BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bersifat non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dari resep pasien diare di Puskesmas Karangpandan Kabupaten Karanganyar periode bulan Januari – Desember 2015.
B. Alat Dan Bahan Bahan yang digunakan adalah data yang diperoleh dari resep pasien yang terdapat di Apotek Puskesmas Karangpandan periode bulan Januari – Desember 2015. Alat untuk mempermudah penulis dalam mengambil data selama penelitian, maka penulis membuat instrument penelitian yang berupa tabel dengan tercantum rincian profil pasien meliputi nomer rekam medis,nama pasien, jenis kelamin, umur, diagnosa penyakit, nama obat yang diberikan, frekuensi, dosis, dan bentuk sediaan. Penulis juga menggunkan pustaka dan jurnal-jurnal terkait.
C. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Karangpandan, Kabupaten Karanganyar dan dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2016.
21
D. Definisi Operasional 1) Diare spesifik adalah diare yang ditetapkan berdasarkan diagnosa dokter di Puskesmas Karangpandan dan memerlukan terapi antibiotik. 2) Antibiotik adalah antimikroba yang dapat digunakan untuk mengobati diare spesifik. 3) Studi penggunaan antibiotik : evaluasi penggunaan antibiotika dilihat dari ketepatan obat dan ketepatan dosis. 4) Tepat obat adalah kesesuaian pemberian antibiotik untuk pasien diare yang disesuaikan standar World Gasteroenterology Organization Practice Guidelines (2008) dan WHO (2005). 5) Tepat dosis adalah kesesuaian potensi dan frekuensi penggunaan antibiotik yang disesuaikan dengan standar WHO (2005) dan Dosage Guidelines for Commonly Used Antibiotics in Adults (2009). 6) Pasien terdiri dari anak, dewasa, dan orang tua dengan rentang usia mengacu pada penelitian Rachmawati (2014).
E. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh resep pasien yang dengan diagnosa diare periode bulan Januari – Desember 2015 di Puskesmas Karangpandan Kabupaten Karanganyar.
22
b. Sampel Sampel yang digunakan adalah resep pasien yang dengan diagnosa diare spesifik periode bulan Januari – Desember 2015 di Puskesmas Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Metode yang digunakan untuk memilih sampel adalah dengan menggunakan non-probability sampling yaitu dengan purposive sampling. F. Kriteria Inklusi dan Eksklusi a. Kriteria inklusi resep adalah : 1. Tanggal resep berada pada periode Januari – Desember 2015. 2. Resep untuk pasien diare spesifik. 3. Resep harus memiliki data : tanggal resep, nama pasien, umur pasien, jenis kelamin pasien, antibiotik, dosis, dan aturan pakai. b. Kriteria eksklusi resep adalah : 1. Pasien yang mendapat terapi diare, tetapi data resepnya tidak lengkap
dan resepnya tidak dapat dikonfirmasi di apotik. 2. Tulisan pada resep tidak dapat terbaca.
23
G. Alur Penelitian Penetapan Judul
Peninjauan ke Puskesmas Karangpandan
Pembuatan proposal
Perijinan
Pengambilan data
Pengolahan Data
Penyajian Hasil
Pembahasan Data
Kesimpulan dan Saran
Gambar 2. Alur Penelitian
24
H. Analisis Data Data penggunaan antibiotik
untuk penderita diare spesifik di
Puskesmas Karangpandan periode bulan Januari – Desember 2015 yang telah diperoleh, selanjutnya diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram sebagai berikut : 1. Jumlah pasien dengan diagnosis penyakit diare spesifik Jumlah dihitung dari resep
pasien diare spesifik Puskesmas
Karangpandan periode bulan Januari – Desember 2015. 2. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin dilihat dari seluruh pasien terdiagnosis penyakit diare spesifik yang menjadi bahan penelitian di Puskesmas Karangpandan periode bulan Januari – Desember 2015 dan dihitung persentasenya. 3. Distribusi pasien berdasarkan usia Usia dihitung dari seluruh pasien terdiagnosis penyakit diare spesifik yang menjadi bahan penelitian di Puskesmas Karangpandan periode bulan Januari – Desember 2015 dan dihitung persentasenya. 4. Rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien diare spesifik Rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan tepat obat dengan standar World Gasteroenterology Organization Practice Guidelines (2008) dan WHO (2005) dan tepat dosis dengan standar WHO (2005) dan Dosage Guidelines for Commonly Used Antibiotics in Adults (2009).