BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu Penelitian Magdalena (2006) tentang Analisis Strategi Bauran Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah pada PT. Bank Sumut Cabang Iskandar Muda Medan. Kesimpulan penelitian tersebut yaitu strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh Bank Sumut yang meliputi produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), proses (process), dan bukti fisik (psychal evidence). Secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah pada tabungan Martabe pada tahun 2003-2005. Dengan adanya peningkatan ini, PT. Bank Sumut telah menunjukkan peningkatan penjualan yang cukup baik dan mampu mencapai target yang ditetapkan terhadap produk tabungan Martabe. Tarigan (2008) melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Dalam Memilih Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta Unika St. Thomas Medan. Masalah penelitiannya adalah apakah faktor produk, lokasi, harga, dan orang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih Fakultas Ekonomi Unika St. Thomas Medan?. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa variabel produk, lokasi, harga, orang, berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih Fakultas Ekonomi Unika Santo Thomas Medan, dan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih fakultas ekonomi unika medan adalah variabel Sumber Daya Manusia.
Universitas Sumatera Utara
B. Pengertian Pemasaran dan Strategi Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2001:9) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan,
mendistribusikan barang dan jasa yang menawarkan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, dalam Boyd, 2005:5) Menurut Swastha (2000:68) Strategi pemasaran merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Penentuan strategis yang dapat dilakukan oleh manager pemasaran dengan membuat 3 (tiga) keputusan yakni konsumen yang dilayani, kepuasan konsumen, dan menentukan marketing mix. Sementara menurut Philip Kotler (2001:18) strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Strategi pemasarannya terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran. Sedangkan menurut Boyd (2000:31) dalam pencapaian sasaran, strategi pemasaran memiliki fokus utama yaitu mengalokasikan dan mengkoordinasi sumber daya manusia dalam kegiatan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan dari dalam produk pasar spesifik.
C. Bauran Pemasaran Jasa Jasa merupakan aktivitas atau mamfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lainnya dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikan. Pada
Universitas Sumatera Utara
pemasaran jasa pendekatan strategi diarahkan pada kemampuan pemasar menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas penyedia yang tidak terpisahkan dari produk itu, membuat standar kualitas sehubungan dengan adanya variabilitas dan mempengaruhi gerakan permintaan. Pemasaran dalam suatu perusahaan menghasilkan kepuasan pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci untuk memperoleh keuntungan. Hal ini berlaku bagi perusahaan yang bergerak dibidang industri jasa maupun non jasa. Ada 7 (tujuh) elemen marketing mix menurut Lupiyoadi (2001:58) yaitu: 1. Product Adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai mamfaat kepada konsumen yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut yang disebut “The Offer”. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. 2. Price Strategi penentuan harga sangat signifikan terhadap pembelian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau markerting channels. Akan tetapi yang paling penting adalah keputusan dalam pricing harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
3. Place Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. 4. Promotion Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi. 5. People Dalam hubungan dengan pemasaran jasa, maka people yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. 6. Process Gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. 7. Customer Service Customer Service pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome dari kegiatan distribusi dan logistic, dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam melakukan pembelian (Daniel, 2001:201), yaitu: 1. Faktor Budaya Faktor budaya adalah faktor yang paling mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau
Universitas Sumatera Utara
mendorong keingian dan perilakunya menjadi seorang konsumen. Para pemasar harus mengerti bahwa kultur individu dan nilai terkandung didalamnya yang mempengaruhi perilaku mereka untuk membeli. Sistem nilai seseorang mempunyai dampak yang sangat besar pada perilaku mereka untuk membeli dan nilai juga dihubungkan dengan konsumsi. 2. Kelas Sosial Kelas sosial adalah sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan didalam status atau penghargaan komunitas yang secara terus menerus bersosialisasi diantara mereka sendiri baik secara formal maupun informal, dan membagikan norma-norma perilakunya. 3. Faktor Pribadi Faktor pribadi atau faktor internal dalam diri seseorang adalah penting bagi proses pembelian dalam diri konsumen, misalnya program pemasaran suatu perusahaan akan mempunyai dampak yang berbeda terhadap seorang konsumen dibandingkan dengan konsumen lainnya. 4. Faktor Psikologis Faktor pskilogis yaitu faktor-faktor yang mempunyai perilaku konsumen yang lahir dalam diri manusia sendiri motivasi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap.
