BAB II TINJAUAN TEORITIS
II.1.
Penelitian Terdahulu Sudarjat, (2006), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran
Promosi terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan”, menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara bauran promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi, pemasaran langsung dan hubungan masyarakat terhadap keputusan nasabah. Pasaribu, (2006), melakukan penelitian terhadap 10 bank di Indonesia, menemukan adanya pengaruh promosi terhadap penghimpunan Tabungan dan Deposito yang bersifat positif baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Dalam mewujudkan visinya Bank Muamalat Indonesia dihadapkan pada persaingan dan keterbatasan antara lain kurangnya jaringan layanan, variasi produk, sumber daya insani dan permodalan. Kesenjangan (gap) ini memotivasi Bank Muamalat Indonesia berinovasi menghasilkan produk baru dipadu aliansi (alliance) dalam dua sisi yaitu: jaringan pembukaan rekening dan penyetoran (depository arrangement) dan layanan pengambilan tunai, transfer serta kemudahan transaksi lainnya.
Komersialisasi
(commercialization)
Shar-e
menjadi
fokus
dalam
meningkatkan nasabah ritel perorangan (ritel consumer base), dana pihak ketiga (dana masyarakat) efisiensi biaya dana (cost of fund) dan memberikan beragam layanan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Komunikasi pemasaran Shar-e dilakukan dengan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication) yaitu secara fokus, terpadu, berlangsung efektif dan berhasil menambah jumlah nasabah. Bauran komunikasi (Communications Mix) yang diramu dalam bauran promosi (Promotional Mix) antara lain periklanan (advertising), publikasi dan kehumasan (publicity and public relations), promosi penjualan (sales promotion), dan penjualan perorangan (personnel selling).
II.2.
Teori tentang Pemasaran Jasa Lamb, Hair dan McDaniel, (2004) menyatakan bahwa Pemasaran merupakan
suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan individu dan organisasi. Menurut Kasmir (2004) bahwa Pemasaran Bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Harding, (1998) menyatakan bahwa pemasaran bank adalah suatu hubungan yang saling menguntungkan antara sekelompok nasabah tertentu dengan sejumlah produk dan jasa bank. Kotler (2001) menyatakan bahwa Pemasaran bank adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi produk dan jasa serta gagasan bank untuk menciptakan pertukaran dengan pelanggan yang memperoleh kepuasan dan sasaran organisasi bank itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Lovelock dan Wright (2005) Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Selanjutnya Kotler (2001) menyatakan bahwa jasa adalah sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain yang secara esential tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. II.2.1. Karakteristik Jasa Profesional Pemasaran bank merupakan pemasaran di bidang jasa profesional. Menurut Sumarni (1998) jasa profesional adalah jasa yang dibeli oleh industri atau lembagadari pribadi atau organisasi. Jasa itu dirancang untuk menyempurnakan prestasi atau kesejahteraan organisasi pembeli dan mengurangi ketidakpastian dengan penerapan keterampilan yang berasal dari serangkaian pengetahuan yang resmi dan diakui, yang bisa bersifat antar disiplin dan yang memberikan tolak ukur penaksiran atas hasil penerapan jasa tersebut. Sedangkan karakteristik jasa profesional dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Jasa profesional yang harus disediakan oleh orang yang berkualitas tinggi, sebab tugas yang dipikulnya adalah berupa pemecahan masalah klien/nasabah dan memerlukan pembelian suatu nasehat yang objektif. 2. Pemberi layanan jasa profesional tersebut harus memiliki identitas yang berkaitan dengan pendidikan profesinya. Misalkan pengesahan pemeriksaan pembukuan perusahaan yang harus dilakukan oleh seorang akuntan.
