BAB III DESKRIPSI LEMBAGA
A. Profil Perusahaan Nama Perusahaan
: PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
Nama Sebutan
: PT PELNI (Persero)
Bidang Usaha
: Pelayaran
Status Badan Hukum
: Perseroan Terbatas
Dasar Hukum
: Keputusan Menteri Perhubungan Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952 dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952
Jumlah Kantor
: 1 Kantor Pusat dan 47 Kantor Cabang
1. Kantor Pusat Alamat
: Jalan Gajahmada Nomor 14 Jakarta Pusat 10130
Nomor Telepon
: +62-21-6334342
Nomor Fax
: +62-21-63854130
Call Center
: +62-21-79180606
Website
: http://www.pelni.co.id
E-mail
:
[email protected]
2. Kantor Cabang Semarang Alamat
: Jalan Mpu Tantular Nomor 25 Semarang, Jawa Tengah
Nomor Telepon
: (024) 3546723, 3546723, 3580814
Nomor Fax
: 024-3555156
E-mail
:
[email protected]
B. Sejarah Peusahaan Sejarah berdirinya PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) bermula dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara 30
31
Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum tanggal 5 September 1950 yang isinya mendirikan Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-kapal (PEPUSKA). Latar belakang pendirian Yayasan PEPUSKA diawali dari penolakan pemerintah Belanda atas permintaan Indonesia untuk mengubah status maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi di Indonesia, N.V. K.P.M (Koninklijke Paketvaart Matschappij) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pemerintah Indonesia juga menginginkan agar kapal-kapal KPM dalam menjalankan operasi pelayarannya di perairan Indonesia menggunakan bendera Merah Putih. Pemerintah Belanda dengan tegas menolak semua permintaan yang diajukan oleh pemerintah Indonesia. Dengan modal awal 8 (delapan) unit kapal dengan total tonage 4.800 DWT (Death Weight Ton), PEPUSKA berlayar berdampingan dengan armada KPM yang telah berpengalaman lebih dari setengah abad. Persaingan benar-benar tidak seimbang ketika itu, karena armada KPM selain telah berpengalaman, jumlah armadanya juga lebih banyak serta memiliki kontrak-kontrak monopoli. Akhirnya pada 28 April 1952 Yayasan Pepuska resmi dibubarkan. Pada saat yang sama didirikanlah PT PELNI dengan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor M.2/1/2 tanggal 28 Februari 1952 dan No. A.2/1/2 tanggal 19 April 1952, serta Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 20 Juni 1952. Sebagai Presiden Direktur Pertamanya diangkatlah R. Ma'moen Soemadipraja (1952-1955). Delapan unit kapal milik Yayasan Pepuska diserahkan kepada PT PELNI sebagai modal awal. Karena dianggap tidak mencukupi maka Bank Ekspor Impor menyediakan dana untuk pembelian kapal sebagai tambahan dan memesan 45 "coaster" dari Eropa Barat. Sambil menunggu datangnya "coaster" yang dipesan dari Eropa, PT PELNI mencarter kapal-kapal asing yang terdiri dari berbagai bendera. Langkah ini diambil untuk mengisi trayek-trayek yang ditinggalkan KPM. Setelah itu satu persatu kapal-kapal yang dicarter itu diganti dengan "coaster" yang datang dari Eropa.
