BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini bersifat eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif karena bersifat menjelaskan. Penelitian Eksplanatif adalah bentuk penelitian yang dapat menguji hubungan antar variable, baik dua variable atau lebih untuk mengetahui apakah suatu variable berasosiasi atau tidak dengan variabel lainnya. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di generalisasikan. Dengan demikian tidak perlu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Periset menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variable) yang akan diteliti. Periset membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori. Periset perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara variable satu dengan yang lainya. 27 Penelitian eksplanatif ini menjelaskan mengenai hubungan sebab akibat asosiatif atau pengaruh antara variable X dan variable Y. Jika di kaitkan dengan penelitian penulis, maka variable X (independent variable) adalah Pengaruh Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di media televisi dan varieble Y (dependent variable) adalah Pemahaman Masyarakat Tentang SE 2016. Disertai juga dengan hipotesis yang akan menjawab apakah ada pengruh atau tidak.28
27 28
Nazir, Moch, Metode Penelitian, Jakarta. PT. Ghalia Indonesia, 1996 Sugiyono, ProftDr. Metode Penelitian, Kuantitatif dan R & D. Bandung Alfabeta, 2010
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian survei. Metode Survei adalah penelitian yang digunakan untuk mencari fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan yang faktual, baik tentang intusi sosial, ekonomi, atau politik dan suatu kelompok ataupun Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuanya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili suatu daerah populasi tertentu, dengan menekankan penggunaan pengumpulan data yang representatif, tidak saja dari pernyataan tentang suatu masalah tetapi juga dapat menerangkan sebagian dari kelompok-kelompok tertentu.29 3.3 Populasi dan Sample
3.3.1 Populasi
Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Populasi (kumpulan objek riset) bisa berupa orang, organisasi, kata-kata dan kalimat, simbol-simbol nonverbal, surat kabar, radio, televisi, iklan dan lainya. 31
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang memiliki usaha ataupun yang tidak memiliki usaha di wilayah petukangan Jakarta selatan, JL.Mesjid Darull falah RT 012/003, Dengan jumlah total bangunan fisik: 255, bangunan sensus: 255, banyaknya segmen: 7, rumah tangga: 130, dan banyaknya tempat usaha: 125. 29
Singarimbun Masri dan Sofyan Efendi. 2015. Metode Penelitian Survey, Jakarta:LP3ES, hal42
31
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, Edisi Baru Cetakan 3, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2013. hal69
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Alasan peneliti memilih populasi ini dikarenakan bertambah dan kurangnya angka bangunan serta usaha di wilayah ini pada setiap tahunnya. 32
3.3.2 Sample
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi itu. Apa yang di pelajari oleh sample itu ? kesimpulanya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sample yang di ambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Teknik penarikan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposif atau purposesampling yang termasuk dalam kategori rancangan sampling nonprobabilitas. Teknik ini mencangkup orang-orang yang diseleksi atau dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat periset berdasarkan tujuan riset, sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sample.33
Dalam Penelitian ini sample diambil dengan pertimbangan orang-orang yang sudah pernah lihat Iklan BPS di televise dengan karakteristik mengenai pemahaman masyarakat tentang SE2016. Alasan Penelitian menggunakan teknik sample purposif ini adalah agar mendapatkan hasil yang mewakili karakteristik populasi dengan pertimbangan yang di tunjukan sebagai kriteria sample. 32
Umar, Husein. Metode Riset Komunikasi Organisasi: Sebuah Pendekatan kuantitatif, dilengkapi dengan Contoh Proposal dan hasil Riset komunikasi Organisasi. Jakarta:PT Gramedeia Pustaka Utama,2002. Hal 42. 33 Rakhmat Jalaludin, METODE Penelitian Komunikasi, Dilengkapi Contoh Analisis Statistic, cetakan 7, Bandung: Remaja Rosakary,2010, 17
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan jumlah populasi yang cukup besar maka penentuan ukuran atau jumlah sample dalam penelitian ini dilakukan dengan penghitungan statistik. penghitungan statistik ini bisa diterapkan baik untuk populasi yang diketahui jumlahnya atau yang belum. Untuk menentukan ukuran sample dari populasi yang diketahui jumlahnya dengan menggunakan rumus yamane, rumusnya adalah. N = ___ N____ Nd2 + 3 Keteranganya : N = Ukuran Sample N = Ukuran Populasi d = Kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sample yang dapat ditolerir. Dari total sample dengan menggunakan rumus yamane, maka jumlah sample yang diperoleh dengan tingkat kepercayan 90% adalah. N=
N Nd2+1
n=
255 255 (10%)2 + 3
n =
255
255 (0,01) + 3 n =
36.42
= 74,8 Responden
3.55 + 3
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jadi di dalam penelitian ini sesuai dengan rumus yamane yang digunakan, peneliti mengambil 74,8 responden yang sudah memiliki usaha sebagai sample dalam penelitian ini, jika di bulatkan menjadi 75 Responden.
