BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan menjelaskan perilaku menyimpang yang di lakukan oleh mahasiswadalam sebuah komunitas masyarakat. Di RT 3 (Tiga), RW XII/12 (Dua belas), Margosari 1 (Satu). Karena itu jenis penelitian di batasi hanya pada mendeskripsikan, artinya bahwa fakta yang ada di analisis dan disajikan secara sistematik sehingga dengan mudah
dapat
di
pahami
dan
di
simpulkan.
Dengan
alasanmaka
penelitian
inimenggunakanpendekatan yang bersifat kualitatif yang di mana pendekatan lebih di tekankan pada analisis, sehingga diharapakan dapat menjawab permasalahan penelitian. Dalam studikasus data yang di kumpulkan dengan cara pengamatan dan wawancara mendalam. metode wawancarapeneliti melakukan kontak langsung dengan subjek atau responden penelitian. Pertanyaan-pertanyaan responden diajukan secara lisan dengan menggunakan pedoman wawancara (Whitney, 1960). ( jika pada saat wawancara terdapat hal-hal penting, yang tidak tertuang dalam pedoman pertanyaan maka akan digunakan untuk menggali data ). Dan jawaban responden dikemukakan secara lisan. Penelitian studi kasus di maksud untuk mempelajarisecara intensif tentang latar belakang keadaan. Dan posisi saat ini bersifat apa adanya. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan konsep pendekatan Kualitatif (Whitney, 1960). yang di ketahui dengan menggunakan observasi 24
metode deskriptifadalah suatau metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatusystem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang tujuan dari metode deskriptifadalah untuk mendeskripsikan suatu gambar atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Jadi, deskriptif merupakan suatu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat atau secara umum deskriptif itu hal mempelajari masalah dalam masyarakat. Kecenderungan besarpendekatan metodologis kualitatif adalah salah satu objek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini sering di sebut dengan metode naturalistik (Nazir, 1985). Objek yang alamiah adalah objek yang apa adanya, tidak di manipulasi oleh penulis sehingga kondisi pada saat penulis memasuki objek, setelah berada di objek dan setelah keluar dari objek relativetidak berubah, Lawan dari penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu peneliti melakukan penelitian di laboratorium yang merupakan kondisi buatan dan penulis melakukan manipulasi terhadap variable. Dengan demikian, sering terjadi bias antara hasil penelitian di laboratorium dengan keadaan di luar laboratorium atau keadaan sesungguhnyaJuga dalam kuantitatif, penulis menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data atau mengukur status variable yang di teliti, sedangkan dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrument, Oleh sebab itu, dalam penelitian kualitatif, instrumennya adalah orang atau human instrument (Saebani,2008). Untuk itumenerjemahkan research sebagairiset. Researchitu sendiriberasal dari kata re, yang berarti kembali dan to research yang berarti mencari. Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali. Maka penelitian
25
adalahpenyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu (Hillway,1956). 3.2.
Paradigma dan Metode Penelitian Perilaku Menyimpang
Disini akan bermanfaat menggunakan pemikiran George Herbert Mead yang membedahkan antaraperilaku lahiriah dan perilaku tersembunyi. Perilaku lahiriah adalah prosesberpikir yang melibatkan diri (self),simbol dan arti. Perilaku tersembunyi adalah perilakusebenarnya yang di lakukan oleh seorang aktor. Beberapa perilaku lahiriah tidak melibatkan perilaku tersembunyi (Perilaku karena kebiasaan atautanggapan tanpa pikir terhadap rangsangan eksternal). Tetapi, sebagian besar tindakan manusia melibatkan kedua jenis perilaku itu. Perilaku tersembunyi menjadi sasaran perhatian utama teoritisi interaksionisme simbolik sedangkan perilaku lahiriah menjadi sasaran perhatian utama teoritisi teori pertukaran atau penganut behaviorisme tradisional pada umumnya. Dengan demikian, makna itubukan hanya berasal dari proses mentalistis saja. Tetapi, proses interaksi pula memiliki perhatian yang sangat penting secara paham pragmatism yang di kemukakan Mead. Di lihat dalam bukunya (Ritzer,2008). 3.3.
Sumber Data
Dalam penelitiandata yang akan di ambil adalah data primer dan data sekunder. Untuk mendapatkan data yang bersifat primer yaitu dengan melakukan wawancara terbuka sehingga secara langsung data yang berupa pendapat, jawaban dan pendapat tersebut di peroleh. Data sekunder yaitu data yang sudah ada atau telah diolah. Mengingat topik penelitian yang masih tergolong hal baru tetapi hal tersebut sudah tidak lasim lagi 26
di dengar dalam pengkajian tentang perilaku mahasiswa dalam komunitas sosial. Maka data yang akan di pakai akan lebih banyak menggunakan data primer. 3.4.