32
Kemudian ditambah lagi dengan kapal-kapal hasil pampasan perang dari Jepang. Status PT PELNI mengalami dua kali perubahan. Pada tahun 1961 pemerintah menetapkan perubahan status dari Perusahaan Perseroan menjadi Perusahaan Negara (PN) dan dicantumkan dalam Lembaran Negara RI No. LN 1961. Kemudian pada tahun 1975 status perusahaan diubah dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perseroan terbatas (PT) PELNI sesuai dengan Akte Pendirian No. 31 tanggal 30 Oktober 1975. Perubahan tersebut dicantumkan dalam Berita Negara RI No. 562-1976 dan Tambahan Berita Negara RI No. 60 tanggal 27 Juni 1976. Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan usaha, perusahaan mengalami beberapa kali perubahan bentuk Badan Usaha. Pada tahun 1975 berbentuk Perseroan sesuai Akta Pendirian Nomor 31 tanggal 30 Oktober 1975 dan Akte Perubahan Nomor 22 tanggal 4 Maret 1998 tentang Anggaran Dasar PT PELNI yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 April 1999 Nomor 31 tambahan Berita Negara Nomor 2203. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) memiliki 47 cabang yang beroperasi di seluruh Indonesia. Sejarah PT PELNI bersifat nasionalisasi, sehingga seluruh cabang mengikuti atau menyesuaikan dengan sejarah PT PELNI Pusat, salah satunya yaitu PT PELNI Cabang Semarang. Tanggal berdiri dan beroperasinya PT PELNI Cabang Semarang diperingati dan dirayakan sesuai dengan berdirinya PT PELNI Pusat, begitu juga dengan seluruh cabang di Indonesia. C. Kegiatan Usaha 1. Usaha Pokok Usaha pokok PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) adalah menyediakan jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan jasa angkutan muatan barang antar pulau. Saat ini perusahaan mengoperasikan 28 unit armada kapal penumpang
33
yang
diklasifikasi
berdasarkan
kapasitas
jumlah
penumpang,
diantaranya : Kapal tipe 3.000 pax, tipe 2.000 pax, tipe 1.000 pax, tipe 500 pax, tipe Ro-Ro (Roll on-Roll off) dan 1 unit kapal ferry cepat dengan kapasitas seluruhnya berjumlah 36.913 penumpang. Disamping itu PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) juga mengoperasikan 4 unit armada kapal barang dengan total bobot mati berjumlah 1.200 ton. Wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.503 pulau, sangat membutuhkan sarana transportasi laut untuk menghubungkan pulaupulau yang tersebar di seluruh Indonesia. Sesuai SK Dirjen Perla no. AT 55/I/8/DJPL-06 Tgl 5 April 2006 tentang penetapan jaringan trayek tetap dan teratur (Liner) angkutan laut penumpang dalam negeri untuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero). Tempat yang disinggahi berjumlah 91 pelabuhan dengan 47 kantor cabang dan kurang lebih 300 travel agent yang tersebar diseluruh Indonesia. Sesuai misinya “Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna
menjamin
aksesibilitas
masyarakat
untuk
menunjang
terwujudnya wawasan nusantara”, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persrro) melaksanakan tanggung jawabnya dengan tidak hanya terbatas melayari route komersial, tetapi juga melayani pelayaran dengan route pulau-pulau kecil terluar (Pepres No.78 tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar). Di samping itu pemanfaatkan sumber daya alam dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan
dan
pemberdayaan
masyarakat
dalam
rangka
peningkatan kesejahteraan dapat tercapai sesuai target sasaran. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang sampai saat ini melayani perjalanan kapal laut dengan mengoperasikan atau memberangkatkan 6 kapal motor, yaitu KM Ciremai, KM Egon, KM Binaiya, dan KM Kelimutu, KM Leuser dan KM Lawit. Route perjalanan dari kapal-kapal tersebut terdiri dari beberapa pulau di Indonesia, di mana pelabuhan tujuan oleh kapal yang diberangkatkan dari pelabuhan Semarang dapat dilihat pada lampiran, yaitu pada
34
Jadwal Keberangkatan Kapal PT PELNI TD Tanjung Mas (Semarang), Rencana Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Penumpang di Tg. Mas Semarang Bulan Februari 2016 dan Daftar Tarif Tiket Kapal Dari Pelabuhan Tanjung Mas-Semarang. 2. Usaha Terkait Lainnya a. Usaha Sampingan 1) Hotel Bahtera Cipayung, Bogor, Jawa Barat b. Usaha Penunjang (Unit Bisnis Strategis) 1) Angkutan Bandar 2) Keagenan Kapal 3) Dock/Perbengkelan Kapal (Galangan Surya, Surabaya, Jawa Timur) 4) Pelayanan Penumpang Kapal 5) Property Management PELNI c. Anak Perusahaan 1) PT. SBN : Bongkar Muat & EMKL 2) PT. PIDC : Freight Forwarding, Pengelolaan Over bagasi 3) Rumah Sakit PELNI D. Sumber Daya Manusia Selain terus meningkatkan pelayanan dan produktifitas kepada para karyawan, manajemen menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan sebuah aset terbesar dan juga merupakan salah satu kunci utama untuk mempertahankan posisi perusahaan sebagai pelaku pasar yang kuat dan layak diperhitungkan dalam era globalisasi. Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan mengembangkan program pelatihan khusus dan berkala yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial para karyawannya.
