BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ 1. Sejarah Pertamina Hulu Energi ONWJ Pertamina Merupakan kontraktor kerjasama di bawah SKK Migas, blok ONWJ dioperasikan oleh PT. Pertamina Hulu EnergiONWJ sejak 2009 setelah sebelumnya dioperasikan oleh ARCO (1971-2000) dan BP (2000-2009). Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan salah satu Production Sharing Contract tertua di Indonesia, Kontrak Bagi Hasil/Production Sharing Contract (PSC)Offshore North West Java (ONWJ) ditanda tangani olehthe Independent Indonesian American Petroleum Company (IIAPCO) dan Pertamina Persero pada 1967. Kemudian setahun kemudian, pemerintah Republik Indonesia menyetujui PSC ONWJ sehingga IIAPCO yang kemudian mengganti nama perusahaan menjadi Atlantic Richfield Indonesia Inc. (ARCO) dapat melakukan aktivitas eksplorasi di Blok ONWJ. Blok ONWJ pertama kali berproduksi
pada tahun 1971 yang
diikuti dengan peresmian Lapangan Ardjuna di Echo Flow Station oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto pada 1 September 1971. Padabulan Mei 1995, ONWJ mencapai total produksi minyak sebesar 1 juta barel.
28
Rata-rata produksi harian tertinggi di blok ONWJ tercatat sebesar 174,7 MBOPD yang diraih padatahun 1984. Perusahaan beroperasi sebagai anak perusahaan dari PT Pertamina bagian Hulu Energi (PHE). Perusahaan yang didirikan pada tahun 1971 ini dulunya bernama BP West Java Limited. Kemudian pada tahun 2009, namanya berubah menjadi PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java setelah BP menjual kepemilikannya di blok ini untuk PT Pertamina Hulu Energi. Beroperasi di lepas pantai utara Provinsi Jawa Barat, Pertamina Hulu Energi ONWJ terus memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional dengan produksi minyak dan gas bumi bagi kesejahteraan masyarakat. Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan salah satu penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia.
2. Sejarah Pertamina Hulu Energi ONWJ dari Tahun ke Tahun Pada tahun 1966, blok Offshore North West Java (ONWJ) resmi dikelola oleh the Independent Indonesian American Petroleum Company (IIAPCO). Perusahaan ini menandatangani Kontrak Bagi Hasil, atau Product Sharing Contract (PSC), dengan Pertamina untuk konsesi di wilayah kerja lepas pantai utara Jawa Barat. Pemerintah kala itu tidak langsung mengeluarkan izin. Setahun kemudian, barulah pemerintah memberikan izin, dan IIAPCO pun mulai beroperasi di blok tersebut untuk proses eksplorasi. Pada tahun 1968,
29
IIAPCO
melakukan
pengeboran
sumur
eksplorasi
E-1.
Dengan
ditemukannya lapangan APN di dekat sumur A1. Akhirnya berbuah hasil, produksi minyak dan gas bumi (migas) pertama dari blok ONWJ terjadi pada tahun 1971. Perusahaan Eksplorasi Sinclair secara resmi berubah menjadi Atlantic Richfield Indonesia Inc. Presiden Indonesia Soeharto meresmikan lapangan Ardjuna dari Echo flow Station pada tanggal 1 September. Pada tahun 1972 Pertamina Hulu Energi ONWJ yang ada di Lapangan Bravo mulai berproduksi dari anjungan BD, untuk di tahun 1973 Lapangan Kilo mulai produksi minyak menth dari anjungan KA. Pada tahun 1974 – 1975 Anjungan LA mulai memproduksi minyak mentah Lima. Lima Flow Station selesai mengakumulasi minyak mentah Lima, dan lapangan Uniform memulai produksi minyak mentah Ardjuna. Pada tahun 1976 sampai tahun 1986 terjadi beberapa perayaan produksi minyak mentah Ardjuna seperti, perayaan 100 juta barel produksi minyak mentah. Ardjuna. Produksi pertama minyak mentah Arimbi diproduksi dari lapangan X-Ray. Pembangkit NGL, pembangkit lepas pantai pertama mulai beroperasi. Pengisian LPG Ardjuna Sakti pertama, terobosan penyimpanan LPG. Perayaan 300 juta barel produksi minyak mentah Ardjuna dan pengangkatan ke-1000 minyak mentah Ardjuna. Perayaan 500 juta barel minyak mentah Ardjuna, ZUD-4 dibor, sumur horizontal pertama yang dibor di Indonesia. Pengangkatan ke-2000 minyak mentah Ardjuna dimuat ke penyulingan Cilacap. Produksi pertama