Universitas Sumatera Utara
3. Jasa profesional harus merupakan penugasan yang diminta oleh pembeli dan ditunjukkan kepada penjual. Dalam hal ini penjual jasa harus bersikap melayani pembeli atau melakukan tugas yang diminta oleh pembeli. 4. Pemberi layanan jasa profesional harus bebas dan bukan merupakan penyedia/penjual jasa yang lain. Maksudnya di sini ialah seseorang yang profesional tidak akan mempunyai pekerjaan yang rangkap dalam waktu yang sama. II.2.2. Konsep - Jasa Menurut Sumarni (1998) konsep jasa terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu: 1. Jasa Inti Terdiri dari jasa pokok atau manfaat utama. Tenaga pemasar bank mempunyai tugas untuk mencari dan mengetahui kebutuhan pokok yang tersembunyi di dalam setiap jasa profesional, sehingga manfaat jasa tidak sekedar ciri-ciri jasa. 2. Jasa Perseptibel Jasa inti selalu dapat disediakan bagi pembeli dalam beberapa bentuk yang perseptibel. Dalam jasa perseptibel terdapat 6 atribut dasar, yaitu: a. Personal Adalah orang yang memberikan jasa tersebut. Misalnya: banker, petugas bank. b. Tingkat Mutu Adalah tugas bank dalam menyajikan jasa yang bermutu.
Universitas Sumatera Utara
c. Waktu Jasa Adalah
jumlah
waktu
yang
diperkirakan
profesional
untuk
melaksanakan jasa tersebut. d. Waktu Tunggu Adalah jumlah waktu di mana pembeli harus menunggu sebelum jasa diselesaikan. e. Peralatan Pendukung Adalah instrumen-instrumen yang mendukung jasa perseptibel untuk kelancaran proses pemberian jasa. f. Pemberian Label Adalah agar dapat menarik pembeli dan jasa yang ditawarkan mempunyai brand name. 3. Jasa Tambahan Pendapatan jasa tambahan ini, pemasar bank dapat menawarkan kepada pasar sasaran jasa-jasa tambahan dan manfaat yang lebih. a. Jaminan Di sini pemasar dapat memberikan jaminan kepuasan bagi pembeli. Contoh: Pekerjaan dapat diselesaikan pada hari Jumat jika tidak maka akan dikenakan sanksi bagi pihak pemberi jaminan. b. Kepercayaan Pemasar harus dapat menanamkan rasa percaya kepada pihak yang ingin menggunakan jasa tersebut.
Universitas Sumatera Utara
II.3.
Teori tentang Promosi Promosi merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan
lainnya seperti produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan diharap nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan, mengingatkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan sesorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Kotler and Keller, 2007). Promosi merupakan komunikasi dari perusahaan yang menginformasikan, membujuk dan mengingatkan para calon pembili suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respons (Lamb, Hair dan McDaniel, 2004). Promosi merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan
dan
mempromosikan
produknya
pada
target
pemasarannya (Kotler, 2001). Beberapa bentuk promosi, yang dikenal dengan bauran promosi, yaitu iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan alat-alat pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya (Kotler dan Amstrong, 2004).