35
1. Tenaga Kerja Jumlah sumber daya manusia pada akhir tahun 2012 diperkirakan sebanyak 4.535 pegawai dengan rincian sebagai berikut: a. PT. PELNI 1) Kantor Pusat
: 405
2) Kantor Cabang
: 568
3) Pegawai Laut/ABK
: 2.588
Sub Jumlah
: 3.561 Pegawai
b. Usaha Sampingan 1) Galangan Surya
: 20
2) Wisma Bahtera Cipayung : 23 Sub Jumlah
: 43 Pegawai
c. Perusahaan Anak 1) PT SBN
: 136
2) RS. PELNI Petamburan : 792 3) PT PIDC
:3
Sub Jumlah
: 931 Pegawai
Jumlah Total
: 4.535 Pegawai
d. Jumlah Tenaga Kerja PT PELNI (Persero) Cabang Semarang: 18 Pegawai 2. Pelatihan Perusahaan telah mengembangkan program pelatihan khusus dan
berkala
untuk
meningkatkan
keahlian
operasional
para
karyawannya. Pelatihan dititikberatkan pada spesialisasi teknik dan manajerial dibidang masing-masing guna meningkatkan kinerja dan kompetensi yang mengarah pada peningkatan mutu pelayanan yang berkualitas tinggi. Profesionalisme ABK (Anak Buah Kapal) yang dilengkapi dengan Sertifikasi Pengawakan (sesuai STCW 95) antara lain: a. Sertifikat Keahlian: 1) ANT (Ahli Nautika Tingkat)
36
2) ATT (Ahli Teknik Tingkat) b. Sertifikat Ketrampilan: 1) BST (Basic Safety Training) 2) AFF (Advance Fire Fighting) 3) GMDSS (Global Maritime Distress Safety Sistem) 4) SCRB (Survival Craft and Rescue Boat) 5) MEFA (Medical First Aid) 6) Medical Care on Board 7) Radar Simulator 8) ARPA Simulator 9) Crowd Management 10) Crisis Management 11) BRM (Bridge Resource Management)
E. Tata Kelola Perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) memiliki kewajiban untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan tujuan agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan Bada Usaha Milik Negara (BUMN) serta terciptanya dunia usaha yang semakin dinamis dan kompetitif. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di lingkungan PT PELNI (Persero) sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN tanggal 01 Agustus 2011 nomor: PER-01 /MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN nomor: SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
37
Dengan memperhatikan pentingnya tujuan penerapan GCG, maka PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) berkomitmen untuk mengelola perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yaitu transparancy, accountability, responsibility, indepedency dan fairness. Komitmen ini diwujudkan dalam: 1. Pedoman GCG & SK Pedoman GCG PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) 2. Pedoman Code of conduct & SK Pedoman Code of Conduct PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) 3. Tata Laksana Kerja (Bord Manual) Direksi & Dewan Komisaris PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) 4. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero): a. Benturan Kepentingan Dewan Komisaris b. Benturan Kepentingan Direksi 5. Pakta Integritas PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
a. Pakta Integritas Dewan Komisaris b. Pakta Integritas Direksi 6. Pedoman Penanganan Gratifikasi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) 7. Manajemen risiko PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) 8. Annual Report PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero): a. AR 2009 b. AR 2010 c. AR 2011 d. AR 2012 e. AR 2013 f. AR 2014 Aturan dan ketetapan tersebut di atas merupakan dasar bagi insan PELNI untuk menjalankan perusahaan.