E. Konsep Pemasaran Dalam Jasa Pendidikan Menurut Alma (2003:46), ada beberapa tahap perkembangna konsep marketing yang digunakan oleh para pengusaha dalam menghadapi persaingan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Konsep Produksi Konsep ini berpandangan bahwa perusahaan membuat produksi sebanyakbanyknya. Dengan produksi massal ini akan diperoleh efisiensi dalam pemakaian input dan efisiensi produksi. Kemudian perusahaan akan dapat menetapkan harga jual lebih murah dari saingan. Hal ini sejalan dengan keinginan konsumen, agar mereka mudah memperoleh barang yang mereka butuhkan, mereka dapat membeli dibanyak tempat dan harga yang tidak terlalu mahal, namun dalam penerapan konsep dalam jasa pensisikan bukan berarti menghasilkan lulusan secara massal dengan mengabaikan mutu, dan menurunkan biaya pendidikan agar lebih banyak peminatnya, namun harus tetap memegang teguh mutu lulusannya, serta biaya pendidikan yang terjangkau. 2. Konsep Produk Konsep ini berpandangan bahwa dalam menghasilkan produk produsen tidak boleh menghasilkan produk yang sesuai dengan selera dan keinginannya saja, namun harus sesuai dengan keinginan konsumennya. Karena selera konsumen tidak dapat diidentikkan dengan selera produsen. Hal ini juga untuk mencegah perusahaan kalah bersaing dengan perusahaan lain yang lebih kreatif dalam memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. 3. Konsep Penjualan Konsep ini berpandangan bahwa produk yang di[roduksi harus dijual kepasar dengan menggunakan promosi melalui media-media yang ada disertai dengan perbaikan mutu produk, sehingga dapat menjadi bukti nyata yang menunjang kekuatan dari suatu upaya promosi, karena promosi yang besar-besaran tanpa
Universitas Sumatera Utara
didukung kualitas atau mutu produk yang baik hanya akan menjadi bomerang bagi perusahaan. 4. Konsep Marketing Menurut konsep ini peranan strategi marketing dalam perusahaan lebih berorientasi jangka panjang. Konsep ini lebih menekankan kepada kepuasan konsumen. Tujuan dari marketing adalah bagaimana usaha untuk memenuhi selera, memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen ini maka produsen harus mengadakan marketing research. 5. Konsep Responsibility Konsep ini menyatakan bahwa dunia perusahaan harus bertanggung jawab pada masyarakat terhadap segala perilaku bisnisnya. Perusahaan harus menghasilkan produk yang dapat diandalkan, bermutu, tidak menggangu kepentingan umum serta bermamfaat bagi masyarakat.
F. Pengertian Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang mrnyelenggarakan pendidikan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah dijalur pendidikan sekolah. Menurut Indrajit dan Djokopranto (2006:35) mengatakan Perguruan Tinggi adalah suatu satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi dengan tujuan penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan menurut Barthos (1992:4) mengatakan Perguruan Tinggi adalah suatu lembaga atau institusi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Berdasarkan definisi tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan bahwa perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan tinggi yang kegiatannya adalah: 1. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Menghasilkan manusia terdidik, meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 3. menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan profesional pada berbagai tingkat keahlian.
G. Jenis-jenis Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi disatu sisi seperti pengertian diatas adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, selanjutnya Perguruan Tinggi dibagi menjadi beberapa jenis yaitu antara lain: a. Jenis Perguruan Tinggi dilihat dari segi kepemimpinannya 1. Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dituangkan kedalam peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 61 Tahun 1999 tentang penetapan Perguruan Tinggi sebagai badan hukum. Peraturan menyebutkan bahwa Perguruan Tinggi milik negara adalah badan hukum yang mandiri dan berhak melakukan semua perbuatan hukum sebagaimana layaknya suatu badan hukum pada umumnya. Walaupun bersifat nirlaba, tetapi Perguruan Tinggi milik negara dapat menyelenggarakan kegiatan lain dan mendirikan unit usaha yang hasilnya digunakan untuk mendukung penyelenggaraan fungsi utama Perguruan Tinggi. Sebagai langkah Perguruan Tinggi yang sudah diubah menjadi BHMN adalah Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung
Universitas Sumatera Utara
(ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Brawijaya (UNIBRAW) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). 2. Perguruan Tinggi Swasta Hampir semua penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta masih berbentuk yayasan. Bentuk yayasan sebelum keluarnya Undang-undang yayasan yang baru merupakn bentuk badan hukum yang paling populer digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial karena cukup sederhana dan belum ada peraturan ketat yang mengaturnya. Pada tahun 2001 pemerintah mengeluarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 16 tahun 2001 tentang yayasan yang mulai diberlakukan sejak tanggal 6 Agustus 2002. Adanya Undang-undang tersebut menegaskan bahwa yayasan adalah badan hukum. Sebelumnya tidak semua yayasan berbentuk badan hukum karena ada yang sudah berbentuk badan hukum yang belum atau tidak berbentuk badan hukum. Lebih lanjut sebelum tidak ada peraturan yang mengatur tentang yayasan. b. Jenis Perguruan Tinggi dilihat dari Bentuknya Perguruan Tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggi penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia yang terdidik. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang memamfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat. Perguruan Tinggi dapat berbentuk Akademik, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas. Pengertian masing-masing satuan pendidikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Akademik Menyelenggarakan program pendidikan profesional pada satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu. 2. Politeknik Menyelenggarakan program pendidikan profesional pada beberapa bidang pengetahuan khusus. 3. Sekolah Tinggi Menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau profesional dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu. 4. Institut Menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau profesional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian sejenis. 5. Universitas Menyelenggarakan program pendidikan akademik atau profesional dalam beberapa disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu.
Universitas Sumatera Utara