30
minyak mentah Bima dari lapangan Zulu. Kemudian pada Tahun 1987 Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia, Prof. Dr. Soebroto, menyaksikan pemuatan minyak mentah Bima pertama ke Jepang. Tahun 1992 Pertamina Hulu Energi ONWJ mempunyai perjanjian jual beli untuk pasokan gas ke Muara Karang. Beberapa sejarah Pertamina Hulu Energi ONWJ di tahun 1993 sampai tahun 2009 yakni, pengiriman gas pertama ke fasilitas pembangkit listrik PLN Muara Karang untuk distribusi area Jakarta. Pengiriman gas pertama ke PLN Tanjung Priok. Perayaan 25 tahun operasi ONWJ di Indonesia. ONWJ mencapai satu juta barel produksi minyak pada bulan Mei. Terminal ARCO Ardjuna merayakan satu miliar barel pengangkatan minyak mentah Ardjuna. Terminal ARCO Ardjuna merayakan satu miliar barel pengangkatan minyak mentah Ardjuna. Gabungan antara BP, Arco, Amoco, dan Burmah Castrol. Juli 2009, divestasi BP West Java ltd. dari BP menjadi Pertamina, diikuti dengan perubahan nama perusahaan menjadi Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd. Kemudian beberapa penghargaan yang telah di terima oleh Pertamina Hulu Energi yakni penghargaan di bidang HSE untuk 2010 Zero Accident Award untuk pencapaian 12 Juta Jam Kerja tanpa Kecelakaan dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pada tahun 2011 juga menerima Proper Kementerian Lingkungan Hidup – Peringkat Hijau Sertifikasi ISO 14001 untuk 16 fasilitas MURI Award – Sertifikasi ISO untuk fasilitas offshore Pertamina HSSE Award – Patra Adik riya Bhumi
31
Utama. Menakertrans Award – Penghargaan K3 untuk Marunda ShorebaseProper Kementrian Lingkungan Hidup – Peringkat Hijau. Beberapa pencapaian yang berhasil dilaksanakan oleh Pertamina Hulu Energi ONWJ di tahun 2013 sampai 2015, seperti 127 Anjungan Pertamina Hulu Energi ONWJ Tersertifikat Kelayakan Konstruksi pada bulan April 2013. Proyek Lima Subsidence, proyek pertama kali di dunia, sukses dilaksanakan. Kemudian Proyek GG yang meliputi pembangunan OPF Balongan, Anjungan Lepas Pantai tidak berpenghuni GGA dam penggelaran pipa bawah laut pada tahun 2014. Proyek KL Gas Lift Compressor selesai dilakukan di tahun 2015.
3. Visi PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ
Menjadi Perusahaan Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi Lepas Pantai dengan Kinerja Operasi Unggul Berkelas Dunia yang memberikan Laba Kompetitif, Berperan dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup serta Memberi Manfaat Terhadap Peri kehidupan Masyarakat.
4. Misi PT. Pertamina Hulu Energi ONWJ
Menjalankanoperasieksplorasidanproduksiminyakdangas bumisecaraamandanhandalberdasarkanprinsip–prinsipkomersial yang kuat.
32
Meningkatkanefisiensioperasidansecarakonsistenberupayamenurun kanjejaklingkunganperusahaanmelaluipengelolaanlingkunganhidupsecarab erkelanjutan.
Memfasilitasi
para
pemangkukepentinganuntukmendorongterwujudnyapembangunanberkelan jutanmasyarakat di sekitarwilayahoperasiperusahaan.
