% atau 0,05 Derajat bebas βdbβ = n β k Dimana : n = Jumlah sampel responden k = Jumlah variabel penelitian
36
3. Mencari t hitung t hitung =
b iβ( Ξ²i ) Se ( b i )
Dimana : bi
= koefisien variabel ke-i
π½i
= parameter ke-I yang dihipotesiskan
Se(bi ) = kesalahan standar bi 4. Kriteria Pengujian PValue < Ξ± atau t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan H1 diterima PValue > Ξ± atau t hitung < t tabel , maka Ho diterima dan H1 ditolak 5. Cara Pengujian Pengaruh signifikan tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan antara nilai t tabel dengan nilai t hitung . Apabila nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen, pengujian lain juga membandingkan pvalue dan Ξ± dengan melihat kriteria pengujian.
37
3.7.3 Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R) besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien korelasi 0 berarti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak ada hubungan, sebaliknya jika koefisien korelasi semakin mendekati 1 maka hubungan tersebut positif dan kuat. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau diguanakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase Ghozali (2001).