BAB III METODELOGI PENELITIAN
Pada bab metodologi penelitian ini, didalamnya mencakup cara dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian. Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, devinisi operasional, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data pada wajib pajak pasal 25 dengan subjek pajak pemilik UMKM Desa Cengek Kelurahan Tingkir Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dan mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel indepeden dan variabel dependen. Rancangan yang digunakan adalah belah lintang (cross sectional), karena data penelitian yaitu tentang lingkungan kerja dan stress kerja diukur dalam waktu yang sama atau sesaat (Notoatmodjo, 2002).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Desa Cengek Kelurahan Tingkir Lor, dan waktu penelitian dimulai tanggal 21 Mei sampai dengan tanggal 5 Juni 2014.
29
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti (Supramono dan Sugiarto, 2003). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah seluruh UMKM di Desa Cengek Kelurahan Tingkir Lor yang berjumlah 83 orang (Dinas Perindustrian & UMKM, 2014). 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri
dan
keberadaannya
diharapkan
mampu
mewakili
atau
menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya (Supramono dan Sugiarto, 2003). Untuk menentukan berapa jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin (Umar, 2003). Adapun secara matematis rumus Slovin tersebut dapat ditulis sebagai berikut : n
N 1 ( Ne 2 )
Keterangan: n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi e
:
Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolerir = 10% 1 : Angka konstan
30
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh sampel sebanyak 46 orang. Berikut uraiannya : n
83 1 83.(0.10) 2
n
83 1 (0,83)
n = 45,36 = 46 orang (dibulatkan) Teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah responden sebanyak 46 orang tersebut, yaitu simple random sampling. Simple random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk memilih sampel dari populasi dengan cara sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk diambil sebagai sampel (Supramono dan Sugiarto, 2003).
D. Definisi Operasional Definisi operasional adalah salah satu unsur yang sangat membantu komunikasi antar peneliti yang merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur (Singarimbun dan Effendi; 2003). Definisi operasional diberikan kepada suatu variabel dengan memberikan suatu ciri atau menspesifikasinya untuk mengukur suatu variabel. Adapun penjabaran definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini :
31
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel
Definisi
Alat Ukur
Hasil ukur
Operasional
Variabel
Self
Self
Kuesioner terdiri dari 10-18=Sangat
assessmen
assessment
10 pernyataan dalam Tidak Sesuai
t system
system adalah bentuk Skala Likert 19-26= Tidak
(X)
pemungutan pajak
dengan pilihan 1 = Sesuai
yang Sangat tidak Setuju 27-34=Cukup
memberi
(STS);
wewenang,
Setuju (TS);
kepercayaan,
Ragu-Ragu (R); 4 = 43-50= Sangat
tanggung
Setuju (S) ; 5 = Sangat Sesuai
2
jawab kepada Setuju (SS). UMKM Desa
di
Cengek
Kelurahan Tingkir
Skala
Lor
untuk menghitung,
32
=
Tidak Sesuai 3 = 35-42=Sesuai
Interval
memperhitung kan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang
harus
dibayar . Kepatuha
Kepatuhan
Kuesioner terdiri dari 10-18=Sangat
n Wajib
Wajib
Pajak
didefinisikan
Penghasil
sebagai
an Pasal
keadaan
Sangat Tidak Pernah 27-34=Cukup
25 (Y)
dimana
(STP);
Pajak 10 pernyataan dalam Tidak Patuh
suatu dengan pilihan 1 = Patuh
UMKM Desa
bentuk Skala Likert 19-26= Tidak
2
=
di Pernah (TP);
Tidak Patuh 3 = 35-42=Patuh
Cengek Kadang- kadang (K); 43-50= Sangat
Kelurahan Tingkir
4 = Sering (S) ; 5 = Patuh Lor Selalu (SL).
memenuhi segala kewajibanya dan melaksanakan
33
Interval
hak perpajakanya.
