Nama Pondok Pesantren Darul Ihsan
Lokasi Jl. Pesantren Desa Pawoh kec. Labuhanhaji Kab. Aceh Selatan
Pendiri Abuya Syech H. Amran Waly Status Legalitas Dayah
Akta Notaris No : 15-XI-1998 Tgl. 24 Sepetember 1998
Pimpinan Dayah Abuya Syech H. Amran Waly
No. Hp. Pimpinan 085277236505
Jumlah Santri Meudagang Putra : 137 orang Putri : 80 orang
Jumlah Tengku/Guru Laki-laki : 16 orang Perempuan : 5 orang
Sejarah Pendirian Abuya syech H. Amran waly adalah salah seorang putra dari Abuya Syech H. Muhammad Waly Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Blang Poroh Labuhan Haji (sekarang Labuhan Haji Barat) Aceh Selatan. Abuya Syech H. Muhammad Waly mempunyai beberapa orang anak yang alim-alim, semenjak beliau wafat pada tahun 1961 maka anakanak beliau menggantikan beliau dalam meneruskan roda pendidikan agama di Pondok Pesantren Darussalam secara bergiliran, tidak tercekuali Abuya Syech H. Amran Waly. Pada tahun 1972 dengan usia yang sangat muda 24 tahun beliau dilantik menjadi pimpinan Pondok Pesantren Darussalam menggantikan abang beliau Kyai H. Jamaluddin Waly. Sepuluh tahun kemudian pada awal tahun 1982 beliau digantikan oleh adik beliau Tgk. H.Nasir Waly, Lc. Kemudian beliau pulang kekampung halaman ibunda beliau yaitu di Desa Pawoh, Labuhan Haji, Aceh Selatan berjarak sekitar 5 kilometer dari Pondok Pesantren Darussalam. Dengan tekat yang kuat pada tanggal 3 maret 1982 beliau menghidupkan kembali pesantren yang telah berpuluh tahun mati ditinggalkan sang ayah dengan nama Pondok Pesantren Darul Ihsan seluas area 2 Hektar. Profil Abuya Abuya Syech H. Amran Waly lahir pada tanggal 21 Agustus 1948 di desa pawoh dari rahim seorang ibu yang bernama Hj. Raudhatinur istri ke tiga Alm. Abuya Syech H. Muhammad waly, beliau tinggal bersama ibunda di pawoh, sejak beliau 9 tahun beliau dibawa oleh ayahda ke Darussalam untuk didik langsung oleh ayahda. Ayahnda Abuya Syech H. Amran Waly beranggapan kalau terus bersama ibunda maka akan menjadi anak yang manja dan menjadi anak yang malas. Sejak usia 9 tahun beliau mondok di Pondok Pesantren Darussalam dan bersekolah SD yang dulunya SR di desa Blang Baru berjarak 2 kilometer dari Pondok Pesantren Darussalam. Dibawah didikan ayahda beliau, beliau tumbuh menjadi anak yang disiplin, tegas dan pantang menyerah. Pada usia 10 tahun beliau telah masuk Thariqah tawajuh atas perintah ayahda. Diusia 13 tahun ayahda tercinta berpulang kerahmatullah. Walaupun ayahnda telah tiada, namun tidak menturutkan semangat belajar beliau. Rasa ingin tau terhadap ilmu agama sangat tinggi. Pada usia 24 tahun beliau telah mampu menjadi pimpinan Pondok Pesantren Darussalam selama 10 tahun. Hingga masa sekarang, selain menjadi pimpinan dan pemilik Pondok Pesantren Darul Ihsan, beliau juga dikenal sebagai ulama besar dengan Pengkajian Tauhid Tasawufnya sampai ke negara tetangga. Lokasi Lingkungan Sosial Pondok Psesantren Pondok Pesantren Darul Ihsan berada di Kecamatan Labuhan Haji bertepatan di Desa Pawoh. Pondok Pesantren ini berdekatan dengan pantai. Masyarakat sekitar khususnya desa pawoh sangat fanatik kepada pesantren karena pimpinannya sangat dengan dekat dengan masyarakat dengan mengadakan majelis Pengkajian Tauhid Tasuwuf dan PPA (pemuda peduli agama), segala kegiatan masyarakat akan terlaksana bila mereka mendapatkan izin dari abuya, bila Abuya tidak mengizinkan maka mereka dengan senang dan patuh untuk tidak
