BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Profil Perusahaan Nama Perusahaan
: PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
Nama Sebutan
: PT PELNI (Persero)
Bidang Usaha
: Pelayaran
Status Badan Hukum
: Perseroan Terbatas
Alamat Kantor Pusat
: Jl. Gajahmada 14 Jakarta Pusat 10130
Alamat Cabang Semarang
: Jl. Mpu Tantular No 25 Semarang, Jawa Tengah
Telepon Kantor Pusat
: +62-21-6334342
Telepon Cabang Semarang
: (024) 3546723, 3546723, 3580814
Faksimili Kantor Pusat
: +62-21-63854130
Faksimili Cabang Semarang : 024-3555156 Call Center
: 021-162
Homepage
: http://www.pelni.co.id
Email Kantor Pusat
:
[email protected]
Email Cabang Semarang
:
[email protected]
Tanggal Berdiri
: 28 April 1952
Tanggal Beroperasi
: 28 April 1952
Dasar Hukum
: Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952 dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952
Modal Dasar
: Rp 13.000.000.000.000
Modal Disetor
: Rp 6.565.092.000.000
NPWP
: 01.001.637.6 – 093.000
TDP
: 09.05.1.50.37082
SIUP
: BXXV-845/AL.58
Jumlah Kantor
: 1 Kantor Pusat/47 Kantor Cabang
Wilayah Kerja
: Seluruh Wilayah Indonesia
45
46
Pemegang Saham
: Pemerintah Republik Indonesia (100%)
B. Logo Perusahaan Logo merupakan sebuah simbol yang mangandung banyak arti dan filosofi. Logo diyakini memberikan efek pengakuan tertentu kepada setiap orang yang melihat atau memakai. Logo dapat mencerminkan identitas sebuah perusahaan dan dapat dijadikan ciri khas berupa warna dan bentuk logo tersebut.
Gambar 3.1 Logo PT PELNI (Persero)
Sumber : Bagian SDM dan Umum Filosofi logo PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut : 1. Bendera melambangkan logo dalam pelayaran 2. Bintang melambangkan cita-cita setinggi langit 3. Warna merah berarti keberanian, melambangkan raga manusia 4. Warna putih berarti kesucian, melambangkan jiwa manusia
47
C. Sejarah Berdirinya PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Sejarah berdirinya PT PELNI bermula dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum tanggal 5 September 1950 yang isinya mendirikan Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-kapal (PEPUSKA). Latar belakang pendirian Yayasan PEPUSKA diawali dari penolakan pemerintah Belanda atas permintaan Indonesia untuk mengubah status maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi di Indonesia, N.V. K.P.M (Koninklijke Paketvaart Matschappij) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pemerintah Indonesia juga menginginkan agar kapal-kapal KPM dalam menjalankan operasi pelayarannya di perairan Indonesia menggunakan bendera Merah Putih. Pemerintah Belanda dengan tegas menolak semua permintaan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia. Dengan modal awal 8 (delapan) unit kapal dengan total tonage 4.800 DWT (death weight ton), PEPUSKA berlayar berdampingan dengan armada KPM yang telah berpengalaman lebih dari setengah abad. Persaingan benar-benar tidak seimbang ketika itu, karena armada KPM selain telah berpengalaman, jumlah armadanya juga lebih banyak serta memiliki kontrak-kontrak monopoli. Akhirnya pada 28 April 1952 Yayasan Pepuska resmi dibubarkan. Pada saat yang sama didirikanlah PT PELNI dengan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952 dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952, serta Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 20 Juni 1952. Sebagai Presiden Direktur Pertamanya diangkatlah R. Ma'moen Soemadipraja (1952-1955). Delapan unit kapal milik Yayasan Pepuska diserahkan kepada PT PELNI sebagai modal awal. Karena dianggap tidak mencukupi maka Bank Ekspor Impor menyediakan dana untuk pembelian kapal sebagai tambahan dan memesan 45 “coaster” dari Eropa Barat. Sambil menunggu datangnya “coaster” yang dipesan dari Eropa, PELNI mencarter kapal-kapal asing yang terdiri dari berbagai bendera. Langkah ini diambil untuk mengisi
48
trayek-trayek yang ditinggalkan KPM. Setelah itu satu persatu kapal-kapal yang dicarter itu diganti dengan “coaster” yang datang dari Eropa. Kemudian ditambah lagi dengan kapal-kapal hasil pampasan perang dari Jepang. Status PT PELNI mengalami dua kali perubahan. Pada tahun 1961 pemerintah menetapkan perubahan status dari Perusahaan Perseroan menjadi Perusahaan Negara (PN) dan dicantumkan dalam Lembaran Negara RI No. LN 1961. Kemudian pada tahun 1975 status perusahaan diubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan terbatas (PT) PELNI sesuai dengan Akte Pendirian No. 31 tanggal 30 Oktober 1975. Perubahan tersebut dicantumkan dalam Berita Negara RI No. 562-1976 dan Tambahan Berita Negara RI No. 60 tanggal 27 Juni 1976. Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan usaha, perusahaan mengalami beberapa kali perubahan bentuk Badan Usaha. Pada tahun 1975 berbentuk Perseroan sesuai Akta Pendirian Nomor 31 tanggal 30 Oktober 1975 dan Akte Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret 1998 tentang Anggaran Dasar PT Pelni yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999 Nomor 31 tambahan Berita Negara Nomor 2203. D. Visi dan Misi PT Pelayaran Nasional Indonesia 1. Visi : Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama Pelanggan 2. Misi : a. Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara b. Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan serta berperan di dalam pembangunan lingkungan dan pelayanan kepada masyarakat