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Angket adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2002). Dengan metode tersebut maka akan diperoleh tanggapan responden atas daftar pertanyaan dalam kuesioner. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket self assessment system yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan menurut Undang-Undang nomor 36 tentang Pajak tahun 2008, yang meliputi: Adanya kepastian hukum, Sederhana perhitungannya, Mudah pelaksanaannya, Lebih adil dan merata, dan Perhitungan pajak dilakukan oleh Wajib Pajak. Angket self assessment system ini dibuat dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari lima kategori jawaban yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Angket self assessment system ini terdiri atas 10 item favorable. Untuk angket kepatuhan wajib pajak pasal 25 disusun sendiri oleh peneliti
berdasarkan
menurut
Keputusan
Menteri
Keuangan
No.
235/KMK.03/2003, yang meliputi: Tepat waktu, Pelaporan SPT tidak
34
terlambat, Tidak memiliki tunggakan pajak, Belum pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana perpajakan dalam waktu 10 tahun terakhir, dan Laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Angket kepatuhan wajib pajak pasal 25 ini dibuat dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari lima kategori jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Angket kepatuhan wajib pajak pasal 25 ini terdiri atas 10 item favorable.
Tabel 3.2 Sebaran Item Skala Self assessment system dan Kepatuhan wajib pajak pasal 25 No. Item No.
Variabel
Indikator Pernyataan
1
Self assessment system
a
Adanya kepastian hukum
1, 4
b
Sederhana perhitungannya
2, 3
c
Mudah pelaksanaannya
5, 8
d
Lebih adil dan merata
6, 10
e
Perhitungan pajak dilakukan oleh
7, 9
Wajib Pajak 2.
Kepatuhan wajib pajak
a. Tepat waktu
1, 4
b. Pelaporan SPT tidak terlambat
2, 3
pasal 25
35
c. Tidak memiliki tunggakan pajak
5, 8
d. Belum pernah dijatuhi hukuman
6, 10
karena melakukan tindak pidana perpajakan dalam waktu 10 tahun terakhir e. Laporan keuangan diaudit oleh akuntan
publik
Pengawasan
atau
Keuangan
7, 9
Badan dan
Pembangunan
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen penelitian disusun sendiori oleh peneliti berdasarkan teoriteori sebagaimana terdapat dalam tinjauan pustaka, oleh karena itu sebelum digunakan untuk alat pengumpul data perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2001). Untuk menentukan kevalidan dari masing-masing item dalam angket dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut (Santoso, 2003): rit =
n i1t1 ( i1 )( t1 ) {n i1 ( i1 ) 2 }{n t1 (t1 ) 2 } 2
2
36
Keterangan : rit = Koefesien korelasi n
= Jumlah sampel
i
= Skor Item
t
= Skor Total Jika r hitung > r tabel maka butir atau pernyataan atau indikator
tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2001). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2002). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil (Ghozali, 2001). Untuk melakukan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (ά). Secara matematis uji statistik Cronbach Alpha (ά) dapat dilakukan dengan mengunakan rumus sebagai berikut : =
k k 1
2 si 1 2 st
Keterangan :
= Koefisien reliabilitas Cronbach Alpha
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
37
Si2
= Jumlah varians butir
St2
= Varians total Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2001 : 42).
G. Teknis Analisis Data Uji statistik yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Secara matematis rumus korelasi Person Product Moment dapat dijabarkan sebagai berikut (Santoso, 2003):
rxy
nXY X (Y )
n.X
2
X
2
n.Y
2
Y
2
Keterangan : rxy
= Koefesien korelasi
X
= variabel bebas
Y
= variabel tidak bebas
n
= sampel Berdasarkan uji statistik tersebut, maka dapat diputuskan sebagai
berikut: 1. Menerima Ho (menolak Ha), bila diperoleh nilai p > nilai alpha (0.05), sehingga disimpulkan tidak ada hubungan signifikan antara self assessment system dengan kepatuhan wajib pajak penghasilan Pasal 25.
38
2. Menolak Ho (menerima Ha), jika diperoleh nilai p < nilai alpha (0.05), sehingga disimpulkan ada hubungan signifikan antara self assessment system dengan kepatuhan wajib pajak penghasilan Pasal 25. Kemudian dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil analisis data digunakan alat bantu SPSS 15 for Windows.
39