BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum
Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestic dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online.
Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan Pemerintah Republik
36
Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking. Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama. Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga. Kesepakatan Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan LippoBank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan 37
Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas. Bergabungnya LippoBank ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan sebuah lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Bank CIMB Niaga kini menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia dengan menggabungkan kekuatan di bidang perbankan ritel, UKM dan korporat dan juga layanan transaksi pembayaran. Penggabungan ini menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya jaringan cabang. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul, Bank CIMB Niaga akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk menciptakan sinergi dari penggabungan ini. Keseluruhannya merupakan nilai-nilai inti Bank CIMB Niaga dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi masa depan yang sangat menjanjikan. Selama bertahun-tahun, CIMB Niaga juga dikenal reputasinya sebagai bank dengan tradisi layanan nasabah terbaik. Melalui jaringan kantor cabang dan ATM yang luas serta berbagai layanan perbankan elektronik yang canggih, CIMB Niaga menawarkan layanan perbankan yang personal kepada para nasabahnya. Pada tahun 2006, CIMB
38
Niaga berhasil meraih penghargaan sebagai “Bank yang Paling Konsisten dalam Memberikan Layanan” dari Marketing Research Indonesia (MRI). 3.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.2.1
Visi Bank CIMB Niaga Visi CIMB Niaga: Menjadi bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif, serta menjalin hubungan yang berkelanjutan. Nilai utama : - Integrity Is Everything - Always Put Customer First - Passion For Excellence
3.2.2
Misi Bank CIMB Niaga Bertekad menjadi lembaga keuangan yang memegang teguh komitmen untuk memberikan kualitas dan nilai tambah bagi stakeholder, dan percaya bahwa keberhasilan masa lalu, kini dan yang akan datang dicapai melalui penyedian layanan berkualitas tinggi, pengelolaan resiko dan sumber daya keuangan yang tepat, pemanfaatan teknologi tepat guna, serta yang paling utama bertumpu pada dedikasi para karyawan yang senantiasa menjunjung tinggi etika dan prsetasi dalm berkarya maupun berusaha.
39
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan diartikan sebagai serangkaian hubungan antara individu-individu dalam suatu organisasi yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi perusahaan sangat diperlukan Dalam sebuah perusahaan agar kinerja perusahaan dapat berjalan efisien dan efektif sehingga misi dan tujuan perusahaan dapat tercapai, selain itu juga agar pembagian tugas dan pelimpahan wewenang kepada personil dapat terlihat dengan jelas. Pembentukan struktur organisasi yang baik dapat terlihat dari kordinasi dan terintegrasinya setiap bagian, baik pada fungsi garis maupun staff. Struktur organisasi Bank CIMB Niaga terdiri dari : Dewan komisaris : -
Dato’ Mohd Shukri Hussin
-
Roy Edu Tirtadji
-
Sri Hartiva Urip Simeon
-
Ananda Barata
-
Zulkifli M. Ali
-
Joseph Dominic Silva
-
Glenn Muhammad Surya Yusuf
-
Hamidah Naziadin
40
Direksi -
Presiden direktur
: Arwin Rasyid
-
Wakil Direktur
: D. James Rompas
-
Wakil direktur
: Catherine Hadiman
-
Direktur
: M. Fadzil
-
Direktur
: Rita Mas’Oen
-
Direktur
: L. Wulan Tumbelaka
-
Direktur
: Suhaimin Djohan
-
Direktur
: Paul’S Hasyim
-
Direktur
: Ferdy Sutrisno
-
Direktur
: Handoyo Soebali
-
Direktur
: Wan Razly A.
-
Direktur
: M. Fadzil
Sedangkan untuk Unit Usaha Syariah yang berada dibawah Direktorat Sales Distribution & Syariah dan memiliki satu orang Head of Syariah yang membawahi empat group dengan tugas dan tanggung jawab berbeda-beda yang terdiri dari : -
Direktur : Ferdy Sutrisno
-
Head of : U. Saefudin Noer
Empat Group tersebut adalah : -
Business Dev. Syariah Advisory
: Syarif Surbakti
-
Consumer Buss. Banking Product Mngt : Mariadi 41
Aryolaksono -
Corp. & Investment Banking Product
: TBA
-
Syariah Sales & Distribution
: Dradjat Tjahjono
Sesuai dengan arahan dari CIMB Group (include CIMB Islamic) bagi CIMB NIAGA Syariah untuk menerapkan strategi Dual Banking Leveraged Model, maka untuk menjalankan dan terlaksananya sistem Dual Banking tersebut serta dalam rangka meluaskan jaringan CIMB NIAGA Syariah maka peran ini berada di Syariah Sales & Distribution Group di bawah Bapak Dradjat
Tjahjono, yang berperan dan berfungsi sebagai berikut: 1. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target penjualan produk syariah yang ada di Kantor Cabang Syariah maupun di Office Channeling. 2. Mengembangkan tim penjualan untuk meningkatkan kualitas bisnis
dan competency sales tim yang ada di Kantor Cabang
Syariah maupun Office Channeling. 3. Melakukan
kerja sama bisnis dengan semua pihak untuk
meningkatkan volime penjualan dan kemitraan bisnis syariah.
3.4 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi yaitu office channeling (X ) terhadap dana pihak ketiga (Y)
42
3.5 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis objek (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat hubungan antara office channeling terhadap dana pihak ketiga Ha : Terdapat hubungan antara office channeling terdapat dana pihak ketiga Variable dan pengukurannya, Variabel yang digunakan didalam penulisan skripsi ini adalah : a. Variabel X terdiri dari satu variabel, variable X berupa data jumlah office channeling. b.
