4
BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kepatuhan Menurut Agoes (2009:49) kepatuhan sebagai pemeriksanaan untuk mengetahui apakah prosedur dan aturan yang telah ditetapkan otoritas berwenang sudah ditaati oleh personel diorganisasi tersebut. Menurut Agoes (2009:245) audit kepatuhan (compliance audit) harus dilakukan didalam perusahaan terhadap: a) Kebijakan dan Prosedur Tertulis tentang Kelengkapan Transaksi Hal ini dilakukan untuk membuktikan adanya kepatuhan terhadap kelengkapan transaksi yang dilakukan dalam perusahaan, pelaksanaan transaksi tersebut sejak transaksi dimulai sampai dengan selesai. b) Kepatuhan terhadap Perundang-Undangan Dalam setiap aspek operasional perusahaan atau bagian organisasi perusahaan harus memenuhi setiap peraturan perundang-undangan dan peraturan internal perusahaan. 2.1.2 Pengujian Kepatuhan Pengertian lain juga disampaikan oleh Bastian (2007 ) yaitu: pengujian kepatuhan seperti tersirat dari namanya didesain untuk memastikan bahwa pengendalian internal yang digunakan atau diandalkan oleh auditor dalam prakteknya berjalan dengan baik. Sifat dari pengujian ini sangat tergantung pada sifat pengendalian. Menurut Agoes (2004) juga menyampaikan tentang tujuan dari pengujian kepatuhan (compliance test) yaitu: untuk menilai efektivitas dari pengendalian intern dan sistem
5
pengendalian manajemen dengan melakukan pemeriksaan secara sampling atas bukti-bukti pembukuan, sehingga bisa diketahui apakah transaksi bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan manajemen perusahaan. Berdasarkan definisi-definisi diatas maka pengertian dari pengujian kepatuhan (compliance test) menurut peneliti adalah suatu bentuk pengujian terhadap efektivitas pengendalian intern melalui tes terhadap dokumen/bukti pembukuan yang mendukung transaksi dan digunakan untuk memastikan bahwa pengendalian intern yang dilakukan dalam prakteknya berjalan dengan baik. Pengujian kepatuhan untuk menguji efektivitas pengendalian intern ini dapat dilakukan dengan tiga model pengujian. Model pengujian kepatuhan di antaranya: a. Fixed sample size attribute sampling Pengambilan sampel dengan metode ini ditujukan untuk memperkirakan presentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model ini terutama digunakan jika peneliti melakukan pengujian kepatuhan terhadap suatu elemen pengawasan intern, dan peneliti memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan atau kesalahan. b. Stop Or Go Attribute Sampling Dengan menggunakan metode ini akan mencegah peneliti dari pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan menghentikan pengujian sedini mungkin. Metode ini digunakan jika peneliti yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. c. Discovery Sampling Model ini cocok digunakan jika tingkat kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat rendah. Dalam metode ini peneliti menginginkan kemungkinan tertentu untuk menemukan paling tidak satu kesalahan.
6
2.1.3 Efektivitas Menurut Bastian (1995), Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, Dimana efektivitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan, dan prosedur organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Muhammad (2008) yaitu tingkat ketercapaian tujuan, atau memenuhi kebutuhan atau masalah ekonomi yang dihadapi, baik dalam arti ketepatan pencapaian output, maupun pencapaian outcome. 2.1.4 Pengendalian Internal 2.1.4.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal (internal control) menurut Thomson (2008) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aset perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah di ikuti. 2.1.4.2 Tujuan Pengendalian Internal Tujuan pengendalian internal menurut Thomson (2008) adalah memberikan jaminan yang memadai bahwa :
Aset dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha.
Informasi bisnis akurat.
Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan. Pengendalian internal dapat melindungi aset dari pencurian, penggelapan,
penyalahgunaan, atau penempatan aset pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran yang paling serius terhadap pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan. 2.1.4.3 Komponen Pengendalian Internal Menurut Hall (2007) komponen pengendalian internal yang dijelaskan dalam SAS 78 yang terdiri dari 5 komponen:
Lingkungan Pengendalian
7
Penilaian Resiko
Informasi dan Komunikasi
Pengawasan
Aktivitas Pengendalian
2.2 Kerangka Pemikiran
X1 Y X2 z
Keterangan : Y
: Pengedalian Intern
X1
: Kepatuhan
X2
: Efektivitas Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan kerangka pemikiran yaitu, X1 adalah
kepatuhan yang merupakan unsur pertama dalam pengendaian intern, X2 adalah efektivitas yang merupakan unsur kedua dari pengendalian intern, sedangkan Y adalah pengendalian intern. 2.3 Kepatuhan terhadap pengendalian intern pada AJB Bumiputera Surabaya A. Jurnal menurut Hesti Arlich Arifiyani yang berjudul Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi Manajemen Terhadap Perilaku Etis Karyawan (Studi Kasus PT Adi Satria Abadi Yogyakarta) menunjukkan hasil penelitian ini bahwa Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Etis Karyawan, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,470,
8
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,221 dan nilai thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 4,390 > 1,995. B. Jurnal menurut Isna Ira Setyawati yang berjudul Pengaruh Pengendalian Intern Kas, Kepatuhan, dan Kualitas Manajemen Puncak Terhadap Efektivitas Pengelolaan Kas Pada Koperasi BMT Al Hikmah Ungaran Kabupaten Semarang menunjukkan hasil penelitian ini disimpulkan variabel efektivitas pengelolaan kas atau dapat dikatakan bahwa pengendalian intern kas (X1 ), kepatuhan (X2 ), dan kualitas manajemen puncak (X3 ) secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap efektivitas pengelolaan kas (Y) dengan hasil regresi diperoleh model regresi Y=1. 607 + 0. 559 X1 + 0, 858 X2 + 0, 231 X3 , uji parsial dan simultan diperoleh signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga menarik kesimpulan bahwa dari kedua jurnal mempunyai hasil berpengaruh positif. H1 = Kepatuhan berpengaruh terhadap pengendalian intern pada AJB Bumiputra Surabaya. 2.4 Efektivitas terhadap pengendalian intern pada AJB Bumiputera Surabaya. A.
Jurnal menurut Nita M. Sabi yang berjudul Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas Pemberian Kredit (Studi Kasus PT Bank Rakyat Indonesia Cabang
Limboto).
Menunjukkan
hasil
penelitian
dengan
variabel
sistem
pengendalian intern (x) dan efektivitas pemberian kredit (y) yang menunjukkan bahwa sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia, cabang Limboto. Koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh sistem pengendalian intern terhadap efektivitas pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia sebesar 83,5%. B.
Jurnal menurut Ait Novatiani yang berjudul Korelasi Sistem Pengendalian Intern Penjualan Dengan Efektivitas Pencapaian Target Penjualan. Hasil penelitian dengan variabel sistem pengendalian Intern penjualan (x) dan variabel efektivitas
9
pencapaian target penjualan (Y), dengan hasil pengujian diperoleh bahwa dengan menggunakan tabel Rank Spearman diketahui bahwa n = 10 dan derajat nyata 0,05 (uji satu arah), maka diperoleh tingkat signifikansi korelasi (r) tabel = 0,564. Mengingat korelasi antara sistem pengendalian intern penjualan dengan efektivitas pencapaian target penjualan lebih besar (r) hitung = 0,85 dari (r) tabel = 0,564 dan dengan koreksi untuk skor yang sama (r) hitung = 0,848 lebih besar dari (r) tabel = 0,564, maka Ho ditolak dan Hi diterima artinya terdapat korelasi yang positif antara sistem pengendalian intern penjualan dengan efektivitas pencapaian target penjualan pada derajat kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari kedua jurnal tersebut berpengaruh positif, dengan hipotesis : H2 : Efektivitas berpengaruh terhadap pengendalian intern AJB Bumiputera Surabaya 2.5 Perumusan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban masalah atau pertanyaan penelitian yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang perlu diuji melalui proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Penelitian terdahulu menurut Hesti Arlich Arifiyani (2012) dengan judul penelitian “Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan Dan Kompensasi Manajemen Terhadap Perilaku Etis Karyawan” yang berisi Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi Manajemen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Etis Karyawan maka penulis menggambil salah satu contoh hipotesis sebagai berikut: H1 :
Kepatuhan bepengaruh terhadap pengendalian intern pada AJB Bumiputra Surabaya.
H2 :
Efektivitas berpengaruh terhadap pengendalian intern pada AJB Bumiputra Surabaya.