melaksanakannya. Dan bila Abuya mengadakan acara keagamaan baik itu perayaan isra, maulid atau acara besar lain mereka sangat antusias mengikuti, membantu baik moril maupun spituil. Model Kepemilikan Kepemilikan Pondok Pesantren Darul Ihsan Ihsan ini dimiliki secara pribadi oleh pimpinan. Pada awal pendirian pesantren ini dalam segala hal pengurusan ditangani langsung oleh pimpinan, namun tak lepas jua dari bantuan kerabat, teman, maupun masyarakat setempat. Dalam pengembangan sekarang, pesantren ini masih dipimpin oleh Abuya. Namun untuk dewan guru tenaga pengajar, Abuya dibantu oleh anak-anak beliau, juga para santri dan alumni yang handal dibidangnya. Para alumni santri didikan Abuya termasuk dua anak beliau, sudah mendirikan Ponpes sendiri. Alhamdulillah, tak lepas dari keridhaan Allah, begitulah kepiawaian beliau dalam mendidik dan membimbing murid-murid beliau. Pendidikan Yang Diselenggarakan Roda pendidikan yang diselenggarakan di pesantren darul ihsan semuanya dalam bentuk non formal kerana sesuai dengan metode pendidikan pesantren ini yaitu salafiah. Pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk : a. Sekolah diniyyah (TPA) yang keberadaannya sangat menbantu dan mendukung kemampuan anak-anak sekitar dan juga santri baru dalam baca tulis Al-Quran. b. Sekolah ibtidaiyah, pelajaran yang diajarkan pada tingkatan ini mencakupi fiqih (matan takrib dan bajuri), tauhid (sifat 20, matan sanusi, ilmu tauhid dan juga tijan darari), tasawuf ( akhlak jawo, taisir akhlak, kasypul ghaibiyah dan alem ta’lem) dan kitab penunjang (nahu,saraf dan lain sebagainya) c. Sekolah Tsanawiyah, pelajaran yang diajarkan pada tingkatan ini mencakupi fiqih (ianatuthalibin), tauhid (kifayatul awam), tasawuf (dakaikul akbar, irsyadul ibad), Tafsir Al-Quran (Tafsir Sawi) dan kitab penunjang (nahu,saraf,mantek, bayan dan lain sebagainya) d. Sekolah Aliyah, pelajaran yang diajarkan pada tingkatan ini mencakupi fiqih (mahalli), tauhid (hudhudi, dusuki), tasawuf (muraki, minhajul abidin), Tafsir AlQuran (Tafsir Sawi) dan kitab penunjang (nahu, saraf, mantek, bayan dan lain sebagainya). e. Dalam bentuk majelis taklim yang dibimbing langsung oleh Abuya Pimpinan. Santri, Badal dan Ustadz Santri Pondok Pesantren Darul Ihsan yang mondok berjumlah 217 orang, mereka berasal dari berbagai daerah dalam dan luar propinsi, ada yang berasal dari aceh timur, aceh utara, padang, lampung dan juga berasal dari dalam kabupaten. Santri yang tidak mondok berjumlah 42 orang, dan santri pengajian siang untuk anak-anak/TPA berjumlah 154 0rang. Pondok Pesantren Darul Ihsan juga memiliki 14 guru tetap dan 7 badal, bila guru tetap berhalangan atau ozor maka akan digantikan oleh guru badal.
Sarana Prasarana Sarana dan prasarana yang dimiliki Pondok Pesantren Darul Ihsan guna menunjang proses belajar dan mengajar termasuk sudah memadai, diantaranya : Satu unit dayah Satu unit manzil muwahhidin Satu unit aula Empat buah lokal Enam buah balai Satu unit rumah guru Tiga buah mck Satu unit manzil sairin Empat barak santriwan Dua barak santriwati Satu buah baitunnisa Satu buah rumah tamu. Modal Pengembangan Ekonomi Pondok Pesantren Model pengembangan ekonomi sejauh ini hanyalah koperasi. Itupun belum sepenuhnya maksimal sehingga belum mampu menyuplai kebutuhan pendanaan sebagaimana diharapkan. Untuk memenuhi kebutuhan operasional pesantren bersumber dari uang tahunan santri dan uang pribadi pimpinan. Dalam hal pembangunanpun, juga bersumber dari uang pribadi pimpinan dan bantuan dari pihak lain. Sehingga pesantren masih bergantung pada bantuan Pemda, swadaya masyarakat maupun sumbangan secara inividu. Program Pengembangan Program pengembangan yang saat ini direncanakan meliputi bidang fisik dan non fisik. -
-
Fisik Pengadaan sarana olah raga, pengadaan rumah guru dan merenovasi fasilitas yang hampir tidak layak pakai, serta pengadaan asrama santri sebagai antisipasi jumlah santri yang semakin bertambah. Non Fisik Mengadakan pelatihan peningkatan ketrampilan baik itu dalam bentuk perbengkelan, maupun kerajinan tangan. Kegiatan yang telah terealisasi adalah peningkatan ketrampilan berdalail, berzanji, khutbah, ceramah serta pembentukan jiwa kepemimpinan yang dilaksanakan pada setiap malam jum’at.
Program Unggulan a. Pemantapan dan perasekhan dalam membaca kitab kuning b. Membiasakan santri dalam beribadah baik wajib atau sunat c. Pendalaman dan Pengamalan dalam bidang pengkajian Tauhid Tasawuf.