BAB II PROPIL PERUSAHAAN “USAHA MIE ACEH”
A. Data Perusahaan Nama Perusahaan
: Mie Aceh Fadhilah
Bidang Usaha
: Kuliner
Jenis Produk/Jasa
: Makanan & Minuman
Alamat Usaha
: Jln. Krakatau Pasar 3 No.54
Nomor Telepon
: (061)6611240
Mulai Berdiri
: 11 April 2011
B. Biodata Pemilik/Pengurus Nama
: Nurul Fadhillah
Jabatan
: Pimpinan
Tempat/Tgl Lahir
: 23 Juni 1990
Alamat Rumah
: Jln. Krakatau Pasar 3 No.79 Medan
Nomor Telepon
: 085277704577
Alamat Email
:
[email protected]
Pendidikan terakhir : Diploma
Universitas Sumatera Utara
C. Struktur Organisasi Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas – batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai. Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu. Landasan yang mendasari pendirian cafe ini adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan dan minuman, serta gizinya. Dengan adanya cafe ini diharap dapat membantu memberikan lapangan pekerjaan, disisi lain juga membantu pemerintah dari segi pajak. Adapun struktur organisasi dari Mie Aceh ini adalah sebagai berikut :
Pemilik Usaha/Koki I/Pemegang Keuangan dan Kasir Nurul
Koki II Nova
Pelayan 1. Dimas 2. Adji
Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Mie Aceh
Universitas Sumatera Utara
1. Uraian Tugas a. Pimpinan (Pemilik) 1. Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil operasi yang optimal. 2. Memimpin, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan. 3. Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern. 4. Menjalin
hubungan
dengan
konsumen,
sehingga
pemilik
mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu, pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai dengan keinginan konsumen.
b. Bagian Keuangan 1. Melaksanakan tugas bagian penerimaan uang dari penjualan. 2. Bertanggung jawab atas keamanan keuangan yang ada. 3. Melakukan perhitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan, lalu melakukan pembukuan. 4. Menyusun anggaran secara periodik.
c. Bagian Produksi 1. Melakukan produksi dari bahan baku menjadi barang jadi. 2. Bertanggung jawab akan kebersihan dari proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
3. Melakukan proses produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan, untuk menjaga cita rasa.
d. Bagian Pelayanan 1. Bertanggung jawab akan pesanan yang dilakukan oleh konsumen 2. Menjalin hubungan dengan konsumen dengan pelayanan yang ramah dan sopan. 3. Bertanggung jawab akan pengantaran pesanan konsumen.
D. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Produk yang dihasilkan : 1. Mie Goreng Aceh ditambah Menu Daging Sapi: Rp 8.000 Mie aceh yang disajikan terdiri dari bahan : mie tanpa formalin, sayuran toge segar, daging sapi dengan kualitas baik, tidak menggunakan penyedap rasa,dan sehat.
Gambar 1.2
Universitas Sumatera Utara
2. Mie Aceh Basah Kepiting : Rp 15.000 Dikemas secara menarik mie aceh basah kepiting tentunya akan menambah cita rasa para penikmatnya.
Gambar 1.3
3. Mie Aceh Udang Kelong: Rp 15.000 Dapat memberikan cita rasa pada penggemar yang menyukai seafood. yang disajikan dengan udang kelong.
Gambar 1.4
Universitas Sumatera Utara
a.
Produk Produk – produknya terdiri dari : 1. mie aceh: mie goreng, mie tumis, mie kuah dan goreng basah. Yang semuanya ini ditambah dengan daging, kepiting dan udang kelong. 2. Jus buah : jus jeruk, jus alpukat, jus mangga, jus melon, jus sirsak, jus nanas 3. teh manis, kopi khas aceh ulee kareng.
b. Place Lokasi yang dipilih cukup strategis yaitu di di kawasan Jalan pasar 3, karena mempertimbangkan kedekatan lokasi usaha dengan pasar sasaran yaitu para pelajar, karyawan dan masyarakat umum di sekitar lokasi. c.
Price Harga yang kami tetapkan termasuk harga yang terjangkau sesuai dengan
bahan-bahan pokok yang dipakai dan cukup bersaing dengan bisnis sejenis lainnya. d. Promotion Promosi yang kami gunakan adalah memasang spanduk untuk mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi mie aceh juga menyebarkan brosur di sepanjang jalan pasar 3 dan kantor-kantor.