5. Tata Nilai Pertamina Hulu Energi ONWJ
Dalam mencapai visi dan misinya,Pertamina Hulu EnergiONWJ berkomitmen untuk menerapkan tata nilai sebagai berikut :
a. Clean (Bersih)
Dikelolasecara
professional,
menghindaribenturankepentingan,
tidakmenoleransisuap, menjunjungtinggikepercayaandanintegritas.Berpedomanpadaasas– asastatakelolakorporasi yang baik.
b. Competitive(Kompetitif)
Mampuberkompetisidalamskala
regional
mendorongpertumbuhanmelaluiinvestasi, membangunbudayasadarbiayadanmenghargaikinerja.
33
maupuninternasional,
c. Confident (Percaya Diri)
Berperandalampembangunanekonominasional, menjadipelopordalamreformasi BUMN danmembangunkebanggaanbangsa
d. Customer Focused (Fokus pada Pelanggan)
Berorientasipadakepentinganpelanggandanberkomitmenuntukmem berikanpelayananterbaikkepada pelanggan
e. Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial,mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
f. Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan memiliki talentadan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.
6. Tujuan Pertamina Hulu Energi ONWJ
Pertamina Hulu Energi ONWJ memiliki tujuan strategis adalah sebagai berikut ini.
a. Menjalankan operasi yang aman dan handal,
34
b. Meningkatkan produksi dengan efisien dan komersial, c. Berfokus pada kegiatan penambahan cadangan, dan pengembangan teknologi. Dengan tujuan tersebut, didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan teknologi modern, Pertamina Hulu Energi ONWJ terus melakukan aktivitas untuk mengoptimisasi produksi minyak dan gas bumi demi mendukung visi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi nasional yang berkelas dunia.
7. Logo Pertamina Hulu Energi ONWJ
Sumbers
(Sumber : admin perpustakaan Pertamina Hulu Energi ONWJ)
Gambar 3.1 Logo Pertamina Hulu EnergiONWJ
Arti logo Pertamina Hulu Energi ONWJ Perusahaan BUMN Pertamina Hulu Energi ONWJ memiliki simbol “Anak Panah” yang berarti melambangkan aspirasi organisasi perusahaan untuk senantiasa bergerak ke depan, maju dan progresif.Ketiga elemennya melambangkan pulau-pulau dengan berbagai skala yang merupakan
35
bentuk negara Indonesia. Simbol tersebut terlihat seperti monogram huruf “P” yang merupakan huruf pertama kata “PERTAMINA”
a. Warna biru adalah salah satu dari tiga warna identitas korporat Pertamina b. Sebagai
Perusahaan
Energi
Nasional
Indonesia
Pertamina
menggunakan warna biru yang mencerminkan kehandalan, dapat dipercaya dan bertanggung jawab c. Seluruh
anak
perusahaan
Pertamina
Hulu
Energi
diharapkan
menunjukkan kehandalannya dapat dipercaya dan bertanggung jawab kepada induk perusahaannya. d. Seluruh anak perusahaan Pertamina Hulu Energi termasuk Pertamina Hulu Energi ONWJ menggunakan warna biru sebagai warna korporat.
B. Struktur Organisasi Manajemen Pertamina Hulu EnergiONWJ
Sebagai perusahaan BUMN yang dibawah naungan pemerintah dan Pertamina tak lain cucu perusahaan dariPT. Pertamina Persero, Pertamina Hulu Energi ONWJmempunyai struktur organisasi manajemen yang sangat komplek tidak hanya dikoordinasi secara lokal tetapi juga regional. Setiap jabatan yang ada di Perusahaan pastilah mempunyai tujuan profit di setiap lininya, semua akan bermuara pada keuntungan untuk perusahaan. Pertamina Hulu Energi ONWJ adalah perusahaan yang bergerak di bidang minyak bumi
36
dan gas bumi, dan berkonsetrasi memproduksi hasil minyak dan gas bumi yang baik serta tidak lupa juga dalam hal profit untuk perusahaan. Untuk mencapai hasil yang maksimal, direksi Pertamina Persero sudah menetapkan job description kepada Pertamina Hulu Energi ONWJ. Dalam struktur organisasi manajemen Pertamina Hulu Energi ONWJ, ada beberapa uraian tugas yang perlu diperhatikan karena hal ini merupakan suatu rangkaian kegiatan dan kewajiban serta wewenang dan tanggung jawab dari setiap jabatan. Sehingga para personil yang mengelola dapat mengetahui tugas masing-masing secara pasti serta kaitannya dengan tanggung jawab kepada pemimpin tertentu. Didalam aktivitasnya Pertamina Hulu Energi ONWJ dipimpin oleh seorang President / General Manager yaitu Bapak Irwansyah dan dibantu oleh 9 Vice President / Wakil Presiden, yakni Vice President Project, Vice President Subsurface, Vice President Operations, Vice President Supply Chain Managemen, Vice President HSSE, Vice President Commercials and Finance, Vice President Drilling and Well Services, Vice President Engineering and Intregity.