49
c. Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia d. Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas manfaat bagi semua pihak yang terlibat (Stakeholders), dan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) E. Budaya Organisasi Dalam mencapai visinya, PT PELNI (Persero) berkomitmen untuk menerapkan Tata Nilai Utama (Core Value) sebagai berikut: Integritas Setiap INSAN PELNI harus bertindak dengan integritas (kejujuran, konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya) dalam rangka mencapai keunggulan dalam kinerja berdasarkan tuntutan “stakeholders” Service Exellence Fokus pada pelanggan untuk memberikan pelayanan prima dan memastikan produk/ jasa yang dikerjakan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan Continous Learning Setiap INSAN PELNI harus mampu mentransformasikan dirinya secara berkelanjutan, berdasarkan tuntutan yang sedang maupun akan terjadi Careness Menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan lingkungan untuk pekerja, mitra kerja, pelanggan maupun masyarakat pada umumnya. F. Kegiatan Usaha Usaha pokok PT Pelayaran Nasional Indonesia adalah menyediakan jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan jasa angkutan muatan barang antar pulau. Saat ini perusahaan mengoperasikan 28 unit armada kapal penumpang yang diklasifikasi berdasarkan kapasitas jumlah penumpang, diantaranya : Kapal tipe 3.000 pax, tipe 2.000 pax, tipe 1.000 pax, tipe 500 pax, tipe Ro-Ro (Roll on Roll off) dan 1 unit kapal ferry cepat dengan kapasitas seluruhnya
50
berjumlah 36.913 penumpang. Di
samping itu PT Pelni
juga
mengoperasikan 4 unit armada kapal barang dengan total bobot mati berjumlah 1.200 ton. Wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.503 pulau, sangat membutuhkan sarana transportasi laut untuk menghubungkan pulau-pulau yang tersebar di seluruh Indonesia. Sesuai SK Dirjen Perla no. AT 55/I/8/DJPL-06 Tgl 5 April 2006 tentang penetapan jaringan trayek tetap dan teratur (Liner) angkutan laut penumpang dalam negeri untuk PT.Pelayaran Nasional Indonesia (Persero). Tempat yang disinggahi berjumlah 91 pelabuhan dengan 47 kantor cabang dan kurang lebih 300 travel agent yang tersebar di seluruh Indonesia. Sesuai misinya “Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara”. PT Pelni melaksanakan tanggung jawabnya dengan tidak hanya terbatas melayari route komersial, tetapi juga melayani pelayaran dengan route pulau-pulau kecil terluar (Pepres No.78 tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar). Di samping itu pemanfaatkan sumber daya alam dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan dapat tercapai sesuai target sasaran. Usaha-usaha yang di jalankan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) adalah : 1. Usaha Sampingan : Hotel Bahtera Cipayung, Bogor, Jawa Barat 2. Usaha Penunjang (Unit Bisnis Strategis) a. Angkutan Bandar b. Keagenan Kapal c. Dock atau Perbengkelan Kapal (Galangan Surya, Surabaya, Jawa Timur) d. Pelayanan Penumpang Kapal e. Property Management PELNI
51
3. Anak Perusahaan a. PT. SBN : Bongkar Muat & EMKL b. PT. PIDC : Freight Forwarding, Pengelolaan Over bagasi c. Rumah Sakit PELNI Usaha-usaha tersebut dijalankan dengan tujuan untuk menambah profit perusahaan. G. Struktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur Organisasi menggambarkan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada suatu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan. Struktur Organisasi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang sebagai berikut:
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT PELNI (Persero) Cabang Semarang
(Sumber: Bagian SDM dan Umum)
52
53
H. Deskripsi Pekerjaan Deskripsi pekerjaan (job description) adalah daftar tugas-tugas dan tanggung jawab dari sebuah posisi. Deskripsi pekerjaan biasanya dikembangkan dengan melakukan analisis pekerjaan, yang meliputi pemeriksaan tugas dan urutan tugas yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Uraian Tugas Pokok atau job description PT PELNI (Persero) Cabang Semarang adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Job Description Kantor Cabang NO
NAMA
1.
