Nama Pondok Pesantren Darul Muttaqin Lokasi Jln Medan Banda Aceh Km, 322 Gampong Lhok Seutuy – Baktiya Aceh Utara Pendiri Dan Pengasuh Tgk. Nurdin Ruby Tahun Berdiri 1989 Jumlah Santri 300 Santri ( Salafiah ) Jumlah Ustadz 25 Orang Lembaga Pendidikan Jalur Salafiah dan Jalur Sekolah Ciri Khas Fiqh, Tasauf, Al-Bayan, Nahu, Bhs Asing.
Sejarah Pendirian Dayah Nanggroe Aceh sebagai wilayah pertama yang menerima kehadiran Islam di kawasan Asia Tenggara sejak abad pertama Hijriyah, merupakan kawasan di mana masyarakatnya memiliki karakteristik tersendiri. Keunikan karakteristik ini disebabkan oleh pengaruh Islam yang sangat kuat dalam proses pembentukan budaya rakyat Nang-groe Aceh. Bahkan Islam menjadi asas bagi pembinaan budaya itu sendiri. Keadaan tersebut dapat terus bertahan karena kesadaran masyarakat yang tinggi dalam menjalankan dan menjaga nilai-nilai agama. Benteng yang paling berjasa dalam proses pertahanan budaya masyarakat tersebut adalah lembaga pendidikan yang disebut DAYAH. Kata Dayah adalah kutipan dari bahasa Arab yaitu Zawiyah yang berarti majelis pengajian. Kata itu kemudian berubah sesuai dengan dialeg bahasa Aceh menjadi Dayah. Dalam perkembangan selanjutnya Dayah dalam terminologi orang Aceh adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang berperan aktif membina keteguhan keimanan, akhlak, semangat, jihad dan keilmuan masyarakat. Di masa kejayaan Iskandar Muda, Dayah menjadi lembaga pendidikan resmi, yang mencetak aparatur pemerintahan kerajaan. Namun kemudian di masa kemerdekaan, peran Dayah digantikan oleh sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah sesuai dengan perkembangan masa dan kebutuhan. Dalam kondisi ini Dayah sebagai lembaga pendidikan tertua tetap mampu eksis di bawah asuhan ulama. Sistem pendidikan Dayah yang tidak memungut biaya pendidikan menjadikan Dayah lebih akrab dengan masyarakat kelas bawah. Masyarakat yang merupakan mayoritas bangsa ini dan berada di lini terdepan dan paling rentan terhadap pengaruh negatif budaya asing. Tantangan modernisasi/westernisasi sejak zaman penjajahan sampai sekarang tidak dapat dihindari. Kondisi fenomenal ini telah mengikis budaya Islami masyarakat, terutama generasi mudanya. Disinilah peran Dayah terbukti mampu memberikan Basis Moral Islami yang kuat bagi generasi muda sehingga mereka memiliki filter dalam menghadapi arus modernisasi. Kesadaran masyarakan akan fakta di atas telah memunculkan komitmen para ulama untuk melestarikan eksistensi lembaga Dayah. Komitmen tersebut juga diikuti oleh partisipasi masyarakat yang besar. Hal ini dibuktikan oleh besarnya animo masyarakat agar anaknya sempat mengecap pendidikan Dayah. Lembaga Pendidikan Islam DAYAH DARUL MUTTAQIN ( LPIDARMUT ) Kecamatan Baktiya Kabupaten Aceh Utara Propinsi Aceh, terletak di sebelah timur kota industri Lhokseumawe ± 50 km. Pimpinan dayah yang dikenal dengan nama Abi Lhok Sutuy, Yang nama aslinya Abi Nurdin Ruby alumni dayah Darul Huda Lueng angen Kecamatan langkahan kabupaten Aceh Utara. Yang juga lulusan dari Dayah Blang Asan kecamatan Syamtalira A. Beliau mendirikan dayah ini pada tahun 1986 dengan murid pertamanya pada saat itu berjumlah 15 orang putra yang ikut bersama beliau waktu beliau pamit dari Dayah Blang Asan Kecamatan Syamtalira A. Sesuai dengan kondisi zaman pada masa itu bangunan asrama tempat menampung para santri merupakan dari bilik dan rangkang darurat yang dibangun dari batang bambu dan beratap rumbia. Dari tahun -ketahun dayah terus berkembang, dan pada tahun 1996 muridnya sudah mencapai ± 500 orang putra putri. Dan bangunan pun mulai berkembang