37
(Sumber : admin perpustakaan Pertamina Hulu Energi ONWJ)
Gambar3.2 Struktur Organisasi Manajemen Pertamina Hulu EnergiONWJ Masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasimanajemen Pertamina Hulu Energi ONWJ sebagai berikut. 1.President / General Manager President / General Managermempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut. a. Menetapkan Prosedur kegiatan perusahaan ditiap-tiap manajer untuk mencapai sasaran yang ditetapkan perusahaan. b. Menetapkan tujuan dari tiap-tiap manajer yang ada. c. Mengawasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan dari manajer secara periodik dan pertanggungjawabannya. d. Mengadakan pengangkatan, mutasi dan pemberhentian karyawan beserta gajinya. e. Menetapkan kebijakan operasional perusahaan untuk jangka pendek.
38
Sebagai pimpinan dari perusahaan, Direktur / Presiden bertanggung jawab atas kerugian Perusahaan Terbuka yang disebabkan direktur tidak menjalankan kepengurusan Perusahaan Terbuka sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan Perusahaan Terbuka serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Atas kerugian Perusahaan Terbuka, direktur akan dimintakan pertanggungjawabannya secara perdata. Apabila kerugian PT disebabkan kerugian bisnis dan direktur telah menjalankan kepengurusan PT sesuai dengan maksud dan tujuan PT anggaran dasar, kebijakan yang tepat dalam menjalankan PT serta UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, maka direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian PT.
2. Vice President Commercials and Finance a. Wakil Presiden keuangan dapat membentuk organisasi setingkat di bawahnya yang jumlahnya ditetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi. b. Mengawasi Operasional mengenai keuangan perusahaan. c. Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan d. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya e. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian keuangan f. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang keuangan
39
g. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kebocoran dalam bagian keuangan. 3. Vice President Supply Chain Management (SCM) a. Wakil PresidenSCMdapat membentuk organisasi setingkat di bawahnya yang jumlahnya ditetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi. b. Mengawasi Operasional mengenai semua tender untuk vendor di Pertamina Hulu Energi ONWJ c. Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian tender untuk vendor d. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya e. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian yang semuanya berkaitan dengan tender untuk vendor. f. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang tender untuk vendor. g. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kebocoran dalam bagian tender di dalam perusahaan. 4. Vice President Health Safety Security Environment (HSSE) a. Wakil Presiden HSSEdapat membentuk organisasi setingkat di bawahnya yang jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi.
40
b. Mengawasi Operasional mengenai kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup perusahaan. c. Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian pengendalian kesehatan, dan keselamatan pada pengimpletasian kerja perusahaan. d. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya e. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian pengendalian kesehatan, dan keselamatan pada pengimpletasian kerja. f. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang kesehatan, keselamatan dan pengimpletasian kerja dalam perusahaan. g. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kecelakaan dalam pekerjaan di perusahaan. 5. Vice President Engineering and Integrity a. Wakil Presiden Teknik dan Integritas dapat membentuk organisasi setingkat di bawahnya yang jumlahnya ditetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi. b. Mengawasi Operasional mengenai berbagai teknik dan integritas dalam perusahaan. c. Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian teknik dan integritas yang sudah di tetapkan oleh General Manager perusahaan. d. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya
41
e. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian teknik dan integritas yang sudah di tetapkan oleh General Manager perusahaan f. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang teknik dan integritas perusahaan. g. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kesalahan teknik dan lemahnya integritas perusahaan. 6. Vice President Project a. Wakil PresidenProyek dapat membentuk organisasi setingkat di bawahnya yang jumlahnya ditetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi. b. Mengawasi Operasional mengenai proyek yang berlangsung dan yang akan dilaksanakan perusahaan. c. Melakukan
pengecekan
lapangan
mengenai
bagian
proyek
perusahaan. d. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya e. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian proyek perusahaan. f. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang proyek yang sedang berjalan dan yang akan berjalan.