Zamroni
NRP &
KELAS
MASA KERJA
GOLONGAN
JABATAN
DI PELNI
04741/ IIIA
5
30 Tahun
JABATAN
URAIAN TUGAS/ JOB DESCRIPTION
Kepala
1. Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang,
Cabang
menengah, pendek, dan program kerja perusahaan di cabang 2. Melaksanakan perencanaan,
penyiapan
perumusan
pengorganisasian,
kebijakan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pelaporan bidang perencanaan, pendayagunaan dan pengembangan usaha cabang 3. Melaksanakan perencanaan,
penyiapan
perumusan
pengorganisasian,
kebijakan, pelaksanaan,
pengendalian, dan pelaporan bidang adm. Cabang 4. Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi kegiatan property management, meliputi bidang
perencanaan,
pendayagunaan,
dan
pengembangan usaha serta adm. Cabang 5. Memantau
dan
mengkoordinir
penyelenggaraan
54
kegiatan bidang perencanaan, pendayagunaan dan pengembangan serta adm. Di Kantor Sub.Cabang 6. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan cabang, yang
meliputi
kegiatan:
perencanaan,
pendayagunaan, dan pengembangan usaha serta adm. Cabang 7. Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana kegiatan di cabang 8. Mengorganisir
dan
mengendalikan
ketertiban
pengelolaan adm. Kegiatan cabang 9. Mengorganisir
dan
mengendalikan
kegiatan
pengelolaan data, informasi dan pelaporan hasil kegiatan di cabang 10. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain yang diberikan oleh atasan atau BOD 2.
Agus Nugroho
05000/IIID
7
24 Tahun
Kepala
1. Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang,
Operasi
menengah, pendek, dan program kerja perusahaan di bidang
perencanaan,
pengendalian
pengembangan kegiatan usaha cabang
55
dan
2. Menyiapkan konsep pengaturan kebijakan, keg perencanaan, pengendalian dan pengembangan usaha cabang
yang
meliputi
penyiapan
administrasi,
pengelolaan dan pengendalian operasional usaha cabang serta dokumen termasuk dan tdk terbatas meliputi kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran jasa perusahaan, pelayanan kapal, departure control system (DCS), pemanfaatan fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai kinerja produksi jasa angkutan laut, on time performance kapal, kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction) serta efektivitas dan efisiensi usaha cabang yang optimal. 3. Menyelenggarakan
kegiatan
perencanaan,
pengendalian, dan pengembangan usaha cabang yang meliputi penyiapan administrasi, pengelolaan dan pengendalian
operasional
usaha
cabang
serta
dokumen termasuk dan tidak terbatas meliputi
56
kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran
jasa
perusahaan,
departure
control
system
pelayanan
(DCS),
kapal,
pemanfaatan
fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai kinerja produksi jasa angkutan laut, on time performance, kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction), serta efektivitas dan efisiensi usaha cabang yang optimal. 4. Memantau,
mengkoordinir
penyelenggaraan
dan
kegiatan
mengendalikan
perencanaan
dan
pengendalian kegiatan operasi pelayanan kapal perusahaan pada Kantor Cabang. 5. Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana kegiatan perencanaan dan pengendalian operasional usaha cabang. 6. Mengorganisir
dan
mengendalikan
ketertiban
pengelola administrasi kegiatan perencanaan dan pengendalian usaha cabang
57
7. Mengorganisir
dan
mengendalikan
kegiatan
pengelolaan administrasi usaha cabang. 8. Mengorganisir
dan
mengendalikan
kegiatan
pengelolaan data, informasi, dan pelaporan serta laporan khusus hasil kegiatan perencanaan dan pengendalian layanan usaha cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 9. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain-lain yang diberikan oleh atasan. 3.
