BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS y
A. Tinjauan Pustaka Dussenbery mengungkapkan bahwa bukan pendapatan mutlak melainkan pendapatan relatiflah yang menentukan konsumsi suatu keluarga. Keluarga-keluarga yang pendapatannya relatif lebih rendah pada umumnya mengeluarkan jumlah uang yang relatif lebih besar dari pada jumlah pendapatannya (dissaving), sedangkan keluarga yang pendapatannya relatif lebih tinggi pada umumnya menabung sebagian dari pendapatan mereka. Makin tinggi pendapatan maka makin tinggi pula konsumsi dan semakin kecil jumlah dissaving. (Samuelson, 1992; 163) Dan dia juga berpendapat bahwa pengeluaran konsumsi suatu masyarakat ditentukan terutama oleh besarnya pendapatan tertinggi yang pernah mereka capai. Apabila pendapatan berkurang, maka konsumen tidak akan banyak mengurangi pengeluarannya untuk konsumsi. Untuk mempertahankan tingkat konsumsi ini terpaksa mereka mengurangi saving. Dissaving adalah konsumsi pada saat pendapatan nol yang diperoleh dengan mengorek tabungan yang ada atau menjual harta benda yang dimiliki selama tidak mempunyai pendapatan, atau diperoleh dari pemberian pihak lain seperti meminta, berhutang pada tetangga atau bahkan merampok. (Deliarnov, 1995; 74)
5
Pendapatan didistribusikan kepada pemilik factor produksi berupa upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan yang bersumber dari proses produksi yang melibatkan berbagai faktor produksi dan menghasilkan barang dan jasa serta penciptaan daya beli masyarakat yang menerima pendapatan tadi melalui pemilikan faktor produksi, dan pada akhirnya penggunaan pendapatan untuk memenuhi hasrat konsumsi dan investasi akan merupakan permintaan nyata terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi melalui proses produksi. (Anwar, 1995; 28) Pandangan Keynes yang berpendapat tingkat konsumsi dan tabungan terutama ditentukan oleh tingkat pendapatan rumah tangga dan Keynes juga mengasumsikan bahwa konsumsi adalah fungsi dari pendapatan atau C = a + b Y. Dimana C adalah pengeluaran untuk konsumsi, a menunjukkan besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol dan b menunjukkan besarnya tambahan konsumsi yang disebabkan adanya peningkatan pendapatan atau MPC sedangkan Y adalah besarnya pendapatan. (Sukirno, 1996; 92) Untuk mengetahui seberapa besar pertambahan konsumsi yang diakibatkan oleh kenaikan pendapatn dapat ditunjukkan oleh besarnya MPC yaitu angka perbandingan antara besarnya perubahan konsumsi dengan besarnya perubahan pendapatan yang mengakibatkan adanya perubahan konsumsi yang dimaksud. (Soediyono, 1992; 43) Angka MPC ini pada umumnya lebih kecil daripada satu, akan tetapi lebih besar daripada setengah. Angka MPC yang lebih kecil
6
daripada satu, menunjukkan bahwa tambahan pandapatan yang diterima seseorang tidak seluruhnya dipergunakan untuk konsumsi, melainkan sebagian dari tambahan pendapatan yang mereka peroieh itu disishkan untuk saving. Angka MPC yang lebih besar daripada setengah menunjukkan bahwa penggunaan tambahan pendapatan sebagian besar digunakan untuk
menambah
besarnya
konsumsi,
sedangkan
sisanya
akan
merupakan tambahan saving. Didalam teori ekonomi, kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari mengkonsumsi barang-barang dinamakan nilaiguna atau utility yang berbunyi: tambahan nilaiguna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan sesuatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambahkan konsumsinya atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilaiguna akan menjadi negatif yaitu apabila konsumsi atas barang tersebut ditambah satu unitlagi, maka nilaiguna total akan menjadi semakin sedikit. (Sukirno, 1994; 152) Menurut hukum Engel bahwa proporsi pengeluaran untuk pangan menurun jika pendapatan masyarakat bertambah. Lebih rinci lagi pangan merupakan kebutuhan pokok yang konsumsinya naik kurang cepat jika dibandingkan dengan kenaikan pendapatan. Dan hukum Engel ini sangat penting untuk mengetahui konsumsi konsumen untuk berbagai macam barang.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah pengeluaran untuk pembelian barang-barang dan jasa akhir guna mendapatkan kepuasan ataupun memenuhi kebutuhannya. (Samuelson, 1997; 124) Ada dua macam pengeluaran konsumsi, yaitu: 1.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah meliputi semua pengeluaran rumah tangga dan perseorangan serta lembaga. Lembaga swasta bukan perusahaan utnuk pembelian barangbarang dan jasa yang langsung dapat digunakan utnuk memenuhi kebutuhan mereka.
2.
Pengeluaran
konsumsi
pemerintah
adalah
pengeluaran
pemerintah untuk barang dan jasa atas pengeluaran tersebut. Sementara faktor terpenting yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga secara seunit kecil atau dalam keselumhan ekonomi adalah pendapatan rumah tangga. Menurut Wijaya (1991; 4) Pendapatan perorangan merupakan pendapatan yang diterima oleh individu didalam masyarakat. Ini adalah Pendapatan Nasional ditambah dengan pembayaran atau penerimaan transfer serta dikurangi dengan keuntungan perusahaan yang tak dibagikan. Transfer merupakan pembayaran atau penerimaan yang bukan merupakan balas jasa bagi faktor-faktor produksi. Sedangkan pendapatan disposibel adalah pendapatan personal yang dapat dipakai oleh individu, balk untuk membiayai konsumsinya
8
maupun untuk ditabung atau dengan kata lain adalah pendapatan yang siap untuk dibelanjakan. (Rahardja, 2001 ;38) Menurut penggunaan
Lipsey
(1995;
pendapatan
63),
hanya
disposibel
ada dua
yaitu
kemungkinan
membelanjakan
atau
menyimpan (saving), maka jika rumah tangga memutuskan seberapa banyak
digunakan
pada
satu
penggunaan,
secara
otomatis
ia
memutuskan seberapa banyak pada penggunaan lainnya. Peningkatan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga diukur dengan indikator kebutuhan fisik minimum yang dirinci: 1. Pangan dinyatakan dengan kebutuhan gizi minimum yaitu perkiraan kalori dan protein. 2. Sandang dinyatakan dengan indikator pengeluaran rata-rata untuk keperluan pakaian, alas kaki dan tutup kepala. 3. Perumahan dinyatakan dengan sewa rumah, listrik, kayu bakardan air minum. 4. Pendidikan dinyatakan dengan indikator untuk keperluan sekolah dan Iain-Iain. 5. Kesehatan dinyatakan dengan penyediaan obat dirumah, ongkos dokter dan Iain-Iain.
9
B. Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas dapatlah diambil suatu hipotesa sebagai berikut: diduga besar kecilnya konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh pendapatan dan jumlah keluarga yang ditanggungnya.
10