42
g. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kesalahpahaman maksud proyek dalam bagian yang telah ditetapkan perusahaan. 7. Vice President Subsurface a. Wakil PresidenSubsurface dapat membentuk organisasi setingkat di bawahnya yang jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi. b. Mengawasi Operasional mengenai penanganan di bawah permukaan. c. Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian asisten subsurface Pertamina Hulu Energi ONWJ. d. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya e. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian asisten subsurface. f. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang besar minyak dan gas bumi yang ada di bawah permukaan. g. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin adanya ketepatan jumlah minyak dan gas bumi yang berada dalam naungan perusahaan. 8. Vice President Operations a. Wakil
PresidenOperasi
Petamina
Hulu
Energi
ONWJ
dapat
membentuk organisasi setingkat di bawahnya yang jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi.
43
b. Mengawasi Operasional mengenai operasi perusahaan. c. Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian operasional d. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya e. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian operasi perusahaan. f. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang bagaimana operasi yang harus dilaksanakan perushaaan. g. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kesalahan operasional dalam bagian operasi di perusahaan. 9. Vice President Drilling and Well Services a. Wakil PresidenDrilling and Well Services dapat membentuk organisasi setingkat di bawahnya yang jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi. b. Mengawasi Operasional mengenai pengeboran minyak dan gas perusahaan. c. Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian drilling and well services perusahaan. d. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya e. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian pengeboran dan pelayanan yang baik dalam perusahaan.
44
f. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang pelayanan dan pegeboran minyak bumi dan gas bumi yang baik bagi produksi perusahaan. g. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya kebocoran dan kesalahan dalam bagian pengeboran minyak bumi dan gas bumi. 10. Vice President Human Resources and Relations a. Wakil Presiden Human Resources and Relations dapat membentuk organisasi setingkat di bawahnya yang jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi. b. Mengawasi Operasional mengenai sumber daya manusia dan hubungan antara perusahaan dan lingkungan perusahaan. c. Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian Human Resources and Relations perusahaan d. Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya e. Mempertanggungjawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian Human Recources and Relations. f. Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang bagaimana mengolah sumber daya manusia, baik yang ada di dalam perusahaan rta menjaga hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar perusahaan.
45
g. Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya citra buruk baik di dalam maupun di luar perusahaan.
C. Bisnis Pertamina Hulu Energi ONWJ Kegiatan Pertamina Hulu EnergiONWJ dalam menyelenggarakan usaha dalam mengeksplorasi bidang minyak dan gas, di tunjang oleh Beberapa bisnis yang sudah berhasil dan sukses dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Lima Subsidence Remediation Memaksimalkan cadangan yang tersisa di Lapangan LIMA dengan melakukan
proyek
pengangkatan
anjungan
yang
tersinkronasi