3.4 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1 Definisi Konsep
Dalam Penelitian ini terdapat konsep yang selanjutnya didefinisikan sebagai berikut : 1. Pengaruh Tayangan Iklan BPS di media televisi sebagai variable -bebas – Independen (X) Tayangan Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) iklan yang di tayangkan di media televisi diharapkan adanya respon atau berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat terhadap iklan BPS.
2. Karakteristik pemahaman masyarakat tentang SE2016 sebagai variable tak bebas – dependen (Y) Tingkat kesadaran adalah kondisi pada saat seseorang menyadari, memperhatikan dan mengenali adanya suatu produk atau jasa tertentu dalam hal ini menyadari adanya program pemerintah SE2016 dan memahami akibat dari tidak diterapkanya program ini dalam masyarakat sehingga muncul keinginan dasar untuk membantu memberikan data yang sebenarnya kepada petugas SE2016.35
3.4.2 Operasionalisasi Konsep Pada Penelitian ini , variable atau konsep yang akan di teliti antara lain :
35
Kountour, Ronny, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan tesis, Penerbit PPM, 2005
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Tayangan ILM BPS di media televisi : a . Frekuensi melihat iklan BPS di televisi b. Durasi masyarakat melihat isi pesan pada iklan BPS televisi c. Intensitas perhatian masyarakat terhadap iklan dan pesan iklan dalam Iklan BPS
2. Pemahaman masyarakat tentang SE2016 di wilayah RT 012/003 Sejauh mana masyarakat memahami pesan iklan BPS, sehingga menambah pengetahuan informasi mengenai sensus ekonomi dan menimbulkan ketertarikan – tingkat referensi dalam individu untuk mendukung program pemerintah dengan cara memebrikan data yang sebenarnya. 36 Pada Penelitian ini peneliti menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert menurut Azwar adalah metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya dengan mengunakan respon yang dikategorikan kedalam empat macam kategori jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), Netral (N), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Skala Likert ini meniadakan kategori jawaban di tengah yaitu ragu-ragu (R) berdasarkan tiga alasan yaitu : 1. Kategoti Undecided itu mempunyai arti ganda sehingga dapat diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban.
2. Tersedianya Jawaban yang tengah menimbulkan kecenderungan jawaban ke tengah (Central tendency effect) terutama bagi mereka yang ragu atas jawabanya ke arah setuju atau tidak setuju.
36
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT.Grasindo,2004. hal 46
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Maksud kategori SS, S, N, TS, STS adalah terutama untuk melihat kecenderungan pendapat responden ke arah setuju ataukah tidak setuju. Berikut operasionalisasi konsep dalam penelitian ini, dengan skala pengukuran yang digunakan TABEL 3.1 Operasionalisasi Konsep N Variable
Dimensi
Indikator
o 1
Skala Pengukuran (Skala Likert)
Tayanga
Frekuens
n
i
ILM
1. Seberapa sering melihat
Sangat Setuju (5)
Iklan BPS di televisi
Setuju (4)
2. Seberapa sering anda
Netral (3)
BPS
menonton iklan BPS (Badan
Tidak Setuju (2)
SE2016
Pusat Statistik) di Televisi
Sangat Tidak Setuju
(Variable
untuk menambah wawasan
(1)
X)
3. Seberapa sering anda menonton iklan BPS (Badan Pusat Statistik) Televisi untuk mengusir rasa bosan
Durasi
1. Seberapa lama anda
Seluruh Iklan (5)
menonton Televisi dalam
Sebagian Besar (4)
sehari?