Universitas Sumatera Utara
Seperti industri yang lain, perbankan juga berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya. Sounders (2003) menjelaskan bahwa promosi merupakan salah satu cara untuk menarik dan mempertahankan nasabah bank. Senada dengan hal tersebut, Hartley (2003) menyatakan bahwa lembaga keuangan seringkali memberikan hadiah kepada nasabahnya untuk mendapatkan perhatian dari nasabahnya, dan kemudian membuka rekening di banknya. Bagi bank, dana pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasionalnya dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Selain itu, biaya pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya (Kasmir, 2004). Ketatnya persaingan antar bank dalam mengumpulkan dana pihak ketiga, mengakibatkan dana ini sangat sensitif terhadap harga, produk yang ditawarkan, dan kualitas pelayanan yang diberikan bank umum kepada nasabahnya. Untuk alasan inilah kegiatan promosi pada industri perbankan banyak dilakukan. Jika kita mendasarkan pada teori permintaan uang dari, di mana terdapat tiga alasan mengapa orang memegang uang, yaitu motif transaksi, berjaga-jaga, dan investasi. Guna memenuhi motif tersebut, maka bank menawarkan produk simpanan berupa giro, tabungan, dan deposito. Dengan demikian, besarnya dana yang disimpan di bank berdasarkan pada kekuatan motif nasabah. Dari definisi di atas jelas bahwa promosi adalah komunikasi pemasaran yang dibangun untuk mengarahkan pasar yang dituju apakah itu berupa individu atau organisasi kepada tindakan pertukaran. Dengan kata lain promosi tersebut adalah arus
Universitas Sumatera Utara
informasi atau persuasi dari suatu perusahaan kepada pasar yang dituju supaya tercipta pertukaran antara perusahaan dengan pasarnya. Bagian yang tajam dari instrumen pemasaran adalah pesan (message) yang dikomunikasikan langsung kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi. Apabila calon pembeli telah mengetahui produk perusahaan tersebut, berarti kesan tertentu telah disampaikan (baik kesan positif maupun negatif) dengan demikian suatu produk bisa dikatakan sebagai simbol komunikasi. Memang pada kenyataannya produk mempunyai suatu “citra” dalam pikiran calon si pembeli, jadi merek dagang atau nama barang itu adalah simbol yang menyampaikan
pesan
kepada
calon
pembeli.
Kemasan
barang
juga
mengkomunikasikan ide yang dapat meningkatkan atau menurunkan citra produk tersebut. Harga pun menunjukkan gagasan mengenai mutu, dan citra konsumen terhadap produk yang dijual tersebut. Realisasi
cara-cara
di
mana
aspek-aspek
program
pemasaran
ini
meningkatkan atau menurunkan citra terhadap produk itu menegaskan pentingnya nilai komunikasi faktor-faktor ini dan pentingnya membentuk sedemikian rupa sehingga memberikan kesan yang diinginkan. Walaupun demikian, program promosilah yang merupakan saluran komunikasi yang utama terhadap calon pembeli. Ia akan membantu kita merencanakan program promosi yang efektif, jika kita tinjau sebentar teori komunikasi dan kita tinjau penerapannya terhadap pengembangan strategi promosi.
Universitas Sumatera Utara
Unsur dasar dari sistem komunikasi adalah source (sumber), message (pesan), dan destination (tujuan). Sumber itu bisa seseorang (misalnya wiraniaga) atau organisasi komunikasi (seperti televisi, surat kabar, atau majalah). Jika konsumen yang menerima pesan itu telah memahami arti pesan tersebut, ia mungkin bereaksi dalam berbagai cara. Artinya, ia mungkin menjadi pengirim pesan itu selanjutnya. Komunikasi itu adalah diantara seorang wiraniaga dengan seorang calon pembeli, kita perlu menambahkan unsur umpan balik (feed back) ke dalam konsep kita. Hal ini menegaskan bahwa pentingnya program penjualan dalam memberikan metode-metode penyampaian informasi yang tepat dan pesan yang persuasif kepada calon pembeli. Dan jika tugas ini tidak dilaksanakan secara efektif, maka seluruh program pemasaran akan gagal. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya, yang disebut sebagai bauran promosi.
II.4.
Bauran Promosi (Promotional Mix) Bauran promosi merupakan kombinasi dari alat-alat promosi termasuk
periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi dan publisistas yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan (Lamb, Hair dan McDaniel, 2004). Secara terperinci promotional mix atau metode promosi dapat dibagi kedalam beberapa variabel yaitu: (Kotler and Keller, 2007) 1. Periklanan (Advertising) 2. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Universitas Sumatera Utara
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) 4. Publisitas (Publicity) 5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) II.4.1. Periklanan (Advertising) Periklanan merupakan alat promosi yang dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang bagi suatu produk, jasa maupun perusahaan atau memicu penjualan yang cepat. Periklanan secara efisien dapat menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis. Periklanan adalah setiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar mengenai gagasan, kehidupan, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi (Kotler, 2001). Periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar di mana sponsor maupun perusahaan diidentifikasikan (Lamb, Hair dan McDaniel, 2004). II.4.2. Penjualan Perorangan (Personal Selling) Adakalanya perusahaan mempromosikan produk yang dihasilkan melalui individu-individu yang secara langsung mendatangi calon-calon pembeli produk tersebut. Promosi yang dilakukan secara langsung melalui individu disebut dengan penjualan perorangan (personal selling). Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat-pejabat bank. Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh Customer Service atau Customer Assistensi.