Universitas Sumatera Utara
2. Keunggulan Kompetitif Produk Mie Aceh 1. Menggunakan bahan- bahan alami. 2. Kebersihan dan kenyamanan yang terjamin. 3. Penyajian yang menarik. 4. Harga yang terjangkau. 5. Rasa yang nikmat dan dapat mengenyangkan.
3. Gambaran Pasar Mie aceh merupakan salah satu hidangan yang digemari di Indonesia. Dilihat dari faktor daya beli dan minat konsumen terhadap mie aceh, khususnya mie aceh yang enak, sehat, serta harga yang terjangkau, maka kami optimis bahwa produk mie aceh yang dipasarkan akan terjual dan disambut baik oleh banyak konsumen. Apalagi produk mie aceh yang kami pasarkan memiliki kualitas baik dan enak rasanya sehingga membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus kecewa. saya memasarkannya dengan cara membuka di ruko, namun perlulah dilihat lokasi tempat membuka usaha ini. Lokasi strategis itu mungkin diseputaran pasar induk atau pasar sentral dekat sekolah atau wilayah kantor.
Universitas Sumatera Utara
Adapun jenis- jenis produk yang ditawarkan sebagai berikut : TABEL 2.1 Jenis-Jenis Produk NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
NAMA MENU MIE ACEH GORENG DAGING MIE ACEH BASAH DAGING MIE ACEH GORENG KEPITING MIE ACEH BASAH KEPITING MIE ACEH GORENG UDANG MIE ACEH TUMIS UDANG MARTABAK TELUR NASI GORENG JUS JERUK JUS SEMANGKA JUS MELON JUS MANGGA JUS SIRSAK
UNIT @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @
HARGA(Rp) 8000 8000 15.000 15.000 15.000 15.000 8000 10.000 5000 5000 5000 5000 5000
14
JUS KUINI
@
5000
15
JUS ALPUKAT
@
5000
16
JUS BUAH SHAKE
@
5000
17
FRUIT PUNCH
@
5000
18
MILK SHAKE
@
5000
19
ES CAMPUR
@
5000
20
LEMON TEA
@
4000
21
FANTA
@
3000
22
TEH BOTOL
@
3000
23
ES TEH MANIS
@
2500
25
COCA COLA
@
3000
26
KOPI ACEH ULEE KARENG
@
3000
Universitas Sumatera Utara
4. Target Pasar Secara umum target pasar dari usaha” Mie aceh” ini adalah semua kalangan masyarakat. Tapi disamping itu ada 3 cara dalam melakukan segmentasi diantaranya : 1. Geografi : Jika dilihat dari segi geografinya, cafe ini didirikan di daerah yang dikelilingi oleh lingkungan yang ramai, dekat dengan sekolah, dekat dengan konsumen, sehingga dapat dikatakan lokasi ini memenuhi syarat – syarat pemilihan lokasi. 2. Demografi : Konsumen yang dituju adalah konsumen yang berada di sekitar lokasi cafe namun target utamanya didasarkan pada : 1. Usia :15 tahun ke atas 2. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita 3. Tingkat Ekonomi : di fokuskan untuk kalangan rumah tangga, pegawai kantor dan untuk semua kalangan masyarakat.
5. Trend Perkembangan Pasar Kami membuka cafe ini karena mie aceh merupakan makanan yang memiliki keanekaragaman dan juga sangat terjangkau harganya oleh semua kalangan.Antusias masyarakat terhadap kuliner mie aceh sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya. Jika dilihat pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh terhadap usaha mie aceh kami. Sejak krisis ekonomi melanda Indonesia beberapa tahun yang lalu, perekonomian Indonesia berubah drastis. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena dampak negatif. Krisis moneter tersebut
Universitas Sumatera Utara
sangat merugikan sehingga mereka tidak dapat mempertahankan bisnisnya. Namun tidak sedikit bisnis–bisnis yang dapat menghadapi krisis moneter, mempertahankan bisnisnya sehingga tetap exist sampai saat ini bahkan ada yang mengalihkan bisnisnya ke bisnis lain juga dan ada juga yang mencoba bisnisbisnis baru sehingga krisis moneter ini bukan dianggap buruk, melainkan menjadi peluang bisnis yang baik, maka tidak heran apabila banyak bisnis-bisnis baru yang sukses di masa krisis moneter sehingga kini terus berkembang.