Variable Y terdiri dari satu variabel, variable Y ini berupa data Dana Pihak Ketiga
3.6 Definisi Operasional Variable Dalam penulisan skripsi ini terdapat variabel yang akan dibahas oleh penulis. Variabel yang dimaksud adalah : variabel Dana Pihak Ketiga dan variable office channeling. Variable Dana Pihak Ketiga adalah : dana masyarakat yang dititipkan pada bank yang umumnya berupa giro, tabungan dan deposito. Variable office channeling adalah
: yaitu salah satu saluran
distribusi pemasaran produk syariah khususnya produk – produk
43
penghimpun dana pihak ketiga, yaitu dengan menggunakan kantor bank konvensional dalam melayani transaksi-transaksi syariah, dengan syarat bank yang bersangkutan telah memiliki Unit Usaha Syariah (UUS). Dengan demikian, masyarakat dapat menabung dan mendepositokan uangnya secara syariah di bank konvensional yang memiliki UUS tersebut. 3.7 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Untuk memahami permasalahan
yang ada dan kemudian
menuangkan kedalam skripsi, maka penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggambarkan faktafakta yang ada pada perusahaan, selanjutnya menganalisa dengan cara membandingkan fakta – fakta tersebut dengan pengetahuan Teoritis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. 1. Obyek Penelitian Adalah Office Channeling 2. Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian yaitu data Dana Pihak ketiga di Unit Usaha Syariah , sedangkan yang dipakai sebagai sampel dalam penelitian ini adalah data Dana Pihak ketiga (DPK)
yang
diperoleh Unit Usaha Syariah (UUS) Bank CIMB NIAGA Tbk. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa Penelitian Kepustakaan ( Library Research ), adalah penelitian yang dilakukan
44
dengan cara mengumpulkan data dan infomasi dari berbagai sumber seperti buku – buku, laporan, artikel serta sumber-sumber data lainnya pada kepustakaan. 3.8 Metode Analisa Data Analisa data yang digunakan penulis apabila penulis telah selesai mengumpulkan keseluruhan data secara lengkap. Analisa
data sangat
berperan dalam suatu penelitian sebab degan analisa data yang tepat maka hasil penelitian akan semakin akurat. Analisa ini bertujuan agar data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang akan dibahas. Mengingat judul skripsi ini adalah “ Analisa Peran Office Channeling Terhadap Peningkatan Dana Pihak Ketiga di Unit Usaha Syariah di PT Bank CIMB Niaga Tbk” maka analisa data yang digunakan adalah : -
Analisa korelasi Untuk mengetahui sampai seberapa jauh hubungan diantara masingmasing variable. Untuk mencari korelasi antara dana pihak ketiga yang berhasil didapatkan dengan office channeling sebagai saluran distribusi pemasaran maka digunakan rumus : = ݎ
݊ ሺΣ ܺ . ܻ ሻ– ሺΣX ሻሺΣܻሻ ඥ{ሺ݊. Σܺ ሻଶ − ሺΣܺ ሻଶ }ඥ{ሺ݊. Σܻ ଶ ሻ − ሺΣܻ ଶ ሻ}
Keterangan : n = jumlah data 45
X = Jumlah office channeling Y = dana pihak ketiga Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien korelasi Nilai koefisien korelasi
Interpretasi
Korelasi KK = 0
Tidak ada korelasi
0,00 < KK ≤ 0,20
Korelasi sangat rendah /lemah sekali
0,20 < KK ≤ 0,40
Korelasi rendah/lemah tapi pasti
0,40 < KK ≤ 0,70
Korelasi yang cukup berarti
0,70 < KK ≤ 0,90
Korelasi yang tinggi, kuat
0,90 < KK ≤ 0,99
Korelasi sangat tinggi,kuat sekali sangat diandalkan
KK = 1
Korelasi sempurna
Sumber : Supardi & Darwyan Syah, 2009, Pengantar Statistik Pendidikan, Diadit Media.
Koefisien korelasi antara X dan Y dimana semakin besar nilai koefisiennya maka semakin kuat hubungan antara X dan Y, yaitu apabila : r = 0 atau mendekati, maka hubungan antara kedua variable sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali. r = +1, atau mendekati, maka hubungan antara kedua variable dinyatakan postif atau sangat kuat.
46
r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variable dinyatakan negative sangat lemah. -
Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah tingkat pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang diyatakan dalam presentase ( % ). Persentase diperoleh dengan terlebih dahulu mengkuadratkan koefisien korelasi dikalikan 100% . Dengan rumus sebagai berikut : Koefisien Determinasi ( KD) = r2 X 100 %
-
Pengujian Hipotesa Pengujian hipotesa ini diguakan significant level sebesar 5 % secara statistik bertujuan untuk melihat nyata tidaknya hubungan antara variable-variable yang diteliti didalam pengujian ini adalah distribusi yang digunakan dalam pengujian ini ditentukan dengan rumus :
t=
. √ିଶ √ଵିଶ!
1. Ho : p = 0 ( tidak ada pengaruh antara variabel X dan Y ) 2. Ho : p ≠ 0 ( ada pengaruh antara variabel X dan Y ) Dengan menggunakan table student’s ditribution serta derajat lazimnya yakni 95% dan derajat kebebasan (df = n -2 ) yang besarnya tergantung pada sample (n). Keputusan diambil dengan jalan membandingkan nilai t unit dengan t table . jika t hitung lebih kecil dari t table maka keputusan menolak
47
hipotesis
variable
yang diteliti
mempunyai
pengaruh
negatif
sebaliknya apabila t hitung lebih besar dari t table, maka keputusan adalah menerima hipotesis yang menyatakan tedapat pengaruh postif anatara variabel lain.
48