menggunakan Synchronized Hydraulic Jacking System setinggi 4 meter (LCOM, LSER, LPRO, Flare tripods danjembatan). 2. UL Field Development Proyek ini bertujuan untuk mengambil potensial cadangan minyak sebesar 2,200 bopd dan gas sebesar 9.5 mmscfd dari Lapangan UL, guna memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan menambah produksi minyak dan gas Pertamina Hulu EnergiONWJ. Lingkup kerja proyek ini adalah pemasangan 1 unit anjungan tripod (ULA) termasuk fasilitas produksi pendukungnya, pemasangan pipa penyalur bawah laut ukuran 12” sepanjang 6.1 Km dari anjungan ULA
46
keanjungan terpasang UW, modifikasi anjungan yang sudah ada yaitu anjungan UW, UWA dan UPRO. 3. GG Field Development Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gas sekarang dan kedepannya untuk daerah Jawa barat. Outcome jumlah produksi yang ditargetkan sebesar 80 Bscf dengan durasi produksi sekitar 10 tahun. Lingkup Kerja proyek ini adalah membangun 1 (satu) GGA NUI 4 Kaki, menggelar 35 km 12” Jalur Pipa Export Pipeline dari GGA NUI ke OPF, membangun Onshore Processing Facility di Balongan, dan menggelar jalur pipa ekspor dari OPF ke PEP. 4. KL Gas Lift Compressor Proyek ini bertujuan mempertahankan laju produksi minyak di KL area (1,600 bopd), terkait dengan menurunnya tekanan gas lift dari sumur existing yang ada dan kesempatan untuk menambah laju produksi di KL area sebesar s/d 1,400 bopd dan 9 mmscfd dengan program optimasi sumur dan pemasangan gas lift compressor. Ruang lingkup pekerjaannya adalah pemasangan paket Gas Turbine Compressor (2 x 50%) dengan kapasitas 4.5 mmscfd di anjungan KLB, modifikasi anjungan KLA, KLB dan KLC di akibatkan oleh adanya penambahan gas lift system ini dan pemasangan 2 pipe line baru diameter 4” dan 10” antara anjungan KLA – KLB sejauh 1.0 mile. Partners PT Pertamina Hulu Energi ONWJ 58,2795 % 47
EMP ONWJ Ltd 36,7205% Kufpec Indonesia (ONWJ) B.V.5,0000%
D. Social Responbility Pertamina Hulu Energi ONWJ Pertamina Hulu EnergiONWJ berkomitmen untuk menjalankan operasi kerja yang aman, serta tetap melaksanakan tanggung jawab social kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi kerja.Tanggung jawab ini tercermin dengana danya divisi Community Development & Relations yang bertugas melakukan perencanaan hingga pelaksanaan program social kepada masyarakat bersama dengan pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat. Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan Pertamina Hulu Energi ONWJ memiliki 4 pilar program TJSL ONWJ, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan. 1. Ekonomi Program ekonomi ditujukan untuk meningkatkan kapasitas perekonomian di wilayah binaan, meningkatkan ekonomi masyarakat dalam bentuk penguatan capacity building dan pengadaan sarana prasarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan perekonomian. 2. Pendidikan Pertamina pendidikan
Hulu
dengan
Energi
berbagai
ONWJ
lembaga
48
mengembangkan pendidikan
dan
program kelompok
masyarakat lainnya. Pilar pendidikan ditujukan untuk mendukung proses belajar mengajar baik secara formal dan informal. Pemenuhan kebutuhan pendidikan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan meningkatkan infrastruktur dan sarana pendidikan, serta memberikan dukungan pada program pendidikan kesetaraan.
3. Kesehatan Pilar kesehatan ditujukan dalam rangka mengajak masyarakat untuk hidup sehat, mengurangi balita yang kondisi kesehatan dibawah Garis merah serta penyediaan sarana dan prasarana kesehatan dasar yang dibutuhkan bagi masyarakat. 4. Lingkungan Program
lingkungan
ditujukan
untuk
meningkatkan
atau
memperbaiki fungsi lingkungan hidup terutama dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
E. Health Safety Security Environment (HSSE) Dalam
melaksanakan
kegiatan
operasinya,
Pertamina
Hulu
EnergiONWJ sangat memperhatikan aspek keselamatan kerjadan lingkungan hidup. Pertamina Hulu EnergiONWJ memiliki komitmen untuk mencapai Zero Accident terhadap orang, lingkungan, dan asset perusahaan.