Muhammad Badrun
02890/IIID
7
34 tahun
Kepala
1. Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang,
Adm.
menengah, pendek dan program kerja perusahaan di
Keuangan
bidang administrasi keuangan 2. Menyiapkan administrasi
konsep keuangan
pengaturan
kebijakan
perusahaan
termsuk
pembuatan pedoman pengelolaan hutan, pencairan piutang,
penempatan
pengeluaran
kas/bank
dana,
penerimaan
berikut
verifikasi
dan bukti-
buktinya, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, administrasi dan penyimpanan surat berharga serta
58
bkti-bukti kekayaan perusahaan 3. Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi kegiatan administrasi keuangan perusahaan 4. Memantau
dan
mengkoordinir
penyelenggaraan
kegiatan administrasi keuangan perusahaan di kantor cabang, Kapal, dan SBU 5. Mengorganisir
dan
mengendalikan
kegiatan
administrasi keuangan, termasuk pengelolaan hutang, pencairan piutang, penempatan dana, penerimaan dan pengeluaran
kas/bank
berikut
verifikasi
bukti-
buktinya, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, administrasi dan penyimpanan surat berharga beserta bukti-bukti kekayaan perusahaan yang optimal. 6. Mengorganisir dan mengendalikan pengelolaan SDM pelaksana kegiatan administrasi keuangan 7. Mengorganisir pengelolaan
dan
mengendalikan
administrasi
kegiatan
ketertiban administrasi
keuangan perusahaan 8. Mengorganisir
dan
mengendalikan
59
kegiatan
pengelolaan
administrasi
perkantoran
bidang
administrasi keuangan 9. Mengorganisir
dan
mengendalikan
kegiatan
pengelolaan data, informasi dan pelaporan hasil kegiatan administrasi keuangan perusahaan. 10. Mengorganisir
dan
mengendalikan
administrasi
perkantoran
dan
layanan
kegiatan umum
kerumahtanggaan kantor cabang 11. Melaksanakan tugas tambahan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. 4.
Marinna Idawati
07548/ IIIB
9
17 Tahun
Asman Keuangan
1. Penyerahan RKA 2. Ketepatan pelaporan perpajakan 3. Penyerahan laporan bulanan 4. Penyerahan laporan triwulan 5. Penyerahan laporan tahunan
5.
Ruwiyadi
04741/IIIC
8
27 Tahun
Asman Pelayanan Jasa
1. Penyerahan RKA 2. Realisasi RKA 3. Response Time atas masalah operasional 4. Service ability performance peralatan penunjang
60
pelayanan 5. Tanggal akhir pelaporan berkala 6. Melaksanakan pengawasan EMB/DBD 6.
Edy Rachman
05910/IIIB
9
22 Tahun
Asman Pemasaran
1. Penyerahan RKA 2. Realisasi RKA 3. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan penjualan tiket kapal 4. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan boarding di pelabuhan 5. Pelaporan hasil penjualan tiket harian
7.
Prasojo Hendi
08074/IIIB
10
5 Tahun
Winisudo
Pjs.Asman
1. Penyerahan RKA
SDM dan
2. Realisasi RKA
Umum
3. Penyiapan fasilitas bidang umum (pemeliharaan aset/ inventaris) 4. Produktivitas SDM 5. Tanggal akhir pelaporan berkala RKA 6. Pelaporan absensi
8.
Ahmad Luthfi
08576/IIIA
13
3 Tahun
Senior Staf
1. Membuat konsep surat-surat (surat keluar cabang, nota dinas, spjdll dan pengarsipan)
61
2. Melakukan rekap data aset dan inventaris cabang 3. Membuat data check list dan kontrol service aset/ inventaris barang kantor 4. Kegiatan pelayanan tamu 5. Melakukan
koordinasi
dengan
instansi
terkait
pelaksanaan sertifikasi ABK (insidental) 9.
Betria Rizqi
08129/IIIB
11
5 Tahun
Junior Staf
Susanti
1. Membuat JV 2. Melayani permintaan tiket, administrasi agent/ travel 3. Membuat laporan tiket bulanan 4. Membuat laporan bulanan, triwulan ke kantor pusat 5. Administrasi tiket batal dan rusak
10.
Dasmir
05631/IIIA
11
24 Tahun
Junior Staf
1. Melaksanakan
kegiatan
penjualan
tiket
kapal
penumpang 2. Mencetak laporan penjualan tiket harian 11.
Sunaryadi Putranto
04775/IIIB
11
26 Tahun
Junior Staf
1. Membuat surat-surat pelk clearence kapal 2. Mengajukan biaya uang rambu ke kapal 3. Melakukan
koordinasi ke instansi terkait untuk
proses clearence 4. Melaksanakan EMB/DBD kapal
62
5. Melaksanakan clearence kapal turis 12.
Sudrajat
06191/IIIA
13
21 Tahun
Sub. Cab. Cirebon
1. Melakukan
kegiatan
Administrasi
ticketing
(penjualan, membuat rekap dan laporan ticketing, entry data ticketing oracle) 2. Melakukan pengecekan, pemeliharaan aset kantor sub cab. Cirebon 3. Melakukan
Administrasi
keuangan
(membuat
estimasi biaya dan melaporkan ke cabang Semarang, adm
pembayaran
telepon,
listrik,
air,
adm
pembayaran pensiun) 4. Melakukan Administrasi umum (pembayaran spj, surat pengantar berobat, clearence in out) 13.