Universitas Sumatera Utara
Penjualan perorangan, merupakan alat yang paling efektif pada tahap terakhir berupa proses pembelian, khususnya dalam membangun preferensi, keyakinan dan tindakan membeli. Penjualan perorangan adalah presentasi penjualan secara personal yang digunakan untuk mempengaruhi satu konsumen atau lebih (Madura, 2002). Penjualan perorangan dapat juga diistilahkan dengan penjualan tatap muka karena tenaga penjualan yang ditugaskan untuk melaksanakannya secara langsung bertatap muka dengan calon konsumen produk yang dihasilkan oleh perusahaan. II.4.3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi Penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa untuk menarik tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat dari pembeli. Dapat digunakan untuk mendapatkan efek jangka pendek dan mendorong penjualan. Ada tiga manfaat dari promosi penjualan ini, yaitu: a. Komunikasi-promosi penjualan mendapat perhatian dan mungkin akan mengarahkan konsumen kepada produk tersebut. b. Insentif, dapat menggabungkan suatu konsesi, dorongan atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. c. Ajakan, kegiatan ini merupakan ajakan yang jelas untuk terlibat dalam transaksi pada saat itu juga. Promosi penjualan pada umumnya digunakan sebagai pelengkap terhadap promosi yang lainnya. Promosi penjualan apabila digunakan dengan tepat, bisa menjadi sangat efektif, untuk mendukung promosi lainnya. Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjualan perorangan, periklanan, dan publisitas,
Universitas Sumatera Utara
yang
mendorong
efektivitas
pembelian
konsumen
dan
pedagang
dengan
menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi dan sebagainya. Menurut Kotler dan Keller, (2004) promosi penjualan adalah insensif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bagi bank promosi penjulan dapat dilakukan melalui: a. Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar walaupun hal ini akan mengakibatkan persaingan tidak sehat, misalnya untuk simpanan yang jumlahnya besar. b. Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo tertentu. c. Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal. II.4.4. Publisitas (Publicity) Sebelum barang diluncurkan oleh suatu perusahaan atau pada waktu barang itu mulai diperkenalkan, perusahaan mendahuluinya dengan memberitakan tentang barang yang dihasilkan tersebut kepada khalayak ramai melalui media tertentu, yang ditulis berupa berita. Hal demikian disebutlah dengan publisitas. Publisitas dapat didefinisikan sebagai informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya.
II.5.
Teori tentang Dana Simpanan Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 “Sumber dana adalah simpanan
atas pembawa atau atas tunjuk yang dengan seizin Bank Indonesia dikeluarkan dari
Universitas Sumatera Utara
bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga” (Kasmir, 2003). “Dana Bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang dimiliki bank tidak berasal dari uang bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari uang orang lain, yaitu uang pihak lain yang dititipkan pada bank, yang sewaktu-waktu dapat diambil baik sekaligus maupun berangsur-angsur” (Sinungan, 1999). “Sumber dana bank ini adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat, perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Kemudian untuk membiayai operasinya, dana dapat diperoleh dari modal sendiri, yaitu denga mengeluarkan atau menjual saham” (Kasmir, 2003). “Dana bank berasal dari dua sumber yaitu sumber internal dan sumber eksternal, di mana sumber internal adalah dana yang berasal dari modal sendiri, sifatnya tetap dan tidak membayar bunga. Sedangkan sumber eksternal adalah dana yang berasal dari tabungan masyarakat, perusahaan dan pemerintah (Malayu, 2002). Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Fungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan sangat menentukan pertumbuhan suatu bank. Karena dana yang berasal dari masyarakat dikembangkan oleh bank dalam penanaman dana yang menghasilkan pendapatan bagi bank tersebut, misalnya dalam bentuk pemberian kredit.