6. Proyeksi Penjualan Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya. Dengan mengambil asumsi bahwa proyek mie aceh ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 100 piring atau bungkusan maka omset yang diharapkan adalah Rp830.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga mie aceh yang
sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap
menunya dengan rincian sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Harian “Mie Aceh” No
Nama Menu
Banyak (Unit)
@
Jumlah Harga (Rp)
1
Mie Aceh Goreng Daging
40
8.000
320.000
2
Mie Aceh Basah Daging
20
8.000
160.000
3
Mie Aceh Goreng Udang
10
15.000
150.000
4
Mie Aceh Basah Kepiting
5
15.000
75.000
6
Aneka Minunan
25
5.000
125.000
Total
830.000
Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat disimpulkan Mie Aceh menjual kurang lebih 3000 piring atau bungkus pada bulan pertama penjualan usaha ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan Bulanan “Mie Aceh” No
Nama Menu
Banyak
@
Jumlah Harga
(Unit)
(Rp)
1
Mie Aceh Goreng Daging
250
Rp. 8.000
Rp.2.000.000
2
Mie Aceh Basah Daging
250
Rp. 8.000
Rp.2.000.000
3
Mie Aceh Goreng Udang
Rp.15.000
4.500.000
4
Mie Aceh Basah Kepiting
Rp.15.000
2.250.000
5
Aneka Minunan
Rp.5.000
3.750.000
300
750 Total
15.500.000
Tabel 2.4: Proyeksi Penjualan Mie Aceh/Tahun Untuk Tahun 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari February Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Penjualan (Porsi) 1500 1524 1548 1572 1596 1578 1602 1626 1650 1674 1698 1722
Keterangan Tabel : Peningkatan proyeksi penjualan diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1,6% per bulan tetapi sewaktu waktu
penjualan dapat
mengalami penurunan yang disebabkan oleh selera dari masyarakat yang berbedabeda.
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar table 2.3 di atas memperlihatkan peningkatan permintaan setiap bulannya dari penjualan Mie Aceh ini. Pada bulan Januari permintaan sebanyak 3000 porsi yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 100 porsi dan akan terus naik tiap bulannya. Ini dapat disebabkan hadirnya Mie Aceh dengan tampilan dan konsep yang berbeda dapat menembus pasar kuliner dan dapat bersaing dengan produk yang sejenis maupun yang berbeda.
E. Analisis Pesaing 1. Ancaman persaingan segmen yang ketat : sangat kuat karena adanya penjual mie aceh lain. Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan
menggunakan
strategi-strategi seperti
persaingan harga, promosi dan kelezatan rasanya. Untuk usaha mie aceh ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kantor dan sekolah sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini. 2. Ancaman pendatang baru : Untuk usaha mie aceh ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda, misalnya mie ayam, sate, burger, dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk mie aceh ini. 3. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pembeli : termasuk kecil di bisnis ini karena harga yang ditawarkan oleh cafe ini sangat terjangkau sehingga dapat diterima oleh pembeli.
Universitas Sumatera Utara
4. Ancaman peningkatan kekuatan tawar pemasok: termasuk rendah, karena kami dapat membeli bahan baku kami dari berbagai tempat yang dapat kami temui di beberapa tempat sehingga kami tidak tergantung pada satu pemasok saja. Dalam hal ini kami dapat bebas melakukan pergantian pemasok.
F. Analisis SWOT Kekuatan (Strength) : 1. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik. 2. Kami memiliki beraneka ragam menu dengan menggunakan mie dan martabak serta aneka jus dan kopi asal aceh yang sangat nikmat. 3. Tanpa bahan pengawet. 4. Higienis 5. Harga terjangkau dan bersaing. 6. Pramuniaga yang sopan dan ramah. 7. Kecepatan pelayanan 8. Penyajian dari makanan dan minuman yang lezat dan enak 9. Suasana yang nyaman dengan dilengkapi music dan televisi 10. Tenaga kerja/SDM yang sudah terlatih. 11. Suasana yang nyaman dan sejuk dapat menambah selera makan pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Kelemahan (Weakness): 1.
