BAB III METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini, menjelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu, dibagian ini juga dijelaskan mengenai alat dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan analisis data. A. Objek Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan teori variable, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengujian statistic yang dipergunakan. Pada proses ini waktu penelitian dimulai sejak Maret sampai Juni 2015. 2. Tempat Penelitian Untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan guna penyusunan skripsi ini, maka penulis mengumpulkan data dengan responden yang pernah berkunjung menjadi konsumen, lokasi Mall Puri Indah Lt.2 Jl. Puri Agung No. 75 B, Puri Indah - Jakarta Barat.
54
55
B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitianDeskriptif kausal. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (objek) penelitian. Penelitian kausal adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa pengaruh antara satu variabel atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel ( X1)dalam hal ini adalah Label Halal,( X2) adalah Citra Merek terhadap ( Y ) yaitu Minat Beli Konsumen. C. Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Didalam Penelitian Tersebut terdapat variable serta pengukuran variable.Variabel adalah sesuatu yang memiliki nilai yang bervariasi. Nilai variable dapat berupa angka atau atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. Definisi operasional Variabel adalah konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-katayang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan diuji kebenarannya oleh orang lain. 1. Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen (terikat) (Sugiyono,2009:59). Dalam penelitian ini, variable bebas (X) yaitu Label Halal dan Citra Merek
56
2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2009:59). Dalam penelitian ini, variable terikat (Y) yaitu Minat Beli Konsumen
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel
Label Halal (X1)
Citra Merek (X2)
Indikator 1. Proses pembuatan 2. Bahan baku utama 3. Bahan pembantu 4. Efek Sumber : Jurnal Yuli Mutiah Rambe dan Syaad Afifuddin (2012:40) 1. Recognition (Pengenalan) 2. Reputation ( Reputasi) 3. Affinity (Daya Tarik) 4. Loyality (Kesetiaan)
Sumber : Kartajaya (2004:484) 1. Minat transaksional 2. Minat refrensial Minat Beli Konsumen 3. Minat preferensial (Y) 4. Minat eksploratif
Skala
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Sumber : Ferdinand (2002:129)
D. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2013,80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
57
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik “sifat” yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung atau konsumen yang pernah makan di restaurant solaria puri mall Jakarta barat bulan mey 2015. b. Sampel Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki ciri atau sifat yang sama dan atau serupa dengan populasinya. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata. Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan, diantaranya keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Menurut Sugiyono (2013:81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan
karakteristik
yang
dimiliki
oleh
populasi
tersebut.Metode yang digunakan peneliti dalam pengambilan sampel adalah metode sampel nonprobabilitas yaitu dengan teknik convenience, maksudnya adalah peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang akan ditemui untuk diteliti. Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2013:90) ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
58
Pada
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan
sampel
penelitian sebanyak 100 0rang responden. E. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data dalam penelitian ini dilakukan dengan penelitian lapangan. Penelitian Lapangan adalah penelitian yang di lakukan secara langsung pada responden, pengumpulan data yang dipakai teknik survey dan kuesioner sebagai alat. Skala pengukuran yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala ordinal, yang memungkinkan untuk pengurutan data dari tingkat paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya, dengan interval yang tidak harus sama. Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:86). Instrumen skala likert dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Skor Jawaban Responden PERNYATAAN
KODE
SKOR
Sangat Setuju
SS
5
Setuju
S
4
Netral
N
3
Tidak Setuju
TS
2
Sangat Tidak Setuju
STS
1
59
Keterangan: SS = Sangat Setuju ST = Setuju N
= Netral
TS = Tidak Setuju STS= Sangat Tidak Setuju F. Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu cara untuk mengelola dan menganalisa data sehingga data bisa memberikan informasi untuk menjawab hasil penelitian yang bias digunakan secara akurat. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan perhitungan statistik sebagai alat hitung, yaitu sebagai berikut: 1) Uji Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali :2011). Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut.
60
Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi di bandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrument dikatakan vallid apabila mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpan dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. (∑ )(∑ )
∑ √[ ∑
(∑ ) ][ ∑
(∑ ) ]
Dimana: r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terkait n = Ukuran populasi atau responden x = Skor tiap Total item y = Ukuran populasi atau responden b. Uji Reabilitas Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui
adanya
konsistensi
alat
ukur
dalam
penggunaan, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkalikali pada waktu yang berbeda.
61
Uji Reliabilitas menurut Hasan dalam Sangadji (2010 : 163) reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat keajegan alat dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Uji ini merupakan alat mengukur indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Construct Realibility (Ghozali, 2005:134), sebagai berikut:
Construct Realibility =
(∑Loading Baku)2 (∑Loading Baku)2 + ∑ej
Dimana: -
Std. Loading diperoleh langsung dari Standardize Loading untuk tiap-tiap indikator.