Netral (3)
2. Seberapa lama waktu anda
Sebagian Iklan (2)
dalam melihat iklan BPS
Sedikit Bagian Iklan
(Badan Pusat Statistik) di
(1)
Televisi 3. Seberapa lama anda
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menonton iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi untuk menghibur diri Intensitas
1. Seberapa anda cermat dan
Seluruh Iklan (5)
memahami isi pesan Iklan
Sebagian Besar(4)
BPS SE2016 televisi ?
Netral (3)
2. Apakah anda memahami
Sebagian Iklan (2)
materi yang disampaikan
Sedikit Bagian Iklan
dalam iklan BPS (Badan
(1)
Pusat Statistik) di Televisi tersebut 3. Menurut anda, seberapa baguskah isi pesan iklan BPS di Televisi tersebut? 2
pemaha
menerje
man
mahkan
1.
Apakah
anda
dapat Sangat Setuju (5)
menerjemahkan maksud dari Setuju (4)
masyarak (translati
iklan
at
Statistik di Televisi tersebut?
on)
BPS
(Badan
Pusat Netral (3) Tidak Setuju (2)
2. Apakah iklan BPS tersebut Sangat Tidak Setuju
tentang SE2016
menimbulkan
(Variable
untuk menerjemahkan iklan
Y)
tersebut? menginte
Pengetahuan (1)
1. Apakah iklan BPS (Badan Sangat Setuju (5)
rprestasi
Pusat Statistik) di Televisi Setuju (4)
(interpret
dapat
ation)
Pengertian
menimbulkan Netral (3) anda
Menginterpretasi
untuk Tidak Setuju (2) kepada Sangat Tidak Setuju
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
masyarakat terhadap pesan (1) dari iklan tersebut? 2. Apakah pengaruh dari iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di
Televisi
menimbulkan
tersebut pemahaman
Menginterpretasi ? mengektr
1. Setelah menonton iklan BPS
Sangat Setuju (5)
apolasi (
(Badan Pusat Statistik) di
Setuju (4)
Extrapol
Televisi dapat menimbulkan Netral (3)
ation)
pemahaman
Tidak Setuju (2)
mengektrapolasi untuk
Sangat Tidak Setuju
mengikuti anjuran yang ada
(1)
dalam iklan tersebut? 2. Apakah iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di Televisi dapat menimbulkan pemahaman mengektrapolasi anda untuk memberitahukan kepada masyarakat terhadap pesan dalam iklan tersebut?
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data. Untuk mendapatkan sejumlah data yang diperlukan dalam melakukan penyusunan penelitian ini, maka peneliti menggunakan pengumpulan data sebagai berikut :
3.5.1 Data Primer Data Primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam penelitian ini didapat dari responden dengan menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun dari variable penelitian yang relevan dengan permasalahan yang dibahas kepada para responden sampel kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Tujuan penyebaran kuesioner adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.
3.5.2 Data Sekunder Pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang diperlukan dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi yang diteliti di media televisi. Dengan jumlah terpaan iklan 5 kali dalam satu hari Peneliti mendapatkan data sekunder dengan cara melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara melihat iklan yang diteliti, membaca dan mempelajari buku-buku literature komunikasi, buku-buku periklanan, internet dan jurnal lainya yang berhubungan dengan pembahasan dalam penelitian ini dilakukan agar peneliti dapat menambah teori dasar dan teori pendukung, sehingga dapat memberikan pengertian teoristis mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian ini. 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
3.6.1
Proses Editing
Editing adalah pemeriksaan dan meneliti kembali data yang telah terkupul, apakah suatu data tersebut cukup baik atau relevan untuk dip roses. Tujuan Editing adalah untuk mengurangi atau kekurangan yang ada dalam daftar pertanyaan yang sudah diselesaikan sampai sejauh ini mungkin. 3.6.2 Proses Pengolahan Data (Coding)
Coding merupakan suatu proses dimana pertanyaan-pertanyaan dan jawabanjawaban diubah menjadi angka. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan analisis data setelah semua kuesioner dikembalikan oleh seluruh responden
Uji Reliabilitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Uji Validitas dan Reliabilitas, Uji ini ditunjuk untuk mengetahui apakah kuesioner yang di ajukan layak atau tidak.