dari rangkang berbatang bambu yang beratap rumbia menjadi asrama semi permanen berkat kerja keras beliau dan bantuan dari wali murid serta swadaya masyarakat. Pesantren tersebut terus bertambah muridnya, terutama dari dalam Kabupaten dan luar Kabupaten dan dari segi pembangunanpun mulai diadakan perubahan dari asrama semi permanen hingga bangunan berlantai 2. Dan mushalla Putra pun di bangun berlantai 2, untuk tingkat atas digunakan untuk tempat shulok setiap bulan ramadhan. Visi Dayah Darul Muttaqin adalah Mewujudkan Darul Muttaqin sebagai dayah profesional, mewarisi khazanah keislaman untuk melahirkan generasi Islami yang terampil. Sebagai Pondok pesantren salafi Sunni Bermazhab Imam Syafi’ie yang unggul dalam ilmu keislaman meliputi tauhid, fiqh, dan tasauf. Sedangkan Misi yang dibawa oleh Dayah Darul Muttaqin Adalah : Mengelola Dayah secara efisien, transparan dan akuntabel. Menyiapkan santri yang memiliki aqidah yang kokoh, ibadah yang benar dan berakhlak mulia serta memiliki dasar-dasar ilmu keislaman yang kuat. Mengajar, mengasuh serta mengasah intelektualitas dan ketrampilan dengan nurani dan metode terkini. Berilmu, berakhlaq, berwawasan, sederhana, sehat dan kreatif (IKHWAN SEJATI ). Profil Kiyai Tgk Nurdin Ruby, Lahir pada tanggal 14 Januari 1965. Yang di gelar dengan Abi Lhok Seutuy. Pendidikan Dasar Tgk Nurdin Ruby muda mengecap pendidikan tingkat dasar di Sekolah Madrasah Ibtidayyah ( MI ) Gampong matang Pudeng. MI merupakan sekolah dasar yang ada setelah zaman Belanda. Pendidikan di MI ditempuh Tgk Nurdin Ruby sejak tahun 1972. Namun sayang pendidikannya harus terhenti sampai di kelas 4 ( empat ), karena ayahnya meninggal pada tahun 1976, saat pemberontakan DI/TII sedang berkecamuk di Aceh. Menuntut ilmu di perantauan, Tgk Nurdin Ruby tidak menyelesaikan pendidikannya di MI, Kecintaan terhadap ilmu agama membuatnya ingin menggali ilmu agama secara murni tanpa harus berkutat dengan pelajaran umum. Maka pada akhir tahun 1976, Tgk Nurdin Ruby meninggalkan kampung halamannya, menuju Dayah Blang Asan Syamtalira A Aceh Utara. Kala itu Dayah Blang Asan dipimpin oleh Abu Blang Asan sendiri. Tgk Nurdin Ruby menemukan kajian keilmuan dambaannya di dayah ini. Apalagi saat itu sedang terjadi genjatan senjata antara pihak DI/TII dengan Pemerintah RI, tentu suasana ini cukup kondusif untuk belajar. Aceh sedang aman dari suara bising letusan senjata, sehingga Tgk Nurdin Ruby dapat mengaji dengan penuh konsentrasi. Suasana tenteram hanya dapat dinikmati selama dua tahun, sebab pada tahun ketiga, ketenangan kembali terusik oleh letusan senjata. Para santri pun dirundung kegelisahan, betapa tidak, orang-orang bersenjata kerap menjadikan lokasi dekat Dayah Blang Asan sebagai
tempat penghadangan lawan. Mereka tidak menghiraukan akibat yang timbul pasca kontak senjata, arogansi… Kepanikan dan rasa takut membuat santri lebih memikirkan keselamatan diri daripada memikirkan pelajaran. Dalam kondisi ini, tidak ada pilihan lain selain mengungsi kiprah dalam bidang kependidikan Di tahun-tahun terakhir keberadaannya di Dayah Blang Asan yaitu pada tahun 1979 Tgk Nurdin Ruby sering pulang kampung. Hal ini menjadi menjadi momentum yang mendekatkan dirinya dengan masyarakat, setelah sekian lama merantau. Pada tahun 1980 Tgk Nurdin Ruby kembali menambahkan ilmunya tentang agama ke Dayah DARUL HUDA Lueng Angen yang saat itu di pimpin oleh Abu Daud bin Ahmad. Beliau menimba ilmu di lueng angen sampai tahun 1988 dan di situlah Tgk Nurdin Ruby memenuhi syarat untuk mendirikan sebuah Pesantren yang bernama Darul Muttaqin. Kondisi Lingkungan Sosial Pondok Pesantren Pondok Pesantren Darul Muttaqin yang berdiri sejak tahun 1989 yang terletak dikawasan yang cukup strategis tepatnya di sebelah timur kota industri Lhokseumawe ± 50 KM masuk wilayah Kabupaten Aceh Utara Kecamatan Baktiya Gampong Lhokseutuy. Daerah ini merupakan tempat yang padat penduduk. Yang di impit oleh gampong alue jamok, alue anoe, alue bili, dan alue ie puteh. Dan dayah ini jauh dari dayah salafi yang lain yang sama dengan program dayah darul muttaqin. Ini mengkibatkan pengruh penduduk yang signifikan dan berpengaruh pada jumlah murid yang masuk ke pondok pesantren ini. Kondisi Keberagamaan disekitar Pondok pesantren Darul muttaqin sebagaimana di sekitar pesantren – pesantren ditempat lain, senantiasa semarak oleh kegiatan – kegiatan yang di selenggarakannya baik berkaitan dengan proses belajar mengajar maupun ibadah mahdloh.