38
F. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi: “Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan pilihan Utama Pelanggan” 2. Misi: a. Mengelola dan mengembangkan angkatan laut guna menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan nusantara. b. Meningkatkan kontribusi pendapatan bagi negara, karyawan serta berperan
di
dalam
pembangunan
dan
pelayanan
kepada
masyarakat. c. Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia. d. Menjalankan usaha secara adil dengan memperhatikan azas manfaat bagi semua pihak yang terlibat (Stakeholders), dan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). G. Budaya Perseroan Dalam mencapai visinya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) berkomitmen untuk menerapkan Tata Nilai Utama (Core Value) sebagai berikut: 1. Integritas Setiap INSAN PELNI harus bertindak dengan integritas (kejujuran, konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya) dalam rangka mencapai
keunggulan
dalam
kinerja
berdasarkan
tuntutan
“stakeholders” 2. Service Exellence Fokus pada pelanggan untuk memberikan pelayanan prima dan memastikan produk atau jasa yang dikerjakan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
39
3. Continous Learning Setiap INSAN PELNI harus mampu mentransformasikan dirinya secara berkelanjutan, berdasarkan tuntutan yang sedang maupun akan terjadi 4. Careness Menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan lingkungan untuk pekerja, mitra kerja, pelanggan maupun masyarakat pada umumnya.
40
H. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang 1. Struktur Organisasi Bagan 3. 1 Struktur Organisasi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang
Sumber: PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang.
41
3. Deskripsi Tugas dan Pekerjaan a. Kepala Cabang 1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah, pendek, dan program kerja perusahaan di cabang 2) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan bidang perencanaan, pendayagunaan dan pengembangan usaha cabang 3) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan bidang adm. cabang 4) Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi kegiatan property management, meliputi bidang perencanaan, pendayagunaan, dan pengembangan usaha serta adm. cabang 5) Memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan bidang perencanaan, pendayagunaan dan pengembangan serta administrasi di Kantor Sub. Cabang 6) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan cabang, yang meliputi
kegiatan:
perencanaan,
pendayagunaan,
dan
pengembangan usaha serta administrasi Cabang 7) Mengorganisir
dan
mengendalikan
pengelolaan
SDM
pelaksana kegiatan di cabang 8) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan adm. Kegiatan cabang 9) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data, informasi dan pelaporan hasil kegiatan di cabang 10) Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain yang diberikan oleh atasan atau BOD.
42
b. Kepala Operasi 1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah, pendek, dan program kerja perusahaan di bidang perencanaan, pengendalian dan pengembangan kegiatan usaha cabang 2) Menyiapkan
konsep
pengaturan
kebijakan,
kegiatan
perencanaan, pengendalian dan pengembangan usaha cabang yang meliputi penyiapan administrasi, pengelolaan dan pengendalian operasional usaha cabang serta dokumen termasuk dan tidak terbatas meliputi kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran jasa perusahaan, pelayanan
kapal,
pemanfaatan
Departure
fasilitas
Control
kepelabuhanan,
System penetapan
(DCS), dan
pengendalian operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai kinerja produksi jasa angkutan laut, on time performance kapal, kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction) serta efektivitas dan efisiensi usaha cabang yang optimal 3) Menyelenggarakan kegiatan perencanaan, pengendalian, dan pengembangan