Universitas Sumatera Utara
II.5.1. Jenis-jenis Sumber Dana Sumber dana yang digunakan sebagai modal operasional bank dapat dibagi menjadi 3 (tiga) sumber, yaitu: a. Dana Sendiri (Dana Pihak I) Sumber dana ini berasal dari modal sendiri, modal sendiri maksudnya adalah modal yang disetor dari pemegang saham. Apabila saham yang didapat dalam portopel belum habis dijual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Dana dari modal sendiri terdiri dari beberapa pos, yaitu: 1. Modal Disetor Modal disetor adalah sejumlah uang yang disetor secara efektif oleh para pemegang saham pada waktu bank berdiri dan dapat dikatakan bersifat tetap (permanent) dalam arti mengendap dalam bank dan tidak mudah ditarik begitu saja. 2. Cadangan-cadangan Cadangan-cadangan adalah bagian dari laba yang diperoleh bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan lainnya yang dapat dipergunakan untuk menutup timbulnya resiko di kemudian hari. 3. Laba Ditahan Laba ditahan Retained Earnings, yag mestinya dimiliki para pemegang saham tetapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan kembali kedalam modal kerja. b. Dana Pinjaman dari Pihak Luar (Dana Pihak II)
Universitas Sumatera Utara
Sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama. Pencarian dana pihak kedua relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi tertentu. Sumber dana ini terdiri dari: 1. Pinjaman dari bank lain (call money) Yaitu pinjaman harian antar bank, pinjaman itu biasanya diminta bila ada kebutuhan yang mendesak yang diperlukan bank. Jangka waktu call money ini biasanya tidak lama yaitu sekitar dua bulan dan bahkan hanya beberapa hari saja. 2. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain dari luar negeri Biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah dan jangka panjang. Realisasi pinjaman harus melalui persetujuan Bank Indonesia, di mana scara langsung Bank Indonesia selaku bank sentral ikut mengawasi pinjaman tersebut demi menjaga solvabilitas bank bersangkutan. 3. Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank Pinjaman dari LKBB ini tidak hanya dalam bentuk pinjaman tetapi banyak berbentuk surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum jatuh tempo, misalnya Deposit on Call dan Surat Berharga Pasar Uang. 4. Pinjaman dari Bak Sentral (Bank Indonesia) Bank Indonesia memberikan bantuan dana yang dikenal dengan kredit likuiditas. Kredit likuiditas merupakan instrumen moneter dari bank sentral dalam rangka memberikan motivasi gerakan moneter bagi bank dan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat ekonomi. Kredit likuiditas ini merupakan sumber dana yang tergolong murah, yaitu dengan jangka waktu yang relatif panjang dan dengan suku bunga yang rendah. c. Dana dari Masyarakat (Dana Pihak III) Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank adalah sumber dana bank yang terbesar yang terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu: 1. Tabungan (Saving) Menurut UU No. 7 Tahun 1992: Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. 2. Deposito (Time Deposits) Menurut UU No. 10 Tahun 1998: Deposito adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank. Untuk mencairkan deposito maka deposan dapat menggunakan bilyet giro atau sertifikat deposito. 3. Giro Menurut UU No. 10 Tahun 1998: Giro adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. II.5.2. Pengertian Tabungan Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
Universitas Sumatera Utara
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Ada beberapa alat penarikannya yang dipergunakan, hal ini tergantung pada masing-masing bank, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang sering digunakan adalah sebagai berikut: a. Buku Tabungan Merupakan buku yang dipegang oleh nasabah, buku tabungan berisi catatan saldo tabungan transaksi penyetoran uang sehingga langsung dapat mengurangi atau menambah saldo yang ada di buku tabungan nasabah tersebut. b. Slip Penarikan Merupakan formulir untuk menarik sejumlah uang dari rekening tabungan. Didalam formulir penarikan nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah. Formulir penarikan ini disebut juga dengan slip penarikan dan biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan. c. Kwitansi Merupakan penarikan dan juga merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh pihak bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan. Di dalam kwitransi tertulis nama nasabah atau penarik, hal ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan. d. Kartu yang dibuat dari plastik Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan secara untuk menarik sejumlah uang tabungan, baik bank maupun di mesin ATM.