Warimun
06403/IIB
13
22 Tahun
Junior Officer
1. Membuat/ menghitung biaya disbursement kapal keagenan lokal/asing 2. Membuat surat keluar utk urusan UPK 3. Membuat invoice kapal-kapal keagenan 4. Mengurus perpanjangan sertifikat kapal-kapal 5. Membuat laporan sweping kapal-kapal 6. Melaksanakan koordinasi dgn instansi terkait proses
63
clearence 14.
Astajib Tripratomo
04679/IIIC
13
25 Tahun
Junior
1. Membuat dokumen/ surat-surat internal
Officer
2. Kegiatan pelayanan tamu 3. Melakukan rekap data OB
15.
Etik MM
05713/IIIA
13
23 Tahun
Kasir
1. Membuat BPU 2. Membayar tagihan CBV 3. Membuat laporan posisi keuangan 4. Membuat
daftar
dan
melakukan
pembayaran
pensiunan PELNI 16.
Abdul Rifai
06287/IIB
14
22 Tahun
Adm. Officer
1. Mengentry data kas harian 2. Memilah dan mengarsip data kas, bank, memo, dan dokumen lainnya 3. Membantu membuat laporan ticketing bulanan 4. Mengumpulkan data-data KP1danKP2 Keagenan 5. Mengambil rekening koran Mandiri dan BNI 6. Mencetak dan mengarsip buku besar
17.
Muhammad Muhajir
07716/IIA
14
16 Tahun
Adm.
1. Membuat jadwal kapal
Officer
2. Mengetik PPKB masuk 3. Menyiapkan tangga kapal
64
4. Menghubungi petugas air pelindo 5. Melaksanakan EMB/DBD 6. Mencatat laporan harian 7. Membuat laporan bulanan ke ADPEL PELINDO 18.
Danang Yuniarto
07770/IID
14
16 Tahun
Adm. Officer
1. Melengkapi nomor Dokumen BL 2. Membuat resi mualim, cargo list, tiket kendaraan, BPU 3. Menyelesaikan pembuatan manifest 4. Menyelesaikan laporan B60B 5. Melakukan Penggandaan/ arsip muatan
(Sumber: Bagian SDM dan Umum)
65
I. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat penghubung (liason officer) antara perseroan dengan pihak-pihak berkepentingan serta menjaga kepatuhan Perseroan terhadap hukum dan perundang-undangan. 1. Fungsi a. Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai pejabat penghubung (liason officer) antara Perseroan dengan Pemegang Saham, regulator, lembaga lain, publik dan sebagai penanggung jawab Sekretariat Perseroan yang didalamnya termasuk Sekretariat Direksi serta menatausahakan dokumen-dokumen Perseroan. b. Sekretaris Perusahaan harus memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan yang berlaku dan wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada Dewan Komisaris apabila diminta oleh Dewan Komisaris. c. Memastikan bahwa Perseroan taat terhadap berbagai peraturan yang berlaku dan pelaksanaan Good Corporate Governance. 2. Tugas a. Membuat perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komunikasi terhadap internaldan kegiatan publikasi,
eksternal publik antara lain:
press release, customer respons, bulletin,
keprotokolan, hubungan dengan media masa. b. Sebagai pengelola Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Direksi, Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris serta Risalah RUPS. c. Membantu ketatausahaan kegiatan Direksi yang terdiri dari : 1) Penyelenggaraan Rapat Kerja 2) Menyusun Agenda dan Undangan Rapat Direksi 3) Menyiapkan bahan-bahan rapat dan naskah-naskah pidato Direksi.