usaha
cabang
yang meliputi
penyiapan
administrasi, pengelolaan dan pengendalian operasional usaha cabang serta dokumen termasuk dan tidak terbatas meliputi kegiatan sebagaimana dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran jasa perusahaan, pelayanan kapal, Departure Control System (DCS), pemanfaatan fasilitas kepelabuhanan, penetapan dan pengendalian operasi layanan kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dicapai kinerja produksi jasa angkutan laut, on time performance, kepuasan pengguna jasa (customer satisfaction), serta efektivitas dan efisiensi usaha cabang yang optimal 4) Memantau,
mengkoordinir
dan
mengendalikan
penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pengendalian
43
kegiatan operasi pelayanan kapal perusahaan pada Kantor Cabang 5) Mengorganisir
dan
mengendalikan
pengelolaan
SDM
pelaksana kegiatan perencanaan dan pengendalian operasional usaha cabang 6) Mengorganisir
dan
mengendalikan
ketertiban
pengelola
administrasi kegiatan perencanaan dan pengendalian usaha cabang 7) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan administrasi usaha cabang 8) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data, informasi, dan pelaporan serta laporan khusus hasil kegiatan perencanaan dan pengendalian layanan usaha cabang sesuai dengan ketentuan yang berlaku 9) Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain-lain yang diberikan oleh atasan. c. Kepala Administrasi Keuangan 1) Menyiapkan konsep rencana kerja jangka panjang, menengah, pendek dan program kerja perusahaan di bidang administrasi keuangan 2) Menyiapkan
konsep
keuangan
perusahaan
pengaturan termsuk
kebijakan
administrasi
pembuatan
pedoman
pengelolaan hutang, pencairan piutang, penempatan dana, penerimaan dan pengeluaran kas/bank berikut verifikasi buktibuktinya,
pemotongan
dan
penyetoran
iuran
pegawai,
administrasi dan penyimpanan surat berharga serta bkti-bukti kekayaan perusahaan 3) Mengorganisir dan mengendalikan efektivitas serta efisiensi kegiatan administrasi keuangan perusahaan
44
4) Memantau dan mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan administrasi keuangan perusahaan di kantor cabang, kapal, dan SBU 5) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan, termasuk pengelolaan hutang, pencairan piutang, penempatan dana, penerimaan dan pengeluaran kas/bank berikut verifikasi bukti-buktinya, pemotongan dan penyetoran iuran pegawai, administrasi dan penyimpanan surat berharga beserta bukti-bukti kekayaan perusahaan yang optimal 6) Mengorganisir
dan
mengendalikan
pengelolaan
SDM
pelaksana kegiatan administrasi keuangan 7) Mengorganisir dan mengendalikan ketertiban pengelolaan administrasi kegiatan administrasi keuangan perusahaan 8) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan administrasi perkantoran bidang administrasi keuangan 9) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan data, informasi dan pelaporan hasil kegiatan administrasi keuangan perusahaan 10) Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan administrasi perkantoran dan layanan umum kerumahtanggaan kantor cabang 11) Melaksanakan tugas tambahan dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. d. Asisten Manager Keuangan 1) Penyerahan RKA 2) Ketepatan Laporan Perpajakan 3) Penyerahan Laporan Bulanan 4) Penyerahan Laporan Triwulan 5) Penyerahan Laporan Tahunan e. Asisten Manager Pelayanan Jasa 1) Penyerahan RKA
45
2) Realisasi RKA 3) Response Time atas masalah operasional 4) Service ability performance peralatan penunjang pelayanan 5) Tanggal akhir pelaporan berkala 6) Melaksanakan pengawasan EMB/DBD f. Asisten Manager Pemasaran dan Penjualan Jasa 1) Penyerahan SKA 2) Realisasi SKA 3) Melakukan pengawasan terhadap kegiatan penjualan tiket kapal 4) Melakukan
pengawasan terhadap kegiatan