Model Kepemilikan Pondok Pesantren Darul Muttaqin di bawah pimpinan Tgk Nurdin Ruby yang didirikan dengan hasil dari swadaya masyarakat dan bantuan dari beberapa wali murid pertamanya. Yang di resmikan atau di setujui langsung oleh Abu Daud Lueng Angen sebagai Gurunya yang kedua.
Pendidikan Yang Di Selenggarakan 1. Pendidikan formal terdiri dari, SMP Terpadu , Program wajar Dikdas tingkat Ula dan
Wustha. 2. Pendidikan Informal terdiri dari :\ a. Majelis Taklim pada hari Jum’at akhir bulan yang di pimpin oleh Abu Muhammad Nur yang kerap disapa dengan Abu Keuniree. b. TPA Taman Pengajian anak-anak tingkat TK – SD tiap sore hari. Yang diasuh oleh
guru- guru rangkang Dayah Darul Muttaqin. c. Salafiah, fiqh, tauhid, tasauf, bayan yang dipimpin oleh Tgk Nurdin Ruby sendiri dan di bantu oleh guru Dayah Darul Muttaqin. Santri, Badal dan Ustadz Sebagai mana dilampirkan di atas, pondok pesantren Darul Muttaqin mempunyai santri yang bermuqim / meudagang dan ada juga yang tidak bermukim kebanyakan terdiri dari anak gampong setempat pada khususnya dan gampong-gampong sekitar pada umumnya. Sarana Dan Prasarana Pondok pesantren darul muttaqin memiliki sarana dan prasarana : a. 1 Ruang Kantor secretariat Dayah Darul Muttaqin b. 1 Ruang kantor SMP Terpadu Darul Muttaqin c. 13 Balai / Ruang Belajar d. 2 Mushalla santri Putra dan Putri e. 2 Asrama santri Putra dan Putri f. 1 Rumah Pimpinan Pesantren g. 8 Rumah Dewan guru dan h. Sarana Tempat Olah Raga. Model Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren Model pengembangan ekonomi pondok pesantren sejauh ini hanyalah Koperasi. Itupun belum berjalan dengan normal sehingga belum mampu menyuplai kebutuhan pendanaan pondok pesantren sebagaimana diharapkan. Program Pengembangan Pengembangan Pesantren Darul Muttaqin saat ini saat ini meliputi Fisik dan Non Fisik. a. Pengembangan Fisik : Pengembangan Fisik meliputi Pengadaan Sarana Olah Raga dan Renovasi FasilitasFasilitas Pengasuhan Santri. b. Pengembangan Non Fisik : Pengembangan Non Fisik di Pesantren Darul muttaqin Meliputi berbagai macam kegiatan seperti pengadaan Zikir dibulan maulid, murhaban, zalail khairat setiap malam jum’at dan muhazarah / berpidato, cerdas-cermat serta uji kemampuan santri ( Ujian pada setiap akhir tahun ).
Program Unggulan Dayah Program unggulan juga meliputi dari Fisik dan Non Fisik seperti : a. Fisik : - Juara 1 Tenis Meja se-Aceh Utara yang diselenggarakan oleh Departemen Agama Kabupaten Aceh utara. - Juara 1 Zikir Akbar se-Aceh Utara yang diselenggarakan di Dayah Paloh Gadeng Krung Geukuh Aceh Utara. - Jura 1 Volly Ball Yang diselenggarakan di Tingkat Kecamatan. b. Non Fisik : - Juara 1 Dalail Khairat di tingkat Kabupaten. - Juara 1 Musabaqah Tilawatil Qur’an di tingkat Kabupaten - Juara 1 Musabaqah Membaca Kitab Kuning di tingkat Kabupaten yang diselenggarakan oleh Dinas Syari’at Islam Kabupaten Aceh Utara.