66
4) Membuat dan memelihara risalah Rapat Direksi. d. Mengkoordinasikan penyusunan laporan tahunan Perseroan. e. Memberikan masukan kepada Direksi atas kegiatan perseroan yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG. f. Membantu Direksi sebagai penanggungjawab penyelenggaraan RUPS, termasuk pembuatan undangan, agenda, materi RUPS dan pendistribusiannya. g. Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan peraturan-peraturan yang berlaku dan memastikan Perseroan untuk memenuhi peraturan tersebut. 3. Persyaratan dalam Jabatan a. Untuk diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan harus memiliki kualifikasi akademis dan pengalaman yang memadai sehingga dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. b. Memiliki pengetahuan di bidang Hukum, Ekonomi, Sosial, dan Politik, terutama yang berhubungan dengan bidang usaha Perseroan. J. Sistem Recruitment Recruitment adalah proses menarik orang-orang pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang cukup, dan dengan persyaratan yang layak, untuk mengisi lowongan dalam organisasi. Perusahaan bisa memilih pelamar-pelamar yang persyaratannya paling dekat berhubungan dengan deskripsi pekerjaan. Recruitment PT PELNI (Persero) biasanya dapat dilihat pada web resmi PT PELNI (Persero) yaitu https://www.pelni.co.id/ atau melalui situs http://rekrutmen.pelni.co.id/. Adapun langkah-langkah pendaftarannya adalah sebagai berikut : 1. Akses http://rekrutmen.pelni.co.id/ 2. Pilih menu registrasi untuk membuat akun baru 3. Aktivasi akun anda. Kode aktivasi akan dikirim ke email anda untuk aktivasi akun
67
4. Silahkan login pada http://rekrutmen.pelni.co.id/ 5. Isi seluruh informasi data yang diperlukan dan mohon periksa kembali 6. Upload file yang dibutuhkan 7. Silahkan pilih menu “lowongan” untuk melihat lowongan yang tersedia 8. Pilih posisi sesuai dengan pendidikan terakhir 9. Klik “Apply” Setelah melakukan registrasi, pelamar dapat mengikuti tes tertulis sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jika pelamar dinyatakan lolos dalam tahap tes tertulis, pelamar dapat melakukan interview. Tahap terakhir yaitu tes kesehatan. Tes kesehatan dapat dilakukan jika pelamar lolos dalam tahap interview. Untuk pengumuman penerimaan pegawai dapat dilihat di situs web resmi PT PELNI (Persero) atau peserta dapat dihubungi pihak perusahaan via telepon. K. Sistem Penggajian Dalam sistem penggajiannya, PT PELNI (Persero) menerapkan sentral pusat dengan merit system berdasarkan grade. Penggajiannya dilakukan dengan caratransfer melalui via ATM Mandiri dengan ketentuan dari SDM kantor pusat yang bersifat rahasia. Merit System merupakan pemberian kompensasi kepada karyawan atas baik kerjanya karyawan tersebut. Jika baik akan naik begitu juga sebaliknya. Grade Jabatan adalah tingkatan atau level penggolongan jabatan yang disusun berdasarkan berat ringannya tugas dan tanggung jawab jabatan-jabatan di dalam organisasi di suatu perusahaan. Masing-masing Grade Jabatan memiliki persyaratan pendidikan dan pengalaman kerja tertentu bagi karyawan yang berhak menduduki jabatan-jabatan Grade tersebut. Grade Jabatan merupakan dasar dari promosi, transfer atau mutasi, demosi, penggolongan gaji serta pemberian fasilitas-fasilitas kepada karyawan.
68
L. Kinerja Perusahaan 1. Hari kerja
: Senin s.d Jumat
2. Jam kerja
: Pukul 08.00 s.d 16.00
3. Jam istirahat : Pukul 12.00 s.d 13.00 4. Seragam
:
a. Senin s.d Kamis Kemeja putihdengan logo PT PELNI (Persero) yang terletak di atas saku sebelah kiri, sedangkan di atas saku sebelah kanan terdapat tulisan nama pegawai, dan di sebelah lengan kanan terdapat tulisan PELNI Cabang. Kemeja putih tersebut dipadukan dengan bawahan berwarna biru tua. b. Jumat Memakai batik dengan bawahan bebas rapi. 5. Reward
:
Reward merupakan sebuah bentuk apresiasi yang diberikan baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Pemberian reward bertujuan untuk memperkuat motivasi agar mencapai prestasi dan memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih. Reward yang diberikan PT PELNI (Persero) kepada karyawannya berupa kompensasi tanda jasa yang berbentuk Setya Lencana Maritim dan bonus gaji. Reward tersebut diberikan kepada karyawan yang kinerjanya bagus. Reward diberikan berdasarkan kebijakan dari kantor pusat. 6. Punishment : Punishment merupakan sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Pemberian punishment bertujuan untuk mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan dan untuk menghindarkan diri dari tingkah laku yang tidak diharapkan. Punishment yang diberikan PT
