BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang. B. Desain Pengembangan Pengembangan RPP dan LKS berbasis kecerdasan majemuk dan learning trajectory ini dilakukan dalam beberapa tahap sesuai dengan model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing tahapan yang dilakukan. 1.
Tahap Analisis (Analysis) Pada tahap ini, dilakukan analisis permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran matematika di SMP, terutama terkait rendahnya pemahaman konsep siswa, sehingga muncullah gagasan untuk mengembangkan RPP dan LKS berbasis teori kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang. Analisis yang dilakukan meliputi analisis kebutuhan, analisis karakteristik siswa, analisis materi, dan analisis situasi. Lebih lanjut terkait penjelasan masing-masing tahap analisis adalah sebagai berikut.
81
a.
Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan dengan tujuan menganalisis masalah dasar
yang dihadapi dalam pembelajaran matematika SMP kelas VIII, sehingga dibutuhkan pengembangan RPP dan LKS berbasis teori kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Menganalisis hasil studi internasional yaitu TIMSS dan PISA untuk mengetahui pencapaian siswa Indonesia khususnya usia kelas VIII SMP dalam beberapa tahun terakhir. 2) Menganalisis daya serap UN SMP tahun 2016 mata pelajaran matematika di SMP N 1 Prambanan dengan cara membandingkan penguasaan materi siswa pada masing-masing topik yang diujikan untuk mengetahui topik yang memiliki daya serap paling rendah. 3) Menganalisis hasil-hasil penelitian para ahli terkait penguasaan konsep siswa pada topik peluang. 4) Menganalisis hasil observasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran. 5) Menganalisis hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika. b.
Analisis siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi
karakteristik siswa yang dijadikan sebagai sasaran dalam penelitian, meliputi tingkat kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan
82
kognitif siswa. Analisis dilakukan melalui observasi pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru, dan kajian teori. c.
Analisis Materi Analisis materi dilakukan untuk mengkaji materi yang dituangkan dalam
RPP dan LKS. Pemilihan materi didasarkan pada hasil analisi kebutuhan, yaitu materi peluang. Materi peluang yang diberikan mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam Kurikulum 2013. d.
Analisis Situasi Analisis situasi digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi SMP N 1
Prambanan sehingga diputuskan kelayakan sekolah untuk dijadikan tempat uji coba terhadap RPP dan LKS yang dikembangkan. 2.
Tahap Perancangan (Design) Pada tahap perancangan, peneliti membuat rancangan konsep produk yang
dikembangkan, yakni RPP dan LKS berbasis teori kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang untuk siswa SMP kelas VIII. Selain itu, disusun pula rancangan instrumen untuk menilai kualitas RPP dan LKS yang dikembangkan. Secara rinci, kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah:
83
a.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Langkah-langkah penyusunan RPP tersebut yaitu:
1) mengkaji silabus dan kurikulum sehingga diperoleh rumusan KI, KD, dan indikator; 2) menentukan tujuan pembelajaran; 3) mengidentifikasi materi pembelajaran; 4) menentukan metode/ pendekatan pembelajaran dan kecerdasan yang akan difasilitasi; 5) mengembangkan kegiatan pembelajaran, yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, serta merumuskan hipotesis atau dugaandugaan alur berfikir siswa; 6) menjabarkan jenis penilaian yang akan digunakan; 7) menentukan alokasi waktu; 8) menentukan bahan dan sumber belajar. b.
Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Langkah-langkah penyusunan LKS yaitu:
1) mengkaji ulang dan mendalami materi mulai dari KD, indikator hasil belajar, dan sistematika keilmuannya; 2) menetapkan bentuk LKS yang sesuai dengan materi; 3) merancang kegiatan yang akan ditampilkan pada LKS sesuai dengan RPP; 4) mengubah rancangan menjadi LKS;
84
5) menyusun LKS guru dengan mencantumkan kemungkinan respon siswa dan petunjuk untuk guru. c.