49
Seluruh anjungan lepas pantai Pertamina Hulu EnergiONWJ yang berjumlah sebelas (11) anjungan berpenghuni sebagaimana juga Marunda Shorebase, Fasilitas Penerima Darat (ORF) Muara Karang, Tanjung Priok, dan Cilamaya telah menerima sertifikasi ISO 14001. Atas keberhasilan ini, Pertamina Hulu EnergiONWJ mencatatkan rekor MURI sebagai perusahaan yang memperoleh sertifikasi ISO 14001 terbanyak. Sebanyak 127 anjungan minyak lepas pantai Pertamina Hulu EnergiONWJ telah tersertifikasi Kelayakan Konstruksi dari Direktorat Jenderal Migas. Mendapatkan Penghargaan Kecelakaan Nihil atas pencapaian jam kerja yang mencapai 48.618.575 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja terhitung sejak 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2014 dari Kementerian Tenaga Kerja. Fokus pada Pengendalian Keselamatan pada Pengimplementasian Kerja
(Safe
Control
of
Work
Implementation),
Contractor
Safety
Management System (CSMS), keselamatan dan integritas proses fasilitas (Facility process safety and integrity), kesiapan respons darurat juga perilaku aman (safety behavior) merupakan dasar untuk memelihara prestasi keselamatan. Selain itu, Pertamina Hulu EnergiONWJ juga telah memperoleh ISRS8 Level 4 dari lembaga sertifikasi internasional DNV-GL pada tahun 2015.ISRS merupakan alat untuk menilai system manajemen yang ada di
50
perusahaan berjalan efektif dan berkesinambungan sejalan dengan aspekaspek HSSE. Dalam bidang lingkungan hidup, Pertamina Hulu EnergiONWJ berhasil memperoleh PROPER peringkat Hijau pada 2015.
F. Kegiatan Formal dan Informal Karyawan Kegiatan formal karyawan Pertamina Hulu Energi ONWJ hampir sama seperti karyawan – karyawan pada perusahaan – perusahaan BUMN lainnya. Masuk pukul 7 pagi dan pulang pukul 4 sore serta lima hari kerja yakni hari Senin dampai dengan Minggu. Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan job description yang telah di amanatkan, dan ada beberapa pula kegiatan informal yang dapat dilaksanakan di Perusahaan BUMNini, seperti : 1. Art & Sports Club Pihak
Management
Pertamina
Hulu
Energi ONWJ
sangat
mendukung kegiatan yang berkaitan dengan Olahraga dan Kesenian. Hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan olahraga dan kesenian yang dilaksanakan, antara lain latihan futsal, karate, basket, danada pula tennis meja. Selain itu setiap diadakannya kegiatan kantor seperti Hari Kartini, pegawai pun mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kesenian seperti tarian ataupun band. Semua kegiatan ini didukung dan ditiap-tiap cabang atau kegiatan memiliki satu pembina yang diisikan oleh para Senior Manager.
51
2. Aerobic Day Salah satu bentuk kesadaran Pertamina Hulu Energi ONWJ atas pentingnya nilai kesehatan, maka setiap hari Rabu, selama 2 minggu sekali akan diadakan kelas aerobic bagi seluruh pegawai Pertamina Hulu Energi ONWJ, yang dilaksanakan pada sore hari dimulai jam 4 sampai dengan 5 sore. 3. Social Event Rasa Toleransi di Pertamina Hulu Energi ONWJ sangatlah besar, hal ini terlihat dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, mulai dari acara Halal Bihalal setiap selesai bulan Ramadhan, sampai dengan acara Natal bagi umat Christian. Hal ini menunjukan bahwa Pertamina Hulu EnergiONWJ
mendukung
kegiatan-kegiatan
pegawainnya.
52
sosial
untuk
para
G. Internal Communication Guna menjaga alur informasi internal perusahaan, Pertamina Hulu Energi ONWJ menyiapkan beberapa wadah untuk komunikasi internal, antara lain: 1. Pelita Merupakan majalah Triwulanan, ditulis oleh tim redaksi yang berisikan pegawai-pegawai Pertamina Hulu Energi ONWJ dengan sentuhan beritaberita ringan. 2. Broadcast E-mail Sebuah sistem pengiriman E-mail yang dapat menyebar broadcast informasi kepada seluruh pegawai Pertamina Hulu Energi ONWJ. 3. TV Broadcast Kumpulan video perusahaan baik dari Persero maupun Pertamina Hulu EnergiONWJ yang dikemas dengan beberapa informasi lain yang berguna untuk pegawai yang dimasukkan dalam media TV yang ditempatkan di tiap lantai. Dengan adanya komunikasi internal ini, diharapkan setiap pegawai dapat menerima informasi yang sama dan dapat mewakili perusahaan di muka umum.
53