Kapasitas tempat parkir yang terbatas.
Peluang (Opportunity) : 1.
Kesempatan untuk memperluas lahan bisnis.
2.
Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat.
Ancaman (Threat) : 1.
Jumlah pesaing lokal yang relative banyak.
2.
Kenaikan bahan baku.
G. Aspek Produksi Produksi biasanya timbul setelah dilakukan riset atau penelitian terhadap konsumen, produk apa yang sedang diinginkan konsumen serta sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan dan pengembangan produk pada hakikatnya adalah meliputi berbagai macam aktivitas marketing dan hal tersebut merupakan sebuah fungsi yang berorientasi pada konsumen. Proses produksi menghasilkan produk. Pengusaha haruslah memikirkan tentang mutu produk yang tergantung dari berbagai aspek termasuk desainnya. Sebelum merencanakan desain atau produk, kita harus mengetahui atribut produk seperti bentuk produk, warna, bungkus, merek, label, prestise perusahaan, dan sebagainya. Atribut produk tersebut selalu memiliki 2 aspek yaitu atribut yang menunjukkan aspek yang tangible yaitu aspek teknis yang tercermin dalam bentuk fisik produknya dan aspek intangible yaitu aspek sosial budaya, yang tercermin pada tanggapan masyarakat terhadap pemakaian produk tersebut. Dengan
Universitas Sumatera Utara
memakai produk yang desain atau atribut-atribut lainnya (bungkus, merek dagang, dan sebagainya) yang menarik bagi si pembeli, maka dia akan merasa bangga bahkan merasa berada pada status sosial tertentu. a.
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan):
Tabel 2.8 Bahan Baku dan Penolong/Hari No. 1 Mie 2 Daging
Uraian
Jumlah Harga Rp. 53.950 Rp. 126.000
3
Kepiting
Rp. 25.000
4
Rp. 25.000
5
Udang Lalapan
6
Sayur-sayuran
Rp. 16.000
7
Bumbu Masak: -Cabe -Bawang Merah -Bawang Putih -Tomat -Bumbu Lainnya
Rp. 18.000 Rp. 27.000 Rp. 6.000 Rp. 8.000 Rp. 6.000
8
Minyak Goreng
Rp. 16.500
9
Garam
Rp.
Total
Rp.335.650
Rp.
8.000
200
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.9 Bahan Baku dan Penolong/Bulan No.
Uraian
Jumlah Harga
1
Mie
Rp. 3.000.000
2
Daging
Rp. 2.000.000
3
Kepiting
Rp. 2.000.000
4
Udang
Rp. 1.700.000
5
Lalapan
Rp.100.000
6
Sayur-sayuran
Rp.100.000
7
Bumbu Masak: -Cabe
Rp.250.000
-Bawang Merah
Rp.250.000
-Bawang Putih
Rp.100.000
-Tomat
Rp.240.000
-Bumbu Lainnya
Rp.200.000
8
Minyak Goreng
Rp.200.000
9
Garam
Rp.
Total
Rp.
5.000
9.575.000
Universitas Sumatera Utara
1. Proses Produksi
Gambar 2.6 Struktur Proses Produksi
Bahan Baku Mmbuat Mie Aceh 1. Mie basah/kuning (Lo Mie) 2. Kaldu sapi 3. Udang basah, bersihkan, buang kulitnya 4. Daging sapi potong dadu 5. Tomat, potong dadu 6. Bawang merah, iris tipis 7. Tauge 8. Kol, iris tipis
Universitas Sumatera Utara
9. Kecap manis 10. Daun bawang, iris halus 11. Seledri, iris halus 12. Garam 13. Merica 14. Bumbu kari bubuk 15. Minyak goreng untuk menumis
Bumbu Halus 1. Bawang merah 2. Bawang putih 3. Cabe merah 4. Cabe rawit 5. Kunyit 6. Jahe 7. Kapulaga 8. Jinten, sangria 9. Adas manis sangria 10. Ketumbar sangrai
Pelengkap : 1. Emping goring 2. Acar mentimun 3. Jeruk nipis
Universitas Sumatera Utara
Cara Membuat 1.