Penyusunan lembar penilaian instrumen pembelajaran Instrumen yang akan digunakan untuk menilai kualitas perangkat
pembelajaran meliputi: 1) Lembar Penilaian RPP Lembar penilaian RPP berfungsi untuk mengetahui kevalidan dari RPP yang dikembangkan. 2) Lembar Penilaian LKS Lembar penilaian LKS berfungsi untuk mengetahui kevalidan dari LKS yang dikembangkan. 3) Angket Respon Siswa Angket respon siswa berfungsi untuk mengetahui tingkat kepraktisan RPP dan LKS dari sudut pandang siswa. 4) Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar
observasi
keterlaksanaan
pembelajaran
digunakan
untuk
mengetahui kepraktisan RPP dan LKS jika diterapkan dalam pembelajaran matematika di kelas.
85
5) Soal Tes Pemahaman Konsep Peluang Soal tes pemahaman konsep digunakan pada akhir pembelajaran. Hasil tes digunakan untuk mengetahui keefektifan RPP dan LKS yang dikembangkan ditinjau dari pemahaman konsep peluang siswa. 3.
Tahap Pengembangan (Develop) Dalam tahap pengembangan, rancangan yang bersifat konseptual yang
dihasilkan pada tahap sebelumnya direalisasikan menjadi produk yang siap untuk diimplementasikan pada situasi nyata. Kegiatan yang dilakukan meliputi: a.
Pengembangan RPP dan LKS Pengembangan RPP dan LKS dilakukan sesuai dengan rancangan awal,
sehingga dihasilkan produk awal RPP dan LKS berbasis teori kecerdasan majemuk dan learning trajectory yang berorientasi kepada pemahaman konsep peluang untuk siswa SMP kelas VIII. Kemudian RPP dan LKS tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mendapat kritik dan saran. b.
Validasi Validasi bertujuan untuk mendapatkan RPP dan LKS yang valid sehingga
siap untuk diujicobakan. Validasi dilakukan dengan mengajukan produk awal kepada validator, yaitu 2 orang dosen ahli dan 1 orang guru matematika. Kritik dan saran serta hasil penilaian dari validator digunakan untuk memperbaiki produk sehingga dapat dihasilkan produk yang valid. c.
Revisi RPP dan LKS RPP dan LKS yang telah divalidasi kemudian direvisi sesuai dengan kritik
dan saran yang diberikan oleh validator. Selain itu, dilakukan pula perhitungan hasil
86
pengisian lembar validasi RPP dan LKS yang telah diisi oleh validator. RPP dan LKS yang telah direvisi dan telah memenuhi kualifikasi valid siap untuk diujicobakan. 4.
Tahap Implementasi (Implementation) Pada
tahap
implementasi,
produk
yang
dihasilkan
pada
tahap
pengembangan kemudian diujicobakan untuk mengetahui kualitas produk ditinjau dari aspek keefektifan dan kepraktisan. Aspek kepraktisan dianalisis berdasarkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan angket respon siswa, sedangkan aspek keefektifan dianalisi berdasarkan tes pemahaman konsep siswa. 5.
Tahap Evaluasi (Evaluation) Pada tahap evaluasi, data-data yang telah diperoleh kemudian dianalisis
untuk mengetahui aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari RPP dan LKS yang dikembangkan. Dilakukan pula revisi terhadap RPP dan LKS berdasarkan hasil evaluasi, saran dari guru, siswa, dan observer, maupun berdasarkan kejadian yang ditemukan selama uji coba terkait kebutuhan yang belum terpenuhi dari RPP dan LKS yang dihasilkan. C. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat
: SMP N 1 Prambanan, Klaten, Jawa Tengah
Waktu
: 15 April 2017 – 13 Mei 2017
D. Jenis Data Dalam proses pengembangan perangkat pembelajaran ini, terdapat dua jenis data yang diperoleh, yaitu:
87
1.
Data Kualitatif Data kualitatif ini meliputi data deskriptif yang diperoleh dalam tahap
analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi, serta data yang diperoleh selama proses pembelajaran. Data kualitatif ini dapat berupa komentar, kritik, dan saran dari validator, guru, siswa, maupun observer. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi produk. 2.
Data Kuantitatif Data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil penilaian
kevalidan produk dari validator, skor hasil penilaian kepraktisan bahan ajar melalui angket respon siswa, serta persentase rata-rata hasil pengisian lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Selain itu, terdapat pula hasil tes pemahaman konsep siswa untuk menentukan keefektifan produk yang dihasilkan. E. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini antara lain: 1.
