BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan potong lintang, yaitu observasi dan pengukuran pada variabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) dilakukan sekali dan dalam waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 2008). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Dr. Moewardi pada bulan November 2015 - Maret 2016. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pasien hemodialisis RSUD Dr. Moewardi yang tersaring melalui kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi a. Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang menjalani hemodialisis rutin (2 kali setiap minggu) yang setiap sesi hemodialisisnya selama 4 jam b. Pasien sudah menjalani hemodialisis secara rutin minimal selama 3 bulan c. Pasien yang selama masa pengobatan tetap meminum obat-obat yang telah diresepkan oleh dokter. d. Pasien bersedia untuk mengikuti penelitian 2. Kriteria Eksklusi a. Pasien yang mengalami hipotensi. 32
33
b. Pasien yang mengalami overload (kelebihan) cairan. c. Pasien yang mengalami komplikasi yang membahayakan selama proses hemodialisis, seperti krisis hipertensi. D. Teknik dan Besar Sampel 1. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah consecutive sampling, yaitu semua subjek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan diambil sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro, 2008). 2. Besar Sampel Penentuan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian potong lintang. (Sastroasmoro, 2008).
Keterangan, n
: Besar sampel
Z21-α/2 : Statistik z (Z21-α/2 = 1,96 untuk α = 0.05 ) P
: Proporsi prevalensi yang diperkirakan terjadi pada populasi
d
: margin of error yang diinginkan di kedua sisi proporsi. Penelitian kohort yang terbaru mendapatkan prevalensi hipertensi
intradialitik sebesar 12,2% (Inrig et al., 2009). Dan d (margin of error) yang digunakan adalah sebesar 10 %.
34
Maka besar jumlah sampel yang diperlukan adalah: n = 1,962 x 0.122 x (1 - 0,122) 0,12 = 0.411497/0,01 = 41,1497 atau 41 sampel yang diperlukan. Untuk mengantisipasi kemungkinan drop out jumlah sampel ditambah menjadi 60 pasien.
35
E. Alur Penelitian
Populasi Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD Dr. Moewardi
Kriteria Inklusi 1. Pasien PGK yang menjalani hemodialisis rutin (2 kali setiap minggu) yang setiap sesi hemodialisisnya selama 4 jam 2. Pasien sudah menjalani hemodialisis secara rutin minimal selama 3 bulan 3. Pasien selama masa pengobatan tetap
Sampling Consecutive Sampling
meminum obat yang telah diresepkan dokter 4. Pasien
bersedia
untuk
mengikuti
penelitian
Sampel Sampel sesuai kriteria inklusi Kriteria Eksklusi
dan eksklusi
1. Pasien yang mengalami hipotensi 2. Pasien
yang
mengalami
overload
(kelebihan) cairan
Pelaksanaan Penelitian 1. Mencatat Identitas pasien, lama hemodialisis, dan obat antihipertensi yang digunakan 2. Pengukuran Tekanan darah predialisis dan pascadialisis 3. Mencatat besar ultrafiltrasi
Analisis Data
Kesimpulan
Gambar 3.1 Alur Penelitian
3. Pasien yang mengalami komplikasi yang
membahayakan
selama
proses
hemodialisis seperti krisis hipertensi
36
F. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas
: Besar ultrafiltrasi
2. Variabel Terikat
: Peningkatan tekanan darah intradialtik
3. Variabel Luar
:
a. Terkendali
: Usia Lama hemodialisis Pemakaian obat antihipertensi
b. Tidak terkendali
: Diet Gaya hidup
G. Definisi Operasional 1. Variabel bebas
: Besar ultrafiltrasi
a. Pengertian Jumlah cairan yang ditarik oleh mesin hemodialisis selama satu sesi hemodialisis. b. Alat Ukur Mesin Hemodialisis c. Satuan Liter d. Skala Pengukuran Skala rasio
37
2. Variabel Terikat
: Peningkatan tekanan darah intradialitik
a. Pengertian Tekanan darah sistolik pascadialisis melebihi tekanan darah sistolik predialisis. b. Alat Ukur Tensimeter air raksa. c. Satuan mmHg d. Skala Pengukuran Skala rasio H. Alat dan Bahan 1.
Tensimeter air raksa
2.
Stetoskop
3.
Informed consent
4.
Mesin hemodialisis
I. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Tahap persiapan penelitian a. Mengurus surat izin penelitian. b. Mengadakan pendekatan langsung ke lokasi penelitian. c. Menetapkan pelaksanaan penelitian. d. Mempersiapkan kelengkapan instrumen penelitian yang diperlukan
38
2. Tahap pelaksanaan penelitian a. Memberikan lembar informed consent kepada pasien. b. Mencatat nama, usia, jenis kelamin, lama hemodialisis, dan pemakaian obat-obat antihipertensi. c. Mengukur tekanan darah pasien 5 menit setelah pasien datang ke unit hemodialisis, sebelum jarum dialisis dimasukan. d. Tekanan darah diukur dengan tensimeter air raksa pada lengan kontra akses vaskuler dimana pasien dalam posisi supinasi. e. Jika di kedua tangan pasien terdapat akses vaskuler maka dilakukan pengukuran tekanan darah pada kaki dengan prosedur yang sama. f. Mencatat waktu sesi hemodialisis dan besar ultrafiltrasi yang terlihat pada monitor mesin hemodialisis. g. Mengukur tekanan darah pasien 5 menit setelah jarum dialisis dilepas. 3. Tahap pengolahan data a. Melakukan pengolahan data besar ultrafiltrasi dan tekanan darah. b. Melakukan analisis data.
39
J. Analisis Data Data yang didapatkan dari penelitian akan dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 20. Langkah analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Uji normalitas sebaran sampel dengan menggunakan Shapiro Wilk Test, karena jumlah sampel <50 orang. 2. Jika hasil uji normalitas menunjukan bahwa sampel terdistribusi normal, maka dilakukan uji parametrik yaitu uji korelasi Pearson untuk mengetahui adanya hubungan antara besar ultrafiltrasi dengan peningkatan tekanan darah intradialitik. 3. Jika hasil uji normalitas menunjukan bahwa sampel tidak terdistribusi normal, maka dilakukan uji non-parametrik yaitu uji korelasi Spearman untuk mengetahui adanya hubungan antara besar ultrafiltrasi dengan peningkatan tekanan darah intradialitik.