Tumis bawang merah dan bumbu halus hingga harum. Masukkan daging, aduk dan masak hingga daging berubah warna. Lalu tambahkan udang dan tomat.
2.
Masukkan kaldu, seledri, daun bawang, garam, kari bubuk dan merica. Masak hingga daging matang dan air berkurang sambil sesekali diaduk.
4.
Masukkan kol dan tauge, aduk rata. Kemudian tambahkan mi dan kecap manis. Aduk hingga semua bahan tercampur rata dan matang. Angkat.
5.
Sajikan dengan acar dan emping goreng serta peraskan jeruk nipis di atas mie goreng.
b. Peralatan yang digunakan: Keterangan
Unit
Harga Per Unit
Total
Fixed Assets : Rak/steling Alat-alat Dapur Kompor Gas Kursi Makan Meja Makan Meja Kasir Kursi Kasir Piring Kaca Gelas Kaca Sendok/Garpu Kain Pembersih meja Lain-lain
1 1 20 5 1 1 30 50 50 5 TOTAL
1.500.000 350.000 50.000 200.000 500.000 100.000 3000 2000 2000 3000 -
1.500.000 1.000.000 350.000 1.000.000 1.000.000 500.000 100.000 90.000 100.000 100.000 15.000 245.000 16.000.000
Universitas Sumatera Utara
c. Sarana Penunjang Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain. Tabel 2.11 Sarana Penunjang/Bulan Jenis Biaya 1. Listrik dan Air 2. Telepon Total Biaya Sarana Penunjang :
Jumlah Biaya Rp 70.000,Rp 30.000,Rp 100.000,-
H. Analisis SDM Kompetensi SDM Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimilik oleh seseorang sehingga dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Jadi anda dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan anda karakteristik apakah yang diperlukan agar dapat mencapai prestasi. Dalam hal memilih karyawan kami harus benar-benar menempatkan seseorang ahli pada bidangnya. Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha
Universitas Sumatera Utara
pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan, karena tenaga kerja yang ada masih memadai. 1. Pada bagian keuangan, kami mengharuskan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan minimal SMA yang mengerti keuangan, karena dalam hal ini karyawan harus mengerti mengenai penyusunan anggaran dan penghitungan atas keuangan yang diperoleh dari penjualan. 2. Pada bagian produksi, karyawan yang dipilih tidak harus memiliki tingkat pendidikan, karena yang diprioritaskan pada bagian ini adalah karyawan yang pintar mengolah bahan baku menjadi barang jadi dengan rasa dan kualitas yang baik. Setidaknya karyawan memiliki pengalaman dalam hal masak-memasak. 3. Pada bagian pelayanan, karyawan yang dibutuhkan memiliki pendidikan terakhir SMA/Sederajat, berpenampilan menarik, ramah, sopan, serta bertanggung jawab terhadap pesanan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
I. Analisis Keuangan A. Sumber Pendanaan Tabel 2.5 Sumber Pendanaan Uraian
Jumlah
1. Modal Sendiri
Rp. 8.000.000
2. Pinjaman
Rp. 15.000.000
Total
Rp. 23.000.000
Sumber dana untuk memulai bisnis ini, pemilik memakai sumber dana dengan menggunakan modal yang dimiliki dan ditambah dengan meminjam modal dari orang tua. B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Awal Tabel 2.13 Kebutuhan Pembiayaan Uraian
a. Sewa Tempat b. Promosi /Iklan c. Peralatan Usaha
Jumlah
5.000.000 250.000 6.000.000
d. Biaya Air, Listrik, Telepon.