Validator Validator dalam penelitian ini yaitu 2 orang dosen ahli dan 1 guru
matematika. Validator memberikan penilaian pada angket penilaian RPP dan LKS, instrumen tes pemahaman konsep, serta memberikan kritik dan saran untuk revisi produk sebelum diujicobakan. 2.
Siswa kelas VIII E SMP N 1 Prambanan RPP dan LKS yang dikembangkan, diimplementasikan pada siswa kelas
VIII E SMP N 1 Prambanan, sehingga data-data pada tahap implementasi diperoleh
88
dari siswa-siswa kelas VIII E. Siswa juga diminta mengisi angket identifikasi kecenderungan kecerdasan, mengerjakan soal tes pemahaman konsep, dan mengisi angket respon siswa. 3.
Observer Observer merupakan pihak yang mengawasi atau mengobservasi selama
pembelajaran di kelas menggunakan RPP dan LKS yang dikembangkan. Data yang diperoleh dari observer berupa pengisian lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. F. Instrumen Penilaian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur ketercapaian produk penelitian sesuai dengan kualifikasi valid, praktis, dan efektif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1.
Lembar Penilaian RPP Lembar penilaian ini ditujukan kepada validator untuk mengetahui
kevalidan dari RPP yang dikembangkan. Selain menilai, validator juga diminta untuk memberikan kritik dan saran terhadap RPP yang dikembangkan. Kritik dan saran dari validator akan dijadikan dasar pada revisi RPP sebelum diujicobakan. 2.
Lembar Penilaian LKS Lembar penilaian ini ditujukan kepada validator untuk mengetahui
kevalidan dari LKS yang dikembangkan. Selain menilai, validator juga diminta untuk memberikan kritik dan saran terhadap LKS yang dikembangkan. Kritik dan saran dari validator akan dijadikan dasar pada revisi LKS sebelum diujicobakan.
89
3.
Angket Respon Siswa Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui penilaian siswa setelah
menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Data dari angket respon siswa digunakan untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Angket respon siswa berbentuk skala likert. Skala likert merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai tanggapan responden setelah menggunakan produk yang dihasilkan dengan cara memilih respon dalam skala ukur yang telah disediakan (Darmadi, 2011: 106). Angket respon siswa ini menggunakan 5 skala ukur, yaitu:
4.
SS = Sangat Setuju
TS
= Tidak Setuju
S
= Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
N
= Netral
Soal Tes Pemahaman Konsep Penyusunan soal-soal test didasarkan pada Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD), indikator, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Soal tes berupa soal uraian pada materi peluang untuk mengetahui pemahaman konsep siswa. Data dari hasil tes ini digunakan untuk mengetahui keefektifan RPP dan LKS yang dikembangkan. 5.
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Lembar ini diberikan kepada observer yang mengamati implementasi
produk dalam proses pembelajaran. Lembar observasi pembelajaran berisi langkahlangkah pembelajaran disertai dengan dua pilihan jawaban terkait keterlaksanaan pada tiap-tiap langkah, yaitu jawaban “ya” atau “tidak”. Dalam setiap langkah juga
90
terdapat kolom untuk menuliskan catatan khusus terkait kejadian-kejadian yang berlangsung
ketika
implementasi
produk.
Data
dari
lembar
observasi
keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran ketika diterapkan dalam pembelajaran matematika di kelas dan untuk mengetahui catatan-catatan kejadian saat implementasi berlangsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes dan non tes. Adapun penjelasan untuk masing-masing teknik adalah sebagai berikut: 1.
Tes Tes yang dilakukan yakni tes pemahaman konsep siswa. Hasil tes ini
digunakan untuk menentukan keefektifan RPP dan LKS ditinjau dari kemampuan pemahaman konsep siswa. 2.
Non Tes Instrumen non tes dalam penelitian ini meliputi angket respon siswa dan
lembar observasi pembelajaran. Data hasil angket respon siswa dan lembar observasi pembelajaran tersebut digunakan untuk mengetahui kualitas RPP dan LKS dari aspek kepraktisan. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan untuk memperoleh kualifikasi perangkat pembelajaran matematika yang memenuhi aspek valid, praktis, dan efektif. Langkah-langkah dalam menganalisis kriteria kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
91
1.