boarding di
pelabuhan 5) Pelaporan hasil penjualan tiket harian
g. Pjs. Asisten Manager Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum 1) Penyerahan SKA 2) Realisasi SKA 3) Penyiapan fasilitas bidang umum (pemeliharaan aset atau inventaris) 4) Produktivitas SDM 5) Tanggal akhir pelaporan berkala RKA 6) Pelaporan absensi h. Senior Staff 1 1) Membuat konsep surat-surat (surat keluar cabang, nota dinas, SPJ dan lain-lain dan pengarsipan) 2) Melakukan rekap data aset dan inventaris cabang 3) Membuat data check list dan kontrol service aset atau inventaris barang kantor 4) Kegiatan pelayanan tamu 5) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait pelaksanaan sertifikasi ABK (insidental) i. Junior Staff 1 1) Membuat JV
46
2) Melayani permintaan tiket, administrasi agent atau travel 3) Membuat laporan tiket bulanan 4) Membuat laporan bulanan, triwulan ke kantor pusat 5) Administrasi tiket batal dan rusak j. Junior Staff 2 1) Melaksanakan kegiatan penjualan tiket kapal penumpang 2) Mencetak laporan penjualan tiket harian k. Junior Staff 3 1) Membuat surat-surat pelk clearence kapal 2) Mengajukan biaya uang rambu ke kapal 3) Melakukan koordinasi ke instansi terkait utk proses clearence 4) Melaksanakan EMB/DBD kapal 5) Melaksanakan clearence kapal turis l. Sub Cabang Cirebon 1) Melakukan
kegiatan
Administrasi
ticketing
(penjualan,
membuat rekap dan laporan ticketing, entry data ticketing oracle) 2) Melakukan pengecekan, pemeliharaan aset kantor sub cabang Cirebon 3) Melakukan Administrasi keuangan (membuat estimasi biaya dan
melaporkan
ke
Cabang
Semarang,
administrasi
pembayaran telepon, listrik, air, administrasi pembayaran pensiun) 4) Melakukan administrasi umum (pembayaran SPJ, surat pengantar berobat, clearence in out) m. Junior Officer 1 1) Membuat atau menghitung biaya disbursement kapal keagenan lokal atau asing 2) Membuat surat keluar utk urusan UPK 3) Membuat invoice kapal-kapal keagenan 4) Mengurus perpanjangan sertifikat kapal-kapal
47
5) Membuat laporan sweping kapal-kapal 6) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait proses clearence n. Junior Officer 2 1) Membuat dokumen atau surat-surat internal 2) Kegiatan pelayanan tamu 3) Melakukan rekap data OB o. Kasir 1) Membuat BPU 2) Membayar tagihan CBV 3) Membuat laporan posisi keuangan 4) Membuat daftar dan melakukan pembayaran pensiunan PELNI p. Administrasi Officer 1 1) Mengentry data kas harian 2) Memilah dan mengarsip data kas, bank, memo, dan dokumen lainnya 3) Membantu membuat laporan ticketing bulanan 4) Mengumpulkan data-data KP1danKP2 Keagenan 5) Mengambil rekening koran Mandiri dan BNI 6) Mencetak dan mengarsip buku besar q. Administrasi Officer 2 1) Membuat jadwal kapal 2) Mengetik PPKB masuk 3) Menyiapkan tangga kapal 4) Menghubungi petugas air pelindo 5) Melaksanakan EMB/DBD 6) Mencatat laporan harian 7) Membuat laporan bulanan ke ADPEL PELINDO r. Administrasi Officer 3 1) Melengkapi nomor Dokumen BL 2) Membuat resi mualim, cargo list, tiket kendaraan, BPU
48
3) Menyelesaikan pembuatan manifest 4) Menyelesaikan laporan B60B 5) Melakukan penggandaan atau arsip muatan Dalam
pengamatan
ini,
penulis
mempelajari
mengenai
administrasi penjualan tiket kapal laut, di mana pada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Cabang Semarang penjualan tiket dilakukan oleh Petugas Loket sebagai Staff Pemasaran dan Penjualan Jasa yang bertugas di bawah Asisten Manager Pemasaran dan Penjualan Jasa. Semua urusan penjualan tiket menjadi tugas dan tanggung jawab Petugas Loket atau Staff Pemasaran dan Penjualan Jasa dengan pengawasan dari Asisten Manager Pemasaran dan Penjualan Jasa. Petugas Loket bertanggung jawab atas penjualan sampai dengan pencetakan Rekapitulasi Kas List Harian Loket, sedangkan untuk pelaporan Rekapitulasi tersebut menjadi tanggung jawab Asisten Manager Pemasaran dan Penjualan Jasa.