Universitas Sumatera Utara
e. Kombinasi Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan secara kombinasi antara buku tabungan dengan slip penarikan. II.5 3. Jenis-jenis Tabungan Ada 4 (empat) jenis tabungan yang diselenggarakan oleh bank secara umum, (Kasmir, 2003) yaitu: a. Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) yaitu bentuk tabungan yang tidak terikat oleh jangka waktu dengan syarat penyetoran dan pengambilan yang pertama kalinya diatur dalam tahun 1971 di mana tabungan ini diselenggarakan bak untuk ikut serta dalam pembangunan nasional. b. Tabungan Asuransi Berjangka (Taska) yaitu Tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa yang diatur pertama kali pada tahun 1971. c. Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH) yaitu setoran ongkos haji yang dilakukan seorang calon jema’ah haji yang besarnya ditentukan oleh pemerintah. d. Tabungan lainnya adalah tabungan yang diselenggarakan oleh bank-bank umum selain tabungan di atas, misalnya tabungan pegawai dari pihak bank sendiri. Tabungan Prima Dana, Tabungan Tahapan dan sebagainya. II.5.4. Dana Simpanan Produk Inovatif Shar-e Shar-e (dibaca Syar'i) berarti sesuai dengan shariah yaitu aturan-aturan Allah, Tuhan semesta alam yang diberikan untuk kemaslahatan ummat manusia. Shar-e (dibaca share atau sye:) berarti pengelolaan rekening Shar-e Anda dijalankan secara Islami dan Anda akan memperoleh bagi hasil yang sesuai dengan shariah.
Universitas Sumatera Utara
Huruf 'e' dalam kata Shar-e adalah kependekan dari kata electronic yang berarti Shar-e didukung dengan teknologi tinggi yang memberikan kemudahan layanan transaksi elektronik. Huruf atau 'ain dalam logo
adalah simbol dari
sebuah kata dalam bahasa arab yang berarti mata atau lensa yang menerima cahaya. Shar-e merupakan sumber cahaya yang memberikan solusi juga sumber kebaikan sebagai tempat tujuan hijrah menuju ekonomi non ribawi. Shar – E adalah investasi syari’ah berupa tabungan mudharabah yang memadukan kemudahan akses ATM, Debit dan Phone Banking dan dikemas khusus dalam bentuk paket instant seharga Rp. 125.000,- dan dapat diperoleh di outlet Bank Muamalat dan kantor-kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia. Tarik tunai bebas biaya di semua ATM di seluruh Indonesia, dan tarik tunai di lebih dari 2.000 jaringan ATM berlogo BANK CARD di Malaysia 24 jam non stop, dapat digunakan untuk transfer antar Bank melalui ATM bersama dan ATM BCA, sebagai kartu debit untuk berbelanja di lebih dari 55.000 Merchant Debit, fasilitas phone banking 24 jam, informasi saldo, history transaksi, ubah pin, pemindah bukuan antar rekening s/d Rp 50.000.000 pembayaran ZIS, dan fasilitas pembayaran otomatis (autodebet) tagihan bulanan.
Universitas Sumatera Utara