100.000
e. Biaya Pembungkus
250.000
f. Biaya Operasional (Pembeliam Bahan Baku,Bahan penolong dan perlengkapan) h. pembiayaan lain lain JUMLAH
9.575.000
1.000.000 22.175.000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.6 Fixed Cost Keterangan
Unit
Harga Per Unit
Total
Fixed Assets :
-
-
-
Rak/steling
1
1.500.000
1.500.000
Alat-alat Dapur
-
-
1.000.000
Kompor Gas
1
350.000
350.000
Kursi Makan
20
50.000
1.000.000
Meja Makan
5
200.000
1.000.000
Meja Kasir
1
500.000
500.000
Kursi Kasir
1
100.000
100.000
Sewa Bangunan
1
5.000.000
5.000.000
Piring Kaca
30
3000
90.000
Gelas Kaca
50
2000
100.000
Sendok/Garpu
50
2000
100.000
Kain Pembersih meja
5
3000
15.000
Lain-lain
-
-
245.000
TOTAL
11.000.000
Universitas Sumatera Utara
D. Rencana Arus Kas Tabel 2.16 Laporan Rencana Arus Kas Rencana Arus Kas (dalam ribuan rupiah) Mie Aceh Untuk Tahun 2012 Bln 0 A.
B.
Bln I
Bln II
Bln III
Bln IV
Bln V
Bln VI
Bln VII
Bln VIII
Bln IX
Bln X
Bln XI
Bln XII
PENERIMAAN Penerimaan Penjualan
0
15.500
15.748
15.996
16.244
16.492
16.295
16.543
16.791
17.039
17.287
17.535
17.783
Penerimaan Pinjaman
15000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Penerimaan lain-lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sub Total Penerimaann
15000
15.500
15.748
15.996
16.244
16.492
16.295
16.543
16.791
17.039
17.287
17.535
17.783
PENGELUARAN Sewa Tempat
6000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Pembelian Bahan Baku
0
9.575
9.728
9.881
10.034
10.187
10.073
10.226
10.379
10.532
10.685
10.838
10.992
Promosi (iklan.spanduk)
250
0
150
0
150
0
150
0
0
150
0
150
1.500
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Alat-alat Dapur
500
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kompor Gas
300
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kursi Makan
1.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rak/steling
150
Universitas Sumatera Utara
Meja Makan
1.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Meja Kasir
200
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kursi Kasir
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Piring Kaca
90
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Gelas Kaca
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sendok/Garpu
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kain Pembersih meja
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Peralatan Lain-lain
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Listrik, Air, Telepon
0
90
100
90
95
95
95
90
100
95
95
100
95
Gaji Pimpinan
0
1500
1500
1500
1500
1500
1500
1500
1500
1500
1500
1500
1500
Gaji Pegawai 4 orang
0
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
Angsuran Pokok
0
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
1250
Biaya Bunga
0
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Sub Total Pengeluaran
11.250
14.515
14.828
14.821
15.129
15.128
15.165
15.166
15.479
15.477
15.780
15.788
16.087
C.
SELISIH KAS
3.750
985
920
1.175
1.115
1.364
1.127
1.377
1.312
1.562
1.507
1.747
1.696
D.
SALDO KAS AWAL
8.000
11.750
12.735
13.655
14.830
15.945
17.309
18.436
19.813
21.125
22.687
24.194
25.941
E.
SALDO KAS AKHIR
11.750
12.735
13.655
14.830
15.945
17.309
18.436
19.813
21.125
22.687
24.194
25.941
27637
Universitas Sumatera Utara
I. Pemanfaatan IT Dalam persaingan bisnis yang semakin meningkat dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis. Dalam pemanfaatan IT, Mie Aceh menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun. Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap jalan dan berkembang. Dengan IT, dapat membagi informasi mengenai perkembangan usaha dan mengekspansikan sampai seluruh Indonesia dengan sistem frienchising.
J. Analisis Resiko Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu : 1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh kejadian-kejadian yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.
Universitas Sumatera Utara
2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadiankejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer. 3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadiankejadian alam seperti bencana alam.
a. Analisis Resiko Usaha Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan. 1. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini. 2. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir. 3. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 4. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
b. Antisipasi Resiko Usaha 1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil. 2. Dengan antisipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif. 4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
K. Break Even Point BEP merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali. RUMUS: Total Pendapatan
= Total Pengeluaran
(Harga Jual x Quantity)
= (Biaya Tetap + Biaya Variabel)
Estimasi dalam I Bulan Quantiy
= 100 x 30 hari = 3000 piring
Harga
= 3000 x Rp 8000 = Rp 24.000.000
Biaya Variabel
= Rp 15.550.000
Biaya Tetap
= Rp53.350.000
Estimasi BEP
= = = ± 6,3 bulan
Universitas Sumatera Utara