69
PELNI (Persero) kepada karyawannya berupa Surat Peringatan sebanyak 3 kali dan skors sesuai kewenangan dari kantor pusat. M. GCG (Good Corporate Governance) PT PELNI (Persero) memiliki kewajiban untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan tujuan agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan BUMN serta terciptanya dunia usaha yang semakin dinamis dan kompetitif. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di lingkungan PT PELNI (Persero) sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN tanggal 01 Agustus 2011 nomor: PER-01 /MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Dengan memperhatikan pentingnya tujuan penerapan GCG, maka PT PELNI (Persero) berkomitmen untuk mengelola perusahaan sesuai dengan
prinsip-prinsip
GCG
yaitu
transparancy,
accountability,
responsibility, indepedency dan fairness. Komitmen ini diwujudkan dalam: 1. Pedoman GCG & SK Pedoman GCG PT PELNI (Persero) 2. Pedoman Code of conduct & SK Pedoman Code of Conduct PT PELNI (Persero) 3. Tata Laksana Kerja (Bord Manual) Direksi & Dewan Komisaris PT PELNI (Persero)
70
4. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) PT PELNI (Persero): a. Bantuan Kepentingan Dewan Komisaris b. Benturan Kepentingan Direksi 5. Pakta Integritas PT PELNI (Persero): a. Pakta Integritas Dewan Komisaris b. Pakta Integritas Direksi 6. Pedoman Penanganan Gratifikasi PT PELNI (Persero) 7. Manajemen risiko PT PELNI (Persero) 8. Annual Report PT PELNI (Persero): a. AR 2009 b. AR 2010 c. AR 2011 d. AR 2012 e. AR 2013 f. AR 2014 Aturan dan ketetapan tersebut di atas merupakan dasar bagi insan PELNI untuk menjalankan perusahaan. N. CSR (CorporateSocial Responsibility) Komitmen PT PELNI (Persero) dalam melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR) merupakan bagian dari tugas dan kewajiban BUMN dalam turut serta
meningkatkan
perekonomian
masyarakat
dan
melestarikan
lingkungan. Oleh karena itu, kegiatan CSR PT PELNI (Persero) dilaksanakan dalam framework Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang telah dimulai sejak tahun 1990 dengan Mitra Binaan tersebar di 26 provinsi dan jumlah dana yang sudah disalurkan hingga Desember 2013 mencapai Rp 29.209.438.097 yang bersumber dari laba Perusahaan danhasil pengembangannya (revolving fund). Mitra binaan PT PELNI (Persero) bergerak di berbagai sektor ekonomi
misalnya
Industri,
Perdagangan,
Pertanian,
Perkebunan,
71
Peternakan, Perikanan, Jasa dan koperasi dengan tingkat kolektibillitas piutang yang masih berjalan (piutang aktif) dicapai sebesar 70%. Di sisi lain program Bina Lingkungan yang dijalankan oleh PT PELNI (Persero) meliputi kegiatan dalam bidang pemberian bantuan kemanusiaan bagi daerah-daerah yang terkena bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan,
bantuan
peningkatan
kesehatan
masyarakat,
bantuan
pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan pembangunan sarana rumah ibadah, serta bantuan pelestarian alam. Selama tahun 2010, dana Bina Lingkungan diberikan untuk wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat dalam bentuk kegiatan Bhakti Sosial Kemanusiaan dan Santunan Alat Pendidikan. Program BUMN Peduli, belum dapat direalisasikan oleh PT PELNI (Persero) secara optimal disebabkan keterbatasan anggaran dana program Bina Lingkungan, mengingat dana Bina Lingkungan hanya berasal dari saldo tahun lalu ditambah jasa giro, sedangkan alokasi penyisihan laba perusahaan belum dapat terealisasi dengan baik dikarenakan perusahaan masih dalam keadaan merugi secara akumulasi. Oleh karena itu, penyaluran dana dilakukan dengan sangat selektif. Realisasi penyaluran dana Bina Lingkungan tahun 2012 sebesar Rp 6.500.000,- dalam bentuk pemberian sumbangan atau bantuan untuk kegiatan sarana ibadah Masjid Nurul Fatah di Provinsi Jawa Timur dan Masjid PBNU di Provinsi DKI Jakarta. Pada periode 2012, PT PELNI (Persero)
juga
melakukan
beberapa
kegiatan
sosial,
diantaranya
melakukan kunjungan sosial ke RS PELNI pada tanggal 4 Desember 2012, Panti Asuhan Tanjung Priok pada tanggal 6 Desember 2012, di Panti Asuhan Merpati Bekasi Timur pada tanggal 11 Desember 2012, kegiatan bakti sosial di daerah Desa Pesawahan Salam Jaya Purwakarta pada tanggal 14 April 2012 serta kegiatan bakti sosial di daerah Ciater Jawa Barat pada tanggal 26 Mei 2012. Untuk tahun 2013, bantuan dialokasikan ke wilayah disekitar lokasi perusahaan baik di pusat maupun daerah diseluruh cabang PT PELNI