Unit Analisis dan Unit Amatan
Perlu diketahui penelitian yang di gunakan secara kuantitatif itu sangat berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan saat ini, penelitian saat ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, seperti kita ketahui bersama bahwa bahasa unit analisis dan unit amatan sebenarnya lebih sering di kenal dalam penelitian kuantitatif, yang di kenal dengan populasi dan sampel tetapi dalam penelitian ini tidak. untuk itu menyangkut dengan kedua unsur diatas antara unit analisis dan unit amatan juga memiliki karakteristik yang berbeda unit analisis dan amatan ini, sangat bergantung pada proses penelitian yang di gunakan (Saebani,2008). Jika prosespenelitian yang dilakukan menggunakan kualitatif, metode analisis datapun akan bersifat kualitatif (Saebani,2008). Seperti yang di ketahui antara data analisis yang di temui bisa bersifat sumber data sekunder dan sumber data primer hanya saja disini lebih di posisikan pada unit primer dan cirri-ciri unit primer maka dari itu semuanya berdasarkan pada informasi yang di dapat. Penelitian inisangatlah dinamis atau selalu berubah-ubah dalam analisis yang di lakukan berdasarkan informan yang di dapat. Untuk itu penelitian ini jelas analisisnya berfokus pada perilaku mahasiswa dalam komunitas sosial (Margosari 1 (Satu), RT 3 (Tiga), RW 12 (Dua Belas). Unit analisis ini yaitu unit analisis primer, sedangkan fokus informasinya adalah sangat berfokus pada mahasiswa yang ada di lingkungan kos-kosan (pemondokan). Lebih detail lagi
Ciri-ciri Unit primernya adalah masayarakat,lingkungandan kos-kosan 27
informasinya di peroleh dari situ. Sedangkan unit amatannya misalkan informasi yang di dapatkan dari pimpinan-pimpinan RT terkait dan tetangga RT, informasi tersebut bisa di jadikan unit amatan dalam penelitian ini dan sebenarnya masih banyak informasi yang perlu dan seharusnya di dapat hanya saja perlu proses penelitian yang lebih detail. 3.5.
Teknik Pengumpulan Data
Saebani(2008,hal 94),Dalam penelitian yang menggunakan metode penelitian deskriptif,
pengumpulan data di lakukan langsung oleh penulis. Hal ini di lakukan
dengan pertimbangan: 1. Penelitian merupakan alat yang peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan lingkungan yang di perkirakan bermakna bagi peneliti; 2. Peneliti sebagai alat yang dapat langsung menyesuaikan diri terhadap segala aspek yang di teliti sehingga dapat memahami situasi dalam berbagai tingkah laku. Demikian pula peneliti sebagai informan dapat segera menganalisis data yang di peroleh. Pengumpulan data primer di lapangan biasanya di lakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam “indepth interview’’ keikutsertaan “Partisipant”, serta wawancara biasa. Peneliti tidakmelakukan partisipasi secara total ke dalam kehidupan objek penelitian selama berlangsungnya penelitian. Penulis memfokuskan pada objek yangtelah di tentukan sebelumnya, misalnyapada lokasi kekuasaan struktural, system socialdan norma-norma tertentu. Dengan pengumpulan data yang di maksudkan, penulis menggali makna data (Misalnya perilaku) dengan mengaitkan informasi yang diterima 28
dengan konteks, karena makna suatu tindakan dapat di peroleh dari kaitan antara informasi dan konteksnya (Saebani,2008). Pengumpulan data yang dapat di lakukan penulis, melalui wawancara tersebut sesuai penelitian yang penulis lakukan di margosari 1 (Satu), RT 3 (Tiga), RW XII (Dua Belas) salatiga. Terkait bagaimana perilaku mahasiswa dalam komunitas sosial yang ada dalam lingkungan RT. pengumpulan data dengan tujuan untuk mencari informasi penulis berusaha unutuk mewawancarai objek yang terkait antara lain mahasiswa dan mayarakat margosari 1 (Satu), RT 3 (Tiga). 3.6.
Teknik Analisis Data
Analisis data dapat merupakan proses penyusunan data agar dapat di interpretasi. Penyusunan databerarti klasifikasi data dengan pola, tema atau kategori tertentu. Setiap penafsiran data akan memberi
makna kepada analisis (Saebani,2008). Langkah
utamadalam analisis data adalah pengumpulan data, perbaikan kerangka data sehingga lebih akurat, penyusunan unsure-unsur data yang lemah secara empiris.sehingga lebih bermakna, reinterpretasi data melalui hubungan – hubungan dan akurasi hubungan antar data, melakukan perubahan yang mengarahkan pada pengumpulan data guna mempermudah pelaksanaan penelitian berikutnya. Analisis data secara sistematis dilakukan dengan tiga langkah secara bersamaan. Tahapan analisis data meliputi:
29
3.6.1. Reduksi data Reduksi data di artikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan dari transformasi data besar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. 3.6.2. Penyajian Data Penyajian data, yakni penyajian sekumpulan informasi sistematis yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian tersebutdapat berbentuk jaringan dan bagan. 3.6.3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan atau verifikas,Langkah verifikatif di lakukan sejak permulaan data, pembuatan pola-pola, penjelasan konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, dan alur sebab akibat serta proposisi (Saebani,2008). Penulis pula sadar akan bagaimana supaya dalam penarikan kesimpulan atau sebuah verifikasi ini merupakan skema dalam mengelola pemikiran pada peninjauan kembali serta tukar pikiran dengan mengembangkan kesepakatan intersubjektif. Atau sebuah upaya yang baik dalam menempatkan ulasan dan salinan temuan yang di dapatkan pada data yang di temui. Kemudian pada penarikan kesimpulan nanti di angkat terkait permasalahan menyangkut dengan Perilaku Mahasiswa luar pada sebuah ruang komunitas sosial-masyarakat. Yang di nilai berdasarkan respon warga bahwa tindakanmahasiswa pada umumnya menyimpang dari apa yang namanya sebuah aturan. Mahasiswa disini adalah mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Kesimpulan akan menjadi kunci dari penelitian ini. 30