Analisis Kevalidan Data hasil penilaian oleh validator terhadap RPP dan LKS yang
dikembangkan kemudian dianalisis untuk mengetahui kevalidan produk. Data tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. a.
Peneliti melakukan tabulasi data yang diperoleh dari validator Penilaian lembar validasi oleh validator dilakukan dengan memberikan skor
5, 4, 3, 2, atau 1 pada tiap aspek penilaian. Pedoman pemberian skor dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Pedoman Pemberian Penilaian Perangkat Pembelajaran Kategori
b.
Skor
Sangat Baik
5
Baik
4
Cukup Baik
3
Kurang Baik
2
Tidak Baik
1
Menghitung skor rata-rata setiap aspek yang dinilai Skor rata-rata setiap aspek dihitung dengan rumus sebagai berikut: 𝑥̅ =
∑𝑛1 𝑥 1 × 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑛
Keterangan: 𝑥̅
= rata-rata perolehan skor tiap aspek
∑𝑛1 𝑥
= jumlah perolehan skor tiap aspek
𝑛
= banyaknya butir pernyataan tiap aspek
92
c.
Mengkonversikan skor rata-rata ke nilai kualitatif dengan skala lima Pedoman pengkonversian skor rata-rata ke nilai kualitatif dengan skala lima
menurut Widoyoko (2009: 238) dapat dilihat pada Tabel 10 berikut. Tabel 10. Pedoman Pengkonversian Skor Penilaian Nilai A B C D E
Rentang Skor Kuantitatif 𝑥̅ > 𝑥̅𝑖 + 1,8𝑆𝑏𝑖 𝑥̅𝑖 + 0,6𝑆𝑏𝑖 < 𝑥̅ ≤ 𝑥̅𝑖 + 1,8𝑆𝑏𝑖 𝑥̅𝑖 − 0,6𝑆𝑏𝑖 < 𝑥̅ ≤ 𝑥̅𝑖 + 0,6𝑆𝑏𝑖 𝑥̅𝑖 − 1,8𝑆𝑏𝑖 < 𝑥̅ ≤ 𝑥̅𝑖 − 0,6𝑆𝑏𝑖 𝑥̅ ≤ 𝑥̅𝑖 − 1,8𝑆𝑏𝑖
Kriteria Kualitatif Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang
Keterangan: 𝑥̅𝑖
= rata-rata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
𝑆𝑏𝑖
= simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
𝑥̅ d.
= rata-rata perolehan skor tiap aspek
Menganalisis kevalidan Produk yang dikembangkan dikatakan valid, jika minimal kriteria validitas
yang dicapai adalah kriteria baik. 2.
Analisis kepraktisan Data angket respon siswa dan lembar observasi keterlaksanaan
pembelajaran digunakan untuk mengetahui kepraktisan terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
93
a.
Angket Respon Siswa
1) Tabulasi data Pada angket respon siswa terdapat 3 aspek yang dianalisis, yaitu aspek kemudahan, keterbantuan, dan aspek kemenarikan. Aspek kemudahan dan keterbantuan digunakan untuk menganalisis kepraktisan, sedangkan aspek kemenarikan digunakan sebagai masukan untuk revisi tahap 2. Dalam angket respon siswa terdapat dua jenis butir pernyataan, yaitu butir pernyataan positif dan butif pernyataan negatif. Pernyataan negatif digunakan untuk mengontrol keseriusan responden dalam memberikan respon (Darmadi, 2011: 106). Menurut Darmadi (2011: 106), pembobotan skor pada butir negatif dilakukan dengan susunan terbalik yaitu 1, 2, 3, 4, dan 5. Untuk lebih jelasnya, penskoran terhadap hasil angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 11 berikut. Tabel 11. Penskoran Hasil Angket Respon Pilihan Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor Butir Positif 5 4 3 2 1
Skor Butir Negatif 1 2 3 4 5
2) Menghitung perolehan skor rata-rata tiap aspek Skor rata-rata setiap aspek dihitung dengan rumus sebagai berikut: ∑𝑛1 𝑥 1 𝑥̅ = × 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑣𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑛
94
Keterangan: 𝑥̅
= rata-rata perolehan skor tiap aspek
∑𝑛1 𝑥
= jumlah perolehan skor tiap aspek
𝑛
= banyaknya butir pernyataan tiap aspek
3) Mengkonversi skor rata-rata ke nilai kualitatif dengan skala lima Pengkonversian skor rata-rata ke nilai kualitatif dengan skala lima dilakukan sesuai dengan pedoman pada Tabel 10. 4) Menganalisis kepraktisan Produk yang dikembangkan dikatakan praktis, jika minimal kriteria yang dicapai adalah kriteria baik sesuai dengan kriteria penilaian pada Tabel 10. b.
Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
1) Menghitung perolehan skor Perhitungan perolehan skor hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan memberi skor 1 pada pilihan jawaban “ya” dan memberi skor 0 pada pilihan jawaban “tidak”. 2) Menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran (p) Persentase keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan rumus: 𝑝=
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 × 100% 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
3) Mengkonversi persentase ke dalam data kualitatif dengan skala 4 Pengkonversian persentase keterlaksanaan pembelajaran ke dalam data kualitatif didasarkan pada Tabel 12 berikut (Yamsari, 2010: 4).
95
Tabel 12. Klasifikasi Keterlaksanaan Pembelajaran Rentang persentase (dalam %) 85 < p 70 < p ≤ 85 50 < p ≤ 70 p ≤ 50
Klasifikasi Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
4) Mengambil kesimpulan Pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatakan praktis jika minimal hasil lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran memenuhi kriteria baik. 3.
Analisis Keefektifan Analisis keefektifan dilakukan menggunakan tes pemahaman konsep. Hasil
tes siswa dinilai berdasarkan pedoman penskoran. Nilai maksimal untuk tes ini adalah 100. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikatakan efektif jika lebih dari 70% siswa mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi berdasarkan hasil tes. Analisis dilakukan dengan tahap sebagai berikut: a.
Menghitung nilai hasil tes pemahaman konsep siswa (N)
b.
Menentukan kategori kemampuan pemahaman konsep siswa Pedoman dalam menentukan kategori kemampuan pemahaman konsep siswa
menurut Arikunto (1995: 57) dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.
96
Tabel 13. Kategori Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa
c.
Rentang (𝑵)
Kategori
80 < 𝑁 ≤ 100
Sangat Tinggi
60 < 𝑁 ≤ 80
Tinggi
40 < 𝑁 ≤ 60
Cukup
20 < 𝑁 ≤ 40
Rendah
0 < 𝑁 ≤ 20
Sangat Rendah
Menghitung persentase banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑡=
𝑥 × 100% 𝑛
Keterangan: 𝑡 = persentase banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi 𝑥 =banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi 𝑛 = banyaknya siswa yang mengikuti tes d.
Melakukan pengujian normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan statistik uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hipotesis yang digunakan untuk menguji normalitas adalah sebagai berikut:
97
H0
: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
H0 diterima jika nilai signifikansi > α, dengan α=0,05. e.
Melakukan pengujian hipotesis Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika lebih dari 70% siswa
mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi. Statistik uji yang digunakan yaitu uji z. Menurut Lestari & Yudhanegara (2015: 254-256), langkahlangkah pengujian hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis H0 : 𝑝0 ≤ 0,70
(tidak lebih dari 70% siswa mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi)
H1 : 𝑝0 > 0,70
(lebih dari 70% siswa mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi)
2) Menentukan taraf signifikansi Taraf signifikansi α yang digunakan yaitu: α = 0,05. 3) Menentukan statistik uji Statistik uji yang digunakan yaitu:
𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
𝑥 −𝑝 𝑛 = √𝑝(1 − 𝑝) 𝑛
Keterangan: 𝑥
= banyaknya siswa yang mempunyai pemahaman konsep minimal pada kategori tinggi
98
𝑛 = banyaknya siswa yang mengikuti tes 𝑝 = proporsi yang ditetapkan, yaitu 70% 4) Menentukan kriteria keputusan Tolak H0 jika 𝑧ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑧𝛼 . 5) Melakukan perhitungan 6) Menarik kesimpulan
99