72
(Persero). Melalui kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan, PT PELNI (Persero) mengedepankan eksistensi sebagai BUMN penyedia layanan transportasi kelautan yang terus berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memberikan nilai tambah bagi stakeholders lain yang terkait dengan kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan. Hal ini ditujukan agar PT PELNI (Persero) dapat terus bertumbuh dan memiliki bisnis yang berkelanjutan. 1. Tanggap Darurat Gempa Padang PT Pelayaran Nasional melakukan Tanggap Darurat atau Management Response Team (MRT) terhadap berbagai peristiwa bencana di Indonesia. Salah satu yang dilakukan PT PELNI adalah membantu korban bencana gempa di Padang 2009. Kapal penumpang yang dikerahkan adalah KM Sinabung, sedangkan adalah KM Ganda Dewata kapal barang yang diberangkatkan ke Padang. Kedua kapal ini diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan membawa bantuan, relawan dan alat-alat berat ke Padang. Kapal tersebut berada di Padang selama tujuh hari sebagai posko Tanggap Darurat. Posko difungsikan sebagai tempat para relawan sekaligus bantuan untuk para korban bencana Gempa Padang. Kedua kapal ini mengangkut barang bantuan seperti genset, mie instan, selimut, pakaian, tenda, ambulans, obat-obatan dan 23 kontainer. Total bantuan yang diangkut KM Sinabung berjumlah 2.975 kolli. Logistik bantuan gempa padang yang diangkut KM Sinabung berasal dari wilayah Cirebon, Bandung, Sukabumi, Bogor, Tegal, Jogjakarta, dan Semarang. Bantuan logistik dari PT PELNI sendiri berupa sembako, air mineral, tenda dan lima genset yang juga diangkut dengan kapal tersebut. Bentuk kepedulian PT PELNI ini pun ditunjukkan dengan pemberian tiket gratis kepada korban bencana alam. Selain itu, PT PELNI membentuk Posko PELNI
73
Tanjung Priok untuk menampung sumbangan, baik berupa barang maupun kebutuhan pokok lainnya. 2. Tanggap Darurat Tsunami Mentawai PT PELNI menyiagakan satu unit Kapal Motor (KM) Labobar untuk membawa dan membantu koordinasi penyaluran bantuan korban tsunami Mentawai. Kapal ini berada di Mentawai sampai 05 November 2010. Kapal ini tak hanya sebagai posko (pusat komando) bantuan tetapi juga hotel terapung dan penginapan bagi relawan dan pejabat negara. Semula kapal ini mengangkut bahan makanan, obatobatan serta sejumlah relawan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Namun, mengingat kondisi cuaca di Mentawai yang tidak menentu serta gelombang laut yang tinggi, maka kapal ini menetap sementara di Mentawai dan difungsikan sebagai pusat komando dan hotel terapung bencana alam tsunami Mentawai. 3. Pemberian sumbangan Rp 100 juta untuk pembangunan Masjid Al Fatah dan Gereja Maranatha Sumbangan ini merupakan partisipasi PT Pelni terhadap program Surya Baskara Jaya (SBJ) yang digelar oleh TNI AL dalam membantu masyarakat Ambon dan sekitarnya. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Sail Banda 2010. Sumbangan Rp100 juta ini ditujukan untuk pembangunan Masjid Al Fatah dan Gereja Maranatha yang berada di jantung Kota Ambon. 4. Tanggap Darurat Evakuasi Korban Banjir Bandang Wasior KM. Nggapulu PT PELNI mengangkut bantuan sembilan bahan pokok untuk para korban bencana Wasior. Bantuan tersebut merupakan bagian dari kepedulian PELNI yang bekerjasama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (Alfamart). Bantuan ini akan diangkut dengan KM. Dorolonda yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya (19/10) menuju Manokwari, Papua Barat. Pengangkutan bantuan ini merupakan bagian dari Management Respon Team (MRT) PELNI
74
dalam tanggap darurat bencana Wasior. Bantuan ini didistribusikan ke Manokwari, Papua Barat karena banyaknya pengungsi di wilayah tersebut.
Selain
mengangkut
bantuan,
Kapal
PELNI
juga
mengevakuasi korban bencana Wasior. Di samping mengangkut bantuan ini, PELNI juga telah melakukan Tanggap Darurat dengan mengerahkan 4 kapal untuk evakuasi penumpang. Adapun MRT yang telah dan akan segera dilakukan PT PELNI antara lain, pengerahan 4 kapal untuk evakuasi pengungsi, pemberlakuan tiket bebas untuk pengungsi dari Wasior, dan Posko di kantor Sub Cabang PT PELNI Wasior.
75