-
εj adalah measurement error dari tiap-tiap indikator. Nilai batas yang digunakan untuk menilai atau auntuk menguji apakah setiap variabel dapat dipercaya, handal dan akurat dipergunakan koefisien Alpha Cronbach.Variabel dapat dinyatakan realibel apabila koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60. Artinya tingkat realibilitas yang kedua adalah
62
Variance Extract, yang menunjukan jumlah varians yang indikator-indikator yang diekstrasi oleh konstruk laten yang dikembangkan. Nilai Variance Extract yang tinggi menunjukan bahwa indikator-indikator itu telah mewakili secara baik konstruk laten yang dikembangkan.Nilai
Variance
Extract
ini
direkomendasikan pada tingkat paling sedikit 0,50. Variance Extract diperoleh dari rumus berikut ini:
Variance Extracted =
(∑ Loading Baku 2) (∑Loading Baku 2) + ∑ej
2) Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui pola distribusi dari suatu data hasil penelitian.Hal itu merupakan salah satu syarat untuk melakukan analisis regresi berganda.Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau dapat diketahui dengan penyebaran data melalui sebuah grafik.Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitasnya. b. Uji Multikolonieritas
63
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan yang sempurna antar sesama variabel bebas, karena dalam asumsi klasik hal ini tidak boleh terjadi.Pengujian
multikolonieritas
dilakukan
dengan
melihat nilai dari VIF(variance inflation faktor). Dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolonieritas diantara variabel bebas. 2.
Jika
nilai
VIF
>
10
maka
terjadi
gejala
multikolonieritas diantara variabel bebas. c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas ini bertujuan untuk melihat varians data, apakah bersifat homogeny atau heterogen. Syarat dalam analisis regresi linier berganda adalah varians data
harus
bersifat
homogeny
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan scatterplot dengan kriteria : 1. Jika data menyebar suatu pola teratur, maka dikatakan terjadi heteroskedastisitas (varian data tidak sama). 2. Jika data menyebar membentuk suatu pola tidak teratur, maka dikatakan tidak terjadi kasus heteroskedastisitas (varian data sama).
64
G. Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda merupakan bagaimana satu variabel dihubungkan dengan variabel lain. Hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk Persamaan dimana nilai dari suatu variabel yang diketahui dapat digunakan untuk menduga nilai variabel yang diketahui. Dengan rumus sebagai berikut : y = a + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2+ e
H. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis untuk korelasi ini dirumuskan dengan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha), rumusan hipotesisnya sebagai berikut : 1. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Hipotesis parsial digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, apakah hubungan tersebut saling mempengaruhi atau tidak. Menurut Sugiyono (2013:250) uji t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh satu variabel bebas (independen)
secara
individual
terhadap
variable
terikat
(dependen). Apabila nilai signifikan ≤ (α) 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
65
Kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus Uji T sebagai berikut: √ √ Dimana : n = Jumlah sampel r = nilai korelasi parsial Selanjutnya hasil hipotesis thitung dibandingkan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut : Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak 2. Uji Hipotesis Simultan (Uji f) Hipotesis yang dikemukakan dapat dijabarkan sebagai berikut : H0 : tidak terdapat hubungan label halal, citra merek terhadap minat beli konsumen. Ha : terdapat hubungan label halal dan citra merek terhadap minat beli konsumen.
Pasangan hipotesis tersebut kemudian di uji untuk diketahui tentang diterima atau ditolaknya hipotesis. Untuk melakukan pengujian uji signifikasi koefisien berganda, digunakan rumus sebagai berikut : ((
) ) (
)
[
]
66
Dimana : R(y12)
= Koefisien korelasi berganda
n
= Jumlah sampel
k
= Jumlah variabel
maka akan diperoleh distribusi F dengan pembilang (k) dan penyebut dk(n-k-l) dengan ketentuan sebagai berikut : Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel – Ha diterima (signifikan) Terima H0 jika Fhitung < Ftabel – Ha ditolak (tidak signifikan)
3. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Nilai koefisien determinasi adalah antar nol (0) dan satu (1).Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk meprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi (R²) adalah bias terdapat jumlah variabel independen yang dimaksud ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Maka digunakan
67
nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi model regresi yang terbaik karena Adjusted R² dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model, dengan rumus: Kd = r2 x 100% Keterangan : Kd = koefisien determinasi Rr2 = koefisien korelasi rank spearman 100 = dalam persen