34
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Maret 2015.
Data
penelitian didapatkan dari Bursa Efek Indonesia.Obyek yang dipilih adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Perusahaan ini adalah perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang produksi makanan dan minuman untuk kebutuhan sehari-hari kosumen. Produk-produknya sudah dikenal luas oleh masyarakat, dan telah mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai produk-produk yang berkualitas tinggi. B.
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif kuantitatif, artinya penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian.(Sanusi,2011:13) Data yang diolah untuk penelitian ini adalah data sekunder, yang merupakan data yang diperoleh dari laporan keuangan atau annual report perusahaan selama lima tahun (2010-2014) untuk metode Intellectual Capital.
35
C.
Variabel dan Pengukuran Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Metode Intellectual Capital Metode intellectual capital yang diukur dengan model Pulic (1998) yaitu Value Added Intellectual Coefficient ( VAIC ) yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh komponen intellectual capital yang terdiri dari value added of capital employee ( VACA ), value added of human capital ( VAHU ) dan structural capital value added ( STVA ). Formulasi dan tahapan perihitungan VAIC adalah sebagai berikut (Ulum, 2009) : a. Value Added ( VA ) Tahap pertama dalam menghitung VAIC yaitu dengan menghitung value added (VA). Value added adalah indikator yang paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai ( value creation ). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input, output (OUT) merepresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual dipasar, sedangkan input (IN) mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue. Hal penting dalam model ini adalah bahwa karyawan ( labour expenses ) tidak termasuk dalam IN. karena itu, aspek kunci dalam model Pulic
36
adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity) (Ulum, 2009). VA = OUTPUT – INPUT Dimana : Output
: Total penjualan dan pendapatan lain
Input
: Beban ( beban pokok penjulan / cost of
good sold ) value added
: Selisih antara output dan input
b. Value Added Capital Employed ( VACA ) Tahap yang kedua dengan menghitung VACA yang merupakan perbandingan value added (VA) dengan capital employed (CE). VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi (Ulum, 2009). VACA = VA CE Dimana : VACA
: Value Added Capital Employed
VA
: Value Added ( Nilai Tambah )
CE
: Capital Employed : dana yang tersedia ( ekuitas /
laba bersih ) c. Value Added Human Capital ( VAHU )
37
Tahap ketiga yaitu dengan menghitung Value Added Human Capital (VAHU). VAHU adalah perbandingan antara value added (VA) dengan human capital (HC), VAHU menunjukkan berapa banyak
kontribusi
yang
dibuat
oleh
setiap
rupiah
yang
diivestasikan dalam tenaga kerja untuk menghasilkan nilai lebih bagi perusahaan. VAHU = VA HC
Dimana : VAHU
: Value Added Human Capital
VA
: Value Added
HC
: Human Capital ( beban karyawan terdiri gaji
karyawan ) d. Structural Capital Value Added ( STVA ) Tahap keempat yaitu menghitung STVA yang merupakan rasio SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai ( Ulum, 2009). STVA = SC VA Dimana : STVA
: Structural Capital Value
Added SC
: Structural Capital ( VA – HC )
VA
: Value Added
38
e. Value Added Intellectual Capital ( VAIC ) Value Added Intellectual Coefficient ( VAIC ), mengindikasikan kemampuan intellectual capital organisasi yang dapat juga dianggap sebagai BPI ( Business Perfomance Indikator ). VAIC merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya yaitu : VACA, VAHU, dan STVA. VAIC = VACA + VAHU + STVA 3
Pulic (1998) dalam Chen et al (2005 ) memperkenalkan pengukuran intellectual capital secara tidak langsung dengan menggunakan Value Added Intellectual Coefficient ( VAIC ). Dan hasil perhitungan kinerja IC berdasarkan model VAIC setiap periode dapat didefinisikan dari nilai efesiensi kedalam empat kategori, yaitu : a) Top performers – dengan skor VAIC diatas 3 b) Good performers – dengan skor VAIC antara 2,0 sampai 2,99 c) Common performers – dengan skor VAIC antara 1,5 samai 1,99 d) Bad performers – dengan skor VAIC dibawah 1,5
D.
Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif. Data sekunder adalah data penelitian yang
39
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara ( diperoleh dan dicatat oleh pihak lain ). Data sekunder dalam penelitian ini, diperoleh dari laporan tahunan (annual report) PT. Indofood Sukser Makmur Tbk, periode tahun 2010 sampai dengan 2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) melalui website.www.idx.co.id. E.
Metode Analisa Analisis data merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dipahami sehingga berguna untuk mencapai tujuan penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini analisis Deskriptif Kuantitatif, dimana penelitian ini akan menerapkan dengan perhitungan : 1.
Intellectual Capital Metode intellectual capital yang diukur dengan model Pulic (1998) yaitu Value Added Intellectual Coefficient ( VAIC ) yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh komponen intellectual capital yang terdiri dari value added of capital employee ( VACA ), value added of human capital ( VAHU ) dan structural capital value added ( STVA ). Formulasi dan tahapan perihitungan VAIC adalah sebagai berikut :
1. Value Added ( VA ) Tahap pertama dalam menghitung VAIC yaitu dengan menghitung value added (VA).
40
VA = OUTPUT – INPUT Dimana : Output
: Total penjualan dan pendapatan lain
Input
: Beban ( beban pokok penjualan / cost of
good sold ) value added
: Selisih antara output dan input
2. Value Added Capital Employed ( VACA ) Tahap yang kedua dengan menghitung VACA yang merupakan perbandingan value added (VA) dengan capital employed (CE).
VACA = VA CE
Dimana : VACA
: Value Added Capital Employed
VA
: Value Added ( Nilai Tambah )
CE
: Capital Employed : dana yang tersedia ( ekuitas,
laba bersih ) 3. Value Added Human Capital ( VAHU ) Tahap ketiga yaitu dengan menghitung Value Added Human Capital (VAHU). VAHU adalah perbandingan antara value added (VA) dengan human capital (HC).
VAHU = VA HC Dimana :
41
VAHU
: Value Added Human Capital
VA
: Value Added
HC
: Human Capital ( beban karyawan terdiri dari gaji
dan tunjangan ) 4. Structural Capital Value Added ( STVA ) Tahap keempat yaitu menghitung STVA yang merupakan rasio SC terhadap VA. Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai. STVA = SC VA Dimana : STVA
: Structural Capital Value
Added SC
: Structural Capital ( VA – HC )
VA
: Value Added
5. Value Added Intellectual Capital ( VAIC ) Value
Added
Intellectual
Coefficient
(VAIC).
VAIC
mengindikasikan kemampuan intellectual capital organisasi yang dapat juga dianggap sebagai BPI ( Business Perfomance Indikator ). VAIC merupakan penjumlahan dari 3 komponen sebelumnya yaitu : VACA, VAHU, dan STVA
VAIC = VACA + VAHU + STVA 3