Uji Korelasi dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variable independen (X) terhadap variable dependen (Y). sedangkan Uji Regresi ditunjukan untuk mencari bentuk hubungan dua variable atau lebih dalam bentuk fungsi dan persamaan.
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7 Uji Validitas Pengertian validitas adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Kriyantono mengemukakan bahwa uji validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrument kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Analisis validitas dalam penelitian ini akan menggunakan rumus korelasi product moment pearson (validitas konstruk) yaitu pengujian validitas terhadap pertanyaan dapat dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Alasan penulis menggunakan uji validitas konstruk ini adalah karena kelebihan yang dimiliki yaitu perhatian yang terutama dicurahkan pada teori yang meliputi pengujian relasi yang dihipotesiskan.
Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai rumus Product moment pearson sebagai berikut : ∑xy - {∑x} {∑y} rxy =
N √ { ∑x2 – (∑x2} {∑y2 – (∑y)2} N
N
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara x
∑X : Jumlah skor items
dan y
∑Y : Jumlah skor total
N
: Jumlah sampel
∑X2 : Jumlah kuadrat skor item
X
: Skor butir atau item
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total
Y
: Skor total
Jika koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh ≥ koefisien tabel r product moment maka butir pertanyaan dianggap valid dan sebaliknya jika koefisien korelasi (rxy) yang diperoleh ≤ koefisien tabel r product moment maka butir pertanyaan dinyatakan tidak valid. 43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7.1 Hasil Uji Validitas
Pada hasil uji tersebut, nilai yang diperhatikan adalah Standardized Loading Factor dan Nilai R. Dalam uji validitas ini penilaiannya dengan cara membandingkan nilai korelasi atau r-hitung dengan t-tabel. Dimana r-tabel didapatkan dari nilai signifikansi α = 1% dan jumlah sampel N=75 yaitu sebesar 0,353. Kriteria penilaian Valid atau Tidak Validnya adalah dengan cara membandingkan nilai r-hitung pada setiap pertanyaan denga nilai pada r-tabel. Dimana nilai r-hitung pada setiap pertanyaan harus lebih besar dari nilai pada r-tabel.Butir pertanyaan pada variabel Pengaruh Iklan BPS atau variabel X berjumlah 9 pertanyaan, seperti terlihat pada tabel di bawah ini;
Pernyataan pada kuesioner dianggap valid jika memiliki Standardized Loading Factor ≥ 0,50. Berikut hasil pengujian masing-masing variable :
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.2 Validitas Variabel X (Pengaruh Iklan) NOMOR ITEM
NILAI
PEARSON Validitas
CORRELATION Item_1
0,671
VALID
Item_2
0,584
VALID
Item_3
0,750
VALID
item_4
0,724
VALID
item_5
0,837
VALID
item_6
0,758
VALID
item_7
0,765
VALID
item_8
0,457
VALID
item_9
0,535
VALID
Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 2.4, hasil perhitungan uji validitas diatas dapat dinyatakan valid untuk setiap butir pertanyaannya. Semua butir dapat dinyatakan valid karena nilai dari pearson correlation dari item 1 sampai item 9 lebih besar dari nilai r-tabel yang memiliki nilai 0,353 sehingga dapat digunakan untuk perhitungan penelitian yang selanjutnya.
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.3 Validitas Variabel Y (Pemahaman Masyarakat) NOMOR ITEM
NILAI
PEARSON KETERANGAN
CORRELATION Item_10
0,429
VALID
Item_11
0,528
VALID
Item_13
0,434
VALID
item_14
0,547
VALID
item_15
0,516
VALID
item_16
0,487
VALID
Sumber : data diolah tahun 2016 dengan program IBM SPSS 2.4
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas diatas, dapat dinyatakan untuk pertanyaan nomor 10 sampai dengan 16 dapat dinyatakan valid. Pertanyaan tersebut dinyatakan valid karena nilai dari pearson correlation dari nomor 10 sampai 16 lebih besar dari r tabel (0,353),dan dapat digunakan untuk perhitungan selanjutnya.
3.7.1
Uji Korelasi
Untuk dapat menilai ada tidaknya hubungan antara variable bebas (X) Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di media televisi terhadap variable tidak bebas (Y) Pemahaman masyarakat tentang SE2016, maka dapat digunakan pedoman koefisien korelasi seperti tabel di bawah ini :
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan / Korelasi
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, Statistika untuk penelitian, Alfabeta, Bandung, 2009 3.8 UJI Realibilitas Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawab yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. Uji reliabilitas dilakukan juga untuk mengetahui korelasi butir-butir dalam kuesioner. Korelasi antara butir-butir pertanyaan tersebut dapat diukuer dengan menggunakan perkiraan-perkiraan Chrobach’s Alpa dengan rumus sebagai berikut :iii
r11
k1 ∑ób2 k–1 ó Keterangan : r11 : Reliabilitas instrument =
k
: Banyaknya butir pertanyaan
∑ób : Jumlah varian butir ót2 : Varian total Suatu instrument dapat dikatakan reliable bila memiliki koefisien kendala reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih dan tidak untuk menentukan kriteria indeks reliabilitas adalah sebagai berikut :
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 3.5 Indeks Reliabilitas Tingkat Reliabilitas
Kriteria
< 0,200
Sangat Rendah
0,200 – 0,399
Rendah
0,400 – 0,599
Cukup
0,600 – 0,799
Tinggi
< 0,800 – 1,00
Sangat Tinggi
Sumber : Sugiyono, Statistika untuk penelitian, Alfabeta, Bandung, 2009 3.9 Uji Regresi Sederhana Uji regresi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variable atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan. Regresi sederhana dalam penelitian ini untuk meramalkan atau memprediksi variable dependen (Y) – Iklan BPS (Badan Pusat Statistik), apabila variable independen (X) – Pemahaman masyarakat tentang SE2016.
Jika terdapat data dari dua variable riset yang sudah diketahui yang mana variable X dan yang mana variabel Y sedangkan nilai-nilai Y lainya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu dengan rumus : Y = a + bX
Keterangan : Y
= Variabel tidak bebas – dependen
X
= Variabel bebas – independen
a
= Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila = 0
b
= Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variable
dependen yang didasarkan pada variable independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
Nilai a dihitung dengan rumus : 48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a = ∑Y (∑X2 – ∑X ∑XY n ∑X2 – (∑X2
Nilai b dihitung dengan rumus : b = n∑XY – ∑X ∑XY n∑X2 – (∑X)2
3.10 Uji Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi dari kedua variable yang diteliti, dalam hal ini adalah korelasi antara variabel indepanden (X) Iklan BPS (Badan Pusat Statistik) di televisi terhadap variable dependen (Y) pemahaman masyarakat tentang SE2016 dengan menggunakan pengujian statistik.
Perumusan hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dapat diuji kebenaran atau ketidakbenaranya. Pengujian hipotesis secara kuantitatif dapat dilakukan melalui analisa data secara statistika. Dalam analisa data hasil perhitungan statistika yang signifikan mengharuskan hipotesis alternative diterima dan sebaliknya hipotesis nol ditolak. Dengan demikian hasil perhitungan statistika yang non signifikan mengharuskan hipotesis alternative ditolak dan sebaliknya hipotesis nol diterima.
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengujian parsial dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t. uji-t digunakan untuk menguji signifikasi dari masing-masing variable independen terhadap variable dependen. Rumus uji-t adalah sebagai berikut :
t=
n–2 1 – r2
Keterangan : t
= nilai uji t (t hitung)
r
= nilai koefisien korelasi
n
= jumlah sampel
Harga t yang diperoleh dari perhitungan rumus tersebut dibandingkan dengan harga t tabel dengan menentukan tingkat signifikan uji dua pihak dan derajat kebebasan (n – 2). Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan (1-œ) sebesar 95% dan tingkat kesalahan (œ) sebesar 5% dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut :
Jika thitung < ttabel Ho diterima (ada hubungan yang tidak signifikan) Jika thitung < ttabel Ho ditolak (ada